Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), Maret 2022, hal.

45 – 57 Vol. 12 No. 1
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X

Karakteristik dan Jenis Pengencer Semen Sapi Bali: Suatu Review

Bali Cattle Semen Characteristics and Diluent Types: A Review

Angelina Novita Tethool1,3), Gatot Ciptadi2), Sri Wahjuningsih2), Trinil Susilawati2)*


1)Program Ilmu Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijya, Malang-Indonesia.
2)Fakultas Peternakan Universitas Brawijya, Malang-Indonesia.
3)Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Papua, Manokwari-Indonesia.

Article history Abstract


Received: Apr 15, 2021;
Accepted: Mei 08, 2022
Bali cattle are Indonesian native cattle that are preferred because they have
* Corresponding author: adaptability and reproductive efficiency capabilities. The productivity of this cow
E-mail: can be increased using artificial insemination. The success of IB implementation
tsusilawati@ub.ac.id is determined by the quality of the semen used. This article aims to provide an
DOI: overview of the quality of fresh semen, after dilution and the types of diluents that
10.46549/jipvet.v12i1.214 have generally been used to maintain Bali cattle spermatozoa. The quality of fresh
semen provides an overview of the condition of the semen after storage. Types of
diluents that have been used are chemical diluents such as tris aminomethane,
CEP, skim milk, andromed and natural diluents such as coconut water, carrot
juice, guava filtrate, honey and tomato juice. Bali cattle semen stored in each
diluent gives a different quality response depending on the diluent used. This
diluent has a different response to semen qualities in cold and frozen storage.
Keywords: Quality of semen; Diluent; Bali cattle; Spermatozoa

Abstrak

Sapi Bali merupakan sapi asli Indonesia yang disukai karena memiliki
kemampuan adaptasi dan kemampuan efisiensi reproduksi. Produktivitas sapi ini
dapat ditingkatkan menggunakan inseminasi buatan. Keberhasilan pelaksanaan IB
ditentukan oleh kualitas semen yang digunakan. Artikel ini bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang kualitas semen segar, setelah pengenceran dan
jenis pengencer yang umumnya telah digunakan untuk mempertahankan
spermatozoa sapi Bali. Kualitas semen segar memberikan gambaran kondisi
semen setelah penampungan. Jenis pengencer yang telah digunakan adalah
pengencer dari bahan kimia seperti tris aminomethane, CEP, susu skim, andromed
dan pengencer alternatif seperti air kelapa, sari wortel, filtrat jambu biji, madu dan
sari buah tomat. Semen sapi Bali yang disimpan pada masing-masing pengencer
memberikan respon kualitas yang berbeda-beda tergantung bahan pengencer yang
digunakan. Secara umum pengencer yang digunakan mampu mempertahankan
kualitas semen sapi Bali.
Kata kunci: Kualitas semen; Pengencer; Sapi Bali; Spermatozoa

dan Setyawan, 2016). Penyebaran sapi Bali


tidak hanya terbatas di Indonesia, namun
Sapi Bali merupakan salah satu sapi asli
menyebar hingga ke beberapa negara seperti
Indonesia yang penyebarannya saat ini cukup
Malaysia, Philipinna dan Australia (Sarsaifi et
luas meliputi daerah Bali, NTT, NTB, Sulawesi
al., 2013). Penyebab sapi Bali disukai dan
Selatan, Lampung, Bengkulu, Kalimantan
dipelihara secara luas adalah kemampuannya
Tengah (Purwantara et al., 2012; Martojo,
untuk beradaptasi terhadap kondisi lingkungan,
2012) dan Papua (Samberi et al., 2010; Sutarno
jenis makanan, perubahan iklim yang sangat

45
Tethool et al. Karakteristik dan Jenis Pengencer Semen Sapi Bali
ekstrim dan kemampuan efisiensi reproduksi diinseminasikan (Ax et al., 2000). Semen yang
yang sangat baik (Zulkharnaim et al., 2010). telah diencerkan, umumnya dikemas dalam
Sapi Bali jantan memiliki bobot karkas straw dan dibekukan. Proses pembekuan akan
sebanyak 113.49 kg dengan persentase karkas menurunkan kualitas semen hingga 50% dari
54.76% (Suryanto et al., 2014). Keunggulan kondisi semen segar dan semen yang bertahan
lain yang dimiliki adalah nilai service per memiliki fertilitas yang rendah. Penggunaan
conception 1.6-2 (Haryanto et al., 2015; pengencer yang tepat turut berperan untuk
Deskayanti et al., 2020) dengan tingkat menentukan kualitas semen beku yang
konsepsi (CR) adalah 65-86.67% (Mardiansyah dihasilkan (Ariantie et al., 2013), karena
et al., 2016; Deskayanti et al., 2020). pengencer dapat membantu memperpanjang
Peningkatan produktivitas sapi Bali dapat hidup spermatozoa. Spermatozoa yang mampu
dilakukan menggunakan aplikasi teknologi mempertahankan hidupnya selama proses
reproduksi seperti inseminasi buatan (IB). pengenceran hingga pembekuan,
Inseminasi buatan merupakan teknologi mengindikasikan bahwa spermatozoa tersebut
reproduksi pertama yang telah memberikan masih memiliki kemampuan yang bagus untuk
kontribusi terhadap perbaikan genetik pada fertilisasi. Kualitas spermatozoa yang baik
sapi. Kemampuan produksi dan potensi dapat dijadikan sebagai indikator untuk
genetik sapi jantan dapat dinilai dari kualitas keberhasilan fertilisaasi saat IB, baik kualitas
semen yang dihasilkan, sehingga harus disertai semen segar dan kualitas post thawing
dengan teknis produksi semen yang baik karena (Susilawati, 2011). Tulisan ini bertujuan untuk
menjadi salah satu penentu keberhasilan mengkaji tentang karakteristik semen dan jenis
pelaksanaan IB. Pelaksanaan IB dilapangan pengencer yang telah digunakan sebagai upaya
sangat bergantung pada beberapa faktor, salah untuk mempertahankan kualitas semen sapi
satunya adalah kondisi semen yang digunakan, Bali.
baik semen cair maupun semen beku. Kriteria
yang dibutuhkan untuk menunjang produksi
semen cair dan semen beku adalah semen harus Evaluasi semen adalah salah satu
berkualitas baik dengan daya hidup tinggi dan parameter untuk memprediksi kemampuan
memerlukan proses pengenceran semen yang seekor pejantan dalam melakukan fertilisasi.
efektif, efisien serta mudah diaplikasikan. Metode yang digunakan untuk evaluasi semen
Kualitas semen setelah penyimpanan sangat banyak, namun hanya beberapa saja
dipengaruhi oleh kualitas semen segar sebelum yang digunakan untuk menentukan kualitas
diencerkan, sehingga ejakulasi semen dari semen secara praktis (Moradpour, 2019).
seekor pejantan harus memenuhi standar bahwa Parameter yang digunakan untuk menentukan
semen segar memiliki motilitas minimum 70% kualitas semen adalah parameter makroskopik
sesuai SNI 4869-1:2017 tentang semen beku dan mikroskopik. Parameter makroskopik
sapi. Nilai motilitas dapat dijadikan sebagai merupakan parameter yang terdiri dari
faktor penentu semen yang dihasilkan, agar pengamatan volume, warna konsistensi dan pH,
dapat diolah lebih lanjut untuk penyimpanan sedangkan parameter makroskopik merupakan
dingin maupun beku. parameter yang diamati dengan bantuan
Jenis pengencer yang digunakan dapat mikroskop seperti konsentrasi, motilitas,
memberikan hasil penilaian kualitas abnormalitas, viabilitas (Rahayu, 2014;
spermatozoa yang bervariasi tergantung dari Cenariu et al., 2018; Moradpour, 2019).
komposisi pengencer. Pengencer yang Penilaian kualitas semen segar sapi Bali secara
digunakan adalah pengencer yang dapat makroskopik dan mikroskopik pada beberapa
mempertahankan spermatozoa selama penelitian yang telah dilakukan memberikan
penyimpanan dan mampu memberikan hasil informasi bahwa terdapat hasil yang berbeda-
konsepsi yang tinggi di lapangan (Kulaksiz et beda, tergantung pada karakteristik individu
al., 2010). Proses pengenceran semen yang digunakan (Tabel 1).
dipengaruhi oleh volume semen, konsentrasi
semen, persentase spermatozoa hidup dan
bergerak progresif serta dosis semen untuk

