EPILEPSI
BAB I
PENDAHULUAN
• Definisi
Epilepsi didefinisikan sebagai suatu keadaan yang
ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang berselang
lebih dari 24 jam yang timbul tanpa provokasi
• Bangkitan epilepsi (epileptic seizure) adalah
manifestasi klinik yang disebabkan oleh aktifitas
listrik otak yang abnormal dan berlebihan dari
sekelompok neuron
• Sindrom epilepsi merupakan kumpulan gejala dan
tanda klinik yang unik untuk suatu epilepsi; hal ini
mencakup lebih dari sekedar tipe bangkitan tetapi
juga mencakup etiologi, anatomi, faktor presipitasi,
usia awitan, berat dan kronisitas, siklus diurnal dan
sikardian bahkan kadang-kadang prognosis
• Dikenal pula istilah penyakit epilepsi yang merupakan
suatu keadaan patologik dengan satu etiologi yang
spesifik, seperti epilepsi mioklonik progresif pada
penyakit Unverricht-Lundborg.
• Klasifikasi
