Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis

Vol. 3 No. 2 (September, 2020)


Hal. 76-83

Pemanfaatan Bawang Tiwai (Eleutherine Americana Merr) terhadap


Kualitas Telur Konsumsi
Faisal Akli1,Julinda Romauli Manulang2, Ari Wibowo3
Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda 75119

Email: aklifaisalfaisalakli@gmail.com

Abstrak
Ayam ras petelur banyak dibudidayakan masyarakat mulai dari skala kecil (rumah
tangga) sampai skala industri. Ayam ras petelur terus mengalami peningkatan populasi dan
produktivitas, serta kualitas produksi telur. Upaya untuk meningkatkan kualitas telur terus
dilakukan diantaranya dengan memberikan feed additive dalam pakan. Penelitian bertujuan
mengetahui pengaruh penambahan simplisia bawang Tiwai (Eleutherine americana Merr)
terhadap kualitas eksterior dan interior telur konsumsi. Penelitian dilaksanakan bulan Maret-
April 2020 di kandang peternakan ayam petelur CV. Zafa Farm Layer Kecamatan Muara
Badak dan uji kualitas telur di Laboratorium Nutrisi Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas
Mulawarman. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari
empat perlakuan, dan enam ulangan, P0 = Kontrol (Pakan komersil tanpa simplisia bawang
Tiwai); P1= Pakan komersil + simplisia bawang Tiwai 4g/kg-¹ pakan; P2 = Pakan komersil +
simplisia bawang Tiwai 8g/kg-¹pakan; dan P3= Pakan komersil + simplisia bawang Tiwai
12g/kg-¹ pakan. Analisis datamenggunakan analysis of variance (ANOVA), dan uji lanjut beda
nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian membuktikan penambahan simplisia
bawang Tiwai tidak berpengaruh nyata (p>0,05) pada bobot telur, indeks telur, berat jenis telur,
indeks albumin, indeks yolk, tebal kerabang dan nilai haugh unit telur, namun berpengaruh
nyata (p<0,05) pada pH telur.
Kata kunci: Ayam ras petelur; feed additive; bawang tiwai; kualitas eksterior; interior telur

Utilization of Tiwai Onions (Eleutherine Americana Merr) Against Egg Quality


Consumption
Abstract
Layers are widely cultivated by the community from small scale (household) to industrial
scale. Laying hens continue to experience an increase in population and productivity, as well
as the quality of egg production. Efforts to improve egg quality continue to be made, including
by providing feed additives in feed. This study aimed to determine added effects of Simplicia
Tiwai onion (Eleutherine Americana Merr) on the exterior and interior quality of eggs
consumed. The research was conducted from March to April 2020 in the layer farm CV. Zafa
Farm Layer, Muara Badak District, and egg quality testing at the Animal Nutrition Laboratory,
Faculty of Agriculture, Mulawarman University. The study used a completely randomized
design (CRD) consisting of four treatments and six replications, P0 = control (feed commercial
without Tiwai onion Simplicia); P1= feed comersial+Tiwai onion Simplicia 4g/kg-¹ feed, P2 =
feed comersial+Tiwai onion Simplicia 8g/kg-¹feed and P3 = feed comersial+Tiwai onion
Simplicia 12g/kg-¹ feed. Data analysis used analysis of variance (ANOVA) and tested further
using Least Significant Different (LSD) with the level of 5%. The results showed that the
addition of Tiwai onion Simplicia had no significant effect (p>0.05) on egg weight, egg index,
egg specific gravity, albumen index, yolk index, shell thickness, and egg unit Haugh value, but
had a significant effect (p<0.05) on egg pH.
Key words: Layer; feed additive; tiwai onion; exterior; interior quality of eggs

