Anda di halaman 1dari 15

Subscribe to DeepL Pro to translate larger documents.

Visit www.DeepL.com/pro for more information.


Jurnal Kesehatan dan Produksi Hewan

Artikel Penelitian

Pengaruh Diet Obat Hewan Alami (Minyak Rajas) terhadap


Performa Pertumbuhan dan Profil Darah Ayam Pedaging yang
Sedang Tumbuh
I WAYAN SUDIRA1*, ANAK AGUNG GDE ARJANA1, I WAYAN NICO FAJAR GUNAWAN2, LUH MADE SUDIMARTINI2, I
,2
MADE MERDANA1

Laboratorium Fisiologi, Farmakologi, dan Farmasi Veteriner, Departemen Ilmu Dasar Veteriner, Fakultas
1

Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Denpasar, Bali-80234;2 Departemen Klinik Hewan, Fakultas
Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Denpasar, Bali-80234, Indonesia.
Abstrak | Penggunaan obat-obatan alami untuk meningkatkan performa ayam semakin diminati oleh produsen dan
konsumen unggas karena keamanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak suplementasi obat
hewan alami (yaitu Minyak Rajas (MR)) melalui pakan terhadap performa dan profil darah ayam aduan fase grower.
Enam puluh (60) ekor ayam jantan aduan dipelihara dalam kandang individu dan secara acak dibagi menjadi empat
kelompok. MR diberikan melalui pakan dengan dosis masing-masing 0, 0,1, 0,2, dan 0,4 ml/kg/hari selama tujuh
minggu. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan (p<0,05) dalam asupan pakan sukarela
kumulatif, berat badan kumulatif, pertambahan berat badan harian rata-rata, dan efisiensi konversi pakan pada
kelompok yang diberikan MR dibandingkan dengan kelompok kontrol. Performa terbaik ditunjukkan (p<0,05) oleh
kelompok perlakuan 0,2 ml/kg/hari dibandingkan dengan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan lainnya.
Jumlah eritrosit total dan konsentrasi hemoglobin korpuskular rata-rata (MCHC) juga ditemukan lebih tinggi
(p<0,05) pada kelompok perlakuan MR 0,2 ml/kg/hari dibandingkan dengan kelompok kontrol. Namun, indikator
hematologi dan biokimia lainnya tetap tidak terpengaruh oleh perlakuan diet dan nilainya berada dalam kisaran
normal. Kesimpulannya, suplementasi obat hewan alami MR memiliki efek menguntungkan pada kesehatan dan
performa ayam aduan fase grower.

Kata kunci | Ayam aduan, Obat hewan alami, Minyak Rajas, Performa pertumbuhan, Profil darah.
Diterima | 29 Desember 2020; Diterima | 19 Januari 2021; Dipublikasikan | 20 Februari 2021
*Korespondensi | I Wayan Sudira. Laboratorium Fisiologi, Farmakologi, dan Farmasi Veteriner, Departemen Ilmu Dasar Veteriner, Fakultas Kedokteran
Hewan, Universitas Udayana, Denpasar, Bali-80234, Indonesia; Email: wayan.sudira@unud.ac.id
Kutipan | Sudira IW, Arjana AAG, Gunawan IWNF, Sudimartini LM, Merdana IM (2021). Pengaruh pemberian obat hewan alami (minyak rajas) terhadap
performa pertumbuhan dan profil darah ayam jantan yang sedang tumbuh. J. Anim. Prod Kesehatan. 9(2): 140-147.
DOI | http://dx.doi.org/10.17582/journal.jahp/2021/9.2.140.147
ISSN | 2308-2801

Hak Cipta © 2021 Sudira dkk. Ini adalah artikel akses terbuka yang didistribusikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons, yang mengizinkan
penggunaan, distribusi, dan reproduksi tanpa batas dalam media apa pun, asalkan karya asli dikutip dengan benar.

PENDAHULUAN pemeliharaan ayam kampung dibagi menjadi fase starter (0-


8 minggu), fase grower (9-15 minggu), dan kemudian fase
ndonesia memiliki sedikitnya 32 jenis ayam lokal developer-finisher (>15 minggu) (Vasinopas dan
I sebagai sumber daya genetik, salah satunya adalah ayam
Bali. A y a m lokal dipelihara untuk dua tujuan, yaitu
Meckvichai, 2015). Untuk meningkatkan performa ayam
kampung, para peternak melakukan persilangan antara
produksi daging dan telur, sedangkan kategori ketiga ayam lokal dengan
adalah ayam aduan, yang merupakan ayam dengan harga
jual yang relatif tinggi (Nataamijaya, 2010). Tahapan

Juni 2021 | Volume 9 | Edisi 2 | Halaman NE US


PenerbitAkademik

140
Jurnal Kesehatan dan Produksi Hewan
strain ayam eksotis yang bagus. Beberapa ayam aduan
impor yang digunakan adalah ayam aduan Lancy,
Clarret, Sweater, Gold whithe, dan Peru. Persilangan
ayam-ayam non-native tersebut dengan ayam Bali
menghasilkan ayam aduan dengan performa yang baik.
Untuk mendapatkan ayam aduan hasil persilangan yang
berkualitas, peternak melakukan proses seleksi yang
ketat mulai dari fase starter (Hidayat dan Asmarasari,
2015; Ulfah et al., 2015). Ayam yang tidak lolos
prosedur seleksi akan disingkirkan menjadi ayam
konsumsi. Keberhasilan peternakan membutuhkan
sumber daya genetik, nutrisi, manajemen yang baik,
pengobatan profilaksis yang ketat, dan rencana
biosekuriti (Ardana, 2011). Untuk itu, perlu dilakukan
upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
ternak.