46
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), Maret 2022, hal. 45 – 57 Vol. 12 No. 1
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X

secara cepat. Warna pada semen diamati secara


Volume semen merupakan banyaknya visual setelah penampungan, semen yang baik
semen yang dihasilkan pada satu kali ejakulasi. adalah semen yang bewarna putih susu (Aisah
Jumlahnya sangat bervariasi dan dipengaruhi et al., 2017) dan krem (Sunarti et al., 2016).
oleh umur sapi, bobot badan, status kesehatan, Semen yang berwarna bening dapat dijadikan
status reproduksi, kualitas pakan yang indikator bahwa semen tersebut tidak
diberikan, lingkar skrotum dan frekuensi mengandung banyak spermatozoa, warna
penampungan. Tehnik dan metode kuning menandakan kontamisasi urin, warna
penampungan serta persiapan alat hijau adanya nanah dan warna merah atau
penampungan turut serta mempengaruhi coklat menandakan adanya darah atau
volume semen yang dihasilkan. Hasil hemolisis (Moradpour, 2019), sehingga warna
penelitian Setiawan et al., (2020) menyatakan semen dapat dijadikan sebagai salah satu
bahwa variasi umur 4 hingga 6 tahun kriteria penilaian kualitas semen dari tahap
mengakibatkan peningkatan volume semen awal sebelum dilakukan penilaian lainnya
sapi Bali yang ditampung. Peningkatan volume (Kanchan and Matharoo, 2015).
disebabkan karena pertumbuhan dan
perkembangan organ reproduksi seperti Derajat keasaman (pH) merupakan salah
pertambahan lingkar skrotum, panjang, lebar satu parameter kualitas yang diukur dengan
dan berat testis (Perumal, 2014). Pertambahan cara mengambil sedikit semen menggunakan
umur menyebabkan peningkatan konsentrasi ose dan diletakkan pada kertas indikator pH,
testosteron sehingga kapasitas produksi selanjutnya dilihat pH semen menggunakan
spermatozoa meningkat (Rajak et al., 2014). perubahan warna pada kertas tersebut. pH
Perbedaan bobot badan dan lingkar skrotum normal semen adalah 6.4-7.8 (Garner and
yang dimiliki oleh setiap individu sapi Bali Hafez, 2000), nilai pH sangat menentukan
turut mempengaruhi volume semen setiap status kehidupan spermatozoa di dalam semen
ejakulasi. Hasil penelitian Fazrien et al., (2020) (Sunarti et al., 2016). Penurunan pH selama
rerata volume semen yang dihasilkan sapi Bali penyimpanan dapat menyebabkan terjadinya
adalah 5.5-6.9 ml dan 4.54-6.05 ml (Aisah et penurunan motilitas spermatozoa. Kondisi ini
al., 2017) Perbedaan ukuran lingkar skrotum disebabkan karena meningkatnya asam laktat
juga dapat memberikan pengaruh terhadap dari hasil metabolisme sel (Dey et al., 2019).
volume semen yang dihasilkan oleh seekor Penurunan pH hingga mencapai 5.5 masih
pejantan (Ahirwar et al., 2018).
dapat ditolerir oleh spermatozoa, namun jika
berada dibawah 5.5 menjadi berbahaya pada
Warna semen dapat dijadikan sebagai kehidupan spermatozoa akibat denaturasi
indikator untuk menduga kosentrasi enzim yang permanen (Vishwanath and
spermatozoa yang berada di dalam semen Shannon, 2000).

Tabel 1. Kualitas Semen Segar Sapi Bali


Makroskopis Mikroskopis Referensi
Umur
Lokasi Motilitas Abnomarlit
(Tahun) Volume (mL) Warna Konsistensi ph Konsentrasi (x106) Viabilitas (%)
(%) as (%)
Putih
BIBD Baturiti susu- (Nabilla et al.,
< 10 6.44 ± 0.23 Sedang 6.4 ± 1.37 7404.94 ± 719.39 - - 78.17 ± 3.48
Tabanan Bali krem 2018)

Laboratorium
Bioteknologi 79.37 ± (Farhana et al.,
Hewan Universitas 3-4 7.94 ± 0.61 Krem Sedang 7 2.400 ± 40.00 13.03 ± 0.50 80.67 ± 1.89
3.02 2018)
Andalas

BIB Tenayan (Yendraliza et


Raya Riau 7 5 Krem Kental 6.5 1883 80 - -
al., 2019a)
FELDA Farms,
7.01± 0.02 75.81 ± (Sarsaifi et al.,
Negeri Sembilan 3-4 6.09 ± 0.21 - - 738.99 ± 14.73 - 72.10 ± 1.27
1.27 2013)
Malaysia
0.99 ± 0.63
(primer)
BBIB Singosari 67.02 ± (Prastowo et al.,
4-8 4.83 ± 1.40 - - 6.51± 0.12 1020.90 ± 316.80 3.89 ± 1.43 -
Malang 0.12 2018)
(sekunder)

47
Tethool et al. Karakteristik dan Jenis Pengencer Semen Sapi Bali
(Savitri et al.,
BIBD Lampung - 5.5 Krem Pekat 6 1724 70 - 75 2014)

(Yendraliza et
- 4-5 9 ± 2.5 Krem Kental 6.8 ± 1.2 1600 ± 1.5 80 ± 1.5 3 ± 1.5 90 ± 2.7 al., 2020)