76
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Vol. 3 No. 2 (September, 2020)
Hal. 76-83

sangat potensional digunakan sebagai


PENDAHULUAN
pakan tambahan, sehingga perlu
Ayam ras petelur banyak dilakukannya pemanfaatan bawang tiwai
dibudidayakan masyarakat mulai dari skala sebagai feed additive pada pakan ayam
kecil (rumah tangga) sampai skala industri. petelur dengan tujuan untuk mengetahui
CV. Zafa Farm Layer merupakan pengaruh simplisia bawang Tiwai terhadap
peternakanayampetelur yang terletak di kualitas telur yang dihasilkan. Kualitas telur
Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai yang baik dapat dilihat pada kualitas
Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, eksterior dan interior telur. Kualitas
dengan populasi mencapai 9.000 ekor dan eksterior telur difokuskan pada bobot telur
produksitelur 200 tray atau 6000 butir per dan indeks telur, sedangkan kualitas
hari. Peningkatan populasi ayam petelur, interior telur difokuskan pada indeks yolk,
produksi, kualitas telur terus diupayakan indeks albumin, tebal kerabang, Haugh
kualitas telur yang dihasilkan. Unit dan pH telur.
Kualitas telur yang baik perlu dapat
METODE
dicapai diantaranya melalui peningkatan
kualitas pakan. Pakan komersil yang Waktu dan Tempat
berkualitas sangat tergantung pada harga Penelitian dilakukan bulan Maret-
bahan baku pakan sehingga rawan April 2020 di kendang peternakan ayam
terhadap kenaikan harga. Langkah petelur CV. Zafa Farm layer desa Batu-
alternatif yang diperlukan dalam menekan batu Kecamatan Muara Badak Kabupaten
biaya pakan namun tetap Kutai Kartanegara dan pengujian kualitas
mempertahankan kualitas pakan ialah telur dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi
dengan memberikan feed additive dalam Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas
pakan. Mulawarman, Samarinda
Feed additive adalah suatu bahan
Bahan dan Alat
yang dicampurkan dalam pakan bertujuan
Bahan yang digunakan dalam
untuk meningkatkan produksi dan
penelitian meliputi ayam petelur umur 64
produktivitas (Widianto et al., 2015). Feed
minggu dengan Strain Lohman Brown
additive berbahan tanaman herbal
sebanyak 48 ekor, simplisia bawang Tiwai,
merupakanp roduk pertanian yang memiliki
pakan komersil dan air. Alat yang
prospek untuk dikembangkan. Tanaman
digunakan dalam penelitian adalah
herbal yang belum banyak dimanfaatkan
kendang baterai/ cage, tempat pakan,
ialah bawang tiwai (Eleutherine americana
tempat minum, egg tray, pisau, oven,
Merr). Bawang tiwai merupakan tanaman
blender, timbangan digital, jangka sorong,
lokal yang banyak tumbuh di wilayah
label dan alat tulis.
Kalimantan, mengandung senyawa
fitokimia berupa triterpeniod, flavonoid, dan Metode
fenolik (Saleh dan Chairul, 2010). Penelitian menggunakan Rancangan
Kandungan metabolit sekunder yang Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari
terdapat dalam bawang tiwai terdiri atas empat perlakuan dan enam ulangan
senyawa alkaloid, glikosida, flavonoid, dimana setiap ulangan terdiri dari 2 ekor
fenolik, steroid, tannin, antrakuinon, ayam petelur sehingga jumlah ayam yang
triterpenoid, saponin, dan azulen digunakan 48 ekor ayam petelur. Data
(Noorcahyati, 2012; Nascimento et al., yang diperoleh selanjutnya dianalisi
2012; Mierza et al., 2011). Kandungan menggunakan Analysis of Variance
senyawa flavonoid, alkaloid, asamfenolet (ANOVA), apabila terjadi perbedaan yang
dan tannin yang terkandung dalam bawang nyata antar perlakuan (signifikan 5%) maka
Tiwai merupakan senyawa yang dapat dilanjutkan dengan uji lanjut perbandingan
menghambat perkembangan bakteri menggunakan BNT (Beda NyataTerkecil).
sehingga dapat membantu penyerapan Berikut perlakuan dalam penelitian.
protein dalam terpenuhinya kebutuhan P0= Kontrol (Pakan komersil tanpa
ternak ((Mierza et al., 2011). Bawang tiwai simplisia bawang Tiwai); P1= Pakan
memiliki kandungan senyawa aktif yang Komersil + simplisia bawang Tiwai 4g/kg-¹

