Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September 2019

Vol 2 No 2 pp 51-58

PEMANFAATAN TEPUNG LIMBAH KEPALA UDANG DALAM


RANSUM BURUNG PUYUH TERHADAP PERFORMAN, KONVERSI
PAKAN DAN UMUR PERTAMA KALI BERTELUR

Utilization of Shrimp Head Waste Meal in Diet of Quail Bird on Performance,


Feed Conversion and First Age of Spawn Eggs
Bayu Gilang Perkasa1), Edhy Sudjarwo2)
1)
Mahasiswa Bagian Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya Jalan
Veteran, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145
2)
Dosen Bagian Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya Jalan Veteran,
Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145
Email: bayugp68@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tepung limbah kepala
udang terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan umur telur
bertelur pertama. Penelitian yang digunakan adalah 120 burung puyuh betina, metode
penelitian menggunakan empat perlakuan dan enam ulangan. Data dianalisis menggunakan
ANOVA dan jika ada efek signifikan maka akan dilanjutkan oleh Uji Jarak Berganda Duncan.
Tepung limbah kepala udang diberikan dengan menambahkan ke dalam pakan komersial
sebanyak 1%, 3%, dan 6% dari pakan. Berdasarkan hasil penelitian, pemberian tepung limbah
udang memiliki pengaruh yang berbeda nyata (P> 0,05) terhadap konsumsi pakan dengan
rata-rata 481,87 gram / burung, pertambahan bobot badan dengan rata-rata 103,09
gram/ekor. konversi unggas dan pakan dalam puyuh dengan rata-rata 5,19. Sedangkan
pemberian limbah tepung kepala udang tidak memiliki pengaruh yang berbeda terhadap
burung puyuh pada usia pertama kali bertelur dengan rata-rata 44,97 (45 hari).

Kata kunci: Limbah udang, burung puyuh, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan,
konversi pakan.

How to Cite: *Corresponding author:


Perkasa, B. G., & Sudjarwo, E. (2019). Pemanfaatan Bayu Gilang Perkasa
Tepung Limbah Kepala Udang dalam Ransum Email: bayugp68@gmail.com
Burung Puyuh Terhadap Performan, Konversi Pakan Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya Jalan
dan Umur Pertama Kali Bertelur. Jurnal Nutrisi Veteran, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota
Ternak Tropis 2 (2) 51-58 Malang, Jawa Timur 65145

51
Bayu Gilang Perkasa, Dkk 2019

ABSTRACT

The research aimed to determine the effect of shrimp head waste meal on the feed
consumption, body weight gain, feed conversion and age at first laying eggs. The research used
was 120 female quails, the study method wes using experimental desain with four treatments
and six replications. The data was analyzed using ANOVA and if there were significant effect
then would be continued by Duncan’s Multiple Rage Test (DRMT). The shrimp head waste
meal is given by adding into commercial feed as much as 1%, 3%, and 6% of the feed. Based
on the result of the study, it is found that the addition of shrimp head waste meal has a
difference effect (P> 0.05) on feed consumption with an average of 481.87 grams/bird, body
weight gain with an average of 103.09 grams/bird and feed conversion in quail with an average
of 5.19. While giving shrimp head meal waste does not have a difference effect on quails in
their age of first time laying eggs with an average of 44.97 (45 days).

Keywords: Shrimp waste, quail, feed consumption, body weight gain, feed conversion.

