Anda di halaman 1dari 8

Novita / Tropical Animal Science 2(2):66-73

pISSN 2541-7215 eISSN 2541-7223 Tropical Animal Science, November 2020, 2(2):66-73
DOI: 10.36596/tas.v2i2.483
Tersedia online pada https://ejournal.uby.ac.id/index.php/tas

Pengaruh Lama Waktu Thawing Terhadap Kualitas Semen Beku Sapi


Simmental Secara Mikroskopis

(The Influence of Long Thawing Time On The Quality of Simmental Frozen Cement
Microcopically)

Ririn Novita
Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas
Jl. Sultan Mahmud Badaruddin II Kel. Air Kuti Lubuklinggau Sumatera Selatan
Email Penulis Korespondensi : novitaririn91@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama thawing terhadap kualitas semen
beku Simmental. Meliputi dari motilitas masa Spermatozoa, konsentrasi Spermatozoa,
Persentase Viabilitas Spermatozoa ,Persentase Abnormalisasi Spermatozoa dan Motilitas
Individu yang dimana penelitian ini dilaksanakan di UPTD Balai Inseminasi Buatan (BIB)
Sembawa, kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.Penelitian ini bersifat
eksperimen dan dilakukan dengan menggunakan analisis sidik ragam rancangan acak
lengkap (RAL) non-faktorial terdiri dari 6 taraf perlakuan dan 4 kali ulangan sehingga di
dapat 24 unit percobaan. Adapun perlakuan yang digunakan adalah S1 : 10 detik lama waktu
thawing, S2 : 20 detik lama waktu thawing, S3 : 30 detik lama waktu thawing, S4 : 40 detik
lama waktu thawing, S5 : 50 detik lama waktu thawing, S6: 60 detik lama waktu thawing.
Hasil penelitian ini menggunakan lama waktu thawing 40 detik, dan berpengaruh sangat
nyata terhadap viabilitas spermatozoa dan motilitas individu spermatozoa dan motilitas
individu spermatozoa dan tidak berpengaruh nyata terhadap persentase abnormalitas
spermatozoa.
Kata Kunci : Sapi simmental, thawing, spermatozoa

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of thawing time on the quality of Simmental frozen
semen. Includes spermatozoa mass motility, spermatozoa concentration, percentage of
spermatozoa viability, percentage of spermatozoa abnormalities and spermatoza motility,
where this research was conducted at the UPTD Institute for Artificial Insemination (BIB)
Sembawa, Banyuasin district, South Sumatra Province. This research was experimental and
was conducted using a non-factorial completely randomized design variance (CRD) analysis
consisting of 6 treatment levels and 4 replications so that 24 experimental units were obtained.
The treatments used are: S1: 10 seconds of Thawing time S2: 20 seconds of Thawing time S3: 30
seconds of Thawing S4: 40 seconds of Thawing time S5: 50 seconds of Thawing time S6: 60
seconds of Thawing time. The results of this study used a thawing time of 40 seconds, and had a
very significant effect on the viability of spermatozoa and individual motility of spermatozoa

66
Novita / Tropical Animal Science 2(2):66-73

and individual motility of spermatozoa and had no significant effect on the percentage of
abnormal spermatozoa.