77
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Vol. 3 No. 2 (September, 2020)
Hal. 76-83

pakan; P2= Pakan Komersil + simplisia Bawang Tiwai P1, P2, P3 dengan yang
bawang Tiwai 8g/kg-¹pakan; P3= Pakan tanpasimplisia Bawang Tiwai (P0) sama,
Komersil + simplisia bawang Tiwai 12g/kg- sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi.
¹pakan Kualitas pakan yang dikonsumsi ayam
dapat mempengaruhi produk yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
dihasilkan. Bawang Tiwai memiliki
Kualitas eksterior telur yang diukur kandungan protein sebesar 14,46%
dalam penelitian meliputi bobot telur, (Suroto dan Sampepana, 2016). Hal ini
indeks telur, dan berat jenis telur didukung oleh pernyataan (Nasution dan
sedangkan kualitas interior telur meliputi Adrizal, 2009) bahwa kandungan nutrisi
indeks yolk, indeks albumen, tebal yang mempengaruhi bobot telur adalah
kerabang, nilai haugh unit (HU) dan pH protein dan asam amino. Asam amino
telur. Hasil nilai rata-rata dan standar khususnya methionine berpengaruh besar
deviasi kualitas eksterior dan interior telur terhadap ukuran telur. Selain itu, asam
dapat dilihat pada Tabel 1. linoleat juga mempengaruhi bobot telur
Tabel 1. (Leson and Summers, 2001).
Nilai Kualitas Eksterior dan Interior Telur IndeksTelur
Perlakuan Rataan nilai indeks telur masing-
Parameter
P0 P1 P2 P3 masing perlakuan berkisar antara 74,72-
64.58± 62.68± 65.86± 67.47±
Bobot Telur (g)
2.89 5.47 3.03 5.64
77,58%. Penelitian menunjukkan
Indeks Telur
77.58± 76.43± 74.89± 74.72± bahwaperlakuan P0 maupun P1, P2 dan P3
2.16 1.54 1.59 2.73 memiliki nilai indeks yang baik dan
1.10± 1.11± 1.10± 1.08±
Berat Jenis Telur
0.01 0.02 0.03 0.03 tergolong dalam bentuk telur yang lonjong.
Indeks Albumin
0.103± 0.112± 0.105± 0.095± Indekstelur yang baik berkisar antara 70-
0.02 0.01 0.02 0.02 79% dan bentuk telur dengan nilai indeks
0.445± 0.462± 0.450± 0.455±
Indeks Yolk telur lebih kecil dari 80% disebut telur
0.02 0.04 0.02 0.03
Tebal 0.33± 0.33± 0.34± 0.34± berbentuk lonjong (biconical dan conical)
