Anda di halaman 1dari 6

KADAR MDA SPERMATOZOA SETELAH PROSES PEMBEKUAN

Khairatul Insani1), Sri Rahayu2), Agung Pramana3), Aries Soewondo4).


1),2),3),4)
Laboratorium Biomolekuler dan Seluler, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Brawijaya, Malang 65145, Jawa Timur, Indonesia.
E-mail: 1)Khairatul.if@gmail.com, 2) srahayu@ub.ac.id, 3) junstone21@yahoo.com, 4)soewondo@ub.ac.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek lama pembekuan semen terhadap kadar MDA
spermatozoa dan persentase viabilitas spermatozoa. Sampel yang digunakan berupa semen beku sapi
Limousin dengan lama pembekuan 2 bulan dan 3 bulan yang dikoleksi dari BBIB Singosari. Semen beku
yang telah di thawing diencerkan dengan Phosphate Buffer Saline (PBS) kemudian disentrifugasi untuk
memisahkan spermatozoa dan seminal plasma. Kadar MDA spermatozoa diukur dengan menggunakan uji
TBA dan spektrofotometer. Pengamatan viabilitas spermatozoa dilakukan dengan menggunakan pewarnaan
eosin-negrosin. Data berupa kadar MDA spermatozoa dan persentase viabilitas dianalisis dengan uji-t
berpasangan dan korelasi pearson menggunakan spss 16.0. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar MDA
spermatozoa pada lama pembekuan 2 bulan (0,0777±0,008 nM) dan 3 bulan (0,0919±0,016 nM) tidak berbeda
nyata (p<0,05). Terdapat korelasi negatif antara persentase viabilitas dan kadar MDA pada spermatozoa.

Kata kunci: MDA, semen beku, spermatozoa


ABSTRACT

The aim of this research was to determine the effect of long-term freezing on MDA levels of spermatozoa and
spermatozoa viability. Frozen semen of cattle limousine that had been stored for 2 and 3 months were
collected from BBIB Singosari used in this study. The frozen-thawed semen was diluted with Phosphate
Buffer Saline (PBS) and then centrifuged to separate the spermatozoa and seminal plasma. The MDA levels of
spermatozoa were measured by TBARS Assay and spectrophotometer. Spermatozoa viability was assessed
using Eosin-Negrosin staining. The data such as MDA’s level and viability percentage were analyzed using
paired t-test and Pearson correlation employing SPSS 16.0 for Windows. The result showed that MDA levels
of spermatozoa for 2 months storage (0.0777 ± 0.008 nM) and 3 months storage (0.0919 ± 0.016 nM) were not
significant differences (p<0.05). There is negative correlation between the percentage of viability andMDA
levels of spermatozoa.

Keywords: MDA, frozen semen, spermatozoa

PENDAHULUAN dalam waktu tidak terbatas, semen dapat dikoleksi


setiap saat dan dapat digunakan sewaktu
Berbagai metode bioteknologi reproduksi dibutuhkan [4]. Namun pembekuan dapat
telah digunakan dalam meningkatkan kuantitas mengakibatkan menurunnya viabilitas, fungsi
hewan ternak, salah satunya adalah inseminasi mitokondria dan motilitas sperma [5].
buatan [1]. Inseminasi Buatan (IB) merupakan Pembekuan sel dapat menyebabkan
salah satu usaha penerapan teknologi tepat guna terbentuknya kristal-kristal es dan penumpukan
dan menjadi pilihan utama untuk meningkatkan elektrolit serta bahan terlarut lainnya di dalam
populasi serta mutu genetik ternak. Guna larutan atau di dalam sel. Kristal es intraseluler
peningkatan populasi ternak tersebut maka yang dapat merusak sperma secara mekanik.
dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan Konsentrasi elektrolit yang berlebihan akan
teknologi reproduksi peternakan melalui teknik IB melarutkan selubung lipoprotein membran sel
dengan menggunakan semen beku [2]. sperma sehingga permeabilitas membran sel
Semen beku adalah semen yang diencerkan sperma akan mengalami perubahan dan
kemudian dibekukan dan disimpan didalam menyebabkan kematian sel [6]. Spermatozoa
nitrogen cair pada suhu -1960C[3]. Semen beku manusia akan mengalami penurunan motilitas dari
memiliki kelebihan diantaranya dapat disimpan 40, 2% sebelum pembekuan menjadi 24,8%