Keywords: simmental cow, thawing, spermatozoa

PENDAHULUAN putih, tanduk tidak begitu besar, berat sapi


betina mencapai 800 kg dan jantan 1150 kg.
Ternak sapi potong di Indonesia Menurut Catur Windu Balai Inseminasi
membutuhkan perhatian khusus dalam Buatan (BIB) Lembang, tahun 2008
kaitannya dengan upaya mempertahankan pemerintah mengimpor sapi Simmental dari
dan menunjang peningkatan populasi Australia pada tahun 1976 untuk pertama
ternak.Kementerian pertanian republik kalinya Sapi Simmental yang diimpor
Indonesia telah mencanangkan program tersebut digunakan untuk keperluan grading
swasembada daging sapi tahun 2014 untuk up dan persilangan (Zakiah, 2009).
mendukung program ketahanan pangan Upaya perbaikan mutu genetik ternak
dan program diversifikasi pangan nasional. sapi Simmental daya lokal di sektor
Langkah – langkah strategis yang ditempuh peternakan perlu dilakukan dengan tujuan
dalam program swasembada tersebut salah untuk perbaikan kualitas produksi dan
satunya adalah dengan mengoptimalkan kelestarian genetik. Salah satu cara ke arah
pelaksanaan inseminasi buatan (IB). itu adalah melalui introduksi teknologi
Pelaksanaan kegiatan inseminasi buatan inseminasi buatandengan semen beku sapi
pada ternak merupakan salah satu upaya Simmental. Namun seringkali terjadi gagal
penerapan teknologi tepat guna yang kebuntingan disebabkan rendahnya kualitas
merupakan pilihan utama untuk semen beku thawing. Indikator rendahnya
peningkatan populasi dan mutu genetik kualitas semen beku thawing antara lain
sapi. Keberhasilan inseminasi buatan pada rendahnya motilitas massa ataupun
ternak sapi telah mencapai 2.116.159 individu, rendahnya angka viabilitas dan
akseptor dengan kelahiran 1.333.075 ekor tingginya angka abnormalitas. Pengencer
pada tahun 2009. Inseminasi buatan adalah yang digunakan yaitu skim (buffer) kuning
salah satu teknik yang dikembangkan untuk telur. Buffer berfungsi sebagai pengatur
meningkatkan populasi ternak, dan tekanan osmotik dan juga berfungsi
inseminasi buatan juga mencegah penularan menetralisir asam laktat yang dihasilkan
penyakit kelamin yang mungkin terjadi dari sisa metabolisme, sehingga buffer
dalam perkawinan alami (Said et al, 2004). diharapkan mempunyai kemampuan
Sapi Simmental merupakan sapi sebagai penyangga yang baik dengan
dwiguna (pedaging, dan pekerja). Melihat toksisitas yang rendah dalam konsentrasi
daya gunanya yang luas (dwiguna), yang tinggi (Steinbach dan Foote, 1967
pemerintah memperkirakan sapi ini cocok dalam Arifiantini et al., 2005).
digunakan untuk memperbaiki mutu sapi di Hal ini disebabkan salah satunya
Indonesia.Sapi ini berukuran besar, handling semen beku seperti thawing.Untuk
pertumbuhan ototnya sangat baik dan tidak mempertahankan kehidupan spermatozoa
banyak penimbunan lemak dibawah kulit. maka semen beku harus selalu disimpan
Warna bulu pada umumnya krem dalam bejana atau konteiner berisi nitrogen
kecoklatan hingga sedikit merah dan warna cair yang bersuhu -196oC dan terus
bulu pada muka putih. Demikian dari lutut dipertahankan pada suhu tersebut sampai
kebawah dan ujung ekor warna buluh waktu pakai. Semen beku yang dipakai,

