Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH BOBOT BADAN TERHADAP KUALITAS DAN KUANTITAS

SEMEN SAPI SIMMENTAL

Adhyatma, M. , Nurul Isnaini dan Nuryadi


Bagian Produksi Ternak Fakultas Peternakan UB

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bobot badan pejantan terhadap
kualitas dan kuantitas semen segar Sapi Simmental. Materi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah semen segar yang diperoleh dari 6 ekor pejantan Sapi Simmental. Metode yang
digunakan adalah survei dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 25
ulangan. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah warna, konsistensi, pH, motilitas
massa, volume, motilitas individu, konsentrasi, jumlah spermatozoa dan jumlah spermatozoa
motil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas dan kuantitas semen segar pada ketiga
kelompok bobot badan rendah, sedang dan tinggi secara berturut-turut adalah warna: putih
susu 95%, 100%, 100%, konsistensi: encer, sedang, sedang, pH: 6.2 - 6,4, motilitas massa:
100%, 99%, 94% untuk (2+), volume: 7 ± 1,05; 8,5 ± 0,92 dan 8,1 ± 0,94 ml, motilitas
individu: 59,4 ± 8,88; 60,6 ± 7,95 dan 56,3 ± 6,50 %, konsentrasi: 1.355,7 ± 153,60; 1.197,2 ±
158,88 dan 1.332,4 ± 146,51 juta/ml, jumlah spermatozoa: 9.299,1 ± 1.915,83; 10.181,9 ±
1.955,21 dan 10.826,9 ± 1.777,16 juta sel, jumlah spermatozoa motil: 5.481,3 ± 1.320,22;
6.082,6 ± 1.204,06 dan 5.886 ± 976,23 juta sel. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kualitas
dan kuantitas semen segar dari ketiga kelompok Sapi Simmental didapatkan bahwa nilai
tertinggi terdapat pada kelompok bobot badan sedang (840 dan 846 kg) berdasarkan warna,
konsistensi, volume, motilitas individu dan jumlah spermatozoa motil.

Kata kunci: sapi simmental, bobot badan, kualitas dan kuantitas semen

THE EFFECT OF WEIGHT ON SIMMENTAL CATTLE SEMEN QUALITY


AND QUANTITY

ABSTRACT
This research was to compare semen quality and quantity of simmental cattle on the
variation of weight. The research used six heads of cattle. The method of this research was
survey method and analyze data using variety analyzing method, thus would be continued
using duncan test if there are present significan differences. Simmental cattle at medium
weight (840 and 846 kg) had more quality than other two groups of weight, which showed
from highest scale of colour, and consistency. Simmental cattle at low weight (764 and 797 kg)
showed a highest scale of pH and mass motility rather than other two groups of weight. The
research of quantity of Simmental cattle at medium weight (840 and 846 kg) group showed
highest scale of volume average at 8,5 ± 0,92 ml, individual motility average at 60,6 ± 7,95%
and amount of motil spermatozoa average at 6.082,6 ± 1.204,06 (106) rather than other groups.
Highest scale concentration had showed on low weight (746 and 797 kg) Simmental cattle
group average at 1.355,7 ± 153,60 (106/ml). The high weight (942 and 952 kg) group of
Simmental cattle showed highest amount of spermatozoa average at 10.826,9 ± 1.777,16 (106).
Simmental cattle at medium weight (840-846 kg) had better semen quality and quantity than
others.