Juni 2021 | Volume 9 | Edisi 2 | Halaman NE US


PenerbitAkademik

141
Jurnal Kesehatan dan Produksi Hewan
penggunaan pemacu pertumbuhan alami semakin tersedia tentang efek tambahan MR pada ayam aduan.
meningkat karena alasan keamanan. Salah satu produk Oleh karena itu, penelitian saat ini dilakukan untuk
herbal yang banyak digunakan oleh para peternak adalah menyelidiki efek suplementasi diet MR pada kinerja, indeks
Minyak Rajas (MR) yang merupakan produk komersial hematologi dan profil biokimia darah
yang diproduksi oleh PT. Songgolangit Persada,
Indonesia. Minyak Rajas merupakan obat hewan alami
yang diformulasikan dari berbagai tanaman herbal
berbasis teknologi EM (effective microorganism). Bahan
aktif dari produk ini terdiri dari minyak kelapa, rimpang
temulawak, rimpang temulawak, rimpang temulawak,
rimpang temulawak, rimpang temulawak, daun sirih (Piper
betle L.), dan rimpang temulawak. Minyak kelapa
mengandung berbagai zat kaya energi seperti trigliserida,
asam laurat, asam stearat, dan asam linoleat (Intahphuak
et al., 2010); Zingiberis rhizoma mengandung beberapa
antioksidan seperti zingiberene, zingiberol, cineole, dan
quercetin (Mao et al., 2019). Languatis rhizoma memiliki
kandungan eugenol, seskuiterpen, metil sinamat, dan
kaempferia (Kaliyadasa dan Samarasinghe, 2019).
Rimpang temulawak memiliki beberapa senyawa
antioksidan, antiinflamasi dan antimikroba yaitu senyawa
kurkuminoid, flavonoid, dan triterpenoid (Rohaimi et al.,
2012; Simoh dan Zain, 2015). Rhizoma Imperatae
mengandung alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid,
tanin, dan fenolat (Liu et al., 2010). Daun sirih (Piper betle
L.) mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol baik
pada bagian tanaman maupun minyak atsirinya (Syahidah
et al., 2017). Rimpang Zingiber purpureum mengandung
flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid, sineol, dan minyak
atsiri (Astarina et al., 2013). Senyawa aktif tersebut
dilaporkan memiliki efek farmakologis seperti
antioksidan, antimikroba, antiinflamasi, analgesik,
antipiretik, penurun kolesterol, hepatostimulan,
imunostimulan, antikanker, dan anthelmintik (Maneewan
et al, 2011; Spriridonov, 2012; Labban, 2014; Omonijo et
al. al, 2018; Merdana et al, 2019; Ahlina et al, 2020;
Ahmad et al, 2020). MR memiliki tekstur berminyak
agak kental, berwarna coklat kekuningan, dan memiliki
aroma yang khas dengan pH sekitar 5-6.

Telah diketahui bahwa obat-obatan yang dapat menjaga


kesehatan saluran pencernaan hewan memiliki dampak
yang baik terhadap penyerapan nutrisi, pertumbuhan, dan
efisiensi pencernaan pakan (Mustchler, 2001; Katzung,
2004). MR diketahui memiliki efek perbaikan terhadap
berbagai penyakit pada sistem pencernaan hewan dan
infestasi cacing. Para peternak ayam juga percaya bahwa
MR dapat secara signifikan meningkatkan pertumbuhan
otot pada ayam aduan yang mungkin disebabkan oleh
peningkatan penyerapan nutrisi. Dosis tambahan MR
untuk ruminansia adalah 0,02-0,04 ml/kg, sedangkan
untuk unggas adalah 0,1 - 1 ml/kg.
0,4 ml/kg berat badan.

Sayangnya, tidak ada literatur yang dipublikasikan yang


Juni 2021 | Volume 9 | Edisi 2 | Halaman NE US
PenerbitAkademik

142
Jurnal Kesehatan dan Produksi Hewan
ayam jantan aduan. pertumbuhan harian dan efisiensi konversi pakan
(Morbos et al., 2016).
BAHAN DAN METODE
Kumulatif sukarela memberi makan asupan
IZIN ETIS (CVFI):
Prosedur penggunaan hewan coba telah mendapat Asupan pakan sukarela kumulatif dalam gram dihitung
persetujuan dari Komite Etik Veteriner Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Udayana (surat
persetujuan nomor: 15/UN14.2.9/PT.01.04/2020).
Lokasi penelitian adalah Sentra Peternakan Ayam
Aduan yang terletak di Desa Madenan, Kabupaten
Buleleng, Provinsi Bali, Indonesia. Pemeriksaan darah
dilakukan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi
Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas
Udayana.

HEWAN DAN MANAJEMEN


Ayam jantan aduan persilangan yang sehat dan berumur
delapan minggu (n = 60 ekor, berat badan rata-rata: 0,5-
0,6 kg) pada fase pembesaran diadopsi untuk penelitian
ini. Semua ayam jantan yang dipilih telah memenuhi
kriteria sebagai ayam aduan dan telah melalui program
vaksinasi lengkap. Pada minggu pertama, ayam jantan
diaklimatisasi dengan lingkungan percobaan dan diberi
pakan grower komersial (CP-592, PT. Charoen
Pokphand Indonesia Tbk.) dan air minum secara ad
libitum. Selama percobaan, siklus cahaya alami 12 jam
terang/gelap diterapkan. Pada minggu kedua, ayam
mulai diberi perlakuan dua kali sehari, yaitu pukul 07.00
dan 15.00 sesuai dengan kebutuhan ayam dengan akses
air minum yang segar dan bersih. Program kesehatan
dan biosekuriti untuk hewan percobaan dilaksanakan
secara ketat di bawah pengawasan dokter hewan
lapangan.

DESAIN EKSPERIMENTAL DAN PERLAKUAN


Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap;
enam puluh ekor ayam jantan dibagi ke dalam empat
kelompok perlakuan yang berbeda. Setiap ayam jantan
ditempatkan di kandang individu yang dilengkapi
dengan peralatan makan dan minum. Perlakuan MR
diberikan selama tujuh minggu dengan
mencampurkannya ke dalam pakan komersial. Pakan
tersebut mengandung nutrisi sebagai berikut: kadar air
maksimum 14%, protein kasar minimum 15%, lemak
3%, serat 8%, abu 8%, Kalsium 0.9-1.0%, Fosfor 0.55-
1.0%, dan asam amino 1.6%. MR diberikan pada ayam
jantan melalui pakan dengan dosis masing-masing 0,
0,1, 0,2, dan 0,4 ml/kg/hari selama tujuh minggu.

