Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ayam Broiler


Ayam pedaging atau broiler adalah ayam jantan atau betina muda yang

dibawah umur 8 minggu ketika dijual dengan bobot tubuh tertentu mempunyai

pertumbuhan yang cepat serta mempunyai dada lebar dengan timbunan daging

yang banyak. Jadi ayam yang pertumbuhannya cepat itulah yang dimasukkan

dalam kategori ayam pedaging atau broiler (Rasyaf, 2006).

Ayam broiler adalah istilah yang dipakai untuk menyebut ayam hasil

budidaya teknologi yang memiliki karakter ekonomi dengan ciri khas

pertumbuhan cepat, penghasil daging dengan konversi ransum. Pada umumnya

ayam broiler siap dipotong pada usia 35-45 hari (Murtidjo, 1993).

Ayam ras pedaging merupakan ternak yang paling efisien menghasilkan

daging dibandingkan ayam yang lain. Ayam ras pedaging (Broiler) mampu

memproduksi daging dalam waktu yang singkat dengan konversi ransum rendah.

Ayam ini mempunyai sifat antara lain ukuran badan besar penuh daging yang

berlemak, bergerak lambat serta pertumbuhan badannya cepat dengan daging

yang dihasilkan bertekstur halus, lembut dan empuk (Siregar dkk., 1980). Ayam

broiler merupakan ayam jantan maupun betina yamg memiliki umur panen kurang

lebih 4-5 minggu yang bertujuan sebagai penghasil daging (Kartasudjana dkk.,

2006). Ayam yang baik memiliki karakteristik aktif, lincah, serta memiliki nafsu

makan dan minum yang baik serta pertumbuhan badan yang cepat. Ayam broiler

5
mampu tumbuh lebih cepat serta mempunyai dada yang lebar dengan timbunan

daging yang baik dan banyak (North, 1984).

2.2 Daun Serei

Tanaman serai atau sering juga disebut serai wangi, serai dapur,

merupakan keluarga Gramineae. Nama botani untuk serai adalah Cymbopogon

citratus. Tanaman serai yang banyak dijumpai di Indonesia adalah dari spesies

yang dikenal sebagai West Indian Lemongrass, diperkirakan merupakan tanaman

asli di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Tanaman ini banyak

dibudidayakan di Indonesia, juga India bagian selatan, Srilangka, dan Malaysia

(Sumiartha dkk., 2012).

Tanaman serai dengan genus Cymbopogon meliputi hampir 80 spesies,

tetapi hanya beberapa jenis yang menghasilkan minyak atsiri yang mempunyai

arti ekonomi dalam perdagangan. Tanaman serai mampu menghasilkan minyak

dengan kadar sitronellal 7-15% dan geraniol 55-65%.Tanaman serai dapur

memiliki habitus berupa tanaman tahunan yang hidup secara liar dan berbatang

semu yang membentuk rumpun tebal serta mempunyai aroma yang kuat dan

wangi. Morfologi akarnya berimpang pendek dan berwarna coklat muda

( Sostrohamidjojo, 2004)

Serai wangi merupakan salah satu tanaman penghasil

minyak atsiri. Komponen utama minyak serai wangi adalah sitronela dan geraniol.

Keduanya memiliki sifat fisik berupa aroma yang khas. Komponen tersebut dapat

diisolasi lalu diubah menjadi turunannya (Rastuti et al, 2019). Minyak atsiri

beserta turunannya banyak digunakan dalam industri kosmetik, parfum, sabun,

6
dan farmasi, juga dapat digunakan sebagai insektisida (pembuh hama), namtisida,

antijamur dan antibakteri.

2.3 Daun Kelor

Daun kelor (Moringa oleifera) belum banyak digunakan dalam pakan

ternak terutama untuk unggas. Tanaman kelor merupakan tanaman perdu yang

banyak dijumpai di Indonesia sebagai tanaman pagar yang mempunyai banyak

manfaat. Daun dan buah kelor telah lama digunakan masyarakat sebagai sayur.

Menurut Makkar dan Backer (1997) daun kelor mengandung 27% protein,

dengan kandungan asam amino yang seimbang. Menurut hasil penelitian, daun

kelor ternyata mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin B, kalsium, kalium,

besi, dan protein, dalam jumlah sangat tinggi yang mudah dicerna dan

diasimilasi oleh tubuh. Tidak hanya itu, kelor pun diketahui mengandung lebih

dari 40 antioksidan dalam pengobatan tradisional Afrika dan India serta telah

digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mencegah lebih dari 300

penyakit. Kelor merupakan tanaman yang sangat mudah tumbuh di berbagai

daerah dan dapat dikembangbiakan secara vegetatif (stek) maupun generatif

(benih). Sebagai tanaman legum, kelor dapat digunakan sebagai sumber pakan

yang baik bagi ternak. Hal ini dikarenakan daun kelor sebagai sumber

pangan yang kaya akan protein, vitamin , kalsium, kalium dan menjadi

sumber makanan yang baik sebagai antioksidan alami karena adanya berbagai

jenis senyawa antioksidan seperti asam askorbat, flavonoid, fenolat, dan

karotenoid (Krisnandi, 2015).