Kerabang(mm) 0.01 0.01 0.01 0.01
86.74± 89.71± 87.39± 83.67±
(Rizal et al., 2012).
Haught Unit
7.85 3.65 6.25 8.90 Hasil dari pengukuran dengan
7.2± 7.4± 7.5± 7.4± pengujian analisis varians menunjukan
pH Telur
0.15 ͨ 0.08ᵇ 0.00ᵃ 0.00ᵃᵇ
Keterangan: P0= Kontrol (Pakan komersil tanpa
bahwa pemberian simplisia bawang Tiwai
simplisia bawang Tiwai); P1= Pakan Komersil + hingga dosis tertinggi 12g/kg⁻¹ pakan tidak
simplisia bawang Tiwai 4g/kg-¹ pakan; P2= menyebabkan perbedaan yang nyata
Pakan Komersil + simplisia bawang Tiwai terhadap nilai indeks telur. Telur yang
8g/kg-¹pakan; P3 = Pakan Komersil + simplisia digunakan pada penelitian berasal dari
bawang Tiwai 12g/kg-¹pakan strain, umur dan suhu lingkungan yang
Bobot Telur sama sehingga tidak terjadinya perbedaan
Nilai bobot telur berdasarkan hasil kualitas telur sebelum keluar dari organ
penelitian berkisar antara 62,68-67,47 g, reproduksi ayam (Sudaryani, 2006).
sehingga tergolong dalam kategori Berat Jenis Telur
berukuran besar. Bobot Telur dikategorikan Nilai berat jenis telur berdasarkan
berukuran besar dinyatakan dengan berat hasil penelitian berkisar antara 1,08-1,11.
melebihi 60 g (BSN, 2008). Besar kecilnya Telur yang digunakan merupakan telur
ukuran telur sangat dipengaruhi oleh segar atau baru ditelurkan sehingga tidak
kandungan protein danasam-asam amino adanya perbedaan waktu penyimpanan
dalampakan (Latifah, 2007). telur. Lama penyimpanan akan
Hasil pengujian analisis varians menyebabkan ruang udara dalam telur
menunjukan bahwa penggunaan simplisia menjadi lebih besar dari semula sehingga
dalam pakan pada dosis tertinggi 12 g/kg⁻¹ berat telur berkurang (Sastrawan et al.,
pakan tidak menyebabkan perbedaan yang 2020). Faktor-faktor yang mempengaruhi
nyata terhadap bobot telur. Hasil tersebut berat jenis telur adalah lama penyimpanan,
menunjukan bahwa dari segi kualitas suhu, waktu bertelur dan kandungan
pakan yang menggunakan simplisia kalsium pada pakan (Koelkebeck, 2003).
Kalsium merupakan nutrient terpenting

