45 – 57 Vol. 12 No. 1
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X
Abstrak
Sapi Bali merupakan sapi asli Indonesia yang disukai karena memiliki
kemampuan adaptasi dan kemampuan efisiensi reproduksi. Produktivitas sapi ini
dapat ditingkatkan menggunakan inseminasi buatan. Keberhasilan pelaksanaan IB
ditentukan oleh kualitas semen yang digunakan. Artikel ini bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang kualitas semen segar, setelah pengenceran dan
jenis pengencer yang umumnya telah digunakan untuk mempertahankan
spermatozoa sapi Bali. Kualitas semen segar memberikan gambaran kondisi
semen setelah penampungan. Jenis pengencer yang telah digunakan adalah
pengencer dari bahan kimia seperti tris aminomethane, CEP, susu skim, andromed
dan pengencer alternatif seperti air kelapa, sari wortel, filtrat jambu biji, madu dan
sari buah tomat. Semen sapi Bali yang disimpan pada masing-masing pengencer
memberikan respon kualitas yang berbeda-beda tergantung bahan pengencer yang
digunakan. Secara umum pengencer yang digunakan mampu mempertahankan
kualitas semen sapi Bali.
Kata kunci: Kualitas semen; Pengencer; Sapi Bali; Spermatozoa
45
Tethool et al. Karakteristik dan Jenis Pengencer Semen Sapi Bali
ekstrim dan kemampuan efisiensi reproduksi diinseminasikan (Ax et al., 2000). Semen yang
yang sangat baik (Zulkharnaim et al., 2010). telah diencerkan, umumnya dikemas dalam
Sapi Bali jantan memiliki bobot karkas straw dan dibekukan. Proses pembekuan akan
sebanyak 113.49 kg dengan persentase karkas menurunkan kualitas semen hingga 50% dari
54.76% (Suryanto et al., 2014). Keunggulan kondisi semen segar dan semen yang bertahan
lain yang dimiliki adalah nilai service per memiliki fertilitas yang rendah. Penggunaan
conception 1.6-2 (Haryanto et al., 2015; pengencer yang tepat turut berperan untuk
Deskayanti et al., 2020) dengan tingkat menentukan kualitas semen beku yang
konsepsi (CR) adalah 65-86.67% (Mardiansyah dihasilkan (Ariantie et al., 2013), karena
et al., 2016; Deskayanti et al., 2020). pengencer dapat membantu memperpanjang
Peningkatan produktivitas sapi Bali dapat hidup spermatozoa. Spermatozoa yang mampu
dilakukan menggunakan aplikasi teknologi mempertahankan hidupnya selama proses
reproduksi seperti inseminasi buatan (IB). pengenceran hingga pembekuan,
Inseminasi buatan merupakan teknologi mengindikasikan bahwa spermatozoa tersebut
reproduksi pertama yang telah memberikan masih memiliki kemampuan yang bagus untuk
kontribusi terhadap perbaikan genetik pada fertilisasi. Kualitas spermatozoa yang baik
sapi. Kemampuan produksi dan potensi dapat dijadikan sebagai indikator untuk
genetik sapi jantan dapat dinilai dari kualitas keberhasilan fertilisaasi saat IB, baik kualitas
semen yang dihasilkan, sehingga harus disertai semen segar dan kualitas post thawing
dengan teknis produksi semen yang baik karena (Susilawati, 2011). Tulisan ini bertujuan untuk
menjadi salah satu penentu keberhasilan mengkaji tentang karakteristik semen dan jenis
pelaksanaan IB. Pelaksanaan IB dilapangan pengencer yang telah digunakan sebagai upaya
sangat bergantung pada beberapa faktor, salah untuk mempertahankan kualitas semen sapi
satunya adalah kondisi semen yang digunakan, Bali.
baik semen cair maupun semen beku. Kriteria
yang dibutuhkan untuk menunjang produksi
semen cair dan semen beku adalah semen harus Evaluasi semen adalah salah satu
berkualitas baik dengan daya hidup tinggi dan parameter untuk memprediksi kemampuan
memerlukan proses pengenceran semen yang seekor pejantan dalam melakukan fertilisasi.