Jurnal Biotropika | Vol. 2 No. 3 | 2014 142


setelah pembekuan [5]. Spermatozoa manusia juga Evaluasi Viabilitas Spermatozoa Setelah
mengalami penurunan viabilitas dari 80% sebelum Pmebekuan
dibekukan menjadi 50% setelah pembekuan [7].
Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa Viabilitas sperma pada penelitian ini
penurunan motilitas sperma beku setelah thawing diketahui dengan menggunakan metode
berhubungan dengan destabilisasi membran yang berdasarkan [17] Partodiharjo (1992). Satu tetes
mengakibatkan peningkatan permeabilitas terhadap semen diteteskan pada gelas objek dan
ion-ion [8] dan produksi ROS [9]. Produksi ROS ditambahkan satu tetes larutan eosin negrosin.
pada sperma adalah sebagai hasil proses fisiologi Dilakukan smear dan ditutup dengan kaca penutup
normal untuk reaksi akrosom dan kapasitasi untuk kemudian diamati dengan menggunakan
sperma [10]. Namun produksi ROS berlebih pada mikroskop perbesaran 400x. Diamati kurang lebih
sperma akan menjadi bahaya diakibatkan oleh efek 200 spermatozoa dan dihitung spermatozoa yang
merugikan pada jumlah sperma fungsional [11]. hidup (tidak menyerap warna) dan spermatozoa
Membran spermatozoa mamalia rentan yang mati (menyerap warna) kemudian dihitung
teroksidasi oleh keberadaan ROS dikarenakan kaya persentasenya.
akan asam lemak tak jenuh [12]. Reaksi rantai
peroksidasi lipid ini berlangsung terus menerus
(autokatalitik) karena setiap reaksi menghasilkan
radikal bebas baru yang mengakibatkan reaksi
peroksidasi lipida baru hingga akhirnya merusak Analisis Kadar MDA
seluruh membran plasma sel spermatozoa [13]. Preparasi untuk Memisahkan antara
Peroksidasi lipid dapat menyebabkan terjadinya Spermatozoa dan Seminal Plasma
perubahan fungsi membran yang berakibat
terhadap penurunan metabolisme sperma, Semen beku yang akan dipreparasi terlebih
morfologi sperma, motilitas sperma dan fertilitas dahulu di thawing yaitu dengan cara
[14]. dimasukkan ke dalam water bath yang berisi air
Malondiladehid (MDA) adalah suatu bersuhu 37-380C selama 15 detik. Digunting
senyawa aldehid hasil dari peroksidasi lipid yang kemasan semen beku pada ujung dan juga
bersifat toksik terhadap sel. Senyawa MDA sedikit pada bagian tengahnya, kemudian
menyebabkan kerusakan membran spermatozoa diteteskan pada tube[18]. Untuk memisahkan
dan penurunan integritas membran spermatozoa antara seminal plasma dengan spermatozoa pada
sehingga terjadi penurunan kualitas sperma [15]. semen beku dilakukan dengan cara sentrifugasi
Hasil penelitian Chen et al. (16) menunjukkan pada 1800 x g selama 10 menit dan diresuspensi
bahwa lama penyimpanan semen dalam kondisi dalam 2 ml phosphat buffered saline (PBS pH 7,2)
beku berpengaruh terhadap kadar MDA. [19].
Penyimpanan selama 73 bulan menunjukkan kadar Pembuatan Kurva Standar MDA
MDA lebih tinggi ( 3.22 ±0.05nmol/ mgprot)
dibandingkan penyimpanan 26 bulan (2.48 ± 0.19) Pembuatan kurva standar MDA yaitu
dan 13 bulan (2.06 ± 0.16). dengan 100ul kit MDA dengan konsentrasi
0,1,2,3,4,5,6,7,8 mg/ml kemudian ditambahkan
METODE PENELITIAN 550 ml akuades dan 100ul asam trikloroasetat 20%
dan dilakukan homogenasi selama 30 detik.
Sampel Penelitian Kemudian ditambahkan dengan 250ul HCL 1N,
Sampel yang digunakan pada penelitian ini dihomogenkan, ditambah 100ul natrium
adalah 5 semen yang dibekukan selama 2 bulan thiobarbiturat 1%, dihomogenkan kemudian
disentrifugasi pada kecepatan 500 rpm selama 10
dan 5 semen yang dibekukan selama 3 bulan sapi
menit. Supernatan diambil diinkubasi pada
Limousin yang dikoleksi dari Balai Besar penangas air 1000C selama 30 menit, dibiarkan
Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang. pada suhu ruang. Sampel yang berubah warna
diamati dengan menggunakan spektrofotometer