Peternakan Desa
(Sunarti et al.,
Morome, Kab. Putih
3 5.5±0.53 - 7 1185.57 ± 392.09 80 - 94.71±1.38 2016)
Konawe Selatan krem
Sulawesi Tenggara
(Blegur et al.,
Sedang - 76.00 ±
- 3-4 4.00 ± 0.79 Krem 6.58 ± 0.16 994.20 ±105.02 2.19 ± 1.63 81.07 ± 3.23 2020)
kental 4.18
BIBD Penajam (Suhardi et al.,
Putih
Paser Utara 7 5.3 Encer 6.4 749 70 - - 2020)
susu
Kalimantan Timur
(Nirwana dan
UPTD-IB Putih Sedang -
3-6 5.2-6.4 6.3 -6.4 1223.3 – 1909.6 - 3.3 – 4.4 - Suparman, 2017)
Sulawesi susu kental

korelasi yang positif dengan integritas


Konsistensi adalah derajat kekentalan yang membran plasma dan morfologi spermatozoa
erat kaitannya dengan konsentrasi spermatozoa. yang normal (Moradpour, 2019). Pengamatan
Penilaian kekentalan dilakukan pada semen motilitas harus dilakukan segera setelah
segar yang baru ditampung dengan kriteria penampungan semen. Saat ini pengujian
penilaian encer, sedang dan kental. Derajat motilitas spermatozoa dapat dilakukan dengan
kekentalan berhubungan dengan konsentrasi dua cara, yaitu pengujian secara visual
spermatozoa yang diperoleh dalam sekali menggunakan mikroskop cahaya (Tabel 1) dan
ejakulat. Konsistensi, warna dan konsentrasi pengujian menggunakan Computer Assited
spermatozoa memiliki hubungan yang sangat Semen Analysis (CASA). Pengujian motilitas
erat, artinya jika konsistensi semen yang secara visual memiliki subyektifitas yang
dihasilkan semakin encer maka konsentrasi cukup tinggi sehingga dibutuhkan pengalaman
spermatozoa akan semakin rendah dengan dan ketrampilan penguji dalam menilai gerakan
warna yang semakin pucat (Iswanto et al., spermatozoa. Penggunaan CASA untuk
2012). pengujian motilitas dilakukan untuk
mendapatkan hasil yang lebih cepat dan akurat
(Gambar 1). Beberapa parameter yang dapat
Konsentrasi merupakan banyaknya terdeteksi menggunakan CASA antara lain
spermatozoa yang terkandung dalam ejakulat (Susilawati, 2013):
yang dihasilkan. Konsentrasi spermatozoa 1. Average path velocity atau VAP (µm/detik)
akan mengikuti perkembangan seksual dan adalah waktu rata-rata kecepatan dari
kedewasaan, kualitas pakan yang diberikan, spermatozoa sepanjang alur jalannya.
kesehatan alat reproduksi, besar testis, umur 2. Straight line velocity atau VSL (µm/detik)
dan frekuensi ejakulasi pejantan. Konsentrasi adalah waktu kecepatan rata-rata
spermatozoa sapi memiliki korelasi positif spermatozoa pada garis lurus diantara awal
dengan lingkar skrotum (Vásquez et al., 2003), gerak sampai akhir gerak saat deteksi.
yang berarti bahwa dengan bertambahnya 3. Curve linear velocity atau VCL (µm/detik)
ukuran skrotum memungkinkan adalah kecepatan rata-rata dari titik gerak
dihasilkankanya spermatozoa dengan jumlah sepanjang alur.
yang lebih banyak. Umur menjadi salah satu 4. Amplitudo of lateral head movement atau
faktor yang turut mempengaruhi konsentrasi ALH (µm) adalah jarak dari lateral letak
spermatoa. Hasil penelitian Nugraha et al., gerakan kepala spermatozoa pada setiap
(2019) menjelaskan bahwa umur pada sapi Bali rata-rata alur.
berdampak terhadap fluktuasi konsentrasi 5. Linearity atau LIN (%) adalah linearity dari
spermatozoa yang dihasilkan selama alur curve linear (hasil dari VSL/VCL).
penampungan. 6. Straightness atau STR (%) adalah linearity
dari rata-rata alur (hasil dari VSL/VAP).
Motilitas semen merupakan gambaran dari 7. Beat cross frequency atau BCF adalah rata-
spermatozoa yang fungsional, sehingga rata alur curve linear spermatozoa melewati
persentase motilitas spermatozoa memiliki rata-rata alurnya.

48
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), Maret 2022, hal. 45 – 57 Vol. 12 No. 1
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X

Gambar 1. Perbedaan Gerak dan Kecepatan Spermatozoa dengan Sistem CASA (Moradpour, 2019).
Pengujian tahap pertama menggunakan data sel secara detail seperti VAP, VSL, VCL,
CASA meliputi informasi spermatozoa yang LIN, STR dan BSF (Susilawati, 2013). Penilain
bergerak motil dan motil progresif, tahap kedua semen segar sapi Bali menggunakan CASA
penilaian hiperaktif, linear, non linier dan curve telah dilakukan melalui beberapa penelitian
linier dan tahap ketiga adalah analisis untuk seperti yang tertera pada Tabel 2.

Tabel 2. Parameter Penilaian Semen Sapi Bali Menggunakan CASA


Nilai
Parameter (Sarastina et al., (Haryani et al., (Ratnawati et al.,
2007) 2016) 2018)
Motilitas 83.47±4.27 - 96.5±1.6
Penilaian tahap
Motilitas - 83.7±4.8
pertama 70.68±8.92
progresif
Hiperaktif 11.52±5.29 - 5.2±2.0
Penilaian tahap Linier 53.32±15.45 - -
kedua Non linier 6.96±2.67 - -
Curve linier 3.48±1.56 - -
VAP (µm/sec) 71.19±13.42 52.43±8.24 42.7±3.5
VSL (µm/sec) 60.39±14.65 35.48±3.81 33.1±4.6
Penilaian tahap VCL (µm/sec) 121.04±18.1 92.84±19.4 55.0±2.3
ketiga LIN 0.49±0.06 0.39± 0.06 59.6±6.6
STR 0.82±0.07 0.68± 0.05 76.8±4.4
BCF (Hz) 30.24±5.54 19.56± 1.58 10.6±1.3

2016). Semen segar sapi Bali umur 4 dan 7


Viabilitas merupakan daya hidup tahun memiliki viabilitas 72.08± 6.63 % dan
spermatozoa. Spermatozoa yang masih hidup 71.82±7.38%, semen penyimpanan dingin
ditandai dengan utuhnya membran plasma, adalah 57.81±3.83% dan 57.41±6.32%, semen
sehingga kepala spermatozoa tidak menyerap beku adalah 39.47±9.57% dan 35.16±11.74%
warna. Kerusakan membran plasma dapat (Hapsari et al., 2018).
berpengaruh terhadap fungsi dan metabolisme,
sehingga menyebabkan kematian spermatozoa. Evaluasi morfologi dilakukan terhadap
Pengamatan terhadap viabilitas spermatozoa bentuk abnormalitas dan jenis kerusakan
dapat dijadikan indikator integritas struktur (cacat) dari morfologi tertentu yang dimiliki
membran spermatozoa (Sukmawati et al., oleh spermatozoa. Bentuk abnormalitas pada
2015). Viabilitas memiliki korelasi dengan kepala, ekor dan akrosom dapat diamati dengan
motilitas yang ditentukan oleh kekuatan pewarnaan tertentu, dimana abnormalitas pada
membran plasma spermatozoa (Azzahra et al.,