efektif, efisien serta mudah diaplikasikan. Metode yang digunakan untuk evaluasi semen
Kualitas semen setelah penyimpanan sangat banyak, namun hanya beberapa saja
dipengaruhi oleh kualitas semen segar sebelum yang digunakan untuk menentukan kualitas
diencerkan, sehingga ejakulasi semen dari semen secara praktis (Moradpour, 2019).
seekor pejantan harus memenuhi standar bahwa Parameter yang digunakan untuk menentukan
semen segar memiliki motilitas minimum 70% kualitas semen adalah parameter makroskopik
sesuai SNI 4869-1:2017 tentang semen beku dan mikroskopik. Parameter makroskopik
sapi. Nilai motilitas dapat dijadikan sebagai merupakan parameter yang terdiri dari
faktor penentu semen yang dihasilkan, agar pengamatan volume, warna konsistensi dan pH,
dapat diolah lebih lanjut untuk penyimpanan sedangkan parameter makroskopik merupakan
dingin maupun beku. parameter yang diamati dengan bantuan
Jenis pengencer yang digunakan dapat mikroskop seperti konsentrasi, motilitas,
memberikan hasil penilaian kualitas abnormalitas, viabilitas (Rahayu, 2014;
spermatozoa yang bervariasi tergantung dari Cenariu et al., 2018; Moradpour, 2019).
komposisi pengencer. Pengencer yang Penilaian kualitas semen segar sapi Bali secara
digunakan adalah pengencer yang dapat makroskopik dan mikroskopik pada beberapa
mempertahankan spermatozoa selama penelitian yang telah dilakukan memberikan
penyimpanan dan mampu memberikan hasil informasi bahwa terdapat hasil yang berbeda-
konsepsi yang tinggi di lapangan (Kulaksiz et beda, tergantung pada karakteristik individu
al., 2010). Proses pengenceran semen yang digunakan (Tabel 1).
dipengaruhi oleh volume semen, konsentrasi
semen, persentase spermatozoa hidup dan
bergerak progresif serta dosis semen untuk
46
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), Maret 2022, hal. 45 – 57 Vol. 12 No. 1
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X
Laboratorium
Bioteknologi 79.37 ± (Farhana et al.,
Hewan Universitas 3-4 7.94 ± 0.61 Krem Sedang 7 2.400 ± 40.00 13.03 ± 0.50 80.67 ± 1.89
3.02 2018)
Andalas
47
Tethool et al. Karakteristik dan Jenis Pengencer Semen Sapi Bali
(Savitri et al.,
BIBD Lampung - 5.5 Krem Pekat 6 1724 70 - 75 2014)
(Yendraliza et
- 4-5 9 ± 2.5 Krem Kental 6.8 ± 1.2 1600 ± 1.5 80 ± 1.5 3 ± 1.5 90 ± 2.7 al., 2020)
Peternakan Desa
(Sunarti et al.,
Morome, Kab. Putih
3 5.5±0.53 - 7 1185.57 ± 392.09 80 - 94.71±1.38 2016)
Konawe Selatan krem
Sulawesi Tenggara
(Blegur et al.,
Sedang - 76.00 ±
- 3-4 4.00 ± 0.79 Krem 6.58 ± 0.16 994.20 ±105.02 2.19 ± 1.63 81.07 ± 3.23 2020)
kental 4.18
BIBD Penajam (Suhardi et al.,
Putih
Paser Utara 7 5.3 Encer 6.4 749 70 - - 2020)
susu
Kalimantan Timur
(Nirwana dan
UPTD-IB Putih Sedang -
3-6 5.2-6.4 6.3 -6.4 1223.3 – 1909.6 - 3.3 – 4.4 - Suparman, 2017)
Sulawesi susu kental
48
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), Maret 2022, hal. 45 – 57 Vol. 12 No. 1
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X
Gambar 1. Perbedaan Gerak dan Kecepatan Spermatozoa dengan Sistem CASA (Moradpour, 2019).
Pengujian tahap pertama menggunakan data sel secara detail seperti VAP, VSL, VCL,
CASA meliputi informasi spermatozoa yang LIN, STR dan BSF (Susilawati, 2013). Penilain
bergerak motil dan motil progresif, tahap kedua semen segar sapi Bali menggunakan CASA
penilaian hiperaktif, linear, non linier dan curve telah dilakukan melalui beberapa penelitian
linier dan tahap ketiga adalah analisis untuk seperti yang tertera pada Tabel 2.