KINERJA AYAM JANTAN


Parameter yang diukur untuk melihat performa ayam
aduan meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot
badan kumulatif, bobot badan mingguan, rata-rata

Juni 2021 | Volume 9 | Edisi 2 | Halaman NE US


PenerbitAkademik

143
Jurnal Kesehatan dan Produksi Hewan
sebagai berikut: Rasio konversi pakan (FCR): FCR dihitung sebagai:

Gambar 1: Asupan pakan sukarela kumulatif ayam jantan


p e m b e s a r a n setelah perlakuan NVMR

Pertambahan berat badan kumulatif (CWG):


Pertambahan berat badan kumulatif dalam gram dihitung
sebagai berikut:

Catatan: BWi = berat badan burung pada periode


waktu tertentu, BWo = berat badan awal.

Gambar 2: Pertambahan berat badan kumulatif ayam


jantan pembesaran setelah perawatan NVMR

Pertambahan Berat Badan Harian Rata-rata (Average


Daily Gain/ADG): ADG burung dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

Gambar 3: Pertambahan bobot badan harian rata-rata


ayam jantan pembibitan setelah perlakuan NVMR

Juni 2021 | Volume 9 | Edisi 2 | Halaman NE US


PenerbitAkademik

144
Jurnal Kesehatan dan Produksi Hewan
Catatan: CVFI = Cumulative Voluntary Feed Intake
(Asupan Pakan Sukarela Kumulatif), BWi = berat
badan unggas pada periode waktu tertentu, BWo =
berat badan awal.

Gambar 4: Rasio konversi pakan ayam jantan


pembesaran setelah perlakuan NVMR

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH


Sebanyak 3 ml darah diambil secara aseptik melalui
vena brakialis menggunakan jarum suntik 5 ml dengan
j a r u m suntik 22G. Kemudian segera, 1 ml darah
dipindahkan ke tabung vacutainer dengan EDTA
untuk pemeriksaan hematologi, dan 2 ml dipindahkan
ke tabung vacutainer tanpa antikoagulan untuk
pemeriksaan biokimia serum. Sampel darah disimpan
dalam kotak pendingin dengan kantong es selama
perjalanan ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih
lanjut.

ANALISIS HEMATOLOGI
Tes darah rutin, termasuk profil sel darah merah dan
putih dilakukan dengan menggunakan Auto
Hematology Ana- lyzer (RT-7600, Rayto Life and
Analytical Sciences Co, Ltd). Profil sel darah merah
meliputi parameter berikut: jumlah eritrosit,
hemoglobin, hematokrit, dan indeks eritrosit. Indeks
eritrosit meliputi volume korpuskular rata-rata (MCV),
haemoglobin korpuskular rata-rata (MCH), dan
konsentrasi hemoglobin korpuskular rata-rata
(MCHC). Pemeriksaan sel darah putih meliputi
leukosit total dan diferensial, termasuk het- erofil,
limfosit, eosinofil, monosit, basofil, serta rasio heterofil
dan limfosit (rasio H/L).

KIMIA DARAH
Sampel serum diproses menggunakan Automatic He-
matology Analyzer (Ichem-535Vet, Icubio). Alanine
transaminase (ALT) dikuantifikasi dengan
menggunakan reagen ALT (GPT) IFCC, sedangkan
aspartate transaminase (AST) menggunakan reagen
AST (GOT) IFCC (Biorex Diagnostic, UK).
Pemeriksaan kreatinin serum dilakukan dengan
menggunakan Creatinine ST-Reagent (PT. Gresik
Sarana Tirta, Indonesia). Pemeriksaan nitrogen urea
darah (BUN) dilakukan dengan menggunakan reagen
Mocznik/Urea kit (BioMaxima, Polandia). Semua hasil
pengujian disajikan dalam miligram per desiliter (mg
/ dL).

Juni 2021 | Volume 9 | Edisi 2 | Halaman NE US


PenerbitAkademik

145
Jurnal Kesehatan dan Produksi Hewan
Tabel 1: Performa ayam jantan yang sedang tumbuh setelah suplementasi Minyak Rajas (Rata-rata ± SD)
Parameter Pengobatan Minyak Rajas
Kontrol 0,1 ml/kg 0,2 ml/kg 0,4 ml/kg
a b bc
Asupan pakan kumulatif (g) 3.693±101 3.916±103b 4.127±132 4.144±96c
Berat badan pada usia 15 minggu (g) 1.342±91a 1.418±101a 1.575±70c 1.533±49bc
Pertambahan berat badan kumulatif (g) 759±69ab 845±45ab 981±43b 930±14b
Pertambahan berat badan mingguan (g) 108±10.84a 121±11.48ab 140±9.63c 132±13,84b
Rata-rata kenaikan harian pada minggu ke 8-15 (g/hari) 15.49±1.41a 17.49±0.96b 20.02±1.08c 18.98±1.27bc
a ab c
Rasio Konversi Pakan 4.89±0.38 4.64±0.30 4.21±0.36 4.46±0.29bc
Catatan: rata-rata dengan superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05),

Tabel 2: Asupan pakan sukarela kumulatif (g) ayam jantan yang sedang tumbuh setelah perlakuan Minyak Rajas (Rata-
rata±SD)
Dosis Minggu ke-9 Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
10 11 12 13 14 15
Kontrol 389±28a 414±17a
456±33a 573±33a 593±21a
610±28a 658±30a
0,1 ml/kg 384±32a 471±26b 528±14b 586±19ab 620±19ab 658±35bc 669±24ab
0,2 ml/kg 454±30c 523±43c 576±34c 608±31b 626±21ab 659±23bc 681±31bc
b b c b b c
0,4 ml/kg 426±16 486±20 563±23 615±30 661±27 690±31 703±21c
Catatan: rata-rata dengan superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05)

Tabel 3: Berat badan mingguan kumulatif (g) ayam jantan yang sedang tumbuh setelah pengobatan Minyak Rajas (Rata-
rata ± SD)
Dosis Minggu ke-9 Minggu ke- Minggu Minggu ke- Minggu ke-13 Minggu ke-14 Minggu ke-15
10 ke-11 12
Kontrol 676±47a 773±58a 877±74a 986±88a 1110±95a 1214±92a 1342±91a
0,1 ml/kg 671±64a 790±68a 912±86a 1038±93ab 1163±87a 1293±93a 1418±101a
0,2 ml/kg 703±49a 839±46b 983±48c 1128±65c 1277±81c 1427±74c 1575±70c
a ab bc bc b b
0,4 ml/kg 698±43 825±48 959±67 1096±46 1240±60 1385±69 1533±49bc
Catatan: rata-rata dengan superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05)