49
Tethool et al. Karakteristik dan Jenis Pengencer Semen Sapi Bali
bagian-bagian spermatozoa dihitung hingga
mencapai 100-200 sel spermatozoa dalam slide Pengencer dari bahan kimia merupakan
pewarnaan semen (Moradpour, 2019). pengencer dengan kandungan bahan kimia
Abnormalitas pada semen harus memiliki yang mampu mempertahankan kualitas
<10% kelainan primer dan <20% kelainan spermatozoa selama penyimpanan. Beberapa
sekunder dan secara keseluruhan total bahan yang sudah umum digunakan untuk
abnormalitas sebanyak <10-20% (Mee, 2007). mengencerkan semen adalah tris dan asam sitrat
(Bohlooli et al., 2012; Susilawati dan Yekti,
2018) yang peranan utamanya adalah untuk
Pengencer semen merupakan bahan-bahan
mempertahankan pH (buffer), komponen gula
yang digunakan untuk mempertahankan dan
seperti laktosa dan fruktosa berfungsi sebagai
melindungi spermatozoa selama penyimpanan
sumber energi serta antibiotik yang berfungsi
agar dapat digunakan dalam proses IB.
sebagai pengendali pertumbuhan bakteri
Pengencer yang digunakan harus memiliki
(Susilawati dan Yekti, 2018).
syarat-syarat tertentu untuk menjamin proses
Penggunaan bahan kimia sebagai
metabolisme dan respirasi spermatozoa tetap
berlangsung dengan baik. Komponen yang pengencer semen harus ditambahkan dengan
kuning telur, mengingat bahwa komponen
harus dimiliki oleh pengencer adalah bersifat
bahan kimia saja tidak cukup untuk melindungi
isotonik (280-310 mOsm/kg), kemampuan
spermatozoa. Kuning telur mengandung asam-
sebagai buffer (untuk mengatur pH), melidungi
asam amino dan berperan menjaga integritas
dari cold shock, sebagai sumber energi, mampu
selubung lipoprotein membran spermatozoa
mengontrol kontaminasi mikroba, memberikan
(Aboagla and Terada, 2004a). Kandungan
perlindungan selama pembekuan dan thawing
lainnya yang dimiliki kuning telur adalah
serta mempertahankan kesuburan spermatozoa
karbohidrat, vitamin dan mineral yang
(Raheja et al., 2018).
berfungsi untuk mempertahankan kehidupan
Bahan-bahan yang umun digunakan
spermatozoa. Senyawa lipoprotein dan lesitin
sebagai pengencer terdiri atas bahan kimia
yang terdapat di dalam kuning telur berperan
seperti larutan NaCl, KCl, tris, asam sitrat,
untuk melindungi spermatozoa dari cold shock
laktosa, fruktosa, antibiotik, susu skim dan
(Tarig et al., 2017), glukosa dan vitamin yang
bahan-bahan pengencer alami seperti air
dimiliki kuning telur juga mudah larut dalam
kelapa, sari wortel, sari buah tomat, kuning
air, sehingga menguntungkan bagi
telur, madu, filtrat jambu biji (Sumadiasa et al.,
spermatozoa. Beberapa hasil penelitian
2015; Astuti, 2018; Malik et al., 2018;
Marawali et al., 2019; Yendraliza et al., 2019b). menunjukkan bahwa jenis pengencer yang
digunakan pada semen sapi Bali memberikan
Bahan-bahan alami yang digunakan sebagai
respon yang berbeda-beda terhadap kondisi
pengencer harus memiliki syarat-syarat seperti,
spermatozoa setelah digunakan dalam proses
kandungannya yang mirip dengan kandungan
pendinginan dan pembekuan (Tabel 4).
dalam cairan plasma serta bahan-bahan tersebut
Pengencer bahan kimia yang umum digunakan
mudah diperoleh dan tersedia di seluruh
wilayah Indonesia dengan harga yang relatif adalah pengencer tris aminomethane, caudal
murah. Penggunaan pengencer alami memiliki epididymis plasma (CEP), susu skim dan
andromed. Penggunaan masing-masing
keterbatasan, seperti sterilitas yang harus
pengencer memiliki komposisi bahan kimia
benar-benar dijaga selama proses persiapan
yang berbeda-beda seperti yang tertera pada
karena bahan ini mudah rusak, sehingga dalam
Tabel 3.
aplikasinya komponen penyusun dan sterilitas
pengencer harus benar-benar diperhatikan.

50
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), Maret 2022, hal. 45 – 57 Vol. 12 No. 1
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X

Tabel 3. Komposisi Beberapa Jenis Pengencer yang Digunakan Untuk Semen Sapi Bali
Tris aminomethane
CEP-3 + 20% EY Tris-susu skim EY Andromed
+ 20% EY
Komposisi (Hudiatma et al., (Yendraliza et al., (Susilawati,
(Hudiatma et al.,
2020) 2020) 2013)
2020)
NaCl (g/100ml) - 0.09 g - -
KCl (g/100ml) - 0.05 g - -
CaCl2(H2O)2 (g/100ml) - 0.04 g - -
MgCl2 (H2O)2 (g/100ml) - 0.08 g - -
NaHCO3 (g/100ml) - 0.10 g - -
NaH2PO₄ (g/100ml) - 0.11 g - -
KH2PO4 (g/100ml) - 0.27 g - -
Fruktosa 0.500 g 0.27 g/100 ml 0.2% (w/v) ✓
Laktosa (g/100ml) 1.500 g - - -
Tris 1.363 g 1.61 g/100 ml 3.0 g -
Asam sitrat (g/100ml) 0.762 g 0.82 g - ✓
Penisilin (g/100ml) 0.100 g 0.009 g - -
Streptomisin (g/100ml) 0.100 g 0.01 - ✓
Kuning telur 20% dalam g/100 ml 20% dalam g/100 ml 20% dalam 74 ml -
Putih telur (g/100ml) - 0.4% - -
Glyserol - - 7.0 ml ✓
Buffer - - - ✓
Phosfolipid - - - ✓
Lincomycin - - - ✓
Spectynomycine - - - 15 mg
Tylocine - - - 5 mg
Gentamycine - - - 25 mg
Aquabidest - - 74 ml ✓
Susu skim - - 1.56 g -
Keterangan: CEP-3 (Caudal Epididymis Plasma dengan 0.4% putih telur); EY: Kuning Telur

berupa fruktosa, mineral (seperti Na, Ca, K),


Pengencer tris aminometan merupakan pH, dan osmolaritas yang sama dengan keadaan
pengencer yang sangat umum digunakan untuk pada plasma cauda epididymis (Verberckmoes
pengenceran semen sapi Bali, baik untuk semen et al., 2004; Verberckmoes et al., 2005).
cair dan semen beku. Tris aminomethan Pengencer ini dapat menjaga spermatozoa yang
merupakan buffer yang umum digunakan memiliki integritas membran baik dan
karena memiliki kemampuan sebagai spermatozoa yang belum terkapasitasi tetap
penyangga yang baik dengan toksisitas yang tinggi, sedangkan spermatozoa yang belum
rendah dalam konsentrasi yang tinggi. Bahan terkapasitas dan yang sudah mengalami reaksi
lain yang perlu ditambahkan pada pengencer ini akrosom dipertahankan tetap rendah
adalah bahan anti cold shock. Kuning telur atau (Purwoistri et al., 2013).
kacang kedelai merupakan bahan anti cold Respon CEP sebagai pengencer dapat
shock yang umum ditambahkan pada pengencer berperan secara maksimal jika ditambahkan
ini (Aboagla and Terada, 2004b), karena dapat kunig telur, sama seperti pengencer tris
melindungi spermatozoa pada saat perubahan aminomethane pengencer CEP juga
suhu dari suhu ruang (saat pengolahan) ke suhu membutuhkan tambahan kunig telur. Hal ini
ekuilibrasi (Arifiantini dan Yusuf, 2006). disebabkan karena kuning telur mampu
melindungi spermatozoa dari perubahan suhu
dan berperan sebagai pelindung ekstraseluler
spermatozoa. Saat ini mulai dikembangkan
Caudal epididimis plasma (CEP-2) adalah CEP-3 yang merupakan pengembangan dari
pengencer yang memiliki kompisisi ion dan CEP-2, namun tanpa kandungan bovine serum
osmolaritas sama dengen cairan seminalis di albumin (BSA) karena harga BSA yang relative
cauda epididymis (Susilawati dan Yekti, 2018). mahal. Pengganti BSA pada pengencer CEP-3
Pengencer CEP-2 mengandung sumber energi menggunakan putih telur bagian dari thin