49
Tethool et al. Karakteristik dan Jenis Pengencer Semen Sapi Bali
bagian-bagian spermatozoa dihitung hingga
mencapai 100-200 sel spermatozoa dalam slide Pengencer dari bahan kimia merupakan
pewarnaan semen (Moradpour, 2019). pengencer dengan kandungan bahan kimia
Abnormalitas pada semen harus memiliki yang mampu mempertahankan kualitas
<10% kelainan primer dan <20% kelainan spermatozoa selama penyimpanan. Beberapa
sekunder dan secara keseluruhan total bahan yang sudah umum digunakan untuk
abnormalitas sebanyak <10-20% (Mee, 2007). mengencerkan semen adalah tris dan asam sitrat
(Bohlooli et al., 2012; Susilawati dan Yekti,
2018) yang peranan utamanya adalah untuk
Pengencer semen merupakan bahan-bahan
mempertahankan pH (buffer), komponen gula
yang digunakan untuk mempertahankan dan
seperti laktosa dan fruktosa berfungsi sebagai
melindungi spermatozoa selama penyimpanan
sumber energi serta antibiotik yang berfungsi
agar dapat digunakan dalam proses IB.
sebagai pengendali pertumbuhan bakteri
Pengencer yang digunakan harus memiliki
(Susilawati dan Yekti, 2018).
syarat-syarat tertentu untuk menjamin proses
Penggunaan bahan kimia sebagai
metabolisme dan respirasi spermatozoa tetap
berlangsung dengan baik. Komponen yang pengencer semen harus ditambahkan dengan
kuning telur, mengingat bahwa komponen
harus dimiliki oleh pengencer adalah bersifat
bahan kimia saja tidak cukup untuk melindungi
isotonik (280-310 mOsm/kg), kemampuan
spermatozoa. Kuning telur mengandung asam-
sebagai buffer (untuk mengatur pH), melidungi
asam amino dan berperan menjaga integritas
dari cold shock, sebagai sumber energi, mampu
selubung lipoprotein membran spermatozoa
mengontrol kontaminasi mikroba, memberikan
(Aboagla and Terada, 2004a). Kandungan
perlindungan selama pembekuan dan thawing
lainnya yang dimiliki kuning telur adalah
serta mempertahankan kesuburan spermatozoa
karbohidrat, vitamin dan mineral yang
(Raheja et al., 2018).
berfungsi untuk mempertahankan kehidupan
Bahan-bahan yang umun digunakan
spermatozoa. Senyawa lipoprotein dan lesitin
sebagai pengencer terdiri atas bahan kimia
yang terdapat di dalam kuning telur berperan
seperti larutan NaCl, KCl, tris, asam sitrat,
untuk melindungi spermatozoa dari cold shock
laktosa, fruktosa, antibiotik, susu skim dan
(Tarig et al., 2017), glukosa dan vitamin yang
bahan-bahan pengencer alami seperti air
dimiliki kuning telur juga mudah larut dalam
kelapa, sari wortel, sari buah tomat, kuning
air, sehingga menguntungkan bagi
telur, madu, filtrat jambu biji (Sumadiasa et al.,
spermatozoa. Beberapa hasil penelitian
2015; Astuti, 2018; Malik et al., 2018;
Marawali et al., 2019; Yendraliza et al., 2019b). menunjukkan bahwa jenis pengencer yang
digunakan pada semen sapi Bali memberikan
Bahan-bahan alami yang digunakan sebagai
respon yang berbeda-beda terhadap kondisi
pengencer harus memiliki syarat-syarat seperti,
spermatozoa setelah digunakan dalam proses
kandungannya yang mirip dengan kandungan
pendinginan dan pembekuan (Tabel 4).
dalam cairan plasma serta bahan-bahan tersebut
Pengencer bahan kimia yang umum digunakan
mudah diperoleh dan tersedia di seluruh
wilayah Indonesia dengan harga yang relatif adalah pengencer tris aminomethane, caudal
murah. Penggunaan pengencer alami memiliki epididymis plasma (CEP), susu skim dan
andromed. Penggunaan masing-masing
keterbatasan, seperti sterilitas yang harus
pengencer memiliki komposisi bahan kimia
benar-benar dijaga selama proses persiapan
yang berbeda-beda seperti yang tertera pada
karena bahan ini mudah rusak, sehingga dalam
Tabel 3.
aplikasinya komponen penyusun dan sterilitas
pengencer harus benar-benar diperhatikan.