67
Novita / Tropical Animal Science 2(2):66-73

dikeluarkan dari konteiner dan dicairkan Adapun taraf perlakuaan yang diujicobakan
kembali supaya dapat disemprotkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
kedalam saluran kelamin betina. Thawing S1 thawing selama 10 detik, S2 selama 20
membuat spermatozoa kembali hidup dan detik, S3 selama 30 detik, S4 selama 40 detik,
kembali ke temperatur tubuh sehingga S5 selama 50 detik, S6 selama 60 detik
thawing harus dilakukan secara hati-hati
untuk menghindari kerusakan spermatozoa Persentase Viabilitas, Abnormalitas dan
(Bearden et al., 2004). Motilitas Spermatozoa
Perbedaan kualitas semen beku Straw diambil dari goblet dalam
thawing tersebut menunjukkan bahwalama kontainer, kemudian straw dimasukkan
waktu thawing yang berbeda memberikan kedalam waterbat dengan suhu 37 C,
pengaruh yang berbeda pula pada kualitas dengan lama waktu thawing sesuai dengan
semen beku thawing sapi simmental. Oleh perlakuan yang diamati yaitu: S1 thawing
karena itu kemampuanmemformulasikan selama 10 detik, S2 selama 20 detik, S3
teknik thawing melalui perbedaan lama selama 30 detik, S4 selama 40 detik, S5
waktu thawing sangat menentukan kualitas selama 50 detik, S6 selama 60 detik
spermatozoa semen beku pada proses Selanjutnya memotong ujung straw
thawing. Berdasarkan pemikiran inilah, teteskan semen dalam objek glass, tutup
maka perlu dilakukan penelitian untuk dengan cover glass. Periksa dibawah
mengetahui pengaruh suhu dan lama mikroskop dengan skala 10 x 0,25
thawing terhadap kualitas Semen beku sapi (pemeriksaan motiitas spermatozoa).
Simmental. Tujuan penelitian ini untuk Kemudian meteskan kembali semen
mengetahui perbedaan lama thawing sapi Simmental dan eosin kedalam objek glass
terhadap kualitas semen beku sapi dengan perbandingan1 : 3 (1 tetes semen sapi
Simmental. Simmental dan 3 tetes eosin). Kemudian
kedua larutan dihomogenkan, objek glass
MATERI DAN METODE kedua diambil dan disinggungkan ujungnya
pada campuran eosin dan semen sapi
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Simmental lalu preparat ulas dibuat pada
Maret sampai dengan bulan Juli 2020. objek glass ketiga kemudian dikeringkan
Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Balai selama 5 – 10 menit.Periksa dibawah
Inseminasi Buatan (BIB) Sembawa mikroskop dengan skala 10 x 0,25
Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera (pemeriksaan persentase hidup
Selatan. Bahan yang digunakan dalam spermatozoa dan persentase abnormalitas
penelitian adalah: Semen beku sapi spermatozoa) dengan menggunakan 4 titik
Simmental Jantan, Eosin, N2 Cair, NaCl, sudut pandang berbentuk zikzak pada objek
Aquades dan Air. Sedangkan alat yang glass.
digunakan dalam penelitian ini adalah
Stopwatch/Timer, Gunting, water bath, Konsentrasi Spermatozoa
Conteiner, Straw, Pipet ukur, Pinset, Cara menghitung konsentrasi sperma
Mikroskop, Tv monitor, Objek glass, Cover menggunakan camber (semen beku) yaitu:
glass, Mangkok, Tisu, Camber, Makro pipet, Ambilsemen dalam straw dan pengencer (air)
Kertas lebel, Mistar, Buku, dan Pena. dengan perbandingan 1 : 3 tetes, campurkan
Penelitian ini menggunakan metode 3 % NaCl 100 % aquades menggunakan
eksperimental dengan Rancangan Acak mikro pipet pada skala 0,5. Kemudian
Lengkap (RAL) terdiri dari 6 taraf perlakuan masukan kedalam camber, teliti dibawah
dengan 4 kali ulangan sehingga diperoleh mikroskop pada skala 10 x 0,25 dengan
24 unit percobaan, setiap unit percobaan penghitungan 5 kamar pada camber.
(tiap unit) diulang 4 kali.