78
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Vol. 3 No. 2 (September, 2020)
Hal. 76-83

dalam proses pembentukan kerabang telur sehingga penggunaan bawang Tiwai dapat
yang akan berpengaruh pada berat jenis membantu penyerapan protein dalam
telur (Yuwanta, 2010). terpenuhinya kebutuhan ternak (Mierza et
Hasil pengujian ANOVA menunjukan al., 2011). Protein dari bahan pakan
bahwa penggunaan simplisia dalam pakan mempengaruhi kekentalan albumin,
hingga dosis tertinggi 12 g/kg⁻¹ pakan tidak semakin kental albumin maka semakin
menyebabkan perbedaan yang nyata tinggi nilai indeks albumin (Leke et al.,
terhadap berat jenis telur. Kandungan 2021). Penurunan kualitas albumin terjadi
pakan seperti mineral berpengaruh dalam akibat adanya penguapan air dan gas
kualitas telur dan berperan penting seperti CO2 yang menyebabkan albumin
terhadap daya simpan telur. Lama kental menjadi semakin encer (Cornelia et
penyimpanan akan menyebabkan ruang al., 2014). Kenaikan pH albumin
udara dalam telur menjadi lebih besar dari menyebabkan kerusakan serabut-serabut
semula sehingga berat telur akan ovomucin (yang memberikan tekstur
berkurang. Kehilangan berat selama kental) menyebabkan kekentalan albumin
penyimpanan dipengaruhi oleh telur menurun (Jazil et al., 2013).
menguapnya Sebagian dari putih telur Indeks Yolk
melalui pori-pori kerabang telur. Berat jenis Nilai indeks yolk berdasarkan hasil
telur sangat penting terhadap kualitas telur penelitian berkisar antara 0,445-0,462
tersebut, dimana ketebalan kerabang dan (Tabel 1). Penelitian menunjukkan bahwa
mutu cangkang sangat berpengaruh perlakuan P1 tergolong dalam standart
terhadap berat jenis telur (Sastrawan et al., tingkatan mutu I dan P0, P2 dan P3
2020). tergolong dalam standart tingkatan mutu II.
Standar tingkatan mutu I memiliki nilai
Indeks Albumin
indeks yolk berkisar antara 0,458-0,521
Nilai indeks albumin berdasarkan
dan standart tingkatan mutu II 0,394-0,457
hasil penelitian berkisarantara 0,095-0,112
(BSN, 2008). Standart tingkatan mutu I dan
(Tabel 1). Penelitian menunjukkan bahwa
II dikategorikan berkualitas baik dan segar.
P0, P1, P2 dan P3 masuk dalam standar
Nilai indeks yolk telur segar berada pada
ttingkatan mutu II. Standar tingkatan mutu
kisaran 0,33-0,50 dengan nilai rata-rata
II memiliki nilai indeks albumin berkisar
0,42 (Buckle et al., 1987). Telur yang
antara 0,092-0,133. Standart tingkatan
dianalisa pada penelitian ini merupakan
mutu II dikategorikan masih berkualitas
telur segar yang belum mengalami proses
baik (BSN, 2008). Telur yang dianalisa
penyimpanan, sehingga kondisi yolk masih
pada penelitian ini merupakan telur segar
dalam keadaan baik. Nilai indeks yolk
yang belum mengalami penyimpanan,
dipengaruhi oleh lama penyimpanan,
sehingga kekentalan albumin masih dalam
semakin lama telur disimpan maka nilai
keadaan baik. Penurunan kualitas albumin
indeks yolk semakin menurun, karena
disebabkan oleh lama penyimpanan dan
penambahan ukuran yolk akibat
umur telur (Purba et al., 2018).
perpindahan air dari albumin ke yolk
Hasil analisis varians menunjukkan
(Wibawanti et al., 2013; Ambarwati et al.,
bahwa pemberian simplisia bawang Tiwai
2012).
hingga dosis tertinggi 12g/kg⁻¹ pakan tidak
Hasil analisis varians menunjukan
menyebabkan perbedaan yang nyata
bahwa pemberian simplisia bawang Tiwai
terhadap nilai indeks albumin. Indeks
hingga dosis tertinggi 12 g/kg⁻¹ pakan tidak
albumin merupakan gambaran dari protein
menyebabkan perbedaan yang nyata
ransum, sehingga nilai indeks albumin
terhadap nilai indeks yolk, akan tetapi pada
bergantung dari kandungan protein ransum
tiap-tiap perlakuan memberikan hasil yang
yang diberikan sifat anti bakteri (Argo et al.,
menunjukkan bahwa kualitas indeks yolk
2013). Kandungan senyawa flavonoid,
pada penelitian ini dalam kualitas yang
alkaloid, asam fenolet dan tannin yang
baik. Bawang Tiwai mengandung unsur
terkandung dalam bawang Tiwai
senyawa aktif seperti saponin, flavonoid,
merupakan senyawa yang dapat
asamfenolet dan tannin (Mierza et al.,
menghambat perkembangan bakteri
2011) yang berfungsi sebagai pengikat