PENDAHULUAN penyediaan pakan tersebut dengan cara


mensubtansinya. Salah satu bahan pakan
Peternakan juga memegang peranan yang masih belum banyak digunakan yaitu
penting dalam kesejahteraan hidup tepung limbah kepala udang. Tepung limbah
masyarakat, mulai dari usaha peternakan kepala udang memiliki kandungan protein
yang dapat menyerap tenaga kerja, ternak yang cukup tinggi berkisar antara 25-50%,
yang dapat memenuhi kebutuhan protein tergantung pada jenis udang dan tempat
hewani sampai ke kotoran ternak yang dapat hidupnya. Selain itu, limbah udang juga
memperbaiki ekosistem lingkungan bila mengandung hampir semua jenis asam
dikelola dengan baik dan benar. Salah satu amino esensial, terutama metionin dengan
jenis usaha ternak yang mulai berkembang jumlah dua kali lebih tinggi dari pada
pesat di Indonesia yaitu pada bidang unggas bungkil kedelai, tetapi lebih rendah dari
diantaranya adalah burung puyuh. Populasi pada tepung ikan (Bakrie, Sente dan
puyuh pada tahun 2015,2016 dan 2017 Andayani 2010). Pemanfaatan tepung
berturut-turut adalah sebanyak 13,781,918 tepung limbah kepala udang dalam pakan
ekor, 14,107,687 ekor, 14,427,314 ekor perlu dilakukan penelitian selanjutnya
(Anonimous, 2018). Peningkatan usaha tentang pengaruh pemberian tepung limbah
peternakan puyuh ini dikarenakan puyuh kepala udang dalam pakan terhadap
memiliki banyak keunggulan dibanding konsumsi pakan, pertambahan bobot badan,
ternak unggas lainnya. konversi pakan dan umur pertama kali
Salah satu keunggulannya yaitu cepat bertelur pada burung puyuh.
berproduksi, pada umur 42 hari burung
puyuh sudah mulai bertelur dan mengalami MATERI DAN METODE
puncak produksi pada umur 150 hari dengan
persentase bertelur 76%. Pada saat ini usaha Materi dalam penelitian ini
telur puyuh bukan hanya memproduksi telur menggunakan ternak puyuh (Coturnix
saja akan tetapi juga memproduksi coturnix japonica) berumur 14 hari
dagingnya (Widyatmoko, Zuprizal dan sebanyak 120 ekor. Penelitian ini
Wihandoyo, 2013). Masalah utama dalam menggunakan kandang koloni. Kandang
dunia peternakan adalah tingginya biaya koloni dibagi menjadi 24 petak dengan
pakan yaitu mencapai 60-70% dari total ukuran panjang, lebar dan tinggi 22 x 33 x
biaya produksi (Herlinae dan Yemima, 34 cm dan dalam satu petak berisi ternak
2016). Upaya yang dapat digunakan untuk puyuh berjumlah 5 ekor, dalam setiap
menekan biaya yang dikeluarkan oleh kandang dilengkapi dengan tempat pakan,

52
Bayu Gilang Perkasa, Dkk 2019

tempat minum, lampu, timbangan digital, konsentrasi yang berbeda. Perlakuan pada
plastik, serokan pakan dan penampung telur. pakan diantaranya sebagai berikut:
Penelitian ini menggunakan pakan produksi
PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk yang P0 = pakan komersil produksi PT. Japfa
mengandung bahan pakan diantaranya Comfeed Indonesia
Jagung Kuning, Soy Gluten Meal, Meat and P1 = pakan komersil yang dicampur dengan
Bone Meal, Corn Gluten Meal, Wheat Bran, tepung limbah kepala udang 1%
Plam Olein, asam amino esensial, mineral P2 = pakan komersil yang dicampur dengan
esensial, Premix dan vitamin dengan harga tepung limbah kepala udang 3%
Rp. 350.000,-/sak (50 kg). P3 = pakan komersil yang dicampur dengan
Metode yang digunakan dalam tepung limbah kepala udang 6%
penelitian ini yaitu metode percobaan
dengan menggunakan Rancangan Acak HASIL DAN PEMBAHASAN
Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4
perlakuan dan 6 ulangan dan setiap ulangan Data hasil penelitian tentang pengaruh
terdiri dari 5 ekor puyuh betina, unit penambahan tepung limbah kepala udang
percobaan berjumlah 24 unit dan ternak dalam pakan terhadap variabel yang diamati
puyuh yang digunakan sebanyak 120 ekor. yaitu konsumsi pakan, pertambahan bobot
Perlakuan pada penelitian yaitu dengan badan, konversi pakan, dan umur pertama
memodifikasi pakan dengan menambahkan kali bertelur selama penelitian dapat dilihat
tepung limbah kepala udang dengan pada Tabel 2.