68
Novita / Tropical Animal Science 2(2):66-73

HASIL DAN PEMBAHASAN Rerata

Persentase Viablitas (%)


80,00 65,00 70,63 65,63
Motilitas Massa spermatozoa Semen Beku
53,63 54,75
pada Lama Wakt Thawing (%) 60,00 46,25
Tabel 1. Motilitas Massa Semen Beku pada Lama
40,00
Waktu Thawing
Perlakuan Ulangan 20,00
1 2 3 4 0,00
S1 + + + + S1 S2 S3 S4 S5 S6

S2 + + + + Lama Waktu Thawing

S3 ++ ++ ++ ++ Gambar 1. Persentase Viabilitas Semen Beku pada


S4 ++ ++ ++ ++ Lama Waktu Thawing (%)
S5 ++ ++ ++ +
S6 + ++ ++ + Rerata nilai terendah pada persentase
viabilitas pada lama waktu thawing 10 detik
Dari tabel diatas diketahui bahwa rata yaitu perlakuan S1 sebesar 46.25%,
– rata motilitas massa yang memiliki nilai sedangkan rerata tertinggi pada lama waktu
terkecil pada perlakuan S1 dan S2 yaitu + thawing 40 detik perlakuan S4 yaitu sebesar
(lumayan), sedangkan nilai rata – rata 70.63 %.
perlakuan S3 dan S4 yaitu + + (baik)
kualitas motilitas maassa terbilang baik Abnormalitas Spermatozoa Semen Beku
dengan lama waktu thawing 30 detik dan 40 pada Lama WaktuThawing (%)
detik. Dari hasil pengamatan Abnormalitas
Individu Semen Beku pada Lama Waktu
Konsentrasi Spermatozoa Semen Beku Sapi Thawing dan hasil keragaman dapat di lihat
Simmental pada Lama Waktu Thawing (%). pada lampiran 5, dengan hasil analisis
Data perhitungan konsentrasi ragam menunjukkan bahwa semua
spermatozoa diperoleh seperti dibawah ini: perlakuan berpengaruh tidak nyata
13,5 + 14 + 10 + 15 + 11,5 x terhadap kualitas semen beku sapi
= 64 106 Simmental yang dapat di lihat pada Gambar
= 64.000.000 spermatozoa/ml 2.
Rerata
Persentase abnormal (%)

Viabilitas spermatozoa Semen Beku pada 9,00


10,00 7,88
Lama Waktu Thawing (%) 7,50 6,62
8,00 7,12
Dari hasil pengamatan viabilitas 6,00 4,00
Individu Semen Beku pada Lama 4,00
WaktuThawing dan hasil keragaman dapat 2,00
di lihat pada lampiran 2, dengan hasil 0,00
analisis ragam menunjukkan bahwa S1 S2 S3 S4 S5 S6
perlakuan berpengaruh sangat nyata Lama Waktu Thawing
terhadap kualitas semen beku sapi
Simmental (P<0.01) yang dapat di lihat pada Gambar 2. Abnormalitas Spermatozoa Semen Beku
pada Lama Waktu Thawing(%)
Gambar 1.

Rerata nilai terendah (baik) pada


persentase motilitas pada lama waktu
thawing 10 detikyaitu perlakuan S1 sebesar
4.00 %, sedangkan rerata tertinggi (buruk)

69
Novita / Tropical Animal Science 2(2):66-73

pada lama waktu thawing 50 detik dalam rendaman nitrogen cair pada suhu -
perlakuan S5 yaitu sebesar 9.00 %. 196 C pada kontainer.
Pada penelitian ini semen beku yang
Motilitas Individu Spermatozoa Semen digunakan adalah semen beku dari sapi
Beku pada Lama Waktu Thawing(%) Simmental. Semen beku yang diproduksi
Dari hasil pengamatan Motilitas memenuhi syarat yaitu semen beku sapi
Individu Semen Beku pada Lama Waktu dikemas dalam bentuk straw dengan
Thawing dan hasil analisis ragam ukuran ministraw volume 0,25 ml dengan
menunjukkan bahwa perlakuan jumlah sel spermatozoa minimal 25 juta
berpengaruh sangat nyata terhadap kualitas (SNI, 2008). Penelitian ini dilakukan karena
semen beku sapi Simmental (P<0.01) yang banyak pendapat mengenai lama waktu
dapat di lihat pada Gambar 3. thawing yang dilakukan oleh inseminator
dilapangan sebelum melakukan inseminasi
buatan. Lama waktu thawing sangat
Rerata
Persentase Motilitas Individu

