“Respirasi Bakteri”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mikrobiologi
B. TOPIK
1. Respirasi Bakteri
C. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Kamis/ 12 September 2019
Pukul : 13:30 s/d 17:00 WIB
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas
Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Malang.
D. TUJUAN
Tujuan pelaksanaan praktikum yaitu:
1. Menentukan sifat respirasi bakteri
E. DASAR TEORI
Oksigen bebas dari udara sangatlah penting bagi bakteri untuk respirasi sel,
namun keperluan bakteri akan oksigen bebas tersebut sangatlah berbeda, tergantung
pada adanya sistem enzim biooksidatif yang ada pada tiap spesies, sehingga dikenal
adanya respirasi aerob dan anaerob. Respirasi yang menggunakan oksigen bebas
sebagai penerima elektron disebut respirasi aerob, dan yang menggunakan senyawa
anorganik sebagai penerima elektron disebut respirasi anaerob (Dwidjoseputro,
1994).
Respirasi adalah penggunaan rantai angkut elektron untuk mengantarkan
elektron ke penerima elektron anogranik akhir. Energi dapat diperoleh melalui
fosforilasi oksidatif, tetapi prosesnya dapat menggunakan oksigen sebagai penerima
elektron terakhir (respirasi aerob) atau senyawa anorgnaik lainnya(respirasi anaerob)
(Wheeler, 1988). Kebutuhan akan oksigen bebas dari udara bagi bakteri untuk
respirasi sel sangat berbeda, tergantung pada adanya sistem enzim bioksidatif yang
ada pada tiap spesies sehingga dikenal dengan adanya respirasi aerob dan anaerob.
Respirasi yang menggunakan oksigen bebas sebagai penerima elektron disebut
dengan respirasi aerob, sedangkan yang menggunakan senyawa anorganik sebagai
penerima elektron disebut sebagai respirasi anaerob (Utami, 2004).
Medium cair merupakan medium yang tidak mengandung bahan pemadat
(misalnya serbuk agar). Medium cair dapat dipakai untuk menumbuhkan bakteri yang
akan dipelajari sifat respirasinya. Sifat respirasi bakteri tersebut dapat diketahui dari
tempat berkumpulnya sel-sel bakteri yang ditandai dari letak zona yang tampaka
keruh pada medium cair tersebut (Hastuti, 2012).
Pengamatan terhadap kelompok bakteri yang mempunyai perbedaan sifat
respirasi dapat dilakukan pada media pertumbuhan bakteri, baik media padat maupun
media cair, untuk memperjelas pengamatan terhadap sifat respirasi bakteri biasanya
menggunakan media cair. Dalam media cair pertumbuhan bakteri tersebut dapat
diamati lebih jelas dengan mengamati akumulasi dari sel-sel bakteri yang tumbuh.
Bakteri aerob akan berada dipermukaan atas karena ia akan mengambil oksigen bebas
dari udara, bakteri anaerob akan berada didasar jauh dari permukaan, bakteri yang
anaerob fakultatif akan tumbuh tersebar pada medium cair tersebut, sebagai bakteri
mikroaerofil akan tumbuh sedikit dibawah permukaan (Suriawiria, 1986).
Menurut Darmawan (2010) dalam pemanfatan oksigen untuk respirasinya,
bakteri dibagi menjadi empat kelompok yaitu sebagai berikut:
1. Aerob yaitu kelompok bakteri yang membutuhkan O2 yang sangat banyak
sebagai akseptor akhir dalam oksidasi biologis atau respirasi aerob
2. Anaerob obligat merupakan kelompok bakteri yang tidak membutuhkan
O2 bebas, bahkan apabila kontak dengan oksigen akan mematikan
organisme tersebut.
3. Fakultatif aerob atau fakultatif anaerob, dapat menggunkan O2 sebagai
akseptor elektron, atau sebagai penggantinya, diambil oksigen dari garam-
garam seperti NaNO2. Penggunaan pengganti ini kadang-kadang disebut
juga respirasi anaerob.
4. Mikroaerofil, bakteri kelompok ini akan terhambat pertumbuhannya oleh
oksigen yang jenuh. Pertumbuhan terbaik bagi kelompok organisme ini
adalah konsentrasi yang memiliki oksigen terbatas.
Menurut (Dwijoseputro, 1994), faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
bakteri yaitu:
1. Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25-35.
2. Kelembaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat
menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
3. Sinar Matahari, sinar Ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari
dapat memetikan bakteri
4. Zat Kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu
dapat menghambat bahkan mematikan bakteri
a. Timbangan
b. Watch glass
c. Sendok
d. Kaca Pengaduk
e. Erlenmeyer 500 ml
f. Erlenmeyer 100 ml
g. Tabung Reaksi
h. Gelas ukur 10 ml
i. Kompor gas
j. Otoklaf
2. Bahan
a. Kangkung
b. Bacto pepton
c. Agar powder
d. Aquades
e. Kapas
f. Kain kassa
g. Alkohol 70%
h. Lisol
i. Sabun cuci
j. Kain lap
k. Biakan bakteri
Prodedur Kerja
1. Membuat medium cair dalam tabung reaksi. Setiap tabung reaksi berisi 5 ml
meidum
G. Hasil Pgamatan
Respirasi Sel
H. Analisis Data
(Respirasi Aerob) (Respirasi Anaerob Fakultatif)
I. PEMBAHASAN
J. KESIMPULAN
Pada pengamatan respirasi bakteri yang telah dilakukan terdapat bahwa
respirasi pada koloni bakteri 1 terjadi secara aerob yang dibuktikan dengan terdapat
pada tabung reaksi di dekat permukaan tabung. dan pada koloni 2 menunjukkan tipe
respirasi pada anaerob fakultatif yang dibuktikan dengan letak distribusi sel bakteri
dalam tabung yaitu menyebar pada medium cair. Bakteri aerob berada permukaan
sebab bakteri-bakteri tersebut akan mengambil oksigen bebas dari udara. Organisme
anaerob fakultatif dapat hidup walaupun terdapat oksigen di sekitarnya, tetapi bakteri
ini tetap anaerobik karena mereka tidak menggunakan oksigen sebagai terminal
electron acceptor, tetapi pertumbuhan pada kondisi aerob lebih tinggi dibandingkan
dengan kondisi anaerob.
K. BAHAN DISKUSI
1. Jelaskan perbedaan antara 4 macam sifat respirasi berdasarkan letak distribusi sel
dalam medium nutrium cair!
2. Untuk keperluan apakah penentuan sifat respirasi ini dilakukan?
Jawaban Diskusi
Perbedaan Tempat, jika kita lihat pada tabel tahapan respirasi aerob di atas,
kebanyakan proses resprasi aerob terjadi di mitokondria. Sementara respirari
anaerob terjadi di sitoplasma.
L. DAFTAR PUSTAKA
Suriawiria, Unus. 1986. Buku Materi Pokok Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit Karunia
Jakarta.Universitas Terbuka. hlm: 43.
DOKUMENTASI
Respirasi Bakteri