Keywords : Simmental cattle, cattle weight, quality and quantity of semen

J. Ternak Tropika Vol. 14, No.2:53-62, 2013 53


PENDAHULUAN memadai (Luthan, 2010). Perlakuan
penampungan semen yang baik dilakukan
Sektor peternakan memiliki peranan
dengan peningkatan tingkah laku seksual
penting dalam kehidupan dan pembangunan
sebelum kopulasi yang dipengaruhi oleh
sumberdaya manusia Indonesia. Peningkatan
kesejahteraan masyarakat akan diikuti hormon testosteron, sedangkan faktor lain
yang mempengaruhi adalah umur,
dengan peningkatan konsumsi produk-
lingkungan (suhu, penyinaran), nutrisi,
produk peternakan, yang dengan demikian
frekuensi kawin serta bobot badan
maka turut menggerakan perekonomian pada
sub sektor peternakan. Namun kenyataannya (Tomaszewska, Sutama, Putu, dan Chaniago,
1991). Testis yang berukuran besar
menunjukkan bahwa konsumsi produk
diharapkan menghasilkan lebih banyak
peternakan masyarakat Indonesia relatif
hormon testosteron. Berat dan ukuran testis
rendah. Salah satu program pemerintah untuk
ternak dipengaruhi oleh umur, bobot badan
meningkatkan produksi dan konsumsi produk
peternakan khususnya daging adalah program serta bangsa ternaknya (Toelihere, 1993).
Swasembada Daging Sapi Tahun 2014 yang Salah satu faktor yang mempengaruhi
diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian kualitas dan kuantitas semen adalah bobot
Nomor: 19/Permentan/OT.140/2/2010 badan. Menurut Susilawati, Suyadi, Nuryadi,
tentang Pedoman Umum Program Isnaini dan Wahyuningsih (1993) semen
Swasembada Daging Sapi Tahun 2014 yang berkualitas dari seekor penjantan
(Anonymous, 2010). unggul dapat dipengaruhi oleh beberapa
Salah satu upaya yang dilakukan faktor, antara lain: berat badan, umur
pemerintah untuk mencapai Swasembada pejantan, sifat genetik, suhu dan musim,
daging sapi 2014 yaitu dengan meningkatkan frekuensi ejakulasi dan makanan.
jumlah populasi ternak untuk memenuhi Sapi Simmental memiliki keunggulan
kebutuhan konsumsi daging di dalam negeri pertumbuhan yang cepat dan harga jualnya
dengan cara penyediaan bibit ternak dan yang tinggi. Kualitas semen yang dihasilkan
pengembangan mutu bibit ternak melalui oleh pejantan unggul mempunyai peranan
teknologi inseminasi buatan. Teknologi penting dalam IB, sehingga perlu dilakukan
Inseminasi Buatan (IB) dapat memperbaiki pemeriksaan dengan teliti dan hati-hati.
mutu genetik bibit ternak dengan Kriteria pejantan unggul yang baik adalah
mengoptimalkan semen beku yang dihasilkan mempunyai kualitas semen yang bagus dan
dari pejantan unggul. Melalui kegiatan IB bobot badan yang tinggi.
penyebaran pejantan unggul dapat dilakukan Berdasarkan uraian tersebut, maka
ke daerah yang tidak memungkinkan untuk perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh
kawin alam serta dapat meningkatkan bobot badan terhadap kualitas semennya.
populasi ternak.
Sumber daya manusia yang terlibat METODE PENELITIAN
dalam penanganan semen di laboratorium Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
sangat penting untuk perkembangan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB)
teknologi IB karena kualitas dan kuantitas Singosari Malang pada tanggal 1 Desember
semen dipengaruhi oleh teknik penampungan 2012 sampai dengan 1 Januari 2013. Data
semen dan penyiapan laboratorium yang kualitatif yang diperoleh selama penelitian

54 Pengaruh bobot badan terhadap kualitas dan…......…..........….. Adyatma, M., Dkk.


dianalisis menggunakan analisis deskriptif, ulangan selama penelitian ini sebanyak 25
sedangkan data kuantitatif dianalisis kali penampungan. Data kualitatif yang
menggunakan analisis ragam. diperoleh selama penelitian dianalisis
menggunakan analisis deskriptif, sedangkan
Materi data kuantitatif dianalisis menggunakan
Materi penelitian yang digunakan adalah analisis ragam.
semen segar yang ditampung dari 6 ekor
pejantan Sapi Simmental berat badan (764 Variabel Pengamatan
dan 797 kg), berat badan (840 dan 846 kg) Variabel yang diukur dalam penelitian
dan berat badan (942 dan 952 kg). ini adalah warna semen segar, konsistensi
semen segar, derajat keasaman (pH), volume,
Metode
konsentrasi, jumlah spermatozoa, jumlah
Data yang digunakan di dalam
spermatozoa motil dan motilitas semen segar.
penelitian ini bersifat sekunder. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode Analisa Data
survey dengan melakukan pemeriksaan pada Data kualitatif yang didapatkan
semen Sapi Simmental yang ditampung dianalisis menggunakan analisis deskriptif,
dengan menggunakan vagina buatan. sedangkan data kuantitatif dianalisis
Variabel yang diamati adalah volume, warna, menggunakan analisis ragam. Rancangan
konsistensi, motilitas, pH, jumlah yang digunakan adalah Rancangan Acak
spermatozoa, jumlah spermatozoa motil dan Lengkap (RAL) dengan perlakuan tiga
konsentrasi semen segar. Semen Sapi kelompok bobot badan yaitu rendah, sedang
Simmental diklasifikasikan menjadi 3 dan tinggi yang diulang sebanyak 25 kali.
kelompok berdasarkan bobot badan : Apabila dari hasil analisis ragam terdapat
a. Sapi Simmental bobot badan rendah (764 perbedaan nyata atau sangat nyata maka
dan 797 kg). dilanjutkan dengan uji Duncan.
b. Sapi Simmental bobot badan sedang (840
dan 846 kg) HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Sapi Simmental bobot badan tinggi (942
Pemeriksaan Kualitas Semen
dan 952 kg)
Warna Semen Segar
Pembagian kelompok bobot badan
Hasil dari pemeriksaan warna semen
berdasarkan keterwakilan dari keseluruhan
segar menunjukkan bahwa persentase warna
bobot badan Sapi Simmental yang ada.
semen yang tertinggi dari masing-masing
Penggunaan pejantan dari ketiga kelompok
kelompok sapi terdapat pada warna putih
bobot badan tidak didasarkan pada umur
susu, hasil ini menandakan bahwa warna
yang sama, hal ini dikarenakan sangat sulit
semen dari ketiga kelompok sapi diatas
untuk memperoleh pejantan pada umur yang
masih dikatakan normal, keadaan seperti ini
sama dengan rentang bobot badan yang
sesuai dengan pendapat Toelihere (1981)
berbeda signifikan. Penampungan semen
yang menyatakan bahwa warna semen sapi
Sapi Simmental di BBIB Singosari dilakukan
normal adalah putih susu dan 10% saja yang
2 kali dalam seminggu dengan 2 kali
berwarna krem. Nursyam (2007) dan Feradis
ejakulasi pada setiap penampungan. Jumlah
(2010) menambahkan bahwa semen sapi

