Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PENGUJIAN DAYA ANTIMIKROBA TANAMAN


BERKHASIAT OBAT TERHADAP BAKTERI UJI
DENGAN METODE DIFUSI AGAR

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Praktikum Mikrobiologi Terapan yang


dibina oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd

Oleh:
Kelompok 5
Kelas/Off: A/A
Annisaa Ahmada Atusta (190341764440)
Hanina Salmah (190341764445)
Hesty Nurwijayati (190341864449)
M. Nidhamul Maulana (190341864426)
Nadya Nurul Isnaeni (190341864401)
Wiji Astutik (190341864425)

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PRORAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN BIOLOGI
NOVEMBER 2019
A. JUDUL
Pengujian antimikroba pada jeruk nipis dan jeruk lemon beberapa macam antiseptik
terhadap bakteri
B. TOPIK
Pengujian antimikroba pada jeruk nipis dan jeruk lemon beberapa macam antiseptik
terhadap bakteri yang bernilai ekonomi
C. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/ tanggal : Kamis/ 07 November 2019
Pukul : 13:30 s/d 16:00 WIB
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

D. TUJUAN
Tujuan pelaksanaan praktikum yaitu:
Untuk mengetahui daya antimikroba dari perasan E dan tertentu terhadap bakteri
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia S) adalah tanaman toga yang biasanya
digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu masakan dan obat tradisional. Bagian
yang biasa diguanakn oleh masyarakat sebagai bumbu masakan dan obat adalah
cairan yang ada dibuah tersebut.. Salah satu cara untuk mencegah pertumbuhan
bakteri penyebab jerawat adalah menggunakan antibakteri. Antibakteri adalah obat
atau senyawa kimia yang mampu menghambat bahkan membunuh bakteri-bakteri
yang bersifat patogen (Aftrina, 2016).
Lemon memiliki berbagai macam penggunaan. Dalam pengobatan tradisional
air perasan lemon dapat mengurangi demam, asam lambung, radang sendi,
membasmi kuman pada luka , dan menyembuhkan sariawan. Zat yang memiliki
kemampuan sebagai antibakteri dalam buah jeruk lemon adalah asam sitrat yang
merupakan asam organik utama yang terkandung dalam air perasan lemon (Mandal
2011). Ekstrak daun jeruk nipis dan lemon efektif dalam membunuh bakteri Gram-
negatif, diantaranya Salmonella paratyphi, Escherichia coli, Proteus vulgaris,
Pseudomonas aeruginosa, Serratia marcescens, Klebsiella pneumoniae dan juga
dapat membunuh bakteri Gram-positif, yaitu Bacillus cereus, Enterobacter
faecalis, dan Staphylococcus aureus (Pradani, 2013)
Bakteri Staphylococcus aureus, merupakan bakteri jenis gram positif yang
diperkirakan 20-75% terdapat pada saluran pernapasan atas, muka, tangan, dan
rambut manusia. Infeksi bakteri dan Staphylococcus aureus dapat meimbulkan
penyakit dengan tanda-tanda yang khas, yaitu peradangan, nekrosis, tampak
sebagai jerawat dan infeksi folikel rambut. Bakteri Escherichia coli strain tertentu
seringkali menyebabkan penyakit diare, dari diare biasa sampai diare yang
mematikan.Berdasarkan jenis infeksinya, bakteri Escherichia colidiklasifikasikan
menjadi empat kelompok, yaitu EPEC (Entero Patogenik Escherichia coli), EIEC
(Entero Toksigenik Escherichia coli), EHEC (Entero Hemoragik Escherichia coli),
EIEC (Entero Invansif Escherichia coli), dan EAEC (Entero Agregatif Escherichia
coli) (Bachir, 2015).
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli menunjukkan sifat resisten
terhadap antibakteri yang biasa digunakan, seperti antibiotik ampicilin, amoxcilin,
sefalosporin, dan aztreonam. Hal inilah yang menjadi pertimbangan perlunya
penemuan baru mengenai terapi alternatif yang memanfaatkan anti bakteri alami
sebagai pengganti antibiotik. Salah satu yang dapat membunuh bakteri
Staphylococcus aureus adalah zat yang terdapat pada perasan jeruk nipis (Mandal,
2011). Akan tetapi peneliti belum mengerahui sejauh mana daya anti bakteri dari
perasan jeruk nipis. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kekuatan antimikroba yang ada di jeruk nipis dan lemon.

