2 : 500 – 505 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa reproduksi sapi perah Peranakan
Friesien Holstein yang ada di Balai Pengembangan Bibit dan Pakan Ternak Tampusu.
Penelitian ini menggunakan ternak berjumlah 19 ekor ternak sapi perah peranakan Frisien
Holstein yang berumur antara 3-9 tahun. Ternak-ternak tersebut sudah pernah dilakukan
inseminasi buatan (IB) dan beranak (partus). Pakan yang diberikan terdiri dari 80% hijauan
dan 20% konsentrat. Teknik pengumpulan data dilakukan wawancara langsung kepada
beberapa pengawas kendang dengan menggunakan kuisioner. Informasi yang diperoleh
berkaitan dengan data-data reproduksi yang terdiri dari service per conception (S/C), calving
interval (CI) dan days open (DO). Sampel sebanyak 19 ekor ternak, diperoleh hasil data
reproduksinya sebagai hasil penelitian terdiri dari service per conception sebanyak 1,7±0,71
kali, lamanya calving interval yaitu 13,2±0,65 bulan dan days open selama 86±6,38 hari. Dari
hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sapi perah betina Peranakan Friesien Holstein
(PFH) yang ada di Balai Pengembangan Bibit dan Pakan Ternak Tampusu mempunyai service
per conception pendek, calving interval sedikit panjang dan days open pendek.
Kata Kunci : performa reproduksi, sapi Peranakan Fries Holstein, peternakan sapi perah
Tampusu
ABSTRACT
500
Zootec Vol. 41 No. 2 : 500 – 505 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
501
Zootec Vol. 41 No. 2 : 500 – 505 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
yang sudah pernah beranak. Sapi dan pakan ternak (BPBPT) Tampusu
dipelihara dalam kandang tipe ganda head disajikan pada Tabel 1. Hasil pengamatan
to head, diberi pakan berupa hijauan 80% dan perhitungan menunjukkan angka rerata
dan konsentrat 20% dan pemberian air S/C sapi PFH yang ada di BPBPT Tampusu
minum secara ad libitum. Data yang adalah 1,79 ± 0,71. Data hasil pengamatan
diambil adalah data recording IB yang ada ini menunjukkan bahwa angka rerata 1,79
di setiap kandang ternak sapi PFH. yang dicapai berada pada kategori yang
baik dan berada pada posisi nilai ideal.
Metode penelitian Nuryadi dan Wahjuningsih (2011)
Pengambilan data 19 ekor ternak menyatakan bahwa kisaran normal nilai
sapi perah PFH dilakukan melalui data S/C adalah 1,6-2,0. Hasil perolehan angka
performa reproduksi ternak yang sudah S/C 1,79 pada penelitian ini masih jauh
pernah partus atau di kawinkan (IB) dan lebih baik dari hasil beberapa penelitian
wawancara langsung kepada pengawas terdahulu. Angka S/C jika berada pada
kandang dengan menggunakan kuisioner angka di bawah 2 yang berarti sapi masih
untuk mendapatkan data penelitian. dapat beranak satu tahun sekali. Zainudin et
Sembilan belas ekor ternak sapi PFH al. (2014) S/C pada CV. Milkindo berka
merupakan sampling dari populasi ternak abadi, Malang mendapatkan angka rata-rata
sapi PFH betina yang berada di Balai 3,3 kali pada sapi usia 3-6 tahun. Fanani et
Pengembangan Bibit dan Pakan Ternak al. (2013) menyatakan kinerja reproduksi
Tampusu. Penentuan sampel secara sapi perah PFH di kecamatan pudak
purposive random sampling yaitu ponorogo sebanyak 2,1±1,38 kali. Rusadi
penentuan sampel didasarkan pada et al. (2015) melaporkan bahwa sapi perah
karakteristik tertentu yang sudah diketahui yang ada di BBPTU-HTP Baturraden
sebelumnya pada sapi betina PFH yang mempunyai nilai S/C 2,12 ± 1,23;
sudah pernah partus di lokasi penelitian sedangkan Najwan et al. (2016),
untuk mengetahui kriteria khusus performa memperoleh hasil angka S/C dari sapi perah
reproduksi pada populasi ternak sapi PFH PFH yang ada di KUD Makmur kecamatan
yang berada di Balai Pengenbangan Bibit Ngantang Malang yaitu 2,01. Nilai S/C ini
dan Pakan Ternak Tampusu. menunjukkan tingkat kesuburan dari hewan
betina. Semakin rendah nilai tersebut maka
Variabel penelitian semakin tinggi kesuburan dari sapi-sapi
Variable yang di amati adalah: betina yang di IB dan sebaliknya, semakin
1. Service per conception (S/C) tinggi nilai S/C maka semakin rendah
2. Calving interval (CI) tingkat kesuburan sapi betina dalam
3. Days open (DO) kelompok tersebut. Angka capaian nilai
S/C (1,79) yang baik dalam peneltian ini,
Analisa data diduga disebabkan oleh adanya manajemen
Data yang diperoleh ditabulasi, reproduksi yang baik, daya kerja yang
dihitung rataan dan standard deviasinya dan maksimal dari petugas inseminator, dan
ditampilkan dalam bentuk tabel. betina memiliki kesehatan reproduksi yang
prima. Hafez (2002) menyatakan bahwa
HASIL DAN PEMBAHASAN tingkat kesuburan sapi betina ini
dipengaruhi oleh faktor internal dari
Service per conception (S/C) hewannya, termasuk kesehatan reproduksi
hewan dan manajemen pemeliharaan.