J. Ternak Tropika Vol. 14, No.2:53-62, 2013 55


normal berwarna putih susu atau krem adalah kental, sedang dan encer.
keputihan dan keruh. Derajat kekeruhannya Semakin tinggi konsentrasi maka
tergantung pada konsentrasi spermatozoa. konsistensi semen akan semakin pekat.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan Kekentalan atau konsistensi atau viskositas
kurang dari 10% Sapi Simmental merupakan salah satu sifat semen yang
menghasilkan semen yang berwarna putih memiliki kaitan dengan kepadatan atau
kekuningan. Warna ini diduga disebabkan konsentrasi spermatozoa didalamnya.
oleh pigmen riboflavin yang dibawakan oleh Semakin kental semen dapat diartikan bahwa
satu gen autosomonal resesif dan tidak semakin tinggi konsentrasi spermatozoanya
mempengaruhi terhadap fertilitas (Toelihere, (Feradis, 2010).
1981). Arifiantini, Yusuf dan Graha (2005) Dari hasil pemeriksaan konsistensi
menambahkan bahwa warna semen normal semen Sapi Simmental pada 3 kelompok
adalah kuning krem (yellowiss cream). bobot badan, dua diantaranya yakni
Souhoka (2009) menyatakan bahwa kelompok bobot badan sedang (840 dan 846
semen segar yang memiliki jumlah kg) dan tinggi 942 dan 952 kg) memiliki
spermatozoa banyak akan mengakibatkan konsistensi semen sedang sehingga
semen lebih kental dan warna lebih pekat. memiliki konsentrasi spermatozoa yang
Hasil penelitian menunjukkan persentase tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat
warna semen segar yaitu putih susu pada sapi Kartasudjana (2001) yang menyatakan bahwa
dengan kelompok bobot badan rendah semakin kental semen menunjukkan semakin
merupakan paling rendah diantara kelompok tinggi konsentrasi spermatozoa yang
bobot badan lainnya karena memiliki terkandung dalam semen tersebut.
konsentrasi paling rendah.
Motilitas Massa Semen Segar
Konsistensi Semen Segar Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa
Pemeriksaan konsistensi semen tingkat persentase motilitas massa pada
dilakukan tidak dengan menggoyanng ketiga kelompok Sapi Simmental relatif
tabung yang berisi semen, tetapi dengan sama, yaitu motilitas massa kualitas bagus
melihat angka konsentrasi semen yang (++). Hal ini menunjukkan bahwa semen
sebelumnya telah dihitung dengan Sapi Simmental yang ditampung termasuk
menggunakan spectrophotometer, dengan baik dan memenuhi syarat untuk diproses
standar perhitungan sebagai berikut : < 1000 menjadi semen beku.
: encer, 1000-1500 : sedang, > 1500 : pekat. Spermatozoa umumnya mempunyai
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kecenderungan untuk bergerak bersama-sama
tingkat persentase konsistensi encer yang ke satu arah, sehingga membentuk suatu
tertinggi pada kelompok sapi dengan bobot gelombang-gelombang yang tebal atau tipis,
badan rendah (764 dan 797 kg) yaitu sebesar bergerak cepat atau lambat (Ihsan, 1992).
95%, sedangkan pada kelompok sapi dengan Hasil analisis menunjukkan bahwa persentase
bobot badan sedang (840 dan 846 kg) dan motilitas massa semen Sapi Simmental pada
tinggi (942 dan 952 kg) persentase yang ketiga kelompok bobot badan yaitu rendah,
tertinggi terdapat pada konsistensi sedang sedang dan tinggi tergolong kualitas bagus
yaitu sebesar 96% dan 92%. Butar (2009) (++) yaitu sebesar 100%, 99%, dan 94%.
menyebutkan bahwa konsistensi semen sapi Pada kelompok bobot badan tinggi (942 dan

