Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

“Respirasi Bakteri”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mikrobiologi

Disusun oleh Kelompok V/2019:


Annisaa Ahmada Atusta (190341764440)
Hanina Salmah (190341764445)
Hesty Nurwijayati (190341764449)
M. Nidhamul Maulana (190341864426)
Nadyah Isnaeni (190341864401)
Wiji Astutik (190341864425)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEPTEMBER 2019
A. JUDUL
Respirasi Bakteri Pada Sampel Daun Kangkung

B. TOPIK
1. Respirasi Bakteri
C. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Kamis/ 12 September 2019
Pukul : 13:30 s/d 17:00 WIB
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas
Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Malang.
D. TUJUAN
Tujuan pelaksanaan praktikum yaitu:
1. Menentukan sifat respirasi bakteri
E. DASAR TEORI
Oksigen bebas dari udara sangatlah penting bagi bakteri untuk respirasi sel,
namun keperluan bakteri akan oksigen bebas tersebut sangatlah berbeda, tergantung
pada adanya sistem enzim biooksidatif yang ada pada tiap spesies, sehingga dikenal
adanya respirasi aerob dan anaerob. Respirasi yang menggunakan oksigen bebas
sebagai penerima elektron disebut respirasi aerob, dan yang menggunakan senyawa
anorganik sebagai penerima elektron disebut respirasi anaerob (Dwidjoseputro,
1994).
Respirasi adalah penggunaan rantai angkut elektron untuk mengantarkan
elektron ke penerima elektron anogranik akhir. Energi dapat diperoleh melalui
fosforilasi oksidatif, tetapi prosesnya dapat menggunakan oksigen sebagai penerima
elektron terakhir (respirasi aerob) atau senyawa anorgnaik lainnya(respirasi anaerob)
(Wheeler, 1988). Kebutuhan akan oksigen bebas dari udara bagi bakteri untuk
respirasi sel sangat berbeda, tergantung pada adanya sistem enzim bioksidatif yang
ada pada tiap spesies sehingga dikenal dengan adanya respirasi aerob dan anaerob.
Respirasi yang menggunakan oksigen bebas sebagai penerima elektron disebut
dengan respirasi aerob, sedangkan yang menggunakan senyawa anorganik sebagai
penerima elektron disebut sebagai respirasi anaerob (Utami, 2004).
Medium cair merupakan medium yang tidak mengandung bahan pemadat
(misalnya serbuk agar). Medium cair dapat dipakai untuk menumbuhkan bakteri yang
akan dipelajari sifat respirasinya. Sifat respirasi bakteri tersebut dapat diketahui dari
tempat berkumpulnya sel-sel bakteri yang ditandai dari letak zona yang tampaka
keruh pada medium cair tersebut (Hastuti, 2012).
Pengamatan terhadap kelompok bakteri yang mempunyai perbedaan sifat
respirasi dapat dilakukan pada media pertumbuhan bakteri, baik media padat maupun
media cair, untuk memperjelas pengamatan terhadap sifat respirasi bakteri biasanya
menggunakan media cair. Dalam media cair pertumbuhan bakteri tersebut dapat
diamati lebih jelas dengan mengamati akumulasi dari sel-sel bakteri yang tumbuh.
Bakteri aerob akan berada dipermukaan atas karena ia akan mengambil oksigen bebas
dari udara, bakteri anaerob akan berada didasar jauh dari permukaan, bakteri yang
anaerob fakultatif akan tumbuh tersebar pada medium cair tersebut, sebagai bakteri
mikroaerofil akan tumbuh sedikit dibawah permukaan (Suriawiria, 1986).
Menurut Darmawan (2010) dalam pemanfatan oksigen untuk respirasinya,
bakteri dibagi menjadi empat kelompok yaitu sebagai berikut:
1. Aerob yaitu kelompok bakteri yang membutuhkan O2 yang sangat banyak
sebagai akseptor akhir dalam oksidasi biologis atau respirasi aerob
2. Anaerob obligat merupakan kelompok bakteri yang tidak membutuhkan
O2 bebas, bahkan apabila kontak dengan oksigen akan mematikan
organisme tersebut.
3. Fakultatif aerob atau fakultatif anaerob, dapat menggunkan O2 sebagai
akseptor elektron, atau sebagai penggantinya, diambil oksigen dari garam-
garam seperti NaNO2. Penggunaan pengganti ini kadang-kadang disebut
juga respirasi anaerob.
4. Mikroaerofil, bakteri kelompok ini akan terhambat pertumbuhannya oleh
oksigen yang jenuh. Pertumbuhan terbaik bagi kelompok organisme ini
adalah konsentrasi yang memiliki oksigen terbatas.
Menurut (Dwijoseputro, 1994), faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
bakteri yaitu:
1. Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25-35.
2. Kelembaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat
menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
3. Sinar Matahari, sinar Ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari
dapat memetikan bakteri
4. Zat Kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu
dapat menghambat bahkan mematikan bakteri