Jurnal Biotropika | Vol. 2 No. 3 | 2014 143


pada panjang gelombang 533 nm. Diperoleh nilai (nM) (%)
absorbansi standar dan kurva standar MDA [20].
2 Bulan 0,0777±0,008 64±1,29
Penghitungan Kadar MDA Spermatozoa
Kadar MDA spermatozoa diketahui dengan 3 Bulan 0,0919±0,016 45,0±1,40
cara uji TBA menurut Serafini-Cessi dan Cessi
(1968) yang telah dimodifikasi oleh Morte et al. Penelitian sebelumnya oleh Partyka et al.
[21]. Masing-masing tube hasil preparasi [23] berpendapat bahwa kadar MDA spermatozoa
(spermatozoa) sebanyak 450µl ditambahkan 2ml pada semen segar ayam hutan adalah 0.28±0.11
reagen TTH (18,8 ml TCA 40% dingin, 28,7 ml nmol/50 x 106 spermatozoa dan pada semen beku
TBA 1%, 0,25N HCl). Campuran spermatozoa dan (24 jam) 0.33±0.11 nmol/50 x 106 spermatozoa.
reagen TTH dipanaskan dalam penangas air Waktu penyimpanan sperma berpengaruh
bersuhu 100oC selama 10 menit. Setelah dingin, signifikan pada kualitas sperma setelah thawing
disentrifugasi pada 1500x g selama 10 menit. [16]. Tingginya kadar MDA spermatozoa dan
Sampel yang telah berubah warna selanjutnya seminal plasma setelah pembekuan diakibatkan
diamati dengan spektrofotometer pada panjang oleh aktivitas ROS yang menyerang lipid pada
gelombang 532 nm. membran spermatozoa pasca thawing. Adanya
Analisa Statistik cold shock akan menyebabkan kerusakan struktur
dan fungsi sel. Membran akan kehilangan
Data berupa kadar MDA dan viabilitas diuji permeabilitasnya sehingga menye-babkan
statistika dengan menggunakan uji-t berpasangan terlepasnya banyak komponen seluler diantaranya
dengan taraf nyata 5% dan korelasi pearson lipid, protein dan ion [24]. Hal ini menyebabkan
menggunakan program SPSS 16.0. spermatozoa rentan terhadap serangan oksidatif
HASIL DAN PEMBAHASAN dikarenakan besarnya jumlah asam lemak tak
jenuh pada membrannya [25]. Selain itu seminal
Pengaruh Lama Pembekuan pada Viabilitas plasma sebagai sumber utama antioksidan untuk
Spermatozoa mekanisme pertahanan telah terpapar pada kondisi
aerobik selama proses sebelum pembekuan.
Pengukuran kadar MDA spermatozoa pada Sperma akan memiliki sedikit antioksidan untuk
semen dengan pembekuan 2 bulan dan 3 bulan menjaga dari aktivitas ROS yang tidak
ditunjukkan pada tabel 1. Kadar MDA menguntungkan. Sehingga mengakibatkan
spermatozoa pada semen yang dibekukan selama 2 terjadinyastress oksidatif dan mengawali
bulan adalah 0,0777±0,008 nM dan 3 bulan adalah adanyaperoksidasi lipid yang hasilnya dapat
0,0919±0,016 nM. Berdasarkan hasil yang diketahui melalui terbentuknya MDA [26].
didapatkan, kadar MDA spermatozoa yang Peroksidasi lipid (pembentukan MDA) berkorelasi
dibekukan selama 2 bulan berbeda dengan yang positif dengan abnormalitas sel yang dapat dilihat
dibekukan selama 3 bulan, namun hasil analisis dari morfologi dan motilitasnya [27].
statistika menunjukkan perbedaan yang tidak
signifikan(p<0,05). Hasil berbeda ditemukan pada Hubungan Antara Viabilitas dan Kadar MDA
hasil penelitian sebelumnya [22] bahwa pada
pembekuan 0 jam kadar MDA spermatozoa adalah Persentase viabilitas spermatozoa dapat
99,83±2,69 (nM/109) dan kadar MDA seminal dilihat dari jumlah spermatozoa hidup
plasma 191.98±11.58 nM yang meningkat tajam dibandingkan dengan spermatozoa yang mati dari
setelah 96 jam pembekuan. Hal ini 200 spermatozoa. spermatozoa hidup memiliki
menunjukkanbahwa lama pembekuan akan kepala spermatozoa yang berwarna putih
berpengaruh terhadap kadar MDA. sedangkan spermatozoa mati diketahui dengan
melihat kepala spermatozoa berwarna ungu setelah
Tabel 1. Kadar MDA Spermatozoa diwarnai dengan eosin-negrosin (Gambar 1). Hal
ini disebabkan oleh membran kepala spermatozoa
Lama pembekuan Kadar MDA Viabilitas yang telah mati mengalami kerusakan sehingga
Spermatozoa spermatozoa permeabel terhadap pewarna eosin-negrosin [28].