56 Pengaruh bobot badan terhadap kualitas dan…......…..........….. Adyatma, M., Dkk.


952 kg) terdapat 6% yang memiliki motilitas sedang (840 dan846 kg) memiliki volume
massa yang kurang baik (encer), ini lebih banyak dibandingkan kedua kelompok
kemungkinan disebabkan oleh kondisi sapi lainnya dengan rata-rata 8,5 ± 0,92 ml.
yang kurang optimal serta rendahnya daya Perbedaan volume tersebut diduga
adaptasi sapi tersebut terhadap iklim dan karena ukuran testis yang berbeda-beda,
cuaca di Indonesia. Ini sesuai dengan hasil sehingga mempengaruhi volume semen segar
penelitian dari Sarastina (2006) yang pada masing-masing kelompok bobot badan
menyatakan bahwa sapi lokal akan memiliki Sapi Simmental. Menurut Kartasudjana
daya adaptasi lebih baik dibandingkan (2001), volume semen tergantung pada
dengan bangsa sapi impor spesies ternak, sapi dan domba umumnya
mempunyai volume ejakulat rendah,
Pemeriksaan Kuantitas Semen sedangkan semen babi dan kuda mempunyai
Volume Semen Segar volume ejakulat yang tinggi. Dari jenis
Hasil pemeriksaan volume semen segar ternak tersebut, volume semen juga
pada ketiga kelompok bobot badan Sapi dipengaruhi oleh bangsa, bobot badan, umur,
Simmental dapat dilihat pada Tabel 1. pakan dan frekuensi penampungan.
Hasil analisis ragam menunjukkan Pertambahan bobot badan sapi pejantan
adanya perbedaan yang sangat nyata berhubungan erat dengan besarnya testis,
(P<0,01). Pemeriksaan volume merupakan ukuran testis yang besar mempunyai tubuli
salah satu syarat yang diperlukan untuk seminiferi yang lebih banyak sehingga akan
mengetahui kuantitas semen segar setelah meningkatkan jumlah spermatozoa yang
penampungan. didukung seminal plasma yang juga lebih
Tabel 1. Volume Semen Segar pada 3 banyak. Ukuran testis tersebut berkorelasi
kelompok bobot badan Sapi Simmental. positif dengan pertambahan bobot badan
Volume rata-rata ± SD (Mathevon, et al., 1998).
Bobot Badan (kg)
(ml) Volume semen segar Sapi Simmental
Rendah (764 dan 797) 7 ± 1.05a yang diperoleh selama penelitian termasuk
Sedang (840 dan 846) 8.5 ± 0.92b normal sesuai dengan pendapat Luthan
Tinggi (942 dan 952) 8.1 ± 0.94b (2010) yang menyatakan bahwa hasil yang
layak pada semen sapi adalah berwarna putih
Keterangan: Notasi yang berbeda susu sampai krem sedangkan untuk
menunjukkan adanya perbedaan volumenya berkisar 5 – 1 ml dan konsistensi
yang sangat nyata (P<0,01).
sedang sampai kental dengan pH 6,8 – 7,2.
Rata-rata volume semen segar Sapi
Motilitas Individu Spermatozoa
Simmental pada bobot badan rendah (764
Semen Segar
dan 797 kg) sebesar 7 ± 1,05 ml dengan
Hasil pemeriksaan motilitas individu
kisaran 3,2 – 9,6 ml, bobot badan sedang
semen segar pada ketiga kelompok bobot
(840 dan 846 kg) sebesar 8,5 ± 0,92 ml
badan Sapi Simmental dapat dilihat pada
dengan kisaran 5,6 – 13,4 ml dan bobot
Tabel 2.
badan tinggi (942 dan 952kg) sebesar 8,1 ±
Hasil analisis ragam menunjukkan
0,94 ml dengan kisaran 5,2 – 12 ml. Sapi
bahwa bobot badan pejantan tidak
Simmental pada kelompok bobot badan
mempengaruhi motilitas individu sperma-