50
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), Maret 2022, hal. 45 – 57 Vol. 12 No. 1
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X
Tabel 3. Komposisi Beberapa Jenis Pengencer yang Digunakan Untuk Semen Sapi Bali
Tris aminomethane
CEP-3 + 20% EY Tris-susu skim EY Andromed
+ 20% EY
Komposisi (Hudiatma et al., (Yendraliza et al., (Susilawati,
(Hudiatma et al.,
2020) 2020) 2013)
2020)
NaCl (g/100ml) - 0.09 g - -
KCl (g/100ml) - 0.05 g - -
CaCl2(H2O)2 (g/100ml) - 0.04 g - -
MgCl2 (H2O)2 (g/100ml) - 0.08 g - -
NaHCO3 (g/100ml) - 0.10 g - -
NaH2PO₄ (g/100ml) - 0.11 g - -
KH2PO4 (g/100ml) - 0.27 g - -
Fruktosa 0.500 g 0.27 g/100 ml 0.2% (w/v) ✓
Laktosa (g/100ml) 1.500 g - - -
Tris 1.363 g 1.61 g/100 ml 3.0 g -
Asam sitrat (g/100ml) 0.762 g 0.82 g - ✓
Penisilin (g/100ml) 0.100 g 0.009 g - -
Streptomisin (g/100ml) 0.100 g 0.01 - ✓
Kuning telur 20% dalam g/100 ml 20% dalam g/100 ml 20% dalam 74 ml -
Putih telur (g/100ml) - 0.4% - -
Glyserol - - 7.0 ml ✓
Buffer - - - ✓
Phosfolipid - - - ✓
Lincomycin - - - ✓
Spectynomycine - - - 15 mg
Tylocine - - - 5 mg
Gentamycine - - - 25 mg
Aquabidest - - 74 ml ✓
Susu skim - - 1.56 g -
Keterangan: CEP-3 (Caudal Epididymis Plasma dengan 0.4% putih telur); EY: Kuning Telur
51
Tethool et al. Karakteristik dan Jenis Pengencer Semen Sapi Bali
albumen yang berasal dari telur layer (Rosary sebagai zat reduktif yang mengatur
et al., 2018). metabolisme oksidatif spermatozoa (Widjaya,
2011).
Susu hasil olahan (susu skim) merupakan
salah satu bahan yang digunakan sebagai Pengencer andromed merupakan salah satu
pengencer semen karena di dalamnya pengencer komersil yang tersedia dalam
terkandung berbagai jenis senyawa kimia yang kemasan siap pakai dan tidak menggunakan
dibutuhkan oleh spermatozoa untuk menunjang kuning telur, namun menggunakan lesitin dan
kehidupannya selama proses pengolahan dan kacang kedelai. Kuning telur tidak digunakan
penyimpanan. Pengencer ini dapat digunakan pada pengencer ini disebabkan oleh
untuk menyimpan semen dalam bentuk semen kemungkinan kuning telur menjadi agen
cair-dingin (3-50C) dan beku (nitrogen cair pembawa mikroorganisme patogen yang dapat
suhu -1960C). Susu skim mengandung zat merusak dan besifat toksik bagi spermatozoa
nutrisi yang dapat dimanfaatkan oleh (El-Sisy et al., 2016). Andromed merupakan
spermatozoa sebagai sumber energi, salah satu pengencer komersial berbahan dasar
mengandung zat lipoprotein dan lesitin tris yang paling popular digunakan untuk
sehingga bisa digunakan dalam pengencer pengencer semen beku sapi. Komponen
semen untuk melindungi spermatozoa dari penyusun pengencer ini terdiri dari fosfolipid,
pengaruh cold shock. Air susu juga tris-(hidroksimetil)-aminomethane, asam sitrat,
mengandung enzim yang akan hancur pada fruktosa, gliserol, tilosin tartrat, gentamisin
waktu pemanasan, dimana proses pemanasan sulfat, spektinomisin dan linkomisin
air susu lebih dari 80ºC akan melepaskan (Susilawati, 2013; Yendraliza et al., 2020).