berpengaruh besar terhadap keutuhan


50,00
40,00 spermatozoa dalam semen, sebab selama ini
40,00 36,25 35,00
29,38 banyak beberapa pendapat tentang lama
30,00 waktu thawing pada semen beku yang akan
15,00
20,00 10,63 digunakan dalam pelaksanaan inseminasi
10,00 buatan maka dari itu untuk mengetahui
0,00 kualitas spermatozoa yang paling optimal
S1 S2 S3 S4 S5 S6 yang akan digunakan dalam pelaksanaan
Lama Waktu Thawing inseminasi buatan adalah dengan
membandingkan penggunaan lama waktu
Gambar 3. Motilitas Individu Spermatozoa Semen
Beku pada Lama Waktu Thawing(%)
thawing. Untuk menghindari bahaya cold
shock pada straw beku dilakukan thawing
Rerata nilai terendah pada persentase selama 10 detik hingga 60 detik
motilitas pada lama waktu thawing 10 menggunakan air 37oC (Selk, 2002 dalam
detikyaitu perlakuan S1 sebesar 10.63 %, Affandhy dan Ratnawati, 2007)
sedangkan rerata tertinggi pada lama waktu
thawing 40 detik perlakuan S4 yaitu sebesar Motilitas Massa
40%. Dari hasil pengamatan secara
mikroskopik semen beku selama penelitian,
Pembahasan diperoleh rata-rata motilitas massa
Salah satu metode untuk mengetahui spermatozoa tertinggi adalah ++ hal ini
kualitas spermatozoa sebelum dilakukan menunjukkan bahwa gerakan sperma belum
inseminasi buatan (IB) adalah dengan maksimal sedangkan nilai terkecil motilitas
melaksanakan pemeriksaan kualitas massa yaitu + (lumayan) karena semen buku
spermatozoa secara mikroskopis. Data hasil belum mencair secara keseluruhan.
perhitungan pemeriksaan yang dilakukan Berdasarkan hasil pengamatan melalui
dalam penelitian ini meliputi konsentrasi mikroskop gerakan massa dari semen beku
spermatozoa, motilitas massa spermatozoa, dinilai cukup, tidak terlihat gelombang
viabilitas spermatozoa, abnormalitas melainkan gerakan-gerakan individual aktif
spermatozoa dan motilitas individu setelah progresif. Hal ini diduga adanya pengaruh
thawing. Semen beku sapi merupakan semen lamanya dalam penyimpanan semen beku
yang berasal dari pejantan sapi terpilih yang sapi simmental didalam conteiner.
diencerkan sesuai prosedur proses produksi Hasil penilaian gerakan masa adalah
sehingga menjadi semen beku dan disimpan ++ (baik). Kondisi tersebut dalam keadaan
baik, penilaian gerakan masa ++ (baik)