Tabel 1. Kandungan nutrisi pakan perlakuan


Kandungan Zat Makan TLKU P0 P1 P2 P3
Bahan Kering (%) 84,75 98** 90,54 90,75 90,58
Protein Kasar* (%) 21,76 19-21** 22,05* 23,75* 22,42*
Serat Kasar* (%) 23,32 6** 6,51* 5,71* 7,28*
Sumber: Hasil Uji Analisis Proksimat di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas
Peternakan Universitas Brawijaya (2018)
*). Berdasarkan 100% bahan kering
**). PT Japfa Comfeed Indonesia

Tabel 2. Rataan Konsumsi Pakan, PBB, Konversi Pakan dan Umur Pertamakali Bertelur
Perlakuan Rataan Rataan PBB Rataan Rataan Umur
Konsumsi (g/ekor) Konversi pakan Pertama Kali
Pakan (g/ekor) Bertelur (hari)
P0 482,03b 101,77a 4,74b 44,83
P1 482,17b 103,37b 4,66b 44,83
P2 482,7b 103,9b 4,65a 44,17
a b a
P3 480,57 103,33 4,65 46,08
(a-b)
Keterangan: Superskrip berbeda pada baris yang sama memberikan pengaruh yang
berbeda nyata (P<0,05)

53
Bayu Gilang Perkasa, Dkk 2019

Pengaruh Penambahan Tepung Limbah Pengaruh Penambahan Tepung Limbah


Kepala Udang dalam Pakan terhadap Kepala Udang dalam Pakan terhadap
Konsumsi Pakan Pertumbuhan Bobot Badan
Berdasarkan pada Tabel 2 Penambahan tepung limbah kepala
menunjukan bahwa pemberian tepung udang berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap
limbah kepala udang berpengaruh nyata pertambahan bobot badan. Pertambahan
(P<0,05) terhadap konsumsi pakan. Hal ini bobot badan erat kaitannya dengan
diduga karena penggunaan tepung limbah kandungan nutrisi yang dikonsumsi oleh
kepala udang dalam pakan burung puyuh puyuh. Semakin lengkap kandungan asam
memberikan rasa yang berbeda amino dan nutrisi yang lainnya maka proses
dibandingkan tanpa pemberian tepung pembentukan jaringan dan organ tubuh
limbah kepala udang sehingga mampu lainnya akan semakin cepat pula sehingga
meningkatkan palatabilitas dari pakan mengakibatkan pertambahan bobot badan
tersebut. Unggas memiliki sistem perasa yang tinggi. Hal ini di dukung dengan
yaitu lidahnya berupa gustative or taste buds pendapat Mirzal (2008) bahwa di dalam
yang berfungsi mengenali rasa pakan yang tepung limbah kepala udang mengandung
dikonsumsinya (Amrullah,2004). asam amino kritis seperti metionin, lisin,
Sedangkan indra penciuman pada triptopan serta retensi nitrogen. Kandungan
unggas (olfactory system) kurang asam amino kritis ini dapat dimanfaatkan
berkembang, hal itu menyebabkabkan puyuh dengan baik walaupun tepung limbah
unggas dapat merasakan bentuk, rasa, kepala udang mengandung serat kasar dan
tekstur, bau, dan suhu pakan setelah pakan terdapat zat kitin yang dapat membatasi
masuk ke dalam mulut. Avianti, Siti dan daya cerna makanan. Goa, Silitonga, dan
Tyas (2014) menambahkan Meskipun Yuanita (2015) dan Kaban, Mirwandhono,
jumlah titik perasa pada unggas lebih sedikit Hasnudi (2014) menambahkan bahwa
dibandingkan dengan hewan lainnya akan jumlah pakan yang dikonsumsi, laju
tetapi sensivitasnya lebih tinggi. perjalanan pakan dalam saluran pencernaan,
Penambahan tepung limbah kepala bentuk fisik pakan, komposisi pakan, dan
udang masing-masing sebesar 1% dan 3% imbangan kandungan nutrisi pakan, bangsa,
mampu meningkatkan konsumsi pakan jenis kelamin, energi metabolisme dan suhu
dibandingkan dengan perlakuan P0 tanpa lingkungan sangat mempengaruhi
penambahan tepung limbah kepala udang. pertambahan bobot badan adalah kandungan
Akan tetapi, rataan konsumsi menurun pada protein
perlakuan P3 yang menambahkan tepung Hasil Uji Duncan’s menunjukan
limbah kepala udang sebesar 6%. bahwa penambahan tepung limbah kepala
Penurunan konsumsi pakan pada udang dengan level 1-6% dalam pakan
perlakuan P3 ini diduga karena kandungan burung puyuh berpengaruh nyata (P<0,05)
serat kasar yang tinggi sehingga terhadap pertambahan bobot badan pada
mengakibatkan turunnya rataan konsumsi burung puyuh. Perlakuan P2 yang
pakan pada perlakuan ini. Kandungan serat menggunakan tepung limbah kepala udang
kasar pada perlakuan P3 sebesar 7,28% dan sebesar 3% nyata lebih tinggi rataan
telah melebihi ambang batas yang pertambahan bobot badan burung puyuh
direkomendasikan yaitu maksimal sebesar dibandingkan dengan perlakuan tanpa
7%. Hal ini sesuai dengan penjelasan ditambahkan tepung limbah kepala udang
Bakrie, Manshur dan Sukadana (2010) (P0), akan tetapi tidak berbeda nyata dengan
bahwa kandungan serat kasar pakan yang perlakuan penambahan tepung limbah
mendekati atau melebihi ambang batas yang kepala udang 1% (P1) dan perlakuan
direkomendasikan akan menghasilkan penambahan tepung limbah kepala udang
konsumsi yang cenderung menurun. 6% (P3).