gugusan sulfhydril (-SH) yang berfungsi
Tabel 4. Kualitas Semen Cair dan Setelah Thawing sapi Bali pada Beberapa Jenis Pengencer
Motilitas (%) Viabilitas (%) Abnormalitas (%)
Jenis Pengencer Referensi
Beku Cair Beku Cair Beku Cair
(Yendraliza et
43.59 ± 1.2 - - - 10.24 ± 2.3 - al., 2019a)
Trisaminometan-
kuning telur (Suhardi et al.,
- 56.16 ± 17.10 - 73.85 ± 10.39 - 22.68 ± 8.87 2020)
(Hudiatma et
CEP-3 57.0 ± 5.63 - - - - - al., 2020)
52
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), Maret 2022, hal. 45 – 57 Vol. 12 No. 1
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X
Tabel 5. Kualitas Semen Sapi Bali Menggunakan Beberapa Pengencer Bahan Alternatif
Parameter
Membran
Bahan alami Viabilitas Abnormalitas Sumber
Motilitas (%) Plasma Utuh
(%) (%)
(%)
Sari buah tomat 20% 50.00 76.44 15 - (Astuti, 2018)
53
Tethool et al. Karakteristik dan Jenis Pengencer Semen Sapi Bali
Sulfate on the Freezability of Goat I. 2018. Advanced Techniques of Bovine
Spermatozoa. Theriogenology. 62(5):809– Semen Analysis. Bulletin of University of
818. Agricultural Sciences and Veterinary
https://doi.org/10.1016/j.theriogenology.2003 Medicine Cluj-Napoca. Veterinary Medicine.
.12.003 75(1):58-65.
Ahirwar M, Kataktalware M, Prasad K, Pal R, https://doi.org/10.15835/buasvmcn-
Barman D, Thul M, and Rawat N. 2018. Effect vm:004317
of Non-Genetic Factors on Semen Quality in Deskayanti A, Sardjito T, Sunarso A, Srianto P,
Bulls: A review. Journal of Entomology and Suprayogi TW, and Hermadi HA. 2020.
Zoology Studies. 6(4):38-45. Conception Rate dan Service Per Conception
Aisah S, Isnaini N, dan Wahyuningsih S. 2017. Pada Sapi Bali Hasil Inseminasi Buatan di
Kualitas Semen Segar dan Recovery Rate Sapi Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2017.
Bali pada Musim yang Berbeda. Jurnal Ilmu- Ovozoa : Journal of Animal Reproduction.
Ilmu Peternakan. 27(1):63-79. 8(2):159-163.
Ariantie OS, Yusuf TL, Sajuthi D, and Arifiantini, https://doi.org/10.20473/ovz.v8i2.2019.
RI. 2013. Effect of Glycerol and Dey S, Brothag C, and Vijayaraghavan S. 2019.
Dimethylformamide (DMF) Cryoprotectants Signaling Enzymes Required for Sperm
on Buck Etawah Crossbreed Frozen Semen Maturation and Fertilization in Mammals.
Using Modified Tris Diluents. Jurnal Ilmu Frontiers in Cell and Developmental Biology.
Ternak dan Veteriner, 18(4):239-250. 7(341):1–15.
https://doi.org/10.14334/jitv.v18i4.327 https://doi.org/10.3389/fcell.2019.00341
Arifiantini RI, dan Yusuf TL. 2006. Keberhasilan El-Sisy GA, El-Nattat WS, El-Sheshtawy RI, and
Penggunaan Tiga Pengencer dalam Dua Jenis Abo El-Maaty AM. 2016. Substitution of Egg
Kemasan pada Proses Pembekuan Semen Sapi Yolk with Different Concentrations of
Frisien Holstein. Majalah Ilmiah Peternakan. Soybean Lecithin in Tris-Based Extender
9(3):1–11. https://doi.org/10.24843/MIP During Bulls' Semen Preservability. Asian
Astuti ME. 2018. Pengaruh Penambahan Sari Buah Pacific Journal of Reproduction. 5(6):514–
Tomat (Solanum lycopersicum) Sebagai 518.
Pengencer Alami Terhadap Kualitas https://doi.org/10.1016/j.apjr.2016.10.011
Penyimpanan Spermatozoa Sapi Bali (Bos Farhana A, Udin Z, Jaswandi J, and Aji RN. 2018.
sondaicus). Bionature. 18(2):129-139. Effect of Extender and Cooling Rate on the
https://doi.org/10.35580/bionature.v18i2.614 Quality of Frozen Thawed Semen of Bali Bull
4 (Bos sondaicus). Buletin Peternakan.