Tabel 4: Rata-rata pertambahan bobot badan harian ayam jantan yang sedang tumbuh setelah perlakuan Minyak Rajas
(Rata-rata±SD)
Dosis Minggu ke-9 Minggu ke-10 Minggu ke-11 Minggu ke-12 Minggu ke-13 Minggu ke-14 Minggu ke-15
a a a a a
Kontrol 13.6±1.4 13.9±2.1 14.9±2.0 15.6±2.2 16.7±2.4 14.9±2.2 17.0±2.5a
0,1 ml/kg 14.4±1.5 16.6±1.9ab 17.4±1.5b 18.0±2.0b 17.9±2.4b 18.6±2.0b 17.9±2.4ab
0,2 ml/kg 15.6±1.1 19.4±1.1c 20.1±1.1c 21.3±1.8c 21.3±1.6c 21.4±1.8c 21.1±1.4c
0,4 ml/kg 14.6±1.6 18,1±0.8bc 19.1±1.3bc 20.6±1.6bc 20.6±1.5c 20.7±1.7bc 20.1±1.8bc
Catatan: rata-rata dengan superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05)

Tabel 5: Rasio konversi pakan ayam jantan yang sedang tumbuh setelah perlakuan Minyak Rajas (Rata-rata±SD)
Dosis Minggu ke-9 Minggu ke- Minggu ke-11 Minggu ke-12 Minggu ke- Minggu ke-14 Minggu ke-15
10 13
Kontrol 4.33±0.29b 4.32±0.50a 4.63±1.05a 5.05±0.78a 5.32±0.84a 5.78±1.24a 5.58±1.02a
0,1 ml/kg 4.84±0.46a 4.10±0.56b 4.36±0.46b 4.67±0.36b 5.04±0.73b 5.32±0.86b 5.25±0.85b
0,2 ml/kg 4.25±0.77b 3.87±0.50c 4.01±0.47c 4.22±0.53c 4.42±0.46c 4.51±0.33c 4.61±0.48c
b c bc bc bc bc
0,4 ml/kg 4.23±0.55 3.84±0.29 4.20±1.38 4.50±0.32 4.59±0.57 4.76±0.49 5.02±0.50bc
Catatan: rata-rata dengan superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05)

ANALISIS STATISTIK Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisis Variansi


Satu Arah yang diikuti dengan uji Duncan menggunakan
Juni 2021 | Volume 9 | Edisi 2 | Halaman NE US
PenerbitAkademik

146
Jurnal Kesehatan dan Produksi Hewan
IBM SPSS statistik 23. Variasi di antara kelompok HASIL
perlakuan pada tingkat 5% (p<0,05) dinyatakan signifikan
secara statistik PERFORMA AYAM
Performa kumulatif ayam jantan petarung yang sedang
tumbuh ditunjukkan pada Tabel 1, sementara performa
mingguan yang terperinci ditunjukkan pada Tabel 2, 3, 4
dan 5. Analisis statistik menunjukkan bahwa suplementasi
MR dalam pakan memiliki

Juni 2021 | Volume 9 | Edisi 2 | Halaman NE US


PenerbitAkademik

147
Jurnal Kesehatan dan Produksi Hewan
berpengaruh signifikan (P<0,05) terhadap asupan pakan FCR 7,1.
kumulatif, cu-
berat badan mulatif, pertambahan berat badan harian, Peningkatan produktivitas dan kesehatan ayam dapat
dan efisiensi konversi pakan jika dibandingkan dengan dicapai dengan pemberian pakan bergizi seimbang dan
kelompok kontrol. Suplementasi MR sebanyak 0,2 ml/kg program pengobatan yang tepat, seperti vaksinasi, vitamin,
menunjukkan efek yang lebih baik dibandingkan dengan premiks, dan lain-lain.
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan lainnya.

PROFIL HEMATOLOGI
Profil hematologi fisiologis ayam aduan silang yang
disuplementasi MR ditunjukkan pada Tabel
6. Analisis statistik menunjukkan bahwa suplementasi
MR dengan dosis 0,2 ml/kg BB secara signifikan
meningkatkan (P<0,05) jumlah eritrosit total dan
MCHC jika dibandingkan dengan kontrol, namun tidak
berbeda nyata dengan kelompok perlakuan lainnya.
Namun, jumlah leukosit total ditemukan berkurang
(P<0,05) pada kelompok perlakuan 0,1 dan 0,2 ml/kg
dibandingkan dengan kontrol. Selain itu, semua
parameter lain dari profil hematologi tidak berbeda secara
signifikan dan ditemukan dalam kisaran normal seperti
yang dilaporkan oleh peneliti lain.

KIMIA DARAH
Profil kimia darah ayam aduan setelah pemberian vaksin
MR ditunjukkan pada Tabel 7. Analisis statistik
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan secara statistik
(P>0,05) p a d a parameter biokimia pada semua
kelompok perlakuan dan kontrol.

DISKUSI

Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi MR


obat hewan alami melalui pakan secara signifikan
meningkatkan performa ayam aduan persilangan
dibandingkan dengan kontrol. Pemberian MR
meningkatkan konsumsi pakan yang berdampak pada
peningkatan bobot badan dan konversi pakan (FCR)
yang lebih efisien. Performa yang baik ditunjukkan pada
perlakuan dosis 0,2-0,4 ml/kg BB, sedangkan dosis 0,1
ml/kg BB tidak berbeda nyata dengan kelompok kontrol.
Rata-rata bobot badan ayam aduan persilangan yang
disuplementasi MR pada akhir minggu ke-15 mencapai
1,575 ± 70 gram dan FCR
4,21 ± 0,36 dan dengan laju pertumbuhan 20,02 ± 1,08
gram/hari. Hasil yang dicapai jauh melebihi performans
ayam jantan lokal Bali yang hanya memiliki bobot badan
1.200 gram pada umur 20 minggu. Penelitian lain yang
dilakukan oleh Hidayat dan Asmaras- ari (2015)
melaporkan performans ayam lokal pada umur 20
minggu untuk ayam kampung menghasilkan rataan
bobot badan 1.408 gram dengan FCR 4,9, sedangkan
untuk ayam nunukan 1.203 gram dengan FCR
3,6 dan pada ayam pelung adalah 1.663 gram dengan