70
Novita / Tropical Animal Science 2(2):66-73

menunjukkan bahwa spermatozoa dalam viabilitas spermatozoa semen beku. Hal ini
keadaan baik karena terlihat gelombang- di sebabkan karena lama waktu thawing
gelombang kecil, tipis, jarang, kurang jelas dapat memberikan pengaruh terhadap
dan agak lamban. Hal ini sesuai dengan pemeriksaan kualitas persentase viabilitas
pendapat Susilawati, (2011) yang spermatozoa yang nantinya akan digunakan
menyatakan bahwa Persentase motilitas untuk inseminasi buatan pada ternak sapi
sperma dinilai dari 0-100% pada 4 lapangan Simmental untuk layak di gunakan atau
pandang sedangkan kecepatan sel bergerak tidak layak di gunakan. Pada penelitian ini
antara 0-5. menunjukkan persentase viabilitas terbaik
yaitu pada perlakuan S4 dengan lama
Konsentrasi Spermatozoa Semen Beku waktu thawing 40 detik sebesar 70.63 %, hal
setelah Thawing (ml) ini menunjukkan bahwa semen telah mencair
Berdasarkan hasil penelitian lama secara keseluruhan sedangkan persentase
waktu thawing terhadap kualitas semen beku motilitas terendah yaitu pada perlakuan S1
sapi simmental di dapat nilai konsentasi dengan lama waktu thawing 10 detik sebesar
spermatozoa yaitu 64 106 juta sperma/ml, 46.25 %, karena semen beku belum mencair
menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi secara keseluruhan.
semen beku masih terbilang bagus dan layak Kondisi ini disebabkan perlakuan S4
untuk digunakan inseminsi buatan (IB), hal dengan lama waktu thawing 40 detik belum
ini sesuai pendapat Pineda, (2003) menyebabkan terjadinya tekanan osmotik
menyatakan bahwa konsentrasi permatozoa secara ekstrim pada membran spermatozoa,
adalah 100 juta/ml atau 25 juta sperma/dosis sehingga permeabilitas membran utuh dan
straw. tidak terganggu, ini menjamin fluiditas dan
Untuk meningkatkan konsentrasi keseimbangan homeostatis membrane sel
maka hal yang harus diperhatikan adalah karena pertukaran senyawa senyawa
frekuensi ejakulasi. Frekuensi ejakulasi di berlangsung secara normal. Semen dapat
Balai Inseminasi Buatan (BIB) Sembawa melewati masa kritisnya dengan cepat,
dilakukan satu kali seminggu tentunya karena hampir sama dengan temperatur
frekuensi ejakulasi mempengaruhi tubuh hewan dan simulasilingkungan in
konsentrasi spermatozoa.Hal ini sesuai vivo.
dengan pendapat (Ismaya, 2014), pejantan Semakin lama waktu thawing maka
yang sering dipakai dengan frekuensi yang akan terjadi penurunan pada persentase
tinggi dapat menyebabkan menurunya viabilitas semen beku sapi Simmental.
libido, volume spema, dan konsentrasi Dimana viabilitas tertinggi yaitu pada lama
sperma.Konsentrasi spermatozoa waktu thawing 40 detik sebesar 70.63% dan
dipengaruhi oleh perkembangan seksual menurun menjadi 65.63 % dengan lama
dan kedewasaan sapi jantan sesuai kualitas thawing 50 detik . Lama yang tidak sesuai
makanan yang diberikan dan pengaruh mengakibatkan membran spermatozoa
kesehatan reproduksi.Oleh sebab itu mengalami kerusakan sebagai akibat
manajemen dalam pemeliharaan bull, cekaman panas dan kontak dengan oksigen.
pakan, frekuensi ejakulasi hingga Membran spermatozoa yang tersusun dari
processing spema harus teratur agar fosfolipid mengalami reduksi karena
konsentrasi semen beku dapat optimal. timbulnya asam lemak dari proses
peroksidasi sel. Hilangnya viabilitas sperma
Viabilitas Spermatozoa Semen Beku tidak bisa dihindari karena selama
setelah Thawing (%) pengolahan semen, sperma mengalami
Hasil analisis ragam menunjukkan perubahan kondisi lingkungan yang sangat
lama waktu thawing memberikan pengaruh ekstrim. Hal ini diperkuat oleh pendapat
yang sangat nyata (P<0,01) terhadap Anwar et al. (2014) yang menyatakan bahwa

