PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MUTU GENETIK
BURUNG PUYUH
Berdasarkan hasil studi literatur ditemukan bahwa ada pengaruh
ekspresi gen TYR terhadap sifat kualitatif warna bulu dan sifat kuantitatif puyuh Cortunix-cortunix japonica. Ekspresi gen TYR dengan sifat kualitatif dan kuantitatif puyuh Cortunix-cortunix japonica mempunyai hubungan yang positif. Semakin tinggi nilai kuantifikasi ekspresi gen TYR maka semakin gelap warna bulu puyuh Cortunix-cortunix japonica dan semakin tinggi nilai sifat kuantitatifnya (panjang tarsometatarsus, panjang tibia, panjang sayap, lingkar dada dan bobot badan). Dalam implementasinya dapat diterapkan seleksi terhadap bibit unggul burung puyuh (DOQ) yang akan dikembangbiakkan, dengan mengacu pada ekspresi gen TYR dilihat dari warna bulu, panjang tarsometatarsus, panjang tibia, panjang sayap, lingkar dada dan bobot badan. Berikut nilai ekspresi gen TYR terhadap sifat kualitatif dan kuantitatif puyuh
Apabila dilakukan perkawinan antar bibit unggul burung puyuh
maka kemumngkinan akan dihasilkan burung puyuh yang mempunyai produktivitas tinggi. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan para peternak burung puyuh. Berikut hasil studi selanjutnya mengenai pengaruh komposisi genetik hasil persilangan burung puyuh tiga daerah asal terhadap performans produksi telur. Bahwa telah dilakukan persilangan resiprokal (persilangan jantan betina bolak balik) antar puyuh yaitu asal Bengkulu dengan Padang (BP), Bengkulu dengan Yogyakarta (BY) dan padang dengan Yogyakarata (PY) menunjukkan semua keturunan hasil persilangan tersebut nyata lebih baik dibandingkan dengan puyuh asli masing masing daerah. Kemudian untuk mengevaluasi potensi genetik puyuh-puyuh persilangan tersebut maka dilakukan penggabungan genetik puyuh pesilangan tiga daerah asal dengan cara mengawinkan puyuh-puyuh hasil persilangan (F1). Berikut genotip puyuh hasil persilangan puyuh asli daerah asal.
Berikut performans burung puyuh hasil persilangan yang telah
dilakukan. Diperoleh bahwa produksi telur puyuh persilangan tiga daerah asal lebih baik dibanding puyuh murni.
Hasil pembahasan beberapa literatur di atas dapat dijadikan pedoman
dalam pengembangbiakan burung puyuh oleh peternak agar diperoleh produksi yang optimal. Dengan memperhatikan langkah-langkah dalam mengawinkan bibit unggul (DOQ) dari daerah penghasil bibit, melakukan seleksi secara ketat, melakukan recording dan menerapkan manajemen pemeliharaan yang sesuai.
REFERENSI :
Fitriyah, Mudawamah dan Sumartono. 2021. Ekspresi Gen Tyrosinase (Tyr)
Terhadap Sifat Kualitatif Dan Sifat Kuantitatif Puyuh (Cortunix Cortunix Japonica). Journalof Tropical Animal Production. Vol 22, No. 2 pp. 113-121 Desember.
Kaharuddin, Desia dan Kususiyah. 2011. Pengaruh Komposisi Genetik Hasil
Persilangan Puyuh (Cortunix-cortunix Japonica) Tiga Daerah Asal Terhadap Performans Produksi Telur. Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 6, No.1 Januari- Juni.