Juni 2021 | Volume 9 | Edisi 2 | Halaman NE US


PenerbitAkademik

148
Jurnal Kesehatan dan Produksi Hewan
dana, 2011). MR yang terbuat dari tanaman herbal antimikroba, antiseptik, antiinflamasi, antijamur, dan
mengandung berbagai macam antiparasit bekerja secara sinergis dalam menekan infeksi
erbagai senyawa aktif yang memiliki efek farmakologis. subklinis mikroorganisme patogen (Labban, 2014).
Kuersetin, zingiberene, kurkumin, olerisin, flavonoid, Kemampuan bakterisidal dari berbagai metabolit aktif
dan triterpenoid merupakan bahan aktif MR yang telah pada MR dapat menjadi alternatif pengganti antibiotik
dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri, antiseptik, pemacu pertumbuhan pada ayam.
antiinflamasi, dan antioksidan (Liu dkk., 2010;
Anggraeni dkk., 2019; Kaliyadasa dan Samarasinghe,
2019; Mao dkk., 2019; Ahlina dkk., 2020). Demikian
juga, senyawa monoterpen, seskuiterpen, dan eugenol
laurat merupakan senyawa antibakteri, antiparasit,
antijamur, antioksidan, dan antitoksin (Intahphuak
dkk., 2010; Syahidah dkk., 2017; Salehi dkk., 2019).
Kurkuminoid dan minyak atsiri ditemukan pada
tanaman Zingiber sp. dan Curcuma sp. (Praskas dan
Pilerrod, 2010; Shan dkk., 2018; Ololade dkk., 2020;
Ahmad dkk., 2020), yang memiliki aktivitas penurun
kolesterol dan stimulan hepato (Spriridonov, 2012).

Minyak atsiri dan kurkuminoid dengan aktivitas


hepato-stimulan dapat meningkatkan asupan pakan
pada unggas. Minyak ini merangsang aliran empedu
dari hati ke kantung empedu dan meneruskannya ke
usus. Pada saat yang sama, ia merangsang dinding
kantung empedu untuk mengeluarkan empedu dan juga
merangsang sekresi getah pankreas (Spriridonov, 2012).
Sekresi cairan empedu dan pankreas mengandung
enzim endogen seperti amilase, lipase, dan protease
yang meningkatkan daya cerna bahan pakan melalui
hidrolisis ikatan kompleks pada nutrisi (Arriaga et al.,
2015). Aktivitas proteolitik memaksimalkan daya cerna
protein kasar. Mekanisme ini juga menurunkan
viskositas digesta, sehingga memudahkan transportasi
digesta untuk memasuki ruang bawah tanah dan
melewati vili usus halus (Pujianti et al., 2013;
Alagawany et al., 2018). Hal ini juga mengurangi gerak
peristaltik usus, yang menyebabkan digesta bertahan
lebih lama di dalam usus, dan meningkatkan peluang
penyerapan nutrisi oleh vili usus. Asupan pakan
berbanding lurus dengan pertumbuhan hewan ternak.
Penyerapan nutrisi yang optimal akan meningkatkan
laju pertumbuhan dan efisiensi rasio konversi pakan.
Pada penelitian ini, MR digunakan sebagai pemacu
pertumbuhan yang memiliki dampak signifikan dalam
meningkatkan asupan pakan secara kumulatif dan
menstimulasi pertumbuhan ayam dengan konversi
pakan yang lebih efisien (Labban, 2014; Olukosi et al.,
2015).

Kemampuan antioksidan dan antitoksin yang dimiliki


oleh MR diduga dapat meningkatkan kesehatan usus
melalui mekanisme pengikatan radikal bebas dan racun
yang terkandung dalam pakan (Ahlina et al., 2020).
Aktivitas ini mengoptimalkan fungsi vili usus dalam
penyerapan nutrisi (Ma- neewan et al., 2012). Aktivitas
Juni 2021 | Volume 9 | Edisi 2 | Halaman NE US
PenerbitAkademik

149
Jurnal Kesehatan dan Produksi Hewan
Tabel 6: Profil hematologi ayam jantan yang sedang tumbuh setelah suplementasi Minyak Rajas (Rata-rata ± SD)
Parameter* Dosis Minya k Rajas Referensi
Kontrol 0,1 ml/kg 0,2 ml/kg 0,4 ml/kg Mahmud et al. Simaraks dkk.,
2016 2004
Hemoglobin (g/dL) 10.10±1.01 11.06±1.02 11.96±1.05 10.70±1.06 10.9-12.0 8-10
Eritrosit (106 /ml) 3.09±0.43a 3.52±0.32ab 3.65±0.16b 3.33±0.80ab 2.9-3.1 2-3
Hematokrit (%) 29.20±1.22 31.80±4.71 32.13±5.02 30.91±2.26 25.6-26.8 28-37
MCV (fL) 90.46±11.91 90.68±6.82 87.83±8.67 91.23±12.01 - 90-140
KIA (hal) 31.23±4.20 30.30±7.04 32.38±0.76 31.95±3.57 - 35-45
a ab b ab
ANGKA KEMATIAN 34.5±2.18 33.5±2.15 36.8±1.64 35.0±1.28 - 24-35
IBU (AKI) (%)
Leukosit (103 /ml) 22.8±4.49b 20.5±2.10a 17.5±3.87a 19.7±2.72ab 7.0-9.2 12-30
Heterofil (%) 32.23±4.01 33.46±2.47 34.36±1.52 36.30±7.87 38.5-40.8 15-40
Limfosit (%) 57.56±2.01 58.23±1.35 58.56±3.26 56.86±9.85 55.6-63.9 45-70
Eosinofil (%) 4.91±1.64 3.06±1,01 3.03±1.65 2.83±2.21 1.5-2.3 2-9
Monosit (%) 3.57±0.30 3.36±0.68 2.73±0.96 2.43±0.74 2-3 1-7
Basofil (%) 1.73±1.01 1.89±0.56 2.01±0.80 1.58±0.98 - 1-5
Rasio H/L 0.56±0.08 0.57±0.05 0.58±0.09 0.62±0.06 0.7-0.8 0.3-0.6
Catatan: rata-rata dengan superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05)
* MCV = volume korpuskular rata-rata; MCH = hemoglobin korpuskular rata-rata; MCHC = konsentrasi hemoglobin korpuskular
rata-rata; Rasio H/L = rasio heterofil dan limfosit

