PENDAHULUAN
diseluruh dunia. Berdasarkan penelitian dalam beberapa dekade ini, fokus primer
pada stroke iskemik yaitu terapi reperfusi jaringan. Rekombinan tissue plasminogen
activator (rTA, alteplase) terapi ini efektif untuk membuka pembuluh darah yang
tersumbat sehingga dapat memperbaiki outcome setelah stroke iskemik. Terapi ini
sangat jarang digunakan khususnya di Indonesia karena kendala banyak hal, sehingga
proses kerusakan otak menetap saat dan setelah serangan akut stroke iskemik.1
Proses kerusakan jaringan terdiri dari beberapa tahap antara lain inflamasi,
eksitotoksisitas, stress oksidatif, apoptosis, dan edem akibat rusaknya sawar darah
otak. Pada stroke hemoragik, kerusakan jaringan terjadi karena kesukan fisik akibat
subarachnoid.1
Banyak komplikasi yang dapat terjadi post stroke. Beberapa diantaranya yaitu,
gangguan kognitif, demensia, dan central post stroke pain syndrome (CPSP) atau
dikenal dengan thalamic pain syndrome. Hal ini terjadi karena rusaknya jaringan otak
banyak penelitian tentang agen neuroprotektif yang efektif untuk melindungi otak
1
Bagian/SMF Saraf RSUD Ulin – FK ULM Banjarmasin
dari proses kerusakan. Banyak neuroprotektif yang menunjukan keberhasilan besar di
tergolong rendah dalam penanganan stroke. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
Tujuan penulisan tinjauan pustaka ini yaitu untuk mempelajari, mengkaji, dan
pada stroke.
2
Bagian/SMF Saraf RSUD Ulin – FK ULM Banjarmasin
2. Peserta didik, yaitu memberikan pengetahuan mengenai fungsi metilcobalamin
3. Pemegang kebijakan, yaitu agar menjadi sebuah topik menarik yang dapat
3
Bagian/SMF Saraf RSUD Ulin – FK ULM Banjarmasin
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai target terapi neuroprotektor untuk mencegah kematian sel. Inflamasi, sitokin
proinflamasi dan reaktif oksigen spesies dilepaskan oleh neuron yang rusak.
Mengaktivasi mikroglia dan molekul adhesi pada sel endotel dan migrasi sel
inflamatori. Infiltrasi sel akan mengaktifkan sitokin dan oksigen spesies kembali
terjadilah kerusakan sawar darah otak dan edema sehingga jaringan neuron lain akan
MMP-9. MMP-2 rendah pada jaringan neuron sehat, meningkat pada stroke. MMP-2
darah.1
4
Bagian/SMF Saraf RSUD Ulin – FK ULM Banjarmasin
menginisiasi proses nekrosis, apoptosis dan autofagi (gambar 2). Apoptosis,
kurangnya suplay darah dan glukosa akan mereduksi sel metabolisme dan
5
Bagian/SMF Saraf RSUD Ulin – FK ULM Banjarmasin
2.1.2 Neuroprotektor
dengan hewan coba antara lain : minocycline, carnosine, asam asiatik, hipotermia,
pada gangguan kognitif dan memori akibat gangguan organik dengan dosis 2400-
Peningkatan gangguan kognitif pada stroke, hasil meta analisis dari beberapa
stroke. Meningkat menjadi 3 dari 10 pasien mengalami demensia saat serangan stroke
berulang. Gangguan kognitif setelah stroke sering terabaikan karena lebih kecil
demensia setelah stroke tergantung volume stroke, derajat kerusakan neuron, adanya
patologis cerebri. Demensia karena stroke iskemik large vessel 40%, cardioembolik
6
Bagian/SMF Saraf RSUD Ulin – FK ULM Banjarmasin
33%, small vessel 16%. Gangguan kognitif atau demensia terjadi kurang lebih 3
Banyak pasien mengeluhkan nyeri kronik setelah stroke. CPSP atau thalamic
pain syndrome adalah penyakit neurologis akibat kerusakan thalamus atau lobus
parietalis karena stroke. Nyeri bisa berupa sensasi terbakar, menusuk, tersayat-sayat,
kebas biasanya disebut allodinia. Stroke iskemik memiliki prevalensi lebih tinggi
mengalami CPSP. 2/3 pasien CPSP mengeluhkan gejala selama 1 bulan, dan jarang
sampai 6 bulan. Tetapi pada beberapa kasus, pasien mengalami hinggan 18 bulan.6
2.3 Metilcobalamin
dan gangguan kognitif. Vitamin B12 atau cobalamin mempunyai 4 analog, yaitu
berperan dalam proses sintesis methionine dari sel serta berperan dalam sintesis
7
Bagian/SMF Saraf RSUD Ulin – FK ULM Banjarmasin
nucleic acid dan protein. Metilcobalamin juga dapat meningkatkan axonal transport
asetilkolin. Farmakokinetik pada pemberian oral, dalam keadaan puasa, kadar puncak
darah tercapai dalam waktu 3 jam. Diekskresi melalui urin 40%-90% dalam 8 jam
pertama.7
Gejala –gejala klinis akibat defisiensi vit B12 : 1. Kelainan hematologis yaitu
antara lain, Lapibal, Methycobal, Kalmeco,dll. Untuk neuropati perifer dosis oral
1500 mcg/hari, dosis injeksi (IM/IV) 500 mcg per kali injeksi, 3x1 minggu.4
dengan 50 pasien stroke iskemik akut untuk menilai hubungan kadar homosistein,
vitamin B12 dan vitamin D dengan level outcome fungsional pasien 3 bulan dan 6
8
Bagian/SMF Saraf RSUD Ulin – FK ULM Banjarmasin
bulan post stroke. Didapatkan hasil, kadar serum vit B12 yang tinggi memiliki
Evidence-based medicine, lebih dari 2.9 juta sampel vit B12 diperiksa,
studi (7 sistematik review dan 11 observasional) tentang hubungan vit B12 dengan
homosistein plasma (produk dari vit B12) sehingga memperlambat onset demensia. 4
sistematik review untuk hubungan terapi vit B12 dengan fungsi kognitif.
Disimpulkan low to moderate quality of evidence, pemberian vit B12 dan asam folat
pada pasien dengan gangguan kognitif ringan dapat memperlambat atrofi otak. 3
randomized controlled trial tentang perbandingan oral vit B12 dengan parenteral.
pemberian parenteral.9,10
Metilcobalamin juga memiliki efek analgetik sehingga cocok diberikan kepada pasien
9
Bagian/SMF Saraf RSUD Ulin – FK ULM Banjarmasin
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
Bagian/SMF Saraf RSUD Ulin – FK ULM Banjarmasin
DAFTAR PUSTAKA
2. Caplan L. Medical complications after stroke. Lancet Neurol. 2010; 9(1): 105-18.
6. The Johns Hopkins Medical Letter. Central Poststroke Pain Syndrome. Healt
Communities, 2013.
9. Healt Quality Ontario. Vitamin B12 and cognitive function: an evidence based
analysis. Ontario Health Technology. 2013; Vol.13; No. 23.pp1-45.
10. Spence JD. Metabolic vit B12 deficiency : a missed opportunity to prevent
dementia and stroke. Nutrition Research. 2016. Vol.36;109-116.
11
Bagian/SMF Saraf RSUD Ulin – FK ULM Banjarmasin