7
Tepung daun kelor memiliki beberapa zat hipotensif antikanker dan

antibakterial antara lain niacimicin, pterygospermin. Selain itu daun kelor juga

memiliki zat antioksidan antara lain sitosterol dan glucopyranoside. Daun kelor

juga sebagai suplemen yang mempunyai nilai gizi tinggi dan dianggap sebagai

suplemen protein dan kalsium. Dari berbagai penelitian dilaporkan bahwa pada

daun kelor terdapat komposisi vitamin A, B, C, kalisum, zat besi dan protein

yang tinggi (Sarjono, 2008).

2.4 Performa ayam broiler


1. Pertumbuhan bobot badan
Pertambahan bobot badan merupakan kenaikan bobot badan yang

dicapai oleh seekor ternak selama periode tertentu. Pertumbuhan ayam biasanya

dideteksi dengan adanya pertumbuhan bobot badan per hari, per minggu atau per

satuan waktu yang lain (Islam dkk., 2008). Pertumbuhan ayam pedaging sangat

cepat dan pertumbuhan dimulai sejak menetas sampai umur delapan minggu dan

setelah itu kecepatan pertumbuhan akan menurun. Seperti yang dinyatakan oleh

Wiradisastra (1986) bahwa kecepatan pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh mutu

makanan, suhu lingkungan, sistem perkandangan dan pengendalian penyakit.

Hasan dkk. (2013) menyatakan faktor yang mempengaruhi bobot tubuh

sebelum pemotongan ayam broiler antara lain protein ransum dan konsumsi

pakan. Pertambahan bobot badan merupakan kenaikan bobot badan yang

dicapaioleh seekor ternak selama periode tertentu. Ayam broiler merupakan ayam

yang memiliki ciri khas tingkat pertumbuhan yang cepat sehingga dapat

dipasarkan dalam waktu singkat. Pertambahan bobot badan melalui penimbangan

8
berulang dalam waktu tertentu misalnya tiap hari, tiap minggu, tiap bulan, atau

tiap tahun (Aletor, 2000).

2. Konsumsi Pakan

Konsumsi merupakan jumlah makanan yang dimakan oleh seekor

ternak, zat makanan yang dikandungnya dimanfaatkan untuk mencukupi

kebutuhan hidup dan produksi hewan (Yunilas, 2005). Tinggi rendahnya energy

dalam ransum berpengaruh terhadap konsumsi ransum (Huyghebaert, 2005).

Faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan adalah besar tubuh ayam,

aktifitas harian, suhu lingkungan, kuantitas dan kualitas ransum (NRC, 1994).

Leeson dan Summers (2005) menyatakan bahwa konsumsi pakan juga dapat

dipengaruhi oleh bentuk ransum, kandungan energi ransum, kesehatan

lingkungan, zat-zat nutrisi, kecepatan pertumbuhan dan stres. selain konsumsi

energi, kecepatan pertumbuhan, zat makanan dan bentuk ransum terdapat factor

lain yang mempengaruhi konsumsi pakan, yaitu faktor genetik. Ternak mencapai

performan yang optimum sesuai dengan genetiknya jika kebutuhan zat-zat

makanan untuk hidup pokok dan produksi terpenuhi.

3. Konversi Pakan

Konversi pakan adalah suatu perbandingan antara konsumsi ransum

dengan pertambahan bobot badan dalam satu waktu tertentu. Faktor yang

mempengaruhi konversi ransum yaitu genetik, temperatur, ventilasi, sanitasi,

kualitas pakan, jenis ransum, penggunaan zat additive, kualitas air, penyakit dan

manajemen pemeliharaan (Adil dkk., 2010). Saputra (2013) menyatakan bahwa

9
penambahan asam sitrat dengan konsentrasi 0,8% dengan nilai konversi sebesar

1,78 mampu menghasilkan performa/pertumbuhan terbaik pada ayam broiler.

Menurut Anggorodi (1995) bahwa konversi ransum dapat digunakan

sebagai gambaran efisiensi produksi, semakin rendah nilai konversi maka

semakin sedikit ransum yang digunakan untuk menaikan bobot badan yang

berarti efisiensi penggunaan ransum tinggi. Standard perfoma mingguan pada

ayam broiler pada tabel 1

Tabel 1. Standar Performa Mingguan pada ayam broiler

Umur (minggu) Rata-rata BB Konsumsi pakan Konversi pakan


(g/ekor) (g/ekor)
1 200 180 0,90
2 500 550 1,10
3 960 1.180 1,23
4 1.550 2.180 1,41
5 2.350 3.670 1,56
Sumber : Japfa Comfed Indonesi, 2012

10

Anda mungkin juga menyukai