79
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Vol. 3 No. 2 (September, 2020)
Hal. 76-83

protein dan menguraikannya dalam tubuh, yang belum mengalami proses


sehingga protein yang diserap lebih banyak penyimpanan, sehingga kekentalan
dan penyerapan protein baik maka kuning albumin masih dalam keadaan baik. Telur
telur yang dihasilkan akan lebih baik yang semakin lama disimpan maka akan
(Nanda et al., 2018). kehilangan karbondioksida dan uap air
Tebal Kerabang melaluipori-pori kerabang (Silverside and
Tebal kerabang berdasarkan hasil Scot, 2001).
penelitian berkisar antara 0,33-0,34 (Tabel Hasil analisis varians menunjukan
1). Penelitian menunjukkan bahwa bahwa pemberian simplisia bawang Tiwai
perlakuan P0, P2 dan P3 memiliki tebal hingga dosis tertinggi 12 g/kg⁻¹ pakan tidak
kerabang telur yang baik. Tebal kerabang menyebabkan yang nyata karena berat
yang baik berkidarantara 0,33-0,35 mm telur dan kekuatan putih telur yang tidak
sehingga telur tidak mudah pecah dalam berbeda nyata akan menghasilkan nilai
proses pengangkutan (Mauludin, 2002). Haugh Unit yang tidak berbedan yata,
Tebal kerabang telur normal ayam ras besar kecilnya nilai Haugh Unit tergantung
berkisar antara 0,33-0,35 mm (Kurtini et al., pada berat telur dan tinggi albumin (Tuti,
2011)]. 2009).
Hasil analisis varians menunjukan pH Telur
bahwa pemberian simplisia bawang Tiwai Nilai pH berdasarkan penelitian terus
hingga dosis tertinggi 12 g/kg⁻¹ pakan tidak meningkat hingga P2 dengan tambahan
menyebabkan perbedaan yang nyata bawang Tiwai 8g/kg⁻¹ pakan, tetapi pada P3
terhadap tebal kerabang telur. Tebal atau penambahan bawang Tiwai
tipisnya kerabang dipengaruhi oleh strain 12g/kg⁻¹pakan nilai pH tersebut mulai
ayam, umur induk, pakan, stress dan menurun lagi. Hal tersebut diduga karena
penyakit pada induk, semakin tua umur kandungan nilai pH yang terkandung dalam
ayam maka semakin tipis kerabang bawang Tiwai akan tetapi ada batas
telurnya, hal ini dikarenakan ayam tidak tolelansi untuk pemberian tepung bawang
mampu untuk memproduksi kalsium yang Tiwai sebagai tambahan pakan sehingga
cukup guna memenuhi kebutuhan kalsium adanya keefektivitasan penggunaan bahan
dalam pembentukan kerabang telur tambahan tepung bawang Tiwai.
(Hargita et al., 2011). Bawang Tiwai Kandungan nilai pH pada bawang Tiwai
memiliki kandungan senyawa sepertif sebesar 4,00 (Saragih, 2004). Nilai pH
lavonoid, tanin, saponin, steroid dan kemungkinan juga dipengaruhi oleh
glikosida merupakan salah satugolongan komponen alkali yang ada di dalam
fraksi etil asetat yang merupakan senyawa bawang Tiwai seperti alkaloid dan kolin
aktif yang mampu mengikat kalsium dan (Suroto, 2004)].
akan membentuk suatu ikatan kalsium Telur yang digunakan pada
flavonoid membentuk senyawa kompleks penelitian ini merupakan telur yang baru
dengan gugus OH dari flavonoid sehingga ditelurkan atau tidak lebih dari 1 hari proses
membentuk Ca-flavonoid. Ca-flavonoid ini penyimpanan. Hal ini bertujuan untuk
diduga memiliki peran dalam menebalkan menghindari terjadinya penguapan,
kerabangtelur (Tugiyanti et al., 2017). sebagaimana bahwa pH telur akan
Bawang Tiwai memiliki kandungan mengalami peningkatan yang disebabkan
flavonoid per 100 g tepung bawang Tiwai oleh penguapan CO2 sehingga
adalah 431,98 mg (Silitonga et al., 2020). mengakibatkan berubahnya kosentrasi
Haugh Unit (HU) hydrogen (Kurtini et al., 2011). Telur yang
Nilai haugh unit berdasarkan mengalami proses penyimpanan akan
penelitian berkisar antara 83,67-89,71. mengalami penguapan kandungan CO2
Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bersamauap air keluar dari butir telur.
P0, P2 dan P3 tergolong dalam kategori Kehilangan karbondioksida yang
great AA. Nilai haugh unit dikategorikan menyebabkan kenaikan pada pH (Suroto,
dalam great AA harus memiliki nilai haugh 2012). Perubahan kandungan CO2 dalam
unit lebih dari 72 [30]. Telur yang digunakan albumen mengakibatkan perubahan pH
pada penelitian ini merupakan telur segar

80
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Vol. 3 No. 2 (September, 2020)
Hal. 76-83