51
Tethool et al. Karakteristik dan Jenis Pengencer Semen Sapi Bali
albumen yang berasal dari telur layer (Rosary sebagai zat reduktif yang mengatur
et al., 2018). metabolisme oksidatif spermatozoa (Widjaya,
2011).
Susu hasil olahan (susu skim) merupakan
salah satu bahan yang digunakan sebagai Pengencer andromed merupakan salah satu
pengencer semen karena di dalamnya pengencer komersil yang tersedia dalam
terkandung berbagai jenis senyawa kimia yang kemasan siap pakai dan tidak menggunakan
dibutuhkan oleh spermatozoa untuk menunjang kuning telur, namun menggunakan lesitin dan
kehidupannya selama proses pengolahan dan kacang kedelai. Kuning telur tidak digunakan
penyimpanan. Pengencer ini dapat digunakan pada pengencer ini disebabkan oleh
untuk menyimpan semen dalam bentuk semen kemungkinan kuning telur menjadi agen
cair-dingin (3-50C) dan beku (nitrogen cair pembawa mikroorganisme patogen yang dapat
suhu -1960C). Susu skim mengandung zat merusak dan besifat toksik bagi spermatozoa
nutrisi yang dapat dimanfaatkan oleh (El-Sisy et al., 2016). Andromed merupakan
spermatozoa sebagai sumber energi, salah satu pengencer komersial berbahan dasar
mengandung zat lipoprotein dan lesitin tris yang paling popular digunakan untuk
sehingga bisa digunakan dalam pengencer pengencer semen beku sapi. Komponen
semen untuk melindungi spermatozoa dari penyusun pengencer ini terdiri dari fosfolipid,
pengaruh cold shock. Air susu juga tris-(hidroksimetil)-aminomethane, asam sitrat,
mengandung enzim yang akan hancur pada fruktosa, gliserol, tilosin tartrat, gentamisin
waktu pemanasan, dimana proses pemanasan sulfat, spektinomisin dan linkomisin
air susu lebih dari 80ºC akan melepaskan (Susilawati, 2013; Yendraliza et al., 2020).
gugusan sulfhydril (-SH) yang berfungsi

Tabel 4. Kualitas Semen Cair dan Setelah Thawing sapi Bali pada Beberapa Jenis Pengencer
Motilitas (%) Viabilitas (%) Abnormalitas (%)
Jenis Pengencer Referensi
Beku Cair Beku Cair Beku Cair
(Yendraliza et
43.59 ± 1.2 - - - 10.24 ± 2.3 - al., 2019a)
Trisaminometan-
kuning telur (Suhardi et al.,
- 56.16 ± 17.10 - 73.85 ± 10.39 - 22.68 ± 8.87 2020)
(Hudiatma et
CEP-3 57.0 ± 5.63 - - - - - al., 2020)

Skim- kuning (Savitri et al.,


40.00 ± 5.00 - 52.67 ±2.52 - - - 2014)
telur
(Syarifuddin, et
53.33 ± 4.08 - 55.00 ± 6.33 - - - al., 2019)
Andromed
(Suhardi et al.,
- 50.00± 21.54 - 67.41 ± 15.96 - 23.15 ± 9.95 2020)

yang dimiliki oleh bahan-bahan tersebut


Pengencer yang berasal dari bahan-bahan terhadap masa simpan spermatozoa.
alami dengan kandungan beberapa senyawa Kelemahan penggunaan pengencer dari bahan
kimia yang dibutuhkan oleh spermatozoa dan alami adalah sterilitas penggunaan bahan-
tidak bersifat toksik umumnya disebut sebagai bahan selama proses penyiapan harus
pengencer alternatif. Pengencer ini diharapkan diperhatikan, karena proses penyiapan yang
mampu mempertahankan dan memperpanjang kurang tepat dapat menghambat pergerakan
kehidupan spermatozoa. Penggunaan berbagai spermatozoa. Pemanfaatan bahan pengencer
jenis bahan-bahan alami memberikan respon alami untuk keperluan IB disarankan dalam
yang berbeda-beda sesuai dengan kandungan bentuk cair ataupun cair-dingin (semen cair
yang disimpan pada suhu 3-50C).

52
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), Maret 2022, hal. 45 – 57 Vol. 12 No. 1
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X

Tabel 5. Kualitas Semen Sapi Bali Menggunakan Beberapa Pengencer Bahan Alternatif

Parameter
Membran
Bahan alami Viabilitas Abnormalitas Sumber
Motilitas (%) Plasma Utuh
(%) (%)
(%)
Sari buah tomat 20% 50.00 76.44 15 - (Astuti, 2018)

Sari wortel 15% dalam (Yendraliza, et


65.00±15.95 73.00±4.00 7.50±1.32 68.00±10.54
pengencer andromed al., 2019b)

Penyimpanan hari ke-8

Filtrat jambu biji 14 %


(Sumadiasa et
dalam pengencer CEP- 42.4 ±4.4 47.6±3.4 6.1±1.0 -
al., 2015)
2

Air kelapa + dimethyl


(Hine et al.,
sulfoxide 3% diamati 79.00±5.48 82.83±5.65 - -
2019)
setelah pemgenceran

Madu 0.3% dalam (Malik et


53.06±46.08 64.56±31.08 34.67±27.91 -
pengencer al.,2018)

Bahan-bahan alami telah digunakan berdasarkan kualitas semen yang dihasilkan


sebagai pengencer semen sapi Bali, seperti sari saat penampungan. Kualitas semen diketahui
buah tomat, air kelapa, filtrat jambu biji, sari melalui pemeriksaan makroskopis dan
wortel dan madu (Sumadiasa et al., 2015; mikroskopis, seperti: volume, warna,
Astuti, 2018; Malik et al., 2018; Hine et al., konsistensi, derajat keasaman (pH),
2019; Marawali et al., 2019; Yendraliza, et al., konsentrasi, motilitas, viabilitas dan morfologi.
2019b). Penggunaan sari buah tomat 20% yang Pengencer bahan kimia (tris aminomethane,
ditambahkan madu dan kuning telur CEP, susu skim, andromed) dan pengencer
memberikan hasil terbaik pada motilitas, alternatif (air kelapa, sari buah tomat, sari
viabilitas dan abnormalitas selama wortel, filtrat jambu biji, madu) saat ini telah
penyimpanan dingin 8 jam (Astuti, 2018). Sari dikembangkan dan dapat menjadi pilihan untuk
wortel bersama kuning telur mampu digunakan, karena mampu mempertahankan
mempertahankan kualitas spermatozoa cauda semen yang dihasilkan. Pengencer ini dapat
epididymis sapi Bali selama penyimpanan pada digunakan untuk menyimpan semen melalui
suhu 3-50C dengan komposisi terbaik sari penyimpanan dingin ataupun beku, namun
wortel adalah 70% dan 30% kuning telur masing-msing pengencer memberikan respon
(Parera et al., 2009). Penggunaan pengencer air yang berbeda-beda terhadap kualitas semen
kelapa yang ditambahkan dimethyl sulfoxide sapi Bali.
3% memiliki motilitas post thawing sebesar
36.00±4.18% (Hine et al., 2019). Secara
spesifik penggunaan bahan alami sebagai Aboagla, EME, and Terada T. 2004a. Effects of Egg
pengencer dalam mempertahankan kualitas Yolk during the Freezing Step of
semen dapat dilihat pada Tabel 5. Cryopreservation on the Viability of Goat
Spermatozoa. Theriogenology. 62(2):1160-
117.
https://doi.org/10.1016/j.theriogenology.2004
Kualitas dan jenis pengencer semen sapi .01.013
Bali menjadi informasi yang sangat penting Aboagla, EME, and Terada T. 2004b. Effects of the
untuk meningkatkan produksi semen cair dan Supplementation of Trehalose Extender
beku. Pengenceran semen dilakukan Containing Egg Yolk with Sodium Dodecyl