F. Alat, Bahan dan Prosedur Kerja


1. Alat

a. Timbangan

b. Watch glass

c. Sendok

d. Kaca Pengaduk

e. Erlenmeyer 500 ml

f. Erlenmeyer 100 ml

g. Tabung Reaksi

h. Gelas ukur 10 ml

i. Kompor gas

j. Otoklaf

k. Rak Tabung reaksi

l. Jarum inokulasi berkolong


m. Laminar Air Flow

2. Bahan

a. Kangkung

b. Bacto pepton

c. Agar powder

d. Aquades

e. Kapas

f. Kain kassa

g. Alkohol 70%

h. Lisol

i. Sabun cuci

j. Kain lap

k. Biakan bakteri

Prodedur Kerja

1. Membuat medium cair dalam tabung reaksi. Setiap tabung reaksi berisi 5 ml
meidum

2. Mensterilisasikan semua tabung reaksi berisi medium dengan menggunakan


autoklaf

3. Menunggu selama 2 x 24 jam, apabila jernih medium tersebut bisa dipakai

4. Mennginokulasikan setiap macam koloni bakteri kedalam medium cair


sebanyak 1 ose.

5. Memutar tabung reaksi sehingga diperoleh suspensi yang merata


6. Menginkubasi semua piaraan bakteri pada suhu kamar selama 2 x 24 jam

7. Mengamati respirasi bakteri

8. Mencatat hasil (aerob, anaerob, anaerob fakultatif, atau mikroaerofilik)

G. Hasil Pgamatan

Respirasi Sel

(Koloni A) Pada Daun Kangkung (Koloni B) Pada Daun Kangkung


(Respirasi Aerob) (Respirasi Anaerob Fakultatif)

H. Analisis Data
(Respirasi Aerob) (Respirasi Anaerob Fakultatif)

Hasil pengamatan menunjukkan respirasi bakteri menunjukkan pada media cair


1 merupakan Bakteri aerob karena berkumpul di bagian atas tabung reaksi untuk
dapat menyerap oksigen dengan maksimal. Sedangkan pada media cair 2 merupakan
Bakteri anaerob fakultatif karena berkumpul terutama di atas, karena respirasi aerobik
yang menguntungkan, namun tidak adanya oksigen tidak menghambat mereka
sehingga dapat ditemukan di sepanjang tabung.

I. PEMBAHASAN

Bakteri dapat mengadakan respirasi secara aerob maupun anaerob. Menurut


Utami (2004), kebutuhan akan oksigen bebas dari udara bagi bakteri untuk respirasi
sel sangat berbeda, tergantung pada adanya sistem enzim biooksidatif yang ada pada
tiap spesies sehingga dikenal adanya respirasi aerob dan anaerob. Respirasi yang
menggunakan oksigen bebas sebagai penerima elektron disebut respirasi aerob,
sebagai yang menggunakan senyawa anorganik sebagai penerima elektron disebut
respirasi anaerob. Bakteri diletakkan pada medium cair yaitu medium yang tidak
mengandung bahan pemadat (misalnya agar), sifat respirasi bakteri tersebut dapat
diketahui dari tempat terkumpulnya sel-sel bakteri yang ditandai dari letak zona keruh
pada medium cair itu.
Menurut Pelczar (1986) sifat respirasi pada bakteri dapat dibedakan menjadi
empat yaitu aerob, anaerob, anaerob fakultatif, dan mikroanaerob. Bakteri aerob akan
berada di permukaan atas medium cair karena ia akan mengambil oksigen bebas dari
udara, bakteri anaerob akan berada didasar jauh dari permukaan, bakteri yang anaerob
fakultatif akan tumbuh menyebar pada medium cair tersebut. Bakteri mikroaerofil
akan tumbuh sedikit di bawah permukaan (Suriawiria, 1986).
Pada pengamatan respirasi bakteri yang telah dilakukan terdapat bahwa
respirasi pada koloni bakteri 1 terjadi secara aerob hal ini dibuktikan pada
pengamatan respirasi bahwa bakteri terdapat pada tabung reaksi di dekat permukaan
tabung. Respirasi aerob menggunakan senyawa anorganik sebagai penerima elektron.
Menurut Utami (2004), kebutuhan akan oksigen bebas dari udara bagi bakteri untuk
respirasi sel sangat berbeda, tergantung pada adanya sistem enzim biooksidatif yang
ada pada tiap spesies sehingga dikenal adanya respirasi aerob dan anaerob.
Sedangkan, respirasi yang menggunakan oksigen bebas sebagai penerima elektron
disebut respirasi aerob. Pada respirasi aerob bakteri dapat menggunakan oksigen
sebagai penerima hidrogen terakhir, sehingga tidak perlu mereduksi hasil antara lain
seperti halnya pada fermentasi, hasil semacam itu dapat dioksidasi secara sempurna
menjadi CO2 Dan H2O (Pelczar, 1986).
Pada hasil praktikum pengamatan tipe respirasi bakteri ini, telah diketahui
bahwa tipe respirasi pada koloni bakteri 2 yang ditemukan di sayur kangkung bertipe
respirasi anaerob fakultatif. Hal ini dibuktikan dengan letak distribusi sel bakteri
dalam tabung yaitu menyebar pada medium cair. Sifat respirasi anaerob fakultatif
adalah bakteri dapat melakukan respirasi menggunakan oksigen jika tersedia.
Organisme aerotoleran dapat hidup walaupun terdapat oksigen di sekitarnya, tetapi
bakteri ini tetap anaerobik karena mereka tidak menggunakan oksigen sebagai
terminal electron acceptor (akseptor elektron terminal) (Wheeler, 1993). Nur (2009)
menyatakan bahwa pertumbuhan mikroba anaerob fakultatif lebih baik pada kondisi
aerob dibandingkan kondisi anaerob. Mikroba anaerob fakultatif merupakan jenis
mikroba yang dapat hidup pada kondisi ada atau tanpa oksigen, tetapi pertumbuhan
pada kondisi aerob lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi anaerob.