J. Ternak Tropika Vol. 14, No.2:53-62, 2013 57


tozoa pada semen segar (P>0,05). bahan organik yang dapat dipakai
Tabel 2. Motilitas Individu Semen secaralangsung maupun tidak langsung oleh
Segar pada 3 kelompok bobotbadan Sapi spermatozoa sebagai sumber energy untuk
Simmental kelangsungan hidup dan motilitas
Bobot Badan (kg)
Volume rata-rata ± SD spermatozoa, bahan-bahan tersebut berupa
(106/ml) fruktosa, sorbitol, GPC dan plasmalogen
Rendah (764 dan 797) 1.355,7 ± 153,60a (Toelihere, 1993).
Sedang (840 dan 846) 1.197,2 ± 158,88b
Tinggi (942 dan 952) 1.332,4 ± 146,51b Konsentrasi Semen Segar
Hasil pemeriksaan konsentrasi
Rata-rata motilitas individu tersebut spermatozoa semen segar pada ketiga
menunjukkan nilai yang lebih rendah jika kelompok bobot badan Sapi Simmental dapat
dibandingkan dengan hasil penelitian dilihat pada Tabel 3.
Arifiantini, Yusuf dan Graha (2005) yang
menyatakan bahwa persentase motilitas Tabel 3. Konsentrasi Semen Segar pada 3
individu semen sapi Simmental yaitu 71,36 ± kelompok bobot badan Sapi
16,446 %, sedangkan menurut Toelihere Simmental
(1993) besaran persentase motilitas individu Bobot Badan (kg)
Motilitas Individu
diatas masih dalam kisaran normal karena rata-rata ± SD (%)
menurut pendapatnya sapi yang normal Rendah (764 dan 797) 56.3 ± 6.50
(fertile) mempunyai motilitas individu 40 - Sedang (840 dan 846) 59.4 ± 8.88
75% spermatozoa yang aktif progresif. Tinggi (942 dan 952) 60.6 ± 7.95
Motilitas spermatozoa dibawah 40%
menunjukkan nilai semen yang kurang baik Keterangan: Notasi yang berbeda
dan berhubungan dengan infertilitas. menunjukkan adanya perbedaan
Tabel 2 menunjukkan bahwa persentase yang sangat nyata (P<0,01).
motilitas individu pada kelompok sapi
dengan bobot badan sedang (840 dan 846 kg) Hasil analisis ragam menunjukkan
mempunyai nilai motilitas yang tertinggi adanya perbedaan yang sangat nyata
daripada kelompok sapi lainya yaitu sebesar (P<0,01). Pemeriksaan konsentrasi
60,6 ± 7,95 % dengan kisaran 25 – 70%. merupakan salah satu syarat yang diperlukan
Motilitas individu sangat terkait dengan untuk mengetahui kuantitas semen segar
keberadaan seminal plasma yang berfungsi setelah penampungan Rata-rata konsentrasi
sebagai sumber energi. Energi yang semen segar SapiSimmental pada kelompok
digunakan untuk motilitas spermatozoa bobot badan rendah (764 dan 797kg) sebesar
berasal dari perombakan ATP di dalam 1.355,7 ± 153,60 (106/ml) dengan kisaran 45
selubung mitochondria melalui reaksi-reaksi – 2.021 (106/ml), bobot badan sedang (840
penguraiannya menjadi ADP dan AMP. dan 846 kg) sebesar 1.197,2± 158,88
Energi yang dihasilkan tersebut akan (106/ml) dengan kisaran 666 – 1.672
digunakan sebagai pergerakan (energi (106/ml), dan bobot badan tinggi (942 dan
mekanik) atau sebagai biosintesis (energi 952 kg) sebesar 1.332,4 ± 146,51 (106/ml)
kimiawi). Dalam semen terdapat empat dengan kisaran 751 – 1.661 (106/ml). Sapi