albumen menjadi basa (Djaelani et al., characteristic, and environmental


2019). factors in the collared flycatcher
Ficedulaalbicollis. J. Ornithol 152:
579-588.
Jazil N, Hintono, dan S. Mulyani. 2013.
Penurunan kualitas ayam ras dengan
SIMPULAN intensitas warna coklat kerabang
berbeda selama penyimpanan.
Hasil penelitian membuktikan
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 2
penambahan simplisia bawang Tiwai tidak
(1): 43-47.
berpengaruh nyata (p>0,05) pada bobot
telur, indeks telur, berat jenis telur, indeks Koelkebeck, W. K. 2003. What Is Egg
albumin, indeks yolk, tebal kerabang dan Quality and Conserving It. Ilinin
nilai Haugh Unit (HU), akan tetapi Poultry Net-University of Illinois.
memberikan pengaruh yang nyata pada pH www.poultrynet.com.
telur.
Kurtini, T., K. Nova, dan D. Septinova.
DAFTAR PUSTAKA 2011. Produksi Ternak Unggas.
Universitas Lampung, Bandar
Ambarwati, J., M. A. Ratriyanto dan A.
Lampung.
Hanifa. 2012. Pengaruh penggunaan
tepung limbah udang dalam ransum Latifah, R. 2007. The Increasing of afkir
terhadap kualitas telur itik. Sains duck’s egg quality with pregnant
Peternakan: Jurnal Penelitian Ilmu mare’s serum gonadotropin (Pmsg)
Peternakan, 10 (1): 1-6. hormones. The way to increase layer
duck. 4:1-8.
Argo L.B., Tristiarti dan I. Mangisah. 2013.
Kualitasfisik telur Ayam Arab fase I Leke, J. R., F. N. Sompie, F. J. Nangoy, B.
dengan berbagai level Azolla Haedar, B., dan E. H. B. Sondakh.
microphylla. Animal Agriculture 2021. Kualitas internal telur ayam ras
Journal 2 (1): 445-457. MB 402 yang diberi tepung bawang
putih (Allium sativum l) sebagai feed
Badan Standar Nasional Indonesia (BSN).
additive dalam ransum. Zootec 41
2008. Standar Nasional Indonesia.
(1): 303-310.
Telur Ayam Konsumsi. BSN. Jakarta.
Lesson, S., and J. D. Summers. 2001.
Buckle, K.A., R.A. Edward, G.H. Fleet, M.
Nutrition of the Chicken. 4th Edition.
Wotton. 1987. Food Science.
University Books. Guelph, Ontario:
Australia Vice-Chancellors
Canada.
Committee. Sidney.
Mauludin, J. M. 2002. Maintaining hatching
Cornelia A., I. K. Suada, dan M. D.
egg quality. In D. D. Bell and D.
Rudyanto. 2014. Perbedaan daya
Weaver (ed). Commercial Chicken
simpan telur ayam ras yang
Meat and Egg Production. 5th Ed,
dicelupkan dan tanpa dicelupkan
New York.
larutan kulit manggis. Indonesia
Medicus Veterinus 3 (2): 12-119. Mierza, Vriezka, Suryanto, Dwi, dan N. M.
Pandapotan. 2011. Skrining
Djaelani, M. A., Z. Novika, dan N. Azizah.
Fitokimia dan Uji Efek Anti bakteri
2019. Pengaruh Pencucian,
Ekstrak Etanol Umbi Bawang
Pembungkusan dan Penyimpanan
Sabrang (Eleutherinepalmifolia
suhu rendah Terhadap Kualitas Telur
Merr.). Prosiding Seminar Nasional
Ayam Ras (Gallus L.). Buletin
Biologi. Medan: USU Press.
Anatomi dan Fisiologi 4 (1): 29-34.
Nanda, W., I. G. N. G. Bidura dan I.A.P.
Hargita, R., R. Mateo, J. Torok. 2011. Shell
Utami. 2018. Pengaruh pemberian
thickness and pore density in relation
ekstrak air bawang putih (Allium
to shell coloration female

81
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Vol. 3 No. 2 (September, 2020)
Hal. 76-83

sativum) melalui air minum terhadap Sastrawan, I. P., I. P. Astawa, dan I. G.