71
Novita / Tropical Animal Science 2(2):66-73

spermatozoa akan bekerja aktif dalam Hal ini diduga semakin lama durasi
kegiatan biomolekul kimia metabolisme thawing dan perlakuan bisa menyebabkan
substrat yang diperlukan untuk pergerakan stres untuk spermatozoa tersebut, sehingga
sehingga hasil akhir dari metabolisme spermatozoa tidak mampu melewati masa
berupa peningkatan asam laktat, tingginya kritis selama thawing karena panjangnya
asam laktat akan menurunkan PH lama waktu thawing.Abnormalitas tertinggi
pengencer yang akan menyebabkan toksin dalam penelitian ini menunjukkan rataan
bagi kehidupan spermatozoa. pada perlakuan S5 yaitu 9.00 % sehingga
Kerusakan membran spermatozoa masih dapat dipergunakan untuk keperluan
disebabkan karena selama proses thawing inseminasi buatan. Hal ini sesuai dengan
terbentuk radikal bebas metabolit oksigen pernyataaan BSN (2005) menyatakan bahwa
yang bersifat toksik pada tingkatan yang Standar Nasional Indonesia mensyaratkan
rendah di dalam sel spermatozoa bersamaan bahwa semen sapi memiliki morfologi
dengan suplai oksigen yang terbatas, abnormalitas baik primer maupun sekunder
bersamaan pula dengan produksi radikal 20%. Abnormalitas spermatozoa lebih dari
bebas pada pemulihan oksigen yang 20% menunjukkan adanya infertilitas atau
dipasok ke sel. Hal ini menimbulkan ketidaksuburan, abnormalitas spermatozoa
spekulasi bahwa peningkatan mendadak lebih dari 20% tidak dapat digunakan
dalam pemanfaatan oksigen oleh untukinseminasi buatan.
spermatozoa menyebabkan peningkatan
produksi radikal bebas, sehingga terjadi Motilitas Individu Semen Beku setelah
peningkatan lipidperoxidasi sebagi faktor Thawing (%)
penyebab kerusakan membran Hasil analisis ragam menunjukkan
spermatozoa, hal ini sesuai dengan lama waktu thawing memberikan pengaruh
pendapat Witarsa, (2001) menyatakan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap
bahwa semakin lama waktu thawing maka motilitas ndividu spermatozoa semen beku.
tingkat kematian spermatozoa akan Hal ini di sebabkan karena lama waktu
meningkat. thawing dapat memberikan pengaruh sangat
nyata terhadap pemeriksaan kualitas
Abnormalitas Spermatozoa Semen Beku persentase motilitas individu spermatozoa
setelah Thawing (%) yang nantinya akan digunakan untuk
Hasil analisis ragam menunjukkan inseminasi buatan pada ternak sapi
lama waktu thawing yaitu berpengaruh Simmentaluntuk layak di gunakan atau
tidak nyata terhadap abnormalitas tidak layak di gunakan. Pada penelitian ini
spermatozoa semen beku. Hal ini di menunjukkan persentase motilitas terbaik
sebabkan karena lama waktu thawingtidak yaitu pada perlakuan S4 dengan lama
pengaruhterhadap pemeriksaan kualitas waktu thawing 40 detik sebesar 40,00 %, hal
persentase abnormalitas spermatozoa yang ini menunjukkan semen beku telah mencair
nantinya akan digunakan untuk inseminasi secara keseluruhan sedangkan persentase
buatan pada ternak sapi Simmentaluntuk motilitas terendah yaitu pada perlakuan S1
layak atau tidak layak di gunakan. Pada dengan lama waktu thawing 10 detik sebesar
penelitian ini menunjukkan persentase 10.63 %, dikarenakan semen beku belum
abnormalitas terbaik yaitu pada perlakuan mencair secara keseluruhan.
S1 dengan lama waktu thawing 10 detik Lama waktu thawing 40 detik
sebesar 4.00 %, sedangkan persentase memberikan angka persentase motilitas
abnormalitas terburuk yaitu pada perlakuan individu sebesar 40%. Kondisi ini
S5 dengan lama waktu thawing 50 detik disebabkan karena pada perlakuan S4 suhu
sebesar 9.00 % pada semen beku sapi thawing sesuai dengan temperatur ideal bagi
Simmental. aktivitas motilitas spermatozoa.Lama waktu