53
Tethool et al. Karakteristik dan Jenis Pengencer Semen Sapi Bali
Sulfate on the Freezability of Goat I. 2018. Advanced Techniques of Bovine
Spermatozoa. Theriogenology. 62(5):809– Semen Analysis. Bulletin of University of
818. Agricultural Sciences and Veterinary
https://doi.org/10.1016/j.theriogenology.2003 Medicine Cluj-Napoca. Veterinary Medicine.
.12.003 75(1):58-65.
Ahirwar M, Kataktalware M, Prasad K, Pal R, https://doi.org/10.15835/buasvmcn-
Barman D, Thul M, and Rawat N. 2018. Effect vm:004317
of Non-Genetic Factors on Semen Quality in Deskayanti A, Sardjito T, Sunarso A, Srianto P,
Bulls: A review. Journal of Entomology and Suprayogi TW, and Hermadi HA. 2020.
Zoology Studies. 6(4):38-45. Conception Rate dan Service Per Conception
Aisah S, Isnaini N, dan Wahyuningsih S. 2017. Pada Sapi Bali Hasil Inseminasi Buatan di
Kualitas Semen Segar dan Recovery Rate Sapi Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2017.
Bali pada Musim yang Berbeda. Jurnal Ilmu- Ovozoa : Journal of Animal Reproduction.
Ilmu Peternakan. 27(1):63-79. 8(2):159-163.
Ariantie OS, Yusuf TL, Sajuthi D, and Arifiantini, https://doi.org/10.20473/ovz.v8i2.2019.
RI. 2013. Effect of Glycerol and Dey S, Brothag C, and Vijayaraghavan S. 2019.
Dimethylformamide (DMF) Cryoprotectants Signaling Enzymes Required for Sperm
on Buck Etawah Crossbreed Frozen Semen Maturation and Fertilization in Mammals.
Using Modified Tris Diluents. Jurnal Ilmu Frontiers in Cell and Developmental Biology.
Ternak dan Veteriner, 18(4):239-250. 7(341):1–15.
https://doi.org/10.14334/jitv.v18i4.327 https://doi.org/10.3389/fcell.2019.00341
Arifiantini RI, dan Yusuf TL. 2006. Keberhasilan El-Sisy GA, El-Nattat WS, El-Sheshtawy RI, and
Penggunaan Tiga Pengencer dalam Dua Jenis Abo El-Maaty AM. 2016. Substitution of Egg
Kemasan pada Proses Pembekuan Semen Sapi Yolk with Different Concentrations of
Frisien Holstein. Majalah Ilmiah Peternakan. Soybean Lecithin in Tris-Based Extender
9(3):1–11. https://doi.org/10.24843/MIP During Bulls' Semen Preservability. Asian
Astuti ME. 2018. Pengaruh Penambahan Sari Buah Pacific Journal of Reproduction. 5(6):514–
Tomat (Solanum lycopersicum) Sebagai 518.
Pengencer Alami Terhadap Kualitas https://doi.org/10.1016/j.apjr.2016.10.011
Penyimpanan Spermatozoa Sapi Bali (Bos Farhana A, Udin Z, Jaswandi J, and Aji RN. 2018.
sondaicus). Bionature. 18(2):129-139. Effect of Extender and Cooling Rate on the
https://doi.org/10.35580/bionature.v18i2.614 Quality of Frozen Thawed Semen of Bali Bull
4 (Bos sondaicus). Buletin Peternakan.
Ax RL, Dally M, Didion BA, Lenz RW, Love CC, 42(4):273-277.
Varner DD, Hafez B, and Belin ME. 2000. https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v42i
Semen Evaluation, in Reproduction in Farm 4.35173
Animals. Lippincott William & Wilkins: Fazrien WA, Herwijanti E, dan Isnaini N. 2020.
Baltimore, Maryland, USA. 365-375. Pengaruh Variasi Individu terhadap Kualitas
Azzahra FY, Setiatin ET, dan Samsudewa D. 2016. Semen Segar dan Beku Pejantan Unggul Sapi
Evaluasi Motilitas dan Persentase Hidup Bali. Sains Peternakan. 18(1):60-65.
Semen Segar Sapi PO Kebumen Pejantan https://doi.org/10.20961/sainspet.v18i1.3798
Muda. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. 6
11(2):99–107. Garner DL, and Hafez ESE. 2000. Spermatozoa and
Blegur J, Nalley WM, dan Hine TM. 2020. Seminal Plasma, in Reproduction in Farm
Pengaruh Penambahan Virgin Coconut Oil Animals. Lippincott Williams & Wilkins.
dalam Pengencer Tris Kuning Telur terhadap Baltimore, Maryland, USA. 96- 109.
Kualitas Spermatozoa Sapi Bali Selama Hapsari RD, Khalifah Y, Widyas N, Pramono A,
Preservasi. Jurnal Nukleus Peternakan. dan Prastowo S. 2018. Age Effect on Post
7(2):130–138. Freezing Sperm Viability of Bali Cattle (Bos
Bohlooli S, Cedden F, PishJang J, Razzaghzadeh S, javanicus). IOP Conference Series: Earth and
and Bozoğlu Ş. 2012. The Effect of Different Environmental Science. 142:1-4.
Extenders on Post-thaw Sperm Viability, https://doi.org/10.1088/1755-
Motility and Membrane Integrity in 1315/142/1/012007
Cryopreserved Semen of ZandiRam. Journal Haryani R, Toleng AL, Sonjaya H, dan Yusuf M.
of Basic Applied Scientific Research. 2016. Characteristic of Bali Bulls Sperms
2(2):1120–1123. Assessed using Computerized Assisted Semen
Cenariu M, Pall E, Borzan M, Bogdan L, and Groza Analysis (CASA). International Journal of

54
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), Maret 2022, hal. 45 – 57 Vol. 12 No. 1
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X