Hasil pengamatan terhadap S/C sapi
Selain kondisi ternak (fertilitas), karena
PFH yang adadi balai pengembangan bibit
502
Zootec Vol. 41 No. 2 : 500 – 505 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
Tabel 1. Data Reproduksi Sapi Peranakan Friesien Holstein PFH di Peternakan Tampusu Di Balai
Pengembangan Bibit dan Pakan Ternak Tampusu
fertilitas merupakan derajat kemampuan. dalam memelihara sapi perah yang baru
Berproduksi baik jantan maupun betina melahirkan, sehingga deteksi birahi
(Ihsan dan Wahjuningsih, 2011). Faktor terhadap sapi yang baru melahirkan bagus.
lain yang juga mempengaruhi nilai S/C
adalah keterampilan inseminator dalam Days open (DO)
melakukan kegiatan inseminasi, yaitu Data hasil perolehan angka DO
mengenai teknik inseminasi (Oktaviani, disajikan pada Tabel 1. Hasil penelitian
2010; Kustanti, 2016). diperoleh days open/ masa kosong sapi
betina PFH adalah 86 ± 6,38 hari, angka
Calving interval (CI) yang menunjukkan tercapainya nilai DO
Hasil pengamatan angka CI untuk ideal. Lama DO normal adalah 60-90 hari
sapi PFH disajikan dalam Tabel 1. Calving dan relatif normal apabila tidak melebihi
interval merupakan salah satu penilaian 120 hari (Ananda et al., 2019). Capaian
terhadap baik buruknya performa angka DO dalam penelitian ini jauh berbeda
reproduksi. Hasil pengamatan dan dengan hasil penelitian Ananda et al.
perhitungan menunjukkan angka rerata CI (2019). Lebih lanjut Ananda et al. (2019)
sapi PFH yang ada di BPBPT Tampusu yang telah melakukan penelitian di PT.
adalah 13,2 ± 0,65 bulan. Data hasil Greenfields Indonesia Kecamatan Wagir,
pengamatan ini menunjukkan bahwa angka Kabupaten Malang melaporkan nilai rata-
rerata CI yang dicapai 13,2 bulan (397, 8 rata DO yang diperoleh adalah 218,9±58,7
hari) berada pada angka ideal yaitu 12-13 hari pada umur 4 tahun, 232,9±70,5 hari
bulan. Hasil penelitian ini masih lebih baik pada umur 5 tahun dan 217,6±54,1 hari
dibandingkan dengan hasil penelitian dari pada umur 6 tahun. Wahyudi et al. (2013)
Hanifah et al. (2019) yang melaporkan melaporkan hasil penelitian di peternakan
bahwa nilai CI sapi perah PT. Greenfields wilayah Jabung menunjukkan rata-rata DO
adalah 431,8±59,2 hari. Prasetiyo et al., mencapai 472,1±120,25 hari. Zainudin et
(2015) dalam penelitiannya memperoleh al. (2014) nilai DO pada penelitian ini yang
angka CI pada sapi perah laktasi di di laksanakan di cv. Milkindo berka abadi,
BBPTUHPT Baturraden adalah 14,80± Malang mendapatkan angka rata-rata 276,2
3,36 bulan jauh diatas angka CI 13,2 ± 0,65 hari pada sapi usia 3-6 tahun. Menurut
hari yang dicapai dalam penelitian ini. Gumilar et al. (2013); Lubis (2016) bahwa
Zainudin et al. (2014) nilai CI dari hasil nilai DO yang panjang dapat disebabkan
penelitian di CV. Milkindo berka abadi, karena kurangnya pengetahuan peternak
malang mendapatkan angka rata-rata 460,9 tentang tanda-tanda birahi. Selain itu dapat
hari – 674 hari pada sapi usia 3-6 tahun. pula karena kesengajaan peternak
Normalnya angka selang beranak sapi mengabaikan atau memperpanjang masa
perah PFH di BPBPT Tampusu diduga kosong agar ternak tetap memproduksi susu
terjadi karena perawat ternak yang fokus pada periode satu laktasi (Gumilar et al.,
2013).
503
Zootec Vol. 41 No. 2 : 500 – 505 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
504
Zootec Vol. 41 No. 2 : 500 – 505 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
505