54
Bayu Gilang Perkasa, Dkk 2019

Jumlah pakan yang dikonsumsi perbedaan pengaruh yang nyata (P<0,05)


berkaitan erat dengan pertumbuhan bobot terhadap konversi pakan. Hal ini diduga
badan dari puyuh. Hal ini terbukti pada karena konsumsi pakan dan pertambahan
perlakuan P2 yang menghasilkan rataan bobot badan juga memberikan perbedaan
konsumsi pakan tertinggi dan diikuti dengan pengaruh yang nyata.
rataan pertambahan bobot badan yang tinggi Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa
dibandingkan dengan perlakuan lain. Rataan dengan adanya penambahan tepung limbah
pertambahan bobot badan yang tinggi pada kepala udang dalam pakan dapat
perlakuan P2 diduga karena kandungan menurunkan konversi pakan. Rataan
protein pada perlakuan P2 lebih tinggi konversi pakan tertinggi terdapat pada
dibandingkan perlakuan yang lainnya. perlakuan P0 dengan tanpa penambahan
Tingginya protein pada perlakuan P2 akan tepung limbah kepala udang. Tingginya
mempengaruhi kinerja pembentukan konversi pakan pada perlakuan P0 diduga
jaringan dan organ tubuh dari ternak karena rendahnya rataan pertambahan bobot
sehingga didapatkan pertambahan bobot badan yang dihasilkan pada perlakuan
badan yang tinggi. Hal ini diperkuat oleh tersebut. Sedangkan pada perlakuan P1, P2
Savira, Yaman dan Jalaluddin (2018) bahwa dan P3 yang menggunakan tepung limbah
pertambahan bobot badan adalah kepala udang masing-masing sebesar 1%,
kemampuan puyuh dalam mengubah zat-zat 3% dan 6% dapat menurunkan konversi
makanan yang berada di dalam pakan untuk pakan. Hal ini sejalan dengan pendapat
diubah menjadi daging. Pertumbuhan Mirzal (2008) yang menyatakan bahwa
meliputi peningkatan ukuran sel-sel tubuh konversi pakan adalah perbandingan antara
akan peningkatan sel-sel individu (Lase, konsumsi pakan dengan pertambahan bobot
Sujana, dan Indrijani, 2008). badan.
Proses masuknya pakan dalam saluran Konsumsi pakan erat kaitannya
pencernaaan dan bentuk fisik pakan juga dengan konversi pakan, dikarenakan
mempengaruhi penyerapan nutrisi dari konsumsi pakan ditujukan untuk produksi
pakan untuk diubah menjadi daging. dalam hal ini pertambahan bobot badan,
Penambahan tepung limbah kepala udang sehigga konversi dari pakan ini saling terkait
sebanyak 6% (P3) memperlihatkan hasil satu sama lain antara konsumsi pakan dan
yang lebih rendah dibanding dengan bobot badan yang dihasilkan. Menurut
perlakuan yang menambahkan tepung Fahrudin, Wiwin dan Heni (2016), yang
limbah kepala udang 1% (P1) dan 3% (P2). mempengaruhi konversi pakan adalah faktor
Hal ini diduga karena tingginya kandungan seperti umur ternak, bangsa ternak,
serat kasar dan kitin pada pakan perlakuan kandungan gizi pada pakan, keadaan
P3 yang dapat mempengaruhi laju temperatur, dan keadaan ternak, tatalaksana
penyerapan nutrisi pada usus puyuh. dan bibit yang baik. Status produksi akan
Menurut Latif, Suprijatna dan Sunarti berperan dalam konversi pakan dikarenakan
(2017) kandungan serat kasar yang lebih fase dari produksi menghasilkan produksi
tinggi pada pakan mengakibatkan sistem yang berbeda dan akan mengonversi pakan
pencernaan terhadap pakan lebih cepat menjadi produk yang berbeda pula.
keluar sehingga kandungan nutrisi pakan Tingginya nilai konversi pakan ini
kurang tercerna dengan baik. dikarenakan jumlah konsumsi pakan yang
rendah dan pertambahan bobot yang rendah
Pengaruh Penambahan Tepung Limbah akibat penambahan dari tepung limbah
Kepala Udang dalam Pakan terhadap kepala udang yang banyak mengandung
Konversi Pakan serat kasar dan kandungan kitin sehingga
Berdasarkan hasil analisa statistik berdampak terhadap efsiensi pakan.
menunjukan bahwa penambah tepung Konversi pakan juga dapat dipengaruhi oleh
limbah kepala udang memberikan keseimbangan nutrisi antara energi dan