Ax RL, Dally M, Didion BA, Lenz RW, Love CC, 42(4):273-277.
Varner DD, Hafez B, and Belin ME. 2000. https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v42i
Semen Evaluation, in Reproduction in Farm 4.35173
Animals. Lippincott William & Wilkins: Fazrien WA, Herwijanti E, dan Isnaini N. 2020.
Baltimore, Maryland, USA. 365-375. Pengaruh Variasi Individu terhadap Kualitas
Azzahra FY, Setiatin ET, dan Samsudewa D. 2016. Semen Segar dan Beku Pejantan Unggul Sapi
Evaluasi Motilitas dan Persentase Hidup Bali. Sains Peternakan. 18(1):60-65.
Semen Segar Sapi PO Kebumen Pejantan https://doi.org/10.20961/sainspet.v18i1.3798
Muda. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. 6
11(2):99–107. Garner DL, and Hafez ESE. 2000. Spermatozoa and
Blegur J, Nalley WM, dan Hine TM. 2020. Seminal Plasma, in Reproduction in Farm
Pengaruh Penambahan Virgin Coconut Oil Animals. Lippincott Williams & Wilkins.
dalam Pengencer Tris Kuning Telur terhadap Baltimore, Maryland, USA. 96- 109.
Kualitas Spermatozoa Sapi Bali Selama Hapsari RD, Khalifah Y, Widyas N, Pramono A,
Preservasi. Jurnal Nukleus Peternakan. dan Prastowo S. 2018. Age Effect on Post
7(2):130–138. Freezing Sperm Viability of Bali Cattle (Bos
Bohlooli S, Cedden F, PishJang J, Razzaghzadeh S, javanicus). IOP Conference Series: Earth and
and Bozoğlu Ş. 2012. The Effect of Different Environmental Science. 142:1-4.
Extenders on Post-thaw Sperm Viability, https://doi.org/10.1088/1755-
Motility and Membrane Integrity in 1315/142/1/012007
Cryopreserved Semen of ZandiRam. Journal Haryani R, Toleng AL, Sonjaya H, dan Yusuf M.
of Basic Applied Scientific Research. 2016. Characteristic of Bali Bulls Sperms
2(2):1120–1123. Assessed using Computerized Assisted Semen
Cenariu M, Pall E, Borzan M, Bogdan L, and Groza Analysis (CASA). International Journal of
54
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), Maret 2022, hal. 45 – 57 Vol. 12 No. 1
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X
55
Tethool et al. Karakteristik dan Jenis Pengencer Semen Sapi Bali
Kelompok Umur yang Berbeda. Jurnal Ilmu 6(2):1–12.
Ternak. 18(1):1-7. Sarsaifi K, Rosnina Y, Ariff M, Wahid H, Hani H,
https://doi.org/10.24198/jit.v18i1.17684 Yimer N, Vejayan J, Win NS, and Abas M.
Purwantara B, Noor RR, Andersson G, and 2013. Effect of Semen Collection Methods on
Rodriguez-Martinez H. 2012. Banteng and the Quality of Pre- and Post-Thawed Bali
Bali Cattle in Indonesia: Status and Forecasts. Cattle (Bos javanicus) Spermatozoa.
Reproduction in Domestic Animals. 47 suppl Reproduction in Domestic Animals.
1(s1):2-6. https://doi.org/10.1111/j.1439- 48(6):1006-1012.
0531.2011.4701956.x https://doi.org/10.1111/rda.12206
Purwoistri R, Susilawati T, dan Rahayu S. 2013. Savitri F, Suharyati S, and Siswanto S. 2014.
Membran Spermatozoa Hasil Seksing Gradien Kualitas Semen Beku Sapi Bali dengan
Albumin Berpengencer Andromed dan Cauda Penambahan Berbagai Dosis Vitamin C pada
Epididymal Plasma Ditambahkan Kuning Bahan Pengencer Skim Kuning Telur. Jurnal
Telur. Jurnal Veteriner. 14(3):371–378. Ilmiah Peternakan Terpadu. 2(3):30-36.
Rahayu S. 2014. The Reproductive Performance of https://doi.org/10.23960/jipt.v2i3.499
Bali Cattle and It’s Genetic Variation. Berkala Setiawan B, Nurul I, and Setyawan IA. 2020.