Sciences: Basic and Applied Research. Disinkronisasi Birahi dengan Hormon


28(2):161-168. Progesteron. Jurnal Ilmu dan Teknologi
Haryanto D, Hartono M, dan Surharyati S. 2015. Peteternakan Indonesia. 2(1):134-143.
Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Service Martojo H. 2012. Indigenous Bali Cattle is Most
Per Conception Pada Sapi Bali di Kabupaten Suitable for Sustainable Small Farming in
Pringsewu. Jurnal Ilmiah Peternakan Indonesia. Reproduction in Domestic Animals.
Terpadu. 3(3):145-150. 47(suppl.1):10-14.
Hine TM, Uly K, Nalley WM, dan Armadianto H. https://doi.org/10.1111/j.1439-
2019. Kualitas Sperma Beku Sapi Bali dalam 0531.2011.01958.x
Pengencer Air Kelapa Modifikasi dengan Mee JF. 2007. The Role of the Veterinarian in
Berbagai Aras Dimethyl Sulfoxide. Jurnal Bovine Fertility Management on Modern
Veteriner. 20(1):93-100. Dairy Farms. Theriogenology. 68S:S257-
tps://doi.org/10.19087/jveteriner.2019.20.1.9 S265.
3 https://doi.org/10.1016/j.theriogenology.2007
Hudiatma MD, Prasetiyo D, Haryani E, Pujianto, J, .04.030
Kuswati, Yekti, APA, and Susilawati, T. 2020. Moradpour F. 2019. A Review on Animals Semen
The Success Rate of Artificial Insemination Characteristics: Fertility, Reproduction and
Using Liquid Semen with Different Diluents Development. Asian Journal of Advances in
in Bali Cattle. Russian Journal of Agricultural Agricultural Research. 10(2):1–9.
and Socio-Economic Sciences. 4(100):45-60. https://doi.org/10.9734/ajaar/2019/v10i23002
https://doi.org/10.18551/rjoas.2020-04.07 4
Iswanto N, Suyadi, dan Rahmawati A. 2012. Nabilla A, Arifiantini RI, dan Purwantara B. 2018.
Pengaruh α-tocopherol yang Berbeda dalam Kualitas Semen Segar Sapi Bali Umur
Pengencer Dasar Tris Aminomethane-Kuning Produktif dan Non-produktif serta Penentuan
Telur Terhadap Kualitas Semen Kambing Konsentrasi Krioprotektan dalam Pengencer
Boer Yang Disimpan Pada Suhu 50C. Jurnal Tris Kuning Telur. Jurnal Veteriner.
Ilmu-Ilmu Peternakan. 22(3):1–8. 19(2):242.
Kanchan, and Matharoo JS. 2015. Effect of Semen https://doi.org/10.19087/jveteriner.2018.19.2.
Colour on Seminal Characteristics in Cattle 242
Bulls. Indian Journal of Animal Research. Nirwana N, and Suparman S. 2017. The Effect of
49(1):1-46. https://doi.org/10.5958/0976- Male Age on the Quality of Bali Cattle Fresh
0555.2015.00031.X Semen. Chalaza Journal of Animal
Kulaksiz R, Çebi Ç, Akçay E, and Daşkin A. 2010. Husbandry. 2(2):13–1.
The Protective Effect of Egg Yolk from https://doi.org/10.31327/chalaza.v2i2.296
Different Avian Species during the Nugraha CD, Herwijanti E, Novianti I, Furqon A,
Cryopreservation of Karayaka Ram Semen. Septian WA, Busono W, and Suyadi. 2019.
Small Ruminant Research. 88(1):12-15. Correlations Between Age of Bali Bull and
https://doi.org/10.1016/j.smallrumres.2009.11 Semen Production at National Artificial
.014 Insemination Center, Singosari - Indonesia.
Malik A, Fauzi R, Zakir MI, dan Sakiman S. 2018. Journal of the Indonesian Tropical Animal
Subtitusi Madu Asli Pengganti Gliserol dalam Agriculture. 44(3):258-265.
Pembekuan pada Kualitas Pasca-thawing https://doi.org/10.14710/jitaa.44.3.258-265
Spermatozoa Sapi Bali. Acta Veterianria Parera F, Prihatiny Z, Souhoka DF, dan Rizal DM.
Indonesiana. 5(2):98-104. 2009. Pemanfaatan Sari Wortel Sebagai
https://doi.org/10.29244/avi.5.2.98-104 Pengencer Alternatif Spermatozoa Epididimis
Marawali Al, Abdullah MS, dan Jalaludin J. 2019. Sapi Bali. Journal of the Indonesia Tropical
Efektivitas Suplementasi Filtrat Jambu Biji Animinaml Agriculture. 34(1):50-56.
dalam Pengencer Air Kelapa-Kuning Telur Perumal P. 2014. Scrotal Circumference and Its
terhadap Kualitas Semen Cair Sapi Bali. Relationship with Testicular Growth, Age, and
Jurnal Veteriner. 20(1):20-29. Body Weight in Tho Tho (Bos indicus) Bulls.
https://doi.org/10.19087/jveteriner.2019.20.1. International Scholarly Research Notices.
20 Article ID 249537.
Mardiansyah Yuliani E, dan Prasetyo S. 2016. https://doi.org/10.1155/2014/249537
Respon Tingkah Laku Birahi, Service Per Prastowo S, Dharmawan P, Nugroho T, Bachtiar A,
Conception, Non Return Rate, Conception Lutojo, and Pramono A. 2018. Kualitas Semen
Rate pada Sapi Bali Dara dan Induk yang Segar Sapi Bali (Bos javanicus) pada