72
Novita / Tropical Animal Science 2(2):66-73

thawing yang terlalu panjang akan Badan Standar Nasional (BSN). 2005. Semen
mengalami penurunan daya motilitas Beku Sapi. Badan Standarisasi
individu, pada perlakuan S5 dan S6 pada Nasional. Standar Nasional (SNI) 01-
Lama waktu thawing 50 dan 60 detik sebesar 4869.1-2005. BSN. Jakarta
35.00% dan 29.38% menunjukan bahwa Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2008.
lamanya durasi thawing mengalami Semen Beku-Bagian 1: Sapi (SNI
penurunan daya gerak spermatozoa. Hal ini 4869.1:2008). Jakarta.
sesuai dengan pendapat Rodriguez et a.l. Ismaya. 2014. Bioteknologi Inseminasi
(2005) menyatakan bahwa thawing pada Buatan pada Sapi dan Kerbau.
semen beku sapi hingga 60 detik University Gajahmada. Yogyakarta
menyebabkan terjadinya beberapa Pineda MH. 2003. Male Reproductive
kerusakan pada membran spermatozoa. System. In Veterinary Endocrinology
and Reproduction. 5th Edition.
KESIMPULAN Edited by Pineda MH.And Dooley
MP. Ames Blackwell Publishing.
Berdasarkan hasil dan pembahasan, Rodriguez, F. A-Almeida, M., Cuadras, A.,
dapat disimpulkan bahwa Lama waktu Anchondo, S., Romo-Garcia, B.
thawing semen beku Sapi Simmental E., Sanchez, J. A., Jimenez, A. D.,
berpengaruh terhadap motilitas individu Alarcon-Rojo. 2005. Heparin Level
dan persentase hidup sperma. Lama waktu Effect on Sperm Capacitation of
thawing 40 detik pada perlakuan S4 Fresh an Frozen-Thawed Bovine
memberikan pengaruh yang baik terhadap Semen. Proceedings Vol. 56.
kualitas semen beku Sapi Simmental. American Society of Animal Science.
Mexyco City.
DAFTAR PUSTAKA Said, S., E.M. Kaiin, F. Afiati, M. Gunawan
Dan B. Tappa. 2004. Perbaikan
Affandhy, L. dan D. Ratnawati. 2007. Teknik Pembekuan : Pengaruh
Pengaruh Penggunaan Rak Straw Ketinggian Straw dan Penggunaan
Selama Equilibrasi terhadap Kualitas Rak Dinamis. Pros. Seminar
Semen Beku Sapi Peranakan Ongole. Nasional. Teknologi Peternakan dan
Loka Penelitian Sapi Potong. Veteriner. Bogor.
Pasuruan Susilawati. 2011. Spermatology.
Anwar, Y. S. Ondho dan D. Samsudewa. Universitas Brawijaya Press.
2014.Pengaruh Pengencer Ekstrak Air Malang.
Tebu dengan Penambahan Kuning Witarsa, A. 2001. Evaluasi Semen dalam :
Telur terhadap Kualitas Spermatozoa Pelatihan Petugas Teknis
Sapi Bali. Universitas Diponegoro. Desentralisasi Balai Insemnasi
Semarang. Buatan Lembang, Ditjen Bina
Arifiantini, L., T. L. Yusuf, Dan Yanti D. Produksi Peternakan. Jawa Barat.
2005. Kaji Banding Kualitas Semen Zakiah, Fitri. 2009. Penggunan Air Kelapa
Beku Sapi Friesian Holstein sebagai Penyeimbang Fruktosa
Menggunakan Pengencer Dari dalam Pengencer terhadap
Berbagai Balai Inseminasi Buatan di Kualitas Sperma Sapi Simmental.
Indonesia. Animal Production 7(3): USU Repository.
168-176
Bearden, H. J., Fuquay, F. dan Willard, S.T.
2004. Applied Animal Reproduction,
6th edition, Pearson Prentice Hallm,
New Jersey. USA

73

Anda mungkin juga menyukai