58 Pengaruh bobot badan terhadap kualitas dan…......…..........….. Adyatma, M., Dkk.


Simmental pada kelompok bobot badan Jumlah Spermatozoa Semen Segar
rendah menunjukkan konsentrasi semen yang Hasil pemeriksaan jumlah spermatozoa
paling tinggi dibandingkan dengan kelompok semen segar pada ketiga kelompok bobot
bobot badan yang lain dengan rata-rata badan Sapi Simmental dapat dilihat pada
1.355,7 ± 153,60 (106/ml). Hasil analisis Tabel 4.
ragam ini sesuai dengan pendapat Komar,
Lestari dan Prasakti (2012) bahwa hubungan Tabel 4. Jumlah Spermatozoa Semen Segar
antara bobot badan dengan motilitas dan pada 3 kelompok bobot badan Sapi
konsentrasi semen mempunyai hubungan Simmental
negative sehingga semakin tinggi bobot Jumlah Spermatozoa
Bobot Badan (kg) 6
badan, maka semakin rendah motilitas dan rata-rata ± SD (10)6
konsentrasi semennya. Rendah (764 dan 797) 9.299,1 ± 1.915,83a
Perbedaan konsentrasi semen segar Sedang (840 dan 846) 10.181,9 ± 1.955,21a
tersebut dapat dilihat dari kenaikan bobot Tinggi (942 dan 952) 10.826,9 ± 1.777,16b
badan yang tidak diikuti dengan
meningkatnya jumlah konsentrasi sperma- Keterangan: Notasi yang berbeda
tozoa sedangkan menurut Toelihere (1981) menunjukkan adanya perbedaan yang
menyatakan sapi cenderung mempunyai nyata (P<0,05).
volume yang rendah dengan konsentrasi yang
tinggi. Hasil analisis ragam menunjukkan
Perbedaan konsentrasi dimungkinkan adanya perbedaan nyata (P<0,05). Jumlah
oleh gangguan kesehatan alat reproduksi spermatozoa semen segar Sapi Simmental
yang mengakibatkan kurang berperannya pada kelompok bobot badan rendah (764 dan
FSH ( Folicle Stimulating Hormone) yang 797 kg) memiliki rata-rata sebesar 9.299,1 ±
berfungsi untuk menstimulir pertumbuhan 1.915,83 (106) dengan kisaran 153 – 17.312
sel-sel graminatif dari tubuli seminiferi dan (106), bobot badan sedang (840 dan 846 kg)
mendorong proses spermatogenesis secara sebesar 10.181,8 ± 1.955,21 (106) dengan
sempurna (Salisbury dan Vandemark, 1985). kisaran 5.839,2 – 19.045 (106) dan bobot
Ditambahkan oleh Braunstein (1997) bahwa badan tinggi (942 dan 952 kg) sebesar
jika FSH terganggu maka spermatogenesis 10.826,9 ± 1.777,16 (106) dengan kisaran
menjadi terhambat dan menurunkan kualitas 6.126,4 – 19.596 (106). Sapi Simmental pada
spermatozoa yang dihasilkan. kelompok bobot badan tinggi (942 dan 952
Konsentrasi semen segar Sapi kg) menunjukkan jumlah spermatozoa yang
Simmental yang diperoleh selama penelitian paling tinggi dibandingkan dengan kelompok
termasuk normal sesuai dengan pendapat bobot badan yang lain dengan rata-rata
Soedjana (2007) yang menyatakan bahwa 10.826,9 ± 1.777,16 (106).
pemeriksaan dan penghitungan menggunakan Hasil jumlah spermatozoa diperoleh
spectrophotometer, konsentrasi dengan dengan cara mengalikan volume semen
konsentrasi minimal semen sapi Simmental dengan konsentrasi semen. Berdasarkan hasil
adalah 1.000x106 spermatozoa per ml tersebut maka dapat dinyatakan bahwa
semakin bertambah bobot badan Sapi
Simmental maka jumlah spermatozoa semen
segar akan semakin meningkat. Jumlah

J. Ternak Tropika Vol. 14, No.2:53-62, 2013 59


spermatozoa semen segar Sapi Simmental kisaran 61,2 – 9.740,9 (106), bobot badan
pada semua kelompok bobot badan sedang (840 dan 846 kg) sebesar 6.082,6 ±
menunjukkan berbedaan nyata karena 1.204,06 (106) dengan kisaran 2.797,2 –
peningkatan volume semen segar yang 13.331,5 (106) dan bobot badan tinggi (942
dihasilkan tidak diikuti dengan peningkatan dan 952 kg) sebesar 5.886 ± 976,23 (106)
konsentrasi semen segarnya, sehingga hasil dengan kisaran 1.976,9 – 9.538,7 (106). Sapi
perhitungan jumlah spermatozoa mengalami Simmental pada kelompok bobot badan
perbedaan yang signifikan. sedang (840 dan 846 kg) menunjukkan
Pertambahan bobot badan sangat jumlah spermatozoa motil yang paling tinggi
mempengaruhi besarnya testis dan cairan dibandingkan dengan kelompok bobot badan
seminal plasma sehingga volume semen yang lain dengan rata-rata 6.082,6 ± 1.204,06
semakin bertambah. Ini diperkuat oleh (106).
Wijono (1999) yang menyatakan bahwa
terdapat korelasi positif antara bobot badan Tabel 5. Jumlah Spermatozoa Motil Semen
dengan ukuran testis sedangkan ukuran testis Segar pada 3 kelompok bobot badan
sangat mempengaruhi kualitas semen. Sapi Simmental.
Konsentrasi semen mengalami Jumlah Spermatozoa
Bobot Badan (kg)
Motil rata-rata ± SD (10)6
penurunan karena terganggunya proses
Rendah (764 dan 797) 5.481,3 ± 1.320,22
spermatogenesis akibat dari semakin
Sedang (840 dan 846) 6.082,6 ± 1.204,06
tingginya bobot badan. Pada ternak yang
terlalu tinggi bobot badannya (mencapai Tinggi (942 dan 952) 5.886 ± 976,23