55
Tethool et al. Karakteristik dan Jenis Pengencer Semen Sapi Bali
Kelompok Umur yang Berbeda. Jurnal Ilmu 6(2):1–12.
Ternak. 18(1):1-7. Sarsaifi K, Rosnina Y, Ariff M, Wahid H, Hani H,
https://doi.org/10.24198/jit.v18i1.17684 Yimer N, Vejayan J, Win NS, and Abas M.
Purwantara B, Noor RR, Andersson G, and 2013. Effect of Semen Collection Methods on
Rodriguez-Martinez H. 2012. Banteng and the Quality of Pre- and Post-Thawed Bali
Bali Cattle in Indonesia: Status and Forecasts. Cattle (Bos javanicus) Spermatozoa.
Reproduction in Domestic Animals. 47 suppl Reproduction in Domestic Animals.
1(s1):2-6. https://doi.org/10.1111/j.1439- 48(6):1006-1012.
0531.2011.4701956.x https://doi.org/10.1111/rda.12206
Purwoistri R, Susilawati T, dan Rahayu S. 2013. Savitri F, Suharyati S, and Siswanto S. 2014.
Membran Spermatozoa Hasil Seksing Gradien Kualitas Semen Beku Sapi Bali dengan
Albumin Berpengencer Andromed dan Cauda Penambahan Berbagai Dosis Vitamin C pada
Epididymal Plasma Ditambahkan Kuning Bahan Pengencer Skim Kuning Telur. Jurnal
Telur. Jurnal Veteriner. 14(3):371–378. Ilmiah Peternakan Terpadu. 2(3):30-36.
Rahayu S. 2014. The Reproductive Performance of https://doi.org/10.23960/jipt.v2i3.499
Bali Cattle and It’s Genetic Variation. Berkala Setiawan B, Nurul I, and Setyawan IA. 2020.
Penelitian Hayati. 20(1):28–35. Influence of Bull Age on Fresh Semen Traits
https://doi.org/10.23869/bphjbr.20.1.20145 of Bali Cattle. Russian Journal of Agricultural
Raheja N, Choudhary S, Grewal S, Sharma N, and and Socio-Economic Sciences. 2(98):27-30.
Kumar N. 2018. A Review on Semen https://doi.org/10.18551/rjoas.2020-02.04
Extenders and Additives Used in Cattle and Suhardi R, Megawati N, Ardhani F, Summpunn P,
Buffalo Bull Semen Preservation. Journal of and Wuthisuthimethavee S. 2020. Motility,
Entomology and Zoology Studies. 6(3):239- Viability, and Abnormality of the
245. Spermatozoa of Bali Bull with Andromed®
Rajak SK, Kumaresan A, Gaurav MK, Layek SS, and Egg Yolk-Tris Diluents Stored at 4°C.
Mohanty TK, Aslam MKM, Tripathi UK, Iranian Journal of Applied Animal Science.
Prasad S, and De S. 2014. Testicular Cell 10(2):249-256.
Indices and Peripheral Blood Testosterone Sukmawati E, Arifiantini RI, and Purwantara B.
Concentrations in Relation to Age and Semen 2015. Freezing Capacity of Sperm on Various
Quality in Crossbred (Holstein Friesian x Type of Superior Bulls. Jurnal Ilmu Ternak
Tharparkar) Bulls. Asian-Australasian dan Veteriner. 19(3):168–175.
Journal of Animal Sciences. 27(11):1554- https://doi.org/10.14334/jitv.v19i3.1079
1561. Sumadiasa IL, Susilawati T, Ciptadi G, and Isnaini
https://doi.org/10.5713/ajas.2014.14139 N. 2015. The Potency of Guava Filtrate
Ratnawati D, Isnaini N, and Susilawati T. 2018. (Psidium guajava linn) for Preservation of
Character Motility of Liquid Semen on Bali Bull Spermatozoa. IOSR-Journal of
Ongole Crossbreed (PO), Bali and Madura Agriculture and Veterinary Science. 8(5):51-
Bulls with Diluent CEP-2at Cold Storage. 57.
Asian Journal of Microbiology, Biotechnology Sunarti S, Saili T, and Nafiu LO. 2016.
and Environmental Sciences. 20(1):21–28. Karakteristik Spermatozoa Sapi Bali Setelah
Rosary AR, Kuswati K, dan Susilawati T. 2018. Sexing Menggunakan Metode Kolom
Kualitas Semen Cair Sapi Peranakan Ongole Albumin dengan Lama Waktu Sexing yang
Menggunakan Pengencer CEP-3 Kuning Berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi
Telur pada Media Simpan yang Berbeda. Peternakan Tropis. 3(1):65-76.
Jurnal Ternak Tropika. 19(2):87-94. https://doi.org/10.33772/jitro.v3i1.1071
https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2018.019.0 Suryanto E, Bulkaini, Ashari, and Karda IW. 2014.
2.3 Carcass Quality, Marbling and Cholesterol
Samberi K, Ngadiyono YN, dan Sumadi. 2010. Content of Male Bali Cattle Fed Fermented
Estimasi Dinamika Populasi dan Produktivitas Cocoa Shell. Journal of the Indonesian
Sapi Bali di Kabupaten Kepulauan Yapen, Tropical Animal Agriculture. 39(4):249-255.
Propinsi Papua. Buletin Peternakan. https://doi.org/10.14710/jitaa.39.4.249-255
34(3):169-177. Susilawati T. 2011. Tingkat Keberhasilan
Sarastina, Susilawati T, dan Ciptadi G. 2007. Inseminasi Buatan dengan Kualitas dan
Analisa Beberapa Parameter Motilitas Deposisi Semen Yang Berbeda pada Sapi
Spermatozoa Pada Berbagai Bangsa Sapi Peranakan Ongole. Jurnal Ternak Tropika.
Menggunakan Computer Assisted Semen 12(2):15-24.
Analysis (CASA). Jurnal Ternak Tropika. Susilawati T. 2013. Pedoman Inseminasi Buatan

56
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), Maret 2022, hal. 45 – 57 Vol. 12 No. 1
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X

Pada Ternak (Cetakan Pertama). Universitas https://doi.org/10.1016/j.theriogenology.2004


Brawijaya Press. Malang. 29-120. .05.011
Susilawati T, dan Yekti APA. 2018. Teknologi Vishwanath R, and Shannon P. 2000. Storage of
Inseminasi Buatan Menggunakan Semen Cair Bovine Semen in Liquid and Frozen State.
(Liquid Semen) (Cetakan Pertama). Animal Reproduction Science. 62:23-53.
Universitas Brawijaya Press. Malang. 36-116. https://doi.org/10.1016/S0378-
Sutarno, and Setyawan AD. 2016. The Diversity of 4320(00)00153-6
Local Cattle in Indonesia and the Efforts to Widjaya N. 2011. Pengaruh Pemberian Susu Skim
Develop Superior Indigenous Cattle Breeds. dengan Pengencer Tris Kuning Telur terhadap
Biodiversitas. 17(1):275-295. Daya Tahan Hidup Spermatozoa Sapi pada
https://doi.org/10.13057/biodiv/d170139 Suhu Penyimpanan 5oC. Sains Peternakan.
Syarifuddin A, Laksmi DNDI, dan Bebas W. 2012. 9(2):72-76.
Efektifitas Penambahan berbagai Konsentrasi https://doi.org/10.20961/sainspet.v9i2.4796
Glutathion terhadap Daya Hidup dan Motilitas Yendraliza, Harahap AE, Handoko J, Rodiallah M,
Spermatozoa sapi Bali Post Thawing. and Arman C. 2020. Quality of Bali Bull
Indonesia Medicus Veterinus. 1(2):173-185. Cryopreserved Sperm Using Different
Tarig AA, Wahid H, Rosnina Y, Yimer N, Goh YM, Extenders And Equilibration Times On
Baiee FH, Khumran AM, Salman H, and Pregnancy Rate Of Bali Cows.
Ebrahimi M. 2017. Effect of Different Songklanakarin Journal of Science and
Concentrations of Egg Yolk and Virgin Technology. 42(3):652-659.
Coconut Oil in Tris-Based Extenders on Yendraliza, Tania T, Misrianti R, and Zumarni Z.
Chilled and Frozen-Thawed Bull Semen. 2019a. Livability and Recovery Rate of Bali
Animal Reproduction Science. 182:21-27. Cattle Spermatozoa during Preservation in
https://doi.org/10.1016/j.anireprosci.2017.03. Tris-Based Egg Yolk Diluent With Different
024 Sucrose Levels. Jurnal Kedokteran Hewan.
Vásquez L, Vera O, and Arango J. 2003. Testicular 13(2):55–60.
Growth and Semen Quality in Peripuberal https://doi.org/10.21157/j.ked.hewan.v13i2.1
Brahman Bulls. Livestock Research for Rural 3033
Development. 15(10):76. Yendraliza, Musyrifin M, Elviriadi E, Zumarni Z,
Verberckmoes S, Van Soom A, Dewulf J, De Pauw dan Rodiallah M. 2019b. Viabilitas
I, and De Kruif A. 2004. Storage of Fresh Spermatozoa Sapi Bali Menggunakan
Bovine Semen in a Diluent Based on the Ionic Pengencer Andromed dengan Penambahan
Composition of Cauda Epididymal Plasma. Konsentrasi Sari Wortel yang Berbeda. Jurnal
Reproduction in Domestic Animals. Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis.
39(6):410-416. 6(2):239-245.
https://doi.org/10.1111/j.1439- https://doi.org/10.33772/jitro.v6i2.5936
0531.2004.00521.x Zulkharnaim, Jakaria, and Noor RR. 2010.
Verberckmoes S, Van Soom A, Dewulf J, and De Identification of Genetic Diversity of Growth
Kruif A. 2005. Comparison of Three Diluents Hormone Receptor (GHR|alu I) Gene in Bali
for the Storage of Fresh Bovine Semen. Cattle. Media Peternakan. 33(2):81-87.
Theriogenology. 63(3):912-922. https://doi.org/10.5398/medpet.2010.33.2.81

57

Anda mungkin juga menyukai