kualitas fisik telur ayam Lohmann Mahardika. 2020. Pengaruh
Brown umur 22-30 minggu. Jurnal suplementasi (asam amino, mineral,
Peternakan Tropika 6 (3): 541-551. dan vitamin) melalui air minum
terhadap kualitas telur yang disimpan
Nasution, S., dan Adrizal. 2009. Pengaruh
sampai 21 hari. Jurnal Peternakan
pemberian level protein-energi
Tropika 8 (1): 189-201.
ransum yang berbeda terhadap
kualitas telur ayam buras. Seminar Sudaryani, T. 2006. KualitasTelur.
Nasional Teknologi Peternakan dan PenebarSwadaya, Jakarta.
Veteriner. Fakultas Peternakan,
Silitonga, L., S. Wibowo, and E. B. Bangun,
Universitas Andalas. Padang
(2020). Pengaruh pemberian tepung
Nascimento, M.S., J. M. S. Vieira, L.C. S. bawang dayak (Eleutherine
Malheiros, J. J.O.C. Silva, L. C. S. Palmifolia Merr.) terhadap
Rodrigues, and W. L. R. Barbosa. morfometrik organ dalam dan kadar
2012. Characterization of lemak ayam broiler. Ziraa'ah Majalah
IsoeleutherinIn Aqueous Extract of Ilmiah Pertanian 45 (1): 10-20.
Eleutherine plicata Herb, Iridaceae,
Silverside D, and G. B. Scott. 2001. House,
Active Against Entamoeba
husbandry, and welfare of poultry.
systolic/Entamoeba dispar In Vitro.
United State of America (US):
International Journal of
National Agricultural Library.
Pharmaceutical Sciences and
Research 3 (4): 1096-1100. Suroto, H. S., dan E. Sampepana, E. 2016.
Analisa kandungan kimia dan
Noorcahyati. 2012. Tumbuhan Berkhasiat
pemanfaatan bawang tiwai
Obat Etnis Asli Kalimantan.
(Eleutherine Americana Merr) untuk
Balikpapan: Badan
bahan baku industri. Jurnal Riset
PenelitianTeknologi Konservasi
Teknologi Industri 1 (1): 25-33.
Sumber Daya Alam.
Suroto, H. S. 2012. Bawang Tiwai
Purba, I. E., W. Warnoto, dan B. Zain.
(Eleutherine Americana Merr)
2018. Penggunaan tepung daun
sebagai pengawet, antioksidan, dan
kelor (Moringa oleifera) dalam
pewarna untuk pangan. Jurnal Riset
ransum terhadap kualitas telurayam
Teknologi Industri. pp. 188-196.
ras petelur dari umur 20 bulan. Jurnal
Sain Peternakan Indonesia 13 (4): Sudarmono, A. S., 2003. Pedoman
377-387. Pemeliharaan Ayam Petelur.
Kanisius.
Rizal, B., A. Hintono, dan Nurwantoro.
2012. Pertumbuhan mikroba pada Tugiyanti, E., Rosidi, dan A. K. Anam.
telur pasca pasteurisasi. Animal 2017. Pengaruh tepung daun sukun
Agriculture Journal 1 (2): 208-218. (Artocarpus artilis) terhadap produksi
dan kualitas telur puyuh. Jurnal
Saleh, Chairul. 2010. Uji Hipoglikemik
Agripet. 17 (2): 121-131.
Ekstrak Etanol Umbi Eleutherine
americana Merr. Mulawarman Tuti, W. 2009. Pemanfaatan tepung daun
scientific 9 (1). pepaya (Carica papaya. L Less)
dalam upaya peningkatan produksi
Saragih, B. 2004. Aktivitas antiproliferasi
dan kualitas telur ayam sentul. J.
ekstrak bawang dayak (Eleutherine
Agroland 16 (3): 268-273.
americana L) Terhadap Sel Kanker
K562 secara in vitro. Laporan USDA United States Department of
Penelitian. Fakultas Pertanian. Agriculture. 2000. Egg Grading
Universitas Mulawarman, Manual. Federal Crop Insurance
Samarinda. Corporation (FCIC), Washington DC.

82
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Vol. 3 No. 2 (September, 2020)
Hal. 76-83

Wibawanti, J. M. W., M. Meihu, A. Hintono, Yuwanta, T. 2010. Telur dan kualitas telur.
Y. B. Pramono. 2013. The influence Gadjah Mada University Press,
of liquid smoke on the chemical Yogyakarta
characteristic of salted eggs. Jurnal
Aplikasi Teknologi Pangan 12 (2).
Widianto, B., H. S. Prayogi, dan N. Nuryadi.
2015. Pengaruh penambahan tepung
buah mengkudu (Morindacitrifolia L.)
dalam pakan terhadap penampilan
produksi itik hibrida. Jurnal Ilmu-Ilmu
Peternakan 25 (2): 28-35.

83

Anda mungkin juga menyukai