Jurnal Biotropika | Vol. 2 No. 3 | 2014 144


fungsional pada spermatozoa [31]. Berbagai
organel sperma diketahui rentan terhadap efek
pembekuan diantaranya terjadinya perubahan
fungsi mitokondria, kegagalan dekondensasi
kromatin dan induksi reaksi akrosomal dini oleh
karena perubahan permeabilitas membran plasma,
sehingga dapat berpengaruh pada viabilitas dan
fertilitas sel sperma [32]. Terjadinya kerusakan ini
oleh karena terbentuknya kristal es ekstraseluler
dari air dalam medium pembekuan semen.
Pembentukan kristal es ekstraseluler ini dapat
meningkatkan konsentrasi terlarut diantaranya
gula, garam dan protein. Terjadinya tekanan
Gambar 1. Spermatozoa dengan Pewarnaan gradien osmotik ini menyebabkan air dalam
Eosin-Negrosin, Perbesaran 400x spermatozoa akan dikeluarkan dari bagian kepala
melewati plasma membran semi-permeabel
Keterangan: (A) Spermatozoa hidup disebabkan air dalam spermatozoa lebih lambat
(B) Spermatozoa mati membentuk kristal es daripada air dalam medium
sehingga mengakibatkan spermatozoa menjadi
Viabilitas sperma semen beku dengan lama
dehidrasi [33].
pembekuan 2 bulan dan 3 bulan setelah thawing
Plasma membran spermatozoa rentan
ditunjukkan pada tabel 1. Dari tabel 1 dapat terlihat terhadap peroksidasi lipid oleh aktivitas ROS.
bahwa viabilitas spermatozoa semen beku dengan
Proses peroksidasi lipid ini terjadi pemecahan
lama pembekuan 2 bulan dan 3 bulan tidak asam lemak tak jenuh (PUFA) sebagai penyusun
signifikan, yakni 64±1,29 nM pada semen beku 2
terbesar membran plasma yang mengelilingi sel
bulan dan pada semen beku 3 bulan sebesar
dan organel sel. PUFA terutama terletak dalam
45,0±1,40 nM. Hasil analisis dengan menggunakan fosfolipid membran plasma spermatozoa dan
SPSS 16.0 menunjukkan bahwa terdapat korelasi
rentan terhadap serangan ROS [34]. Untuk
negatif antara viabilitas dan kadar MDA menanggulangi efek kerusakan dari ROS, berbagai
spermatozoa. Semakin tinggi viabilitas, semakin
macam antioksidan telah tersedia dalam seminal
rendah kadar MDA spermatozoa. Hal ini sesuai
plasma dan spermatozoa [35].
dengan hasil penelitian Guthrie dan Welch [29]
yang membuktikan bahwa terdapat korelasi negatif KESIMPULAN
antara viabilitas sperma dan kadar MDA semen Berdasarkan hasil penelitian dapat
babi. disimpulkan bahwa pembekuan semen selama 2
Hasil penelitian sebelumnya oleh bulan dan 3 bulan menunjukkan tidak adanya
Martorana dan Kelly [30] membuktikan bahwa perbedaan kadar MDA secara signifikan. Terdapat
semakin besar motilitas dan viabilitas sperma korelasi negatif antara viabilitas dan kadar MDA
menunjukkan semakin kecil peroksidasi lipid yang spermatozoa. Semakin kecil viabilitas
terjadi. Hal tersebut mengindikasikan spermatozoa, semakin besar kadar MDAnya.
ketidaksesuaian dengan data yang terdapat pada
tabel 1. Viabilitas spermatozoa pada semen yang UCAPAN TERIMA KASIH
dibekukan selama 2 bulan dan semen yang Terima kasih kepada pihak Balai Besar
dibekukan selama 3 bulan menunjukkan tidak Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari yang telah
adanya perbedaan secara signifikan. O'Connell et memberikan izin melakukan koleksi semen.
al. [5] membuktikan bahwa proses pembekuan dan
thawing pada sperma manusia dapat menyebabkan DAFTAR PUSTAKA
menurunnya morfologi sperma, motilitas dan [1] ISAA. 2013. Pocket K No. 40: Biotechnology
viabilitas. for the Livestock Industry
Pembekuan semen menyebabkan .http://www.isaaa.org/resources/publications
kerusakan ultrastruktural, biokemikal dan

