KELOMPOK 5
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
1. JIHAN FAHIRA / 175070501111027
2. FATIMAH S HI LA HASAN / 1550705111009
3. DEWI MUTHIAH / 155070501111033
I. Tujuan Praktikum
1. Memahami konsep isolasi DNA total dari sel manusia
2. Mampu melakukan isolasi DNA total dari sel manusia
c. Kuantifikasi DNA
0,065 0,069
R= = 0,49 B= = 0,225
0,132 0,166
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan isolasi DNA genom Manusia dari sampel
rambut dan sel bukal manusia. Untuk mengisolasi DNA dari sel bukal manusia,
terlebih dahulu sampel yang akan digunakan berkumur dengan cairan saline 10
mL selama 60 detik, sehingga didapatkan suspensi keruh yang merupakan
campuran sel epitel yang meluruh, sel bakteri dan mikroorganisme, serta protein
dan ion-ion yang disekresikan oleh kelenjar saliva yang terdapat dalam rongga
mulut (Cole & Eastol, 1978). Banyaknya sel epitel yang dapat terambil dengan
cara berkumur pada jumlah air kumur dan waktu kumur. Makin lama waktu
kumur maka akan semakin banyak sel yang terambil. Makin banyak t air yang
digunakan untuk berkumur akan makin encer suspensi yang dihasilkan.
Setelah itu cairan yang didapat ditampung dalam wadah lalu diputar untuk
meresuspensi sel. Resuspensi bertujuan untuk mengoptimalkan kerja enzim.
Kemudian sampel diambil sebanyak 1,5 mL dan dimasukkan kedalam mikrotube,
lalu cairan sampel disentrifugasi selama 2 min dengan tujuan agar sel mengalami
lisis. Hasil yang diperoleh dari sentrifugasi adalah adanya supernatan yang jernih
dan dibagian bawahnya terdapat pelet berwarna putih dengan massa jenis lebih
besar dari supernatannya. Lalu setelah dilakukan sentrifugasi tiga kali dengan
sentrifugasi pertama dan kedua supernatannya dibuang, ditambahkan 140 µL
buffer lisis dengan tujuan untuk menjaga harga pH larutan. Kemudian divorteks
dengan tujuan untuk menghomogenkan larutan agar lisis dari sel sempurna.
Kemudian ditambahkan 10 µL proteinase K 20mg/mL dengan tujuan untuk
memotong-motong atau memutus ikatan peptida dari protein-protein sel bukal
tersebut. Setelah itu dilakukan inkubasi selama 15 min pada suhu 55 ˚C untuk
mengoptimalkan kerja enzim yang sangat dipengaruhi oleh temperatur. Lalu
dihomogenasikan dengan vorteks selama 20 detik, diinkubasi pada suhu 99 oC,
dan sel lisat disentrifuga selama 2 menit dengan kecepatan 6000ppm sehingga
lisis dari sel sempurna dan dipindahkan kedalam mikrosentrifuga sehingga
didapatkan supernatannya yang jernih untuk kemudian digunakan dalam proses
selanjutnya. Hasil yang didapatkan adalah DNA siap guna yang disimpan pada
suhu -20 oC. Penyimpanan pada suhu -20 oC ini agar DNA tidak rusak.
Sedangkan pada isolasi DNA total rambut manusia, tahap pertama yang
dilakukan adalah memotong-motong rambut menjadi bagian yang lebih kecil dari
5 helai rambut sepanjang 1 cm dari akarnya. Tujuannya adalah mempermudah
merusak membran sel saat lisis sehingga DNA dapat keluar. Lalu disentrifuga
selama 1 menit untuk mengumpulkan potongan rambut pada bagian bawah
mikrotube. Lalu untuk mengoptimalkan kerja enzim, dilakukan resuspensi dengan
mempertahankan harga pH yaitu buffer lisis yang diberikan sebanyak 140 µL dan
ditambahkan 10 µL proteinase K 20mg/mL dengan maksud untuk memotong-
motong atau memutus ikatan peptida dari protein-protein sel rambut tersebut.
Kerja enzim sangat dipengaruhi oleh temperatur, maka untuk mengoptimalkan
kerjanya dilakukan inkubasi selama 15 menit pada suhu 55 oC. Lalu divorteks
selama 20 detik untuk menghomogenkan larutan agar lisis dari sel sempurna.
Kemudian diinkubasi lagi selama 15 menit pada suhu 55 oC, lalu dipindahkan
pada suhu 99 oC selama 10 menit. Kemudian dihomogenasikan menggunakan
vorteks selama 20 detik, sel lisat disentrifuga selam 2 menit pada kecepatan
6000rpm, dan dipindahkan pada mikrosentrifuga sehingga didapatkan supernatan
jernih tanpa pelet. Hasil yang didapatkan adalah DNA siap guna yang disimpan
pada suhu -20 oC. Penyimpanan pada suhu -20 oC ini agar DNA tidak rusak.
VII. Kesimpulan
……….
Cole, A.S., dan Eastol, J.E., “Biochemistry and oral biology”, Toppan Co.
Ltd., Singapore, 1978