E. Alat, Bahan dan Prosedur Kerja


Pembuatan Medium Padat
1. Alat
a. Cawan petri steril
b. Pnset steril
c. Pelubang kertas
d. Lampu spiritus
e. Jangka sorong
f. Jarum inokulasi sorong
g. Tabung Reaksi
h. Korek api
i. Corong

2. Bahan
a. Medium lempeng NA
b. Jeruk nipis
c. Biakan murni Escherichia coli dan S Aureus dalam medium Nutried
cair umur 1x24 jam
d. Kertas penghisap
e. Cotton bud stiril
f. Mortar dan pistle steril
g. Kain saringan tahu atau kasa

F. Prosedur Kerja

Disiapkan 10 gram jeruk nipis yang sudah diperas dengan menggunakan kasa
yang dilapisi kapas.

Diinokulassikan secara merata biakan murni bakteri Ecerecia coli pada


permukaan medium lempeng NA yang berbeda. Caranya dengan mencelupkan
ujung cotton bud steril kedalam biakan murni bakteri dalam medium nutrient
cair, kemudian dioleskan secara merata pada permukaan medium lempeng NA
sampai rata secara Aseptik.

Dibuat lubangan sumur 2 buah medium lempeng NA dengan menggunakan bor


gabus steril

Dimasukkan air jeruk nipis kedalam lubang sumuran ke salah satu medium NA
menggunakan pipet steril, diusahakan agar tetesan tidak melimpah pada
permukaan medium lempeng NA
Diinokulassikan biakan murni bakteri pada suhu 370C selama 1x24 jam

Diukur diameter zona hambat pertumbuhan bakteri E.coli dan S.Aureus pada
air jeruk nipis. Diameter zona hambat pertumbuhan bakteri = diameter zona
jernih –diameter lubang sumuran

G. HASIL PENGAMATAN
Kelompok Bahan S. aureus E. coli

1 Jeruk Nipis

3 Jeruk Nipis

5 Jeruk Nipis
Lemon
2
Import

Lemon
4
Lokal

H. ANALISIS DATA
Kelompok Bahan Uji Nama Bakteri Rata-rata
E. coli 7,5 mm
1 Jeruk Nipis
S. aureus 19 mm
E. coli 10,25 mm
3 Jeruk Nipis
S. aureus 8,75 mm
E. coli 20 mm
5 Jeruk Nipis
S. aureus 21,5 mm
Lemon E. coli 10,5 mm
2
Import S. aureus 12 mm
E. coli 0,8 mm
4 Lemon Lokal
S. aureus 1,6 mm

Jeruk Nipis
7,5+10,25+20
 E. Coli = = 12,5 mm
3
19+18,75+21,5
 S. aureus= = 19,75 mm
3
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa jeruk nipis lebih efektif terhadap
bakteri E.Coli dan bakteri S. Aureus dibandingkan dengan lemon lokal dan lemon
import.

G. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini berkaitan dengan uji daya zat antimikrobia. Praktikum ini
dilakukan untuk menguji potensi dan keefektifan suatu antibiotik terhadap
pertumbuhan mikroorganisme dengan menggunakan metode sumur difusi. Adanya
variasi sumber antibiotik dari beberapa bahan alam seperti kencur, lengkuas, bawang
putih, sirih, jeruk nipis, jeruk lemon dan jahe yang digunakan bertujuan untuk
mengetahui pengaruhnya dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Efektivitas
antibiotik bahan alam ditentukan dengan membandingkan zona hambatan bahan
alam yang diperoleh terhadap zona hambatan yang dihasilkan. Semakin besar
persentasenya maka semakin besar efektivitasnya (Dwidjoseputro, 2005).
Hasil pengamatan, antibiotik bahan alam yang paling efektif dalam
menghambat pertumbuhan bakteri E.coli dan S. aureus adalah jeruk nipis yakni
sebesar 12,5mm dan 19,75mm. Jeruk nipis mengandung fenol yang dapat
mendenaturasikan protein dan merusak membran sitoplasma E. coli dan S.aureus
(Razak, 2013). Selain jeruk nipis, bahan alam yang juga efektif dalam menghambat
pertumbuhan bakteri adalah lemon import dengan daya hambat 10,5mm untuk
E.coli dan 12mm untuk S.aureus. sedangkan lemon lokal juga efektif dalam
menghambat pertumbuhan bakteri tetapi lemah daripada bahan lain dengan daya
hambat 0,8mm untuk E.coli dan 1,6mm untuk S.aureus yang mengandung Allisin
yang dapat berfungsi membunuh bakteri gram positif dan gram negatif.
Prinsip dari percobaan ini adalah penghambatan antimikroba terhadap
pertumbuhan mikroorganisme, yaitu zona hambatan akan terlihat sebagai daerah
jernih di sekitar daerah yang mengandung zat antibakteri. Diameter zona hambatan
pertumbuhan bakteri menunjukkan sensitivitas bakteri terhadap zat antibakteri.
Selanjutnya dikatakan bahwa semakin lebar diameter zona hambatan yang
terbentuk bakteri tersebut semakin sensitif (Jawetz, 2005).
Sensitifitas menyatakan bahwa uji sentifitas bakteri merupakan suatu
metode untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan
untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri. Metode Uji
sensitivitas bakteri adalah metode cara bagaimana mengetahui dan mendapatkan
produk alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai
kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada
konsentrasi yang rendah (Waluyo, 2018).

H. KESIMPULAN
Jeruk nipis merupakan tanaman yang memiliki daya antibakteri lebih efektif
terhadap E. coli dan S. aureus dibandingkan dengan lemon lokal dan lemon impor.

I. Diskusi
1. Adakah zona hambat yang terbentuk di sekeliling lubang sumuran? Jika
ada mengapa jelaskan!
Jawab: ada. Zona hambat bakteri terjadi karena zat antibakteri pada jeruk akan
mengakibatkan pembentukan cincin-cincin hambatan di dalam area
pertumbuhan bakteri yang padat sehingga tak ada bakteri yang tumbuh di
dalam cincin tersebut.
2. Adakah perbedaan ukuran diameter zone hambat hambat pertumbuhan
bakteri E. coli antara masing-masing jenis jeruk? Bila ada, berikan
penjelasan!
Jawab: Ada. Diameter zona hambat pada jeruk nipis lebih besar daripada
diameter zona hambat yang dihasilkan lemon lokal dan lemon impor. Hal ini
menunjukkan bahwa jeruk nipis lebih efektif terhadap E. coli dan S. aureus
dibandingkan dengan lemon lokal dan lemon impor.

3. Mengapa bakteri yang diuji harus dibiakkan lebih dahulu dalam medium
cair selama 1 × 24 jam? Jelaskan!
Jawab: Karena bakteri harus memperoleh udara dan nutrisi yang cukup
sebelum diuji dalam medium agar
.
J. Dokumentasi
DAFTAR RUJUKAN
Aftrina., Chismirina Santi., Magistra Yulanda Risa. 2016. Konsentrasi Hambat Dan
Bunuh Minimum Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap
Aggregatibacter actinomycetemcomitans Secara In Vitro: Cakradonya Dent
Journal. 8(1):68-76
Bachir raho. 2015. Escherichia coli and Staphylococcus aureus most common
source of infection: Technological Advances and Educational Programs.
4(3): 638-648.
Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan
Jawetz, Melnick, dan Adelberg. 2005. Mikrobiologi Kedokteran, Jilid 1. Jakarta:
Salemba Medika
Mandal, Manisha Deb, S.Mandal. 2011. Citrus Fruits: Its Medicinal Property And
Bacterial Activity, Asian Pacific Journal Of Tropical Biomedicine: Science
Direct. 6(1): 221-332
Pradani Retno Ninditha. 2013. Uji Aktivitas Antibakteri Air Perasan Jeruk Lemon
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Secara In Vitro:
Universitas Jember Journal. 2 (5): 123-135.
Razak, Abdul., Djamal, Aziz., Revilla, Gusti. 2013. Uji Daya Hambat Air Perasan
Buah Jeruk Nipis (citrus aurantifolia s.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Jurnal Ilmu Kesehatan. Padang:
Universitas Andalas, Fakultas Kedokteran
Waluyo, Lud. 2018. Mikrobilogi Umum. Malang: UMM Press.

Anda mungkin juga menyukai