55
Bayu Gilang Perkasa, Dkk 2019

protein pada pakan. Energi berperan untuk didukung oleh penjelasan Bakrie, Manshur
membatasi konsumsi pakan, apabila jarak dan Sukadana (2012) bahwa zat kitin
kandungan antar energi dengan protein yang mampu membentuk ikatan dengan protein
terlalu tinggi akan menyebabkan rendahnya dan mineral, sehingga sulit dicerna dan
konsumsi protein sehingga pertumbuhan berakibat pada menurunnya asupan protein
mengalami hambatan dan berpengaruh pada bagi burung puyuh.
efisiensi penggunaan pakan (Djulardi, Muis Umur pertama kali bertelur burung
dan Latif. 2006). puyuh ditentukan oleh faktor konsumsi
pakan serta tercapainya bobot badan yang
Pengaruh Penambahan Tepung Limbah ideal untuk masak kelamin bagi burung
Kepala Udang dalam Pakan Terhadap puyuh. Didukung oleh pendapat Zainudin,
Umur Pertama Bertelur Syahruddin (2012) dan North, Bell (1990)
Berdasarkan hasil penelitian bahwa umur pertama kali bertelur
menunjukan bahwa penambahan tepung berhubungan dengan faktor makanan dan
limbah kepala udang memberikan pertambahan bobot badan puyuh.
perbedaan pengaruh yang tidak nyata Lambatnya umur induk bertelur juga
(P>0,05) terhadap umur pertama kali disebabkan oleh genetik puyuh yang
bertelur. Hasil rataan umur pertama kali dipelihara. Puyuh pertama kali bertelur
bertelur secara berurutan dari tertinggi berumur antara 35 – 72 hari dengan rataan
sampai terendah yaitu P0 = 44,83 ± 1,25 umur 41 hari (Wiradimaja 2007).
hari, P1 = 44,83 ± 2,07 hari, P2 = 44,17 ± Rata-rata bobot badan burung puyuh
1,72 hari dan P3 = 46,08 ± 2,22. Rataan pada penelitian ini di awal bertelur sebesar
tersebut menunjukan bahwa P2 memiliki 118,01 g/ekor, sedangkan jumlah konsumsi
umur pertama bertelur yang paling cepat dan sebanyak 136,46 g/ekor/minggu atau 19,49
P3 memiliki umur pertama kali bertelur g/ekor/hari. Bobot badan pada awal bertelur
paling lama dalam penelitian ini. Hal ini di penelitian ini berada pada kisaran
diduga karena kandungan protein dalam penelitian yang dilakukan oleh Fu, Ugahara,
pakan perlakuan P2 lebih tinggi dan Ubo (2000) yaitu 119-125 g. Lebih
dibandingkan dengan perlakuan lainnya. lanjut dijelaskan bahwa burung puyuh
Meningkatnya taraf protein ransum dengan bobot badan 90-100 g akan segera
mengakibatkan meningkatnya konsumsi mulai bertelur. Konsumsi pakan burung
protein sehingga terjadinya peningkatan puyuh pada penelitian ini sesuai dengan
perkembangan ovarium dan folikel rekomendasi dari Listiyowati dan
(Robinson, Wilson, Yu, dan Hardin. 1993). Roospitasari (2005) yaitu pada umur 6
Hal tersebutlah yang menyebabkan puyuh minggu konsumsi burung puyuh sebanyak
P2 mengalami cepat bertelur dibandingkan 17-19 g/ekor/hari.
dengan puyuh perlakuan lainnya.
Sedangkan umur pertama kali bertelur KESIMPULAN DAN SARAN
paling lama pada penelitian ini ditunjukkan
oleh perlakuan P3. Hal ini diduga karena Pada penelitian didapatkan
semakin meningkatnya level penggunaan kesimpulan yaitu penambahan tepung
tepung limbah kepala udang akan limbah kepala udang kedalam pakan
menyebabkan meningkatnya kandungan zat sebanyak 3% dari pakan dapat
kitin dalam pakan. meningkatkan konsumsi pakan,
Zat kitin diketahui mampu pertambahan bobot badan serta dapat
menghambat kerja dari proses pencernaan, menurunkan angka konversi pakan pada
sehingga apabila proses pencernaan pakan burung puyuh, tetapi penambahan tepung
terhambat maka ternak akan kesulitan limbah kepala udang sebanyak 3% dari
memenuhi kebutuhan nutrisi baik untuk pakan tidak dapat mempecepat umur
hidup pokok maupun produksinya. Hal ini pertama kali bertelur pada burung puyuh.