Penelitian Hayati. 20(1):28–35. Influence of Bull Age on Fresh Semen Traits
https://doi.org/10.23869/bphjbr.20.1.20145 of Bali Cattle. Russian Journal of Agricultural
Raheja N, Choudhary S, Grewal S, Sharma N, and and Socio-Economic Sciences. 2(98):27-30.
Kumar N. 2018. A Review on Semen https://doi.org/10.18551/rjoas.2020-02.04
Extenders and Additives Used in Cattle and Suhardi R, Megawati N, Ardhani F, Summpunn P,
Buffalo Bull Semen Preservation. Journal of and Wuthisuthimethavee S. 2020. Motility,
Entomology and Zoology Studies. 6(3):239- Viability, and Abnormality of the
245. Spermatozoa of Bali Bull with Andromed®
Rajak SK, Kumaresan A, Gaurav MK, Layek SS, and Egg Yolk-Tris Diluents Stored at 4°C.
Mohanty TK, Aslam MKM, Tripathi UK, Iranian Journal of Applied Animal Science.
Prasad S, and De S. 2014. Testicular Cell 10(2):249-256.
Indices and Peripheral Blood Testosterone Sukmawati E, Arifiantini RI, and Purwantara B.
Concentrations in Relation to Age and Semen 2015. Freezing Capacity of Sperm on Various
Quality in Crossbred (Holstein Friesian x Type of Superior Bulls. Jurnal Ilmu Ternak
Tharparkar) Bulls. Asian-Australasian dan Veteriner. 19(3):168–175.
Journal of Animal Sciences. 27(11):1554- https://doi.org/10.14334/jitv.v19i3.1079
1561. Sumadiasa IL, Susilawati T, Ciptadi G, and Isnaini
https://doi.org/10.5713/ajas.2014.14139 N. 2015. The Potency of Guava Filtrate
Ratnawati D, Isnaini N, and Susilawati T. 2018. (Psidium guajava linn) for Preservation of
Character Motility of Liquid Semen on Bali Bull Spermatozoa. IOSR-Journal of
Ongole Crossbreed (PO), Bali and Madura Agriculture and Veterinary Science. 8(5):51-
Bulls with Diluent CEP-2at Cold Storage. 57.
Asian Journal of Microbiology, Biotechnology Sunarti S, Saili T, and Nafiu LO. 2016.
and Environmental Sciences. 20(1):21–28. Karakteristik Spermatozoa Sapi Bali Setelah
Rosary AR, Kuswati K, dan Susilawati T. 2018. Sexing Menggunakan Metode Kolom
Kualitas Semen Cair Sapi Peranakan Ongole Albumin dengan Lama Waktu Sexing yang
Menggunakan Pengencer CEP-3 Kuning Berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi
Telur pada Media Simpan yang Berbeda. Peternakan Tropis. 3(1):65-76.
Jurnal Ternak Tropika. 19(2):87-94. https://doi.org/10.33772/jitro.v3i1.1071
https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2018.019.0 Suryanto E, Bulkaini, Ashari, and Karda IW. 2014.
2.3 Carcass Quality, Marbling and Cholesterol
Samberi K, Ngadiyono YN, dan Sumadi. 2010. Content of Male Bali Cattle Fed Fermented
Estimasi Dinamika Populasi dan Produktivitas Cocoa Shell. Journal of the Indonesian
Sapi Bali di Kabupaten Kepulauan Yapen, Tropical Animal Agriculture. 39(4):249-255.
Propinsi Papua. Buletin Peternakan. https://doi.org/10.14710/jitaa.39.4.249-255
34(3):169-177. Susilawati T. 2011. Tingkat Keberhasilan
Sarastina, Susilawati T, dan Ciptadi G. 2007. Inseminasi Buatan dengan Kualitas dan
Analisa Beberapa Parameter Motilitas Deposisi Semen Yang Berbeda pada Sapi
Spermatozoa Pada Berbagai Bangsa Sapi Peranakan Ongole. Jurnal Ternak Tropika.
Menggunakan Computer Assisted Semen 12(2):15-24.
Analysis (CASA). Jurnal Ternak Tropika. Susilawati T. 2013. Pedoman Inseminasi Buatan
56
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), Maret 2022, hal. 45 – 57 Vol. 12 No. 1
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X
57