1000 kg) tidak baik digunakan sebagai


pejantan dengan tujuan penghasil sperma Hasil jumlah spermatozoa motil
karena ternak yang terlalu gemuk banyak diperoleh dengan cara mengalikan jumlah
penimbunan lemak pada skrotum, sehingga spermatozoa dengan motilitas individu
mempengaruhi proses spermatogenesis spermatozoa, pada kelompok bobot badan
sehingga menurunkan produksi spermatozoa rendah (764 dan 797 kg) rata-rata jumlah
(Toelihere, 1993). spermatozoa semen segar : 9.299,1 juta sel,
bobot badan sedang (840 dan 846 kg)
Jumlah Spermatozoa Motil 10.181,9 juta sel dan bobot badan tinggi (942
SemenSegar dan 952 kg) : 10.826,9 juta sel, sehingga
Hasil pemeriksaan jumlahspermatozoa dapat dinyatakan bahwa semakin bertambah
motil semen segar pada ketiga kelompok bobot badan Sapi Simmental maka jumlah
bobot badan Sapi Simmental dapat dilihat spermatozoa semakin bertambah. Motilitas
pada Tabel 5. individu spermatozoa semen segar pada
Hasil analisis ragam menunjukkan kelompok bobot badan rendah (764 dan 797
bahwa bobot badan yang berbeda tidak kg) memiliki rata-rata 59,4 %, bobot badan
menghasilkan spermatozoa motil semen sedang (840dan 846 kg) 60,6 % dan bobot
segar yang berbeda (P>0,05). Jumlah badan tinggi (942 dan 952kg) 56,3 %,
spermatozoa motil semen segar Sapi sehingga dapat dinyatakan bahwa bobot
Simmental pada kelompok bobot badan badan yang terlalu berlebihan dapat
rendah (764 dan 797 kg) memiliki rata- rata menurunkan motilitas individu spermatozoa.
sebesar 5.481,3 ± 1.320,22 (106) dengan

60 Pengaruh bobot badan terhadap kualitas dan…......…..........….. Adyatma, M., Dkk.


Penurunan motilitas spermatozoa semen DAFTAR PUSTAKA
segar pada masing-masing kelompok diduga
terjadi karena pertambahan bobot badan Anonymous. 2010. Petunjuk Teknis
yang berlebihan menyebabkan sumber energi Prosessing Semen Beku.
http://www.ditjennak.go.id/regulasi%5CP
spermatozoa menurun. Hal ini sesuai dengan erdirjen 73_2007.pdf. Diakses pada
pendapat Susilawati, dkk (1993) bahwa tanggal 12 Juli 2012
ketersediaan sumber energi berupa fruktosa, Arifiantini, I. R., Yusuf T.L., dan Yanti D.
GPC dan sorbitol dapat menyebabkan 2005. Kaji Banding Kualitas Semen
meningkatnya motilitas spermatozoa. Beku Sapi Friesian Holstein Menggu-
Penurunan jumlah spermatozoa motil pada nakan Pengencer DariBerbagai Balai
InseminasiBuatan Di Indonesia.
semua kelompok bobot badan cenderung
http://fkh.ipb.ac.id.Diaksespada tanggal
dipengaruhi oleh rendahnya motilitas 19 Agustus 2012
individu yang tidak berkorelasi positif Bearden, H. J. and Fuquay J. W.
dengan jumlah spermatozoa semen segar. 1984.Applied Animal Reproduction.2nd
Semakin tinggi jumlah spermatozoa motil edition. Reston Publishing Company, Inc,
sangat mempengaruhi tingginya angka Virginia.
kebuntungan (fertilitas), hal ini sesuai dengan Butar, E. 2009 Efektifitas Frekuensi Exercise
Terhadap Peningkatan Kualitas Semen
pendapat Susilawati (2004) yang menyatakan
Sapi Simmental. http://repository.usu.
bahwa pada proses fertilisasi dibutuhkan ac.id/bitstream/1/09E00898.pdfDiakses
spermatozoa yang motil dalam jumlah sekitar pada tanggal 18 Agustus 2012.
10.000.000 spermatozoa. Ditambahkan oleh Feradis. 2010. BiotekonologiReproduksi
Lindemann (2011) bahwa rata-rata jumlah Pada Ternak.Alfabeta. Bandung.
spermatozoa sapi sekali ejakulasi adalah Ihsan, M. N. 1992. Diklat Inseminasi Buatan.
3.000 juta Universitas Brawijaya. Malang.
Kartasudjana, R. 2001. Teknik Inseminasi
Buatan Pada Ternak. http://mirror.com/
KESIMPULAN
ternak./tehnik inseminasi pada ternak.pdf.
Hasil yang diperoleh menunjukkan Diakses pada tanggal 13 Agustus 2012.
bobot badan hanya memberikan pengaruh Komar, B. S., Lestari, D. T. DanPrasakti, R.
yang nyata terhadap jumlah spermatozoa 2012. Hubungan Antara Bobot Badan
semen segar dengan taraf kesalahan 5%, Dengan Performan Reproduksi Kambing
sedangkan bobot badan memberikan Kosta. Fakultas Peternakan Universitas
pengaruh yang sangat nyata terhadap volume Padjadjaran. Bandung.
Lindemann, C. 2011. Mechanism Of Motil
dan konsentrasi semen segar dengan taraf
Sperm. http//www.oaklanduniversity.com.
kesalahan 1%. Hasil dari pemeriksaan Diakses pada tanggal 22November 2012.
kualitas dan kuantitas semen segar dari ketiga Luthan, F. 2010. Pedoman Teknis AlatMesin
kelompok Sapi Simmental didapatkan bahwa Dan Ulib Budidaya Ternak
nilai tertinggi terdapat pada kelompok bobot Ruminansia. http://www.ditjennak.go.id/
badan sedang (840 dan 846 kg) berdasarkan regulasiPednis Alsin Ulib.pdf. Diakses
warna, konsistensi, volume, motilitas pada tanggal 23 Agustus 2012.
individu dan jumlah spermatozoa motil. Mathevon, M., Buhr, M., and Dekkers,
J.C.M. 1998. Environmental,
Management and Genetic Factors
Affecting Semen Production in Holstein.