56
Bayu Gilang Perkasa, Dkk 2019

DAFTAR PUSTAKA Bakrie, B., Sente, U., & Andayani, D.


(2010). Penggunaan Tepung Limbah
Amrullah, I. K. (2004). Nutrisi Ayam Organik Pasar Sebagai Pengganti
Broiler (2nd ed.). Bogor: Lembaga Dedak Dalam Ransum Ternak Itik
Satu Gunung Budi. Petelur. lampung: Universitas
Lampung.
Andayani, D., Yanis, M., Rahardjo, Y.,
Wibowo, B., & Bakrie, B. (2000). Uji Djulardi, A., Muis, H., & Latif, A. S. (2006).
Adaptasi Teknologi Pemberian Pakan Nutrisi Aneka Ternak dan Satwa.
Hemat Dan Efisien Untuk Itik Petelur Padang: Fakultas Peternakan Andalas.
Di DKI Jakarta. Prosidings Seminar
Nasional Pemanfaatan Teknologi Fahrudin, A., Wiwin, T., & Heni, I. (2016).
Spesifik Lokasi Ekoregional Konsumsi Ransum, Pertambahan
Sumatera-Jawa. (LPTP Natar, Ed.). Bobot Badan Dan Konversi Ransum
Bogor: Pusat Penelitian Sosial Ayam Lokal Di Jimmy’s Farm
Ekonomi. Cipanas Kabupaten Cianjur.
Bandung: Universitas Padjadjaran.
Anonim. (2018). Statistik Peternakan Dan
Kesehatan Hewan 2017. Badan Pusat Goa, S. E., Silitonga, L., & Yuanita, I.
Statistik Indonesia. (2015). Substitusi ransum jadi dengan
roti afkir terhadap performa burung
Asiyah, N., Sunarti, D., & Atmomarsono, U. puyuh (Coturnix coturnic
(2013). Performa burung puyuh japonica)umur starter sampai awal
(Coturnix coturnix japonica) umur 3 bertelur. Jurnal Ilmu Hewani Tropika,
sampai 6 minggu dengan pola 4(2), 61–65.
pemberian pakan bebas pilih (Free
choice feeding). Animal Agriculture Herlinae, & Yemima. (2016). Efektifitas
Journal, 2(1), 497–502. berbagai probiotik kemasan terhadap
pertumbuhan dan produksi burung
Aviati, V., Mardiati, S. M., & Saraswati, T. puyuh (coturnix coturnix japonica).
R. (2014). Kadar kolesterol telur Jurnal Ilmu Hewani Tropika, 5(2),
puyuh setelah pemberian tepung 95–100.
kunyit dalam pakan. Buletin Anatomi
Dan Fisiologi Dh Sellula, 22(1), 58– Kaban, S. R. E. (2016). Penggunaan tepung
64. https://doi.org/10.14710/BAF.V22I1.7809 limbah udang dengan pengolahan
filtrat air abu sekam fermentasi EM-4
Bakrie, B., Manshur, E., & Sukadana, I. M. dan kapang Trichoderma viride pada
(2017). Pemberian berbagai level ransum terhadap pertumbuahan ayam
tepung cangkang udang ke dalam broiler. Jurnal Peternakan Integratif,
ransum anak puyuh dalam masa 2(3), 321–331.
pertumbuhan (umur 1–6 minggu).
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, Lase, H. G. (2016). Performa pertumbuhan
12(1), 58–68. puyuh (Coturnix coturnix japonica)
https://doi.org/10.25181/JPPT.V12I1.199 petelur betina silangan warna bulu
coklat dan hitam di pusat pembibitan
puyuh universitas padjadjaran.
Students E-Journal, 5(4), 1–7.