J. KESIMPULAN
Pada pengamatan respirasi bakteri yang telah dilakukan terdapat bahwa
respirasi pada koloni bakteri 1 terjadi secara aerob yang dibuktikan dengan terdapat
pada tabung reaksi di dekat permukaan tabung. dan pada koloni 2 menunjukkan tipe
respirasi pada anaerob fakultatif yang dibuktikan dengan letak distribusi sel bakteri
dalam tabung yaitu menyebar pada medium cair. Bakteri aerob berada permukaan
sebab bakteri-bakteri tersebut akan mengambil oksigen bebas dari udara. Organisme
anaerob fakultatif dapat hidup walaupun terdapat oksigen di sekitarnya, tetapi bakteri
ini tetap anaerobik karena mereka tidak menggunakan oksigen sebagai terminal
electron acceptor, tetapi pertumbuhan pada kondisi aerob lebih tinggi dibandingkan
dengan kondisi anaerob.

K. BAHAN DISKUSI

1. Jelaskan perbedaan antara 4 macam sifat respirasi berdasarkan letak distribusi sel
dalam medium nutrium cair!
2. Untuk keperluan apakah penentuan sifat respirasi ini dilakukan?

Jawaban Diskusi

1. Perbedaan Kebutuhan Oksigen,

Respirasi aerob membutuhkan oksigen, sementara reaksi anaerob tidak


membutuhkannya.

Perbedaan Tempat, jika kita lihat pada tabel tahapan respirasi aerob di atas,
kebanyakan proses resprasi aerob terjadi di mitokondria. Sementara respirari
anaerob terjadi di sitoplasma.

Perbedaan Proses dan Tahapan

Pada respirasi aerob, prosesnya cenderung lebih panjang. Terdiri dari 4


tahapan (glikolisis, dekarboslisasi oksidatif, siklus krebs, dan transpor elektron)
sementara pada anaerob reaksinya hanya glikolisis atau fermentasi saja.

Produk yang dihasilkan

Energi yang dihasilkan respiraasi aerob jauh lebih tinggi dibandingkan


anaerob. Respirasi aerob menghasilkan energi bersih 36 ATP (karena saat pindah
dari proses glikolisis di sitoplasma ke Transfer Elektron di mitokondria membutuhkan
2 ATP, jadi dari total 38 ATP - 2 ATP), sedangkan anaerob hanya 2 ATP.

2. Untuk menentukan bagaimana perlakuan terhadap mikroba atau bakteri, pengamatan


terhadap kelompok bakteri yang memiliki perbedaan sifat respirasi dapat dilakukan
pada media pertumbuhan bakteri, baik padat maupun media cair, untuk memperjelas
pengamatan terhadap sifat respirasi bakteri biasanya menggunakan media cair.

L. DAFTAR PUSTAKA

Pelczar, Michael, dkk. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas


Indonesia. hlm: 2-3, 140-142.

Suriawiria, Unus. 1986. Buku Materi Pokok Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit Karunia
Jakarta.Universitas Terbuka. hlm: 43.

Utami, Ulfa. 2004. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: Universitas Islam


Negeri Malang.

Wheeler dan volk. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.

Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.

Suriawiria, U. 1986. Pengantar untuk Mengenal dan Menanam Jamur. Angkasa :


Bandung. 210 Hal

tami, U. 2004. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: Universitas Negeri Islam


malang

Hastuti, U. S. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang : UMM Press


Darmawan, E. 2010. Pertumbuhan Bakteri pada Medium Cair. Semarang:
Universitas Negeri Semarang

DOKUMENTASI

Respirasi Bakteri

Anda mungkin juga menyukai