Jurnal Biotropika | Vol. 2 No. 3 | 2014 145


/pocketk/40/default.asp. Diakses pada [12] Aitken, R.J., Buckingham D.W., Carreras A.
tanggal 24 Desember 2013. and Irvine D.S. 1996. Superoxide dismutase
in human sperm suspensions: relationships
[2] Said, S., Gunawan M., Kaiin E.M. dan Tappa
with cellular composition, oxidative stress
B. 2005. Daya Tahan Sperma Cair Sapi
and sperm function. Free Radical
Simental yang Disimpan dalam Straw pada
Biologyand Medicine. 21:495–504
Temperatur 5°C. Pusat Penelitian
[13] Holt, W.V. 2000. Basic Aspects of Frozen
Bioteknologi. LIPI. Buletin Peternakan.
Storage of Semen. Animal Reproduction
16:58-73.
Science, v.62. p.3-22.
[3] BSN. 2014. Semen beku - Bagian 2: Kerbau.
http://www.ejpau.media.pl/volume10/issue2
http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sn
/art-08.html. Diakses pada tanggal 16 Juli
i/detail_sni/7785. Diakses pada tanggal 20
2014.
Agustus 2014.
[14] Cummins, J.M., Jequier A.M. and Kan R.
[4] Supriatna, I., dan F. Pasaribu. 1992. In
1994. Molecular Biology of Human Male
vitrofertilization, transfer embrio dan
Infertility: Links with Aging, Mitochondrial
pembekuan embrio. PAU-IPB, Bogor.
Genetics and Oxidative Stress. Mol Reprod
[5] O'Connell, M., N. McClure and S.E. Lewis.
Dev. 37:345-62.
2002. The Effects of Cryopreservation on
[15] Sanocka D. and kurpisz M. 2004. Reactive
Sperm Morphology, Motility and
oxygen species and sperm cells. Reprod Biol
Mitochondrial Function. Hum.Reprod.
Endocrinol 2 : 12-19.
17(3): 704-709.
[16] Chen Y.K., Qing Hua Liu, Jun Li, Zhi Zhong
[6] Toelihere. M. R.1993. Inseminasi Buatan
Xiao, Shi Hong Xu, Xue Hui Shi and Dao
Pada Ternak. Penerbit Angkasa. Bandung.
Yuan Ma. 2010. Effect of long-term
[7] Boitrelle F., Martine A., Claire T., Fatma F.,
cryopreservation on physiological
Marianne B., Franc, Ois V., Robert W.,
characteristics, antioxidant activities and
Marc B. and Jacqueline S. 2012.
lipid peroxidation of red seabream (Pagrus
Cryopreservation of Human Spermatozoa
major) sperm. Cryobiology. 61:189-193.
Decreases the Number of Motile Normal
[17] Partodihardjo, S. 1992. Ilmu Reproduksi
Spermatozoa, Induces Nuclear
Hewan. Ed. Ke-3. Mutiara Sumber Widya.
Vacuolization and Chromatin
Jakarta.
Decondensation. Journal of Andrology, Vol.
[18] Rosida A., Husni A., Sri H. dan Pudji S. 2013.
33 (6): 1371-1378.
Kualitas Semen Beku Kambing Peranakan
[8] Hafez, E.S.E. 2004. X-and Y-Chromosome-
Etawa dalam Berbagai Macam Pengencer.
Bearing Spermatozoa. In Reproduction in
Veterinary Medica. vol 6(1): 69-74.
Farm Animal. 8th ed. Lea and Febiger
[19] Mossa M.M., Dkhel Haussin H. and Azzawi
Philadelphia. USA.
M.H. 2011. The effect of oxidative stress on
[9] Awda, Basim J, Meghan Mackenzie-Bell and
semen parameters of normal & infertile men
Marry M. Buhr. 2009. Reactive Oxygen
in Tikrit city. Tikrit Medical Journal.
Species and Boar Sper Function. Journal
17(1):1-10.
Biolreprod. 81:553 – 561.
[20] Alvarez, J.G. and Storey B.T. 1995.
[10] Herrero, M.B., de Lamirande E. and Gagnon
Differential Incorporation of Fatty Acids In
C. 1999. Nitric Oxide Regulates Human
to and Peroxidative Loss of Fatty Acids
Sperm Capacitation and Protein-Tyrosine
from Phospholipids of Human Spermatozoa
Phosphorylation in Vitro. Biology of
Mol. Reprod. Dev. 42:334-345.
Reproduction 61. 575–581.
[21] Morte, M.I., Ana M.R., Diana S., Ana S.R.,
[11] Rath, D., Bathgate R., Rodriguez-Martinez H.,
Sandra G. and Joao R.S. 2008. The
Roca J., Strzezek J. and Waberski D. 2009.
Quantification of Lipid and Protein
Recent Advances in Boar Semen
Oxidation in Stallion Spermatozoa and
Cryopreservation.Society of Reproduction
Seminal Plasma: Seasonal Distinctions and
and Fertility Supplement. 66:51–66.
Correlations With DNA Strand Break.
Animal Reproduction Science. 106 :36–47.