Tabel 7: Biokimia darah ayam jantan setelah pemberian Minyak Rajas (Rata-rata ± SD)
Parameter* Dosis Minyak Rajas
Kontrol 0,1 ml/kg BB 0,2 ml/kg BB 0,4 ml/kg BB
AST (mg/dL) 262±28 250±16 265±36 251±27
ALT (mg/dL) 72±14 60±15 62±6 69±12
BUN (mg/dL) 29.60±1.30 32.46±3.95 36.66±5.52 32.43±2.55
Kreatinin (mg/dL) 1.20±0.26 0.93±0.15 1.03±0.32 1.16±0.25
* AST = aspartat transaminase; ALT = alanin transaminase; BUN = nitrogen urea darah

Hal yang sama juga dilaporkan berhasil dilakukan pada jaringan tubuh dan
babi (Omonijo et al., 2018). Metabolit aktif dalam
lengkuas dan herba daun sirih dilaporkan bersifat
antiparasit, yang efektif dalam meredakan cacingan dan
infeksi coccidia (Arham et al., 2016; Salehi et al., 2019).
Perubahan suasana asam-basa dalam usus dan penekanan
infeksi subklinis dapat meningkatkan status kesehatan
sistem pencernaan ayam, dan berdampak pada
peningkatan performa fase grower ayam petarung.

Profil hematologi dan biokimia darah setelah pemberian


MR menunjukkan status kesehatan unggas yang baik.
Meskipun pada beberapa parameter terdapat nilai yang
melebihi kisaran normal dari referensi penelitian
sebelumnya, namun secara keseluruhan unggas
menunjukkan kondisi kesehatan yang baik secara klinis.
Parameter ini merupakan dasar untuk menilai status
kesehatan hewan pada waktu tertentu. Darah berperan
dalam sistem homeostatis dan osmoregulasi. Secara
khusus, sel darah merah (eritrosit) memiliki fungsi utama
untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh
Juni 2021 | Volume 9 | Edisi 2 | Halaman NE US
PenerbitAkademik

150
Jurnal Kesehatan dan Produksi Hewan
mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk
diekskresikan melalui paru-paru. Fungsi ini dimainkan
oleh hemoglobin. Selain itu, darah juga berperan dalam
pengangkutan nutrisi, metabolit, hormon, panas tubuh,
dan mekanisme penghantaran kekebalan tubuh
(Pittman, 2011; Klein, 2013). Hasil analisis statistik
menunjukkan bahwa suplementasi MR mampu
meningkatkan total eritrosit secara signifikan (P<0,05)
pada kelompok perlakuan dengan dosis 0,2 ml/kg BB,
namun tidak signifikan pada dosis 0,1 dan 0,4 ml/kg
BB jika dibandingkan dengan kontrol (Tabel 6).
Kandungan antioksidan dalam obat hewan alami ini
kemungkinan memberikan efek perlindungan anti
oksidasi pada membran sel darah. Aktivitas antioksidan
dapat berperan sebagai pemulung radikal bebas dengan
cara mengeliminasi dan menghambat pembentukan
superoksida. Diduga mekanisme antioksidan ini dapat
memperpanjang umur sel darah ayam yang diberi MR
sementara produksi sel darah baru tetap berlangsung
dalam kondisi normal. Pada umumnya umur sel darah
merah unggas tidak lebih dari lima puluh hari dengan
kisaran 4-9 minggu. Pada kelompok yang diberi MR,
peningkatan jumlah eritrosit sejalan dengan
peningkatan hematokrit dan hemoglobin.

Juni 2021 | Volume 9 | Edisi 2 | Halaman NE US


PenerbitAkademik

151
Jurnal Kesehatan dan Produksi Hewan
globin. Peningkatan ini sedikit lebih tinggi dari normal UCAPAN TERIMA KASIH
kisaran yang dilaporkan oleh Simaraks dkk. (2004), tetapi
dalam kisaran normal, seperti yang ditunjukkan pada Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktur PT
Tabel 6. Kondisi ini mungkin menunjukkan bahwa ayam Songgolangit Persada, Denpasar, Bali, dan juga kepada
mengalami eritrositosis relatif, sebagai respon terhadap Dekan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana
cuaca panas untuk menghindari dehidrasi. Selain itu, atas fasilitas dan pendanaan penelitian.
ayam berada dalam kondisi metabolisme yang tinggi
untuk memacu pertumbuhan. Oleh karena itu,
keberadaan eritrosit dan konsentrasi hemoglobin yang
tinggi dapat memenuhi kebutuhan pengangkutan nutrisi
dan oksigen ke berbagai jaringan, serta membuang sisa-
sisa metabolisme dan gas dari jaringan tubuh. Parameter
hematologi lain yang terlihat meningkat adalah heterofil,
limfosit, dan total leukosit namun masih dalam kisaran
normal. Hal ini sangat mungkin dipengaruhi oleh stres
lingkungan, karena perbedaan suhu yang cukup jauh
antara siang dan malam hari. Hal lain adalah respon
imun dari vaksinasi Newcastle disease (pada umur 12
minggu), yang menyebabkan peningkatan total leukosit,
terutama tingkat eosinofil (Kongroi dan Likitdacharote,
2019).

Pemeriksaan biokimia darah meliputi aktivitas enzim


aminotransferase, urea serum, dan kadar kreatinin.
Adanya aktivitas enzim aminotransferase, termasuk
SGOT dan SGPT, digunakan sebagai prediktor
gangguan fungsi hati. Sementara itu, keberadaan ureum
serum dan kreatinin digunakan sebagai prediktor
gangguan fungsi ginjal. Jika hati atau ginjal mengalami
kerusakan, maka nilai parameter tersebut akan
meningkat. Analisis statistik menunjukkan bahwa tidak
ada perbedaan yang bermakna (P>0,05) pada semua
kelompok yang disuplementasi MR dibandingkan
dengan kontrol. Dapat disimpulkan bahwa suplementasi
MR dengan dosis 0,1-0,4 ml/kg BB melalui pakan tidak
menyebabkan gangguan fungsi hati dan ginjal pada ayam
aduan.