J. Ternak Tropika Vol. 14, No.2:53-62, 2013 61


Nursyam. 2007. Perkembangan Iptek Bidang Wijono, D. 1999. Evaluasi Kemampuan
Reproduksi Ternak Untuk Ejakulasi Dan Kualitas Semen Sapi
Meningkatkan Produktivitas Ternak. Potong Muda Dan Dewasa.
ttp//:www.unlam.ac.id./journal/pdf_file.Di
http://peternakan.litbang.deptan.go.id/se
akses pada tanggal 22 November 2012.
Salisbury, G. W. and Vandemark, N. L. mnas/pro99-16.pdf. Diakses pada
1985.Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi tanggal 23 Agustus 2012.
Buatan Pada Sapi. Gajah Mada University
Press. Yogyakarta.(Diterjemahkan oleh
R. Djanuar).
Sarastina, T. Susilawati , G. Ciptadi. 2006.
Analisa Beberapa Parameter Motilitas
Spermatozoa Pada Berbagai Bangsa Sapi
Menggunakan Computer assisted Semen
Analysis (casa). J. Ternak Tropika Vol. 6.
No.2: 1-12.
Soedjana, T. 2007. Petunjuk Teknis Produksi
Dan Distribusi Semen Beku
http://www.ditjennak.go.id/regulasi%5CP
erditjen122072007.pdf.Diakses pada
tanggal 13Agustus 2012.
Souhoka, D. 2009. Laktosa Mempertahankan
Daya Hidup Spermatozoa Kambing
Peranakan Etawah Yang Dipreservasi
dengan Plasma Semen Domba
Priangan.http://ejournal.unud.ac.id/abstr
ak/4/ souhoka.pdf.Diaksespada tanggal
16 Agustus 2012.
Susilawati, T. 2004. Keberhasilan IB
Menggunakan Semen Sexing Setelah.
Dibekukan Seminar Nasional
Teknologi Peternakan dan Veteriner
2004.
Susilawati, T., Suyadi, Nuryadi, Isnaini, N.,
dan Wahyuningsih, S. 1993.Kualitas
Semen Sapi Fries Holland dan Sapi Bali
Pada Berbagai Umur dan Berat Badan.
Laporan Penelitian. Fakultas
Peternakan Universitas Brawijaya.
Malang.
Toelihere, R.M. 1981.Fisiologi Reproduksi
Pada Ternak.Penerbit Angkasa. Bandung.
____________. 1993.Inseminasi BuatanPada
Ternak.Penerbit Angkasa. Bandung.
Tomaszewska M, W, Sutama, I.K., Gede
Putu, I., dan Chaniago, T. D. 1991.
Reproduksi, Tingkah Laku dan Produksi
Ternak di Indonesia. PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.

62 Pengaruh bobot badan terhadap kualitas dan…......…..........….. Adyatma, M., Dkk.

Anda mungkin juga menyukai