Jurnal Biotropika | Vol. 2 No. 3 | 2014 146


[22] Kumaresan, A., G. Kadirvel, K.M. [32] Watson P.F. 2000. The causes of reduced
Bujarbaruah, R.K. Bardoloi, Anubrata Das, fertility with cryopreservation semen.
Satish Kumar and S. Naskar. 2008. Animal Reproduction Science 60–61:481–
Preservation of boar semen at 18◦C induces 492.
lipid peroxidation and apoptosis like [33] Andrabi S.M.H. 2007. Fundamental principles
changes in spermatozoa. Anim. Reprod. Sci. of cryopreservation of Bos taurus and Bos
doi:10.1016/j.anireprosci.2008.01.006. indicus bull spermatozoa. Mini review. Int.
Diakses pada tanggal 8 Mei 2014. J. Agri. and Biol. 9:367-369
[23] Partyka, Agnieszka, Ewa Łukaszewiczb, and [34] Drevet J.R. 2006. The antioxidant glutathione
Wojciech Niza˙ nski. 2012. Lipid peroxidase family and spermatozoa: a
Peroxidation and Antioxidant Enzymes complex story. Mol Cell Endocrino. 250:
Activity in Avian Semen. Animal 70–79.
Reproduction Sci. [35] Lewis, S. E., Sterling, E. S., Young, I. S. and
http://dx.doi.org/10.1016/j.anireprosci.2012. Thompson, W. 1997. Comparison of
07.007. Diakses pada tanggal 8 Mei 2014. individual antioxidants of sperm and
[24] Amann, R.P. 1999. Cryopreservation of seminal plasma in fertile and infertile men.
sperm. Encyclopedia Reprod. 1(7):73–83. Fertility and Sterility. 67:142–147
[25] Maldjian, A., Pizzi F, Gliozzi T, Cerolini S.
and Penny P. 2005. Changes in sperm
quality and lipid composition during
cryopreservation of boar semen.
Theriogenology. 63(2): 411–421.
[26] Foote, R.H., Brockett, C.C. and Kaproth, M.T.
2002. Motility and fertility of bull sperm in
whole milk extender containing
antioxidants. Anim Reprod Sci. 71(1-2):13-
23.
[27] Gomez, E., Irvine, D.S. and Aitken, R.J. 1998.
Evaluation of a spectrophotometric assay for
the measurement of malondialdehyde and 4-
hydroxyalkenals in human spermatozoa:
relationships with semen quality and sperm
function. Int. J. Andro. 21:81–94.
[28] Garner, D.L. & E.S.E Hafez. 2000.
Spermatozoa and Seminal Plasma. In:
Reproduction in Farm animals. 7th Ed.
Hafes E.S.E & B Hafez (Eds). Williams &
Wilkins: Baltomore.
[29] Guthrie, H.D. and Welch, G.R. 2012. Effects
of reactive oxygen species action on sperm
function in spermatozoa. Theriogenology.
78(8):1700-1708.
[30] Martorana and Kelly, M.S. 2014. Oxidative
Studies in Cryopreserved Mammalian
Spermatozoa. Dissertation and Thesis.
http://gradworks.umi.com/15/53/1553358.ht
ml. Diakses pada tanggal 19 Juli 2014.
[31] Leboeuf, B., Restall, B. and Salamon, S.
2000. Production and storage of goat semen
for artificial insemination. Anim. Reprod.
Sci. 6 :113-141.

Jurnal Biotropika | Vol. 2 No. 3 | 2014 147

Anda mungkin juga menyukai