57
Bayu Gilang Perkasa, Dkk 2019

Latif., Sukron., Suprijatna, E., & Sunarti, D. Savira, N., Yaman, M., Aman, &
(2017). Performans produksi telur Jalaluddin, M. (2018). Efek
puyuh yang diberi ransum tepung Pemberian pakan fermentasi dedak
limbah udang fermantasi. Jurnal Ilmu- jagung, cangkang udang dan kepitng
Ilmu Peternakan, 27(3), 44–53. terhadap kadar kolesterol pada daging
https://doi.org/10.21776/ub.jiip.2017.027.03.06 dada puyuh (Coturnix coturnix
japonica) jantan. Jurnal Ilmiah
Mirwandhono, E., & Siregar, Z. (2004). Mahasiswa Veteriner, 2(2), 94–101.
Pemanfaatan hidrolisat tepung kepala https://doi.org/10.21157/JIM VET..V2I2.6832
udang dan limbah kelapa sawit yang
difermentasi dengan aspergillus Subekti, S., Umarti, S., & Murdiarti, T. B.
niger, rizhopus oligosporus dan (2008). Pengaruh daun katuk
thricoderma viridae dalam ransum (Sauropus androgynus L. Merr) dalam
ayam pedaging. Sumatera Utara: ransum terhadap fungsi reproduksi
Fakultas Pertanian Universitas pada puyuh. JITV, 13(3), 167–173.
Sumatera Utara.
Widyatmoko, H., Zuprizal, & Wihandoyo.
Mirzah. (2008). Pengaruh level penggantian (2013). Pengaruh penggunaan corn
tepung ikan dengan limbah udang dried distillers grains with solubles
yang diolah dengan filtrat air abu dalam ransum terhadap performan
sekam dalam ransum ayam buras. puyuh jantan. Buletin Peternakan,
Jurnal Peternakan Indonesia. 37(2), 120–124.
https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.
North, M. O., & Bell, D. D. (1990). v37i2.2430
Commercial Production Manual. (V.
N. Reinhold, Ed.) (4th ed.). New Wiradmadja, R. W., Piling, M. T., Suharto,
York: Avi Book published. & Manalu, W. (2007). Umur dewasa
kelamin puyuh betina yang diberi
Robinson, F. E., Wilson, J. L., Yu, M. W., tepung daun katuk (Sauropus
Fasenko, G. M., & Hardin, R. T. androgynous L.Merr). Jurnal Animal
(1993). The relationship between Production, 9(2), 67–72.
body weight and reproductive
efficiency in meat-type chickens. Zainuddin, S., & Syahruddin. (n.d.).
Poultry Science, 72(5), 912–922. Pemanfaatan Tepung Keong Mas
https://doi.org/10.3382/ps.0720912 Sebagai Substitusi Tepung Ikan
Dalam Ransum Terhadap Performa
Dan Produksi Telur Puyuh.
Universitas Negari Gorontalo,
Gorontalo.

58

Anda mungkin juga menyukai