KESIMPULAN

Obat hewan alami, MR dengan dosis 0,2 ml/kg/hari


menunjukkan hasil terbaik dengan secara signifikan
meningkatkan asupan pakan kumulatif, pertambahan
berat badan kumulatif, pertambahan berat badan harian
rata-rata, dan efisiensi konversi pakan ayam aduan pada
fase pertumbuhan. Suplementasi MR juga meningkatkan
beberapa indeks hematologi (yaitu total eritrosit dan
MCHC), sementara variasi hematologi lainnya dan
indeks biokimia darah berada dalam kisaran normal.
Dengan demikian, suplementasi MR dapat
direkomendasikan pada ayam aduan untuk meningkatkan
performa dan status kesehatan selama masa
pertumbuhan.

Juni 2021 | Volume 9 | Edisi 2 | Halaman NE US


PenerbitAkademik

152
Jurnal Kesehatan dan Produksi Hewan
KONFLIK KEPENTINGAN Pharm. Sci. Res. 10(6):2644-2653.
• Katzung BG (2004). Farmakologi Dasar & Klinik. Edisi ke-9.
The McGraw-Hill Companies. Amerika Serikat.
Penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan.
• Klein BG (2013). Buku teks Cunningham Fisiologi Hewan.
Edisi kelima. St Louis, Missouri: oleh Elsevier,
KONTRIBUSI PENULIS

IWS dan AAGA merancang penelitian ini. IMM,


LMS dan IWNFG melaksanakan penelitian,
menganalisis data dan menulis naskah. IWS dan IMM
mengoreksi naskah.

REFERENSI
• A hlina FN, Nugraheni N, Salsabila IA, Haryanti S, Da'i M,
Meiyanto E (2020). Mengungkap efek reversal ekstrak
lengkuas (Alpinia galanga L.) terhadap stres oksidatif pada
sel kanker payudara metastatik dan sel fibroblas normal
yang ditujukan sebagai agen kemoterapi dan anti
penuaan. Asian Pac. J. Pencegahan Kanker. 21(1):107-
117. https://doi. org/10.31557/APJCP.2020.21.1.107
• Ahmad RS, Hussain MB, Sultan MT, Arshad MS, Waheed
M, Shariati MA, Plygun S, Hashempur MH (2020).
Biokimia, keamanan, aktivitas farmakologis, dan aplikasi
klinis k u n y i t : tinjauan mekanistik. eCAM. Vol 2020,
ID Artikel 7656919, 14 halaman. https://doi.
org/10.1155/2020/7656919
• Alagawany M, Elnesr SS, Farag MR (2018). Peran enzim
eksogen dalam mendorong pertumbuhan dan
meningkatkan kecernaan nutrisi pada unggas. IJVR.
19(3): 157-164.
• Anggraeni N, Syamsunarno MRA, Widyastuti R,
Puspitasari IM, Praptama S (2019). Potensi efek ganda
antiinflamasi dan anti-trombosit ekstrak etanol rumput
kogon pada tikus diabetes: studi pendahuluan. IOP
Conf. Series:
J. Fisika. 1246:012006. https://doi.org/10.1088/1742-
6596/1246/1/012006
• Ardana IBK (2011). Strategi Pencegahan Penyakit
Inefeksius Pada Peternakan Ayam Broiler Berbasis
Laboratorium. Buletin Vet. Udayana. 3(1):51-59.
• Arham S, A Khumaidi, R Pitopang (2016).
Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat Tradisional dan
Pemanfaatannya pada Suku Kulawi di Desa Mataue
Kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Biocelebes.
10(2): 1-16.
• Arriaga AIM, Ayala EE, García PAH, Molina OM (2015).
Penggunaan enzim eksogen dalam pakan ternak. Life
Sci. J. 12(2): 23- 32.
• Astarina NWG, Astuti KW, Warditiani NK (2013).
Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol Rimpang Bangle
(Zingiber purpureum Roxb.). J. Farmasi Udayana. 2(4).
• Hidayat C, SA Asmarasari (2015). Produksi Ayam
Kampung di Indonesia: Sebuah Tinjauan. J. Peternakan
Indonesia. 17(1): 1-11.
https://doi.org/10.25077/jpi.17.1.1-11.2015
• Intahphuak S, Khonsung P, Panthong A (2010). Aktivitas
anti inflamasi, analgesik, dan antipiretik minyak kelapa
murni. Pharm. Biol. 48(2):151-7. https://doi.
org/10.3109/13880200903062614
• Kaliyadasa E, Samarasinghe BA (2019). Genus alpinia,
sumber bioaktif yang potensial: sebuah tinjauan. Int. J.

Juni 2021 | Volume 9 | Edisi 2 | Halaman NE US


PenerbitAkademik

153
Jurnal Kesehatan dan Produksi Hewan
Inc. doi.org/10.5897/JMPR09.464
• Kongroi K, Likitdacharote B (2019). Hubungan nilai • Pujianti NA, A. Jaelani dan N. Widaningsih (2013).
hematologi dengan antibodi penyakit Newcastle pada ayam Penambahan tepung kunyit (curcuma domestica) dalam
kampung Thailand: galur Leung Hang Khao. Int. J. Agric. ransum terhadap daya cerna protein dan bahan kering pada
Technol. 15(2): 309-318. ayam pedaging. Ziraa'ah. 36 (1) : 49-59.
• Labban L (2014). Sifat obat dan farmakologis kunyit (Curcuma • Rohaimi M, Shah M, Sabariah I, Roziahanim M (2012).
longa): sebuah tinjauan. Int. J. Pharm. Biomed. Sci. Standarisasi dan studi fitokimia Curcuma xanthorrhiza
5(1):17-23. Roxb. Int. J. Pharm. Pharmaceut. Sci. 4(3): 606-610.
• Liu RH, Fu LN, Chen LY, Ren G., Chen SS, Chen Z (2010). • Salehi B, Zakaria ZA, Gyawali R, Ibrahim SA, Rajkovic J,
Konstituen kimia dan studi farmakologi rimpang silinder Shinwari ZK, Khan T, Sharifi-Rad J, Ozleyen A,
Imperata. J. Trad. Dagu. Med. 22(4): 80-83. Turkdonmez E, Valussi M, Tumer TB, Monzote FL,
• Mahmud ATBA, Afnan R, Ekastuti DR, Arief II (2016). Profil Martorell M, Setzer WN (2019). Spesies piper: tinjauan
Darah, Performans dan Kualitas Daging Ayam Broiler komprehensif tentang fitokimia, aktivitas biologis, dan
Kampung Persilangan pada Kepadatan Tebar yang Berbeda. aplikasinya. Molekul. 24(7):1364. https://
J. Vet. 18(2): 247-256. doi.org/10.3390/molecules24071364
• Maneewan C, K Yamauchi, A Mekbungwan, B Mmaneewan • Shan CY, Iskandar Y (2018). Studi Kandungan Kimia dan
dan S Siri (2011). Pengaruh kunyit terhadap kinerja Aktivitas Farmakologi Tanaman Kunyit (Curcuma longa
pertumbuhan, kecernaan nutrisi, nilai hematologi dan L.). Farmaka. 16(2): 547 - 554.
histologi usus pada babi pembibitan. J. Produk Kesehatan • Simaraks S, Chinrasri O, Aengwanich S (2004). Nilai
Babi. 20(5): 231- 240. hematologi, elektrolit dan biokimia serum ayam asli
• Mao QQ, Xu XY, Cao SY, Gan RY, Corke H., Beta T, Li Thailand (Gallus domesticus) di bagian timur laut, Thailand.
HB (2019). Senyawa Bioaktif dan Bioaktivitas Jahe Songklanakarin J. Sci. Technol. 26(3): 425-430.
(Zingiber officinale Roscoe). Foods. 8(6):185. https://doi. • Simoh S, Zainal A (2015). Profil kimia rimpang Curcuma
org/10.3390/foods8060185 aeruginosa Roxb. dengan menggunakan teknik ekstraksi
• Merdana IM, Watiniasih NL, Sudira IW, Samsuri (2019). pelarut yang berbeda. Asian Pac. J. Trop. Biomed. 5(5):
Pengaruh Ekstrak Etanol Mymercodia pendans terhadap 412-
Hepatotoksisitas yang Diinduksi Parasetamol pada Tikus 417. https://doi.org/10.1016/S2221-1691(15)30378-6
Putih. IOP Conf. Ser: Lingkungan Bumi. Sci. 248 • Syahidah A, Saad CR, Hassan MD, Rukayadi Y, Norazian
012045. https://doi. org/10.1088/1755-1315/248/1/012045 MH, Kamarudin MS (2017). Analisis Fitokimia,
• Mustchler E (2001). Dinamika Obat. Terjemahan: M.B. Identifikasi dan Kuantifikasi Senyawa Aktif Antibakteri
Widianto dan A.S. Ranti. Kimia Medisinal Dasar 1. pada Daun Sirih (Piper betle) Ekstrak Metanol. Pak. J. Biol.
Penerbit ITB. Edisi ke-5. Bandung. Sci. 20(2):70-81. https://doi.org/10.3923/ pjbs.2017.70.81
• Nataamijaya AG (2010). Pengembangan Potensi Ayam Lokal • Spiridonov NA (2012). Mekanisme kerja herbal kolagog.
untuk Menunjang Peningkatan Kesejahteraan Petani. J. Med. Aromat. Tumbuhan. 1(5):1-5.
Litbang Pertanian. 29(4):131-138. • Morbos CE, Espina DM, Bestil LC (2015) Performa
• Ololade ZS, Abam EO, Anuoluwa IA, Abiona OO (2020). Pertumbuhan Ayam Kampung yang Diberi Pakan yang
Metabolit sekunder, aktivitas farmakognostik dan Disuplementasi dengan Berbagai Tingkat Tepung Daun
terapeutik dari ekstrak rimpang Curcuma longa yang Madre de Agua (Trichanthera gigantea Nees). Ann. Trop.
tumbuh di Barat Daya, Nigeria. J. Fitofarmakol. 9(1):30- Res. 38(1): 174-182. https://
37. https://doi.org/10.31254/phyto.2020.9106 doi.org/10.32945/atr38115.2016
• Olukosi OA, Benson LA, Englyst K, Romero LF (2015). Efek • Maria U, Dyah P, Jakaria M, Achmad F (2015). Penentuan
protease eksogen dengan atau tanpa karbohidratase pada Ras Ayam Lokal Indonesia Berdasarkan Analisis Evolusi
kecernaan nutrisi dan hilangnya polisakarida non-pati pada Matrilineal. Int. J. Poult. Sci. 14 (11): 615-621.
ayam broiler. Poult. Sci. 94(11): 2662- 2669. https://doi.org/10.3923/ijps.2015.615.621
https://doi.org/10.3382/ps/pev260 • Ulfah M, Perwitasai D, Jakaria, Muladno, Farajallah A (2015).
• Omonijo FA, Ni L, Gong J, Wang Q, Lahaye L, Yang C Penentuan Galur Ayam Lokal Indonesia Berdasarkan
(2018). Minyak atsiri sebagai alternatif antibiotik dalam Analisis Evolusi Matrilineal. Int. J. Poult. Sci. 14 (11):
produksi babi. Anim. Nutrit. 4:126-136. https://doi. 615-621. https://doi.org/10.3923/ijps.2015.615.62
org/10.1016/j.aninu.2017.09.001 • Vasinopas L, W Meckvichai (2015). Perbedaan karakteristik
• Pittman RN (2011). Regulasi oksigenasi jaringan. Virginia: morfologi antara ayam kampung Thailand tipe petarung
Morgan & Claypool Life Sciences. dan tipe daging. Khon Kaen Agr. J. 43(Suppl. 2): 70-73.
• Praskash J, Pilerood SA (2010). Komposisi Kimia dan Sifat
Antioksidan Akar Jahe (Zingiber officinale). J. Med.
Plants Res. 4(24):2674-2679. https://

Juni 2021 | Volume 9 | Edisi 2 | Halaman NE US


PenerbitAkademik

154

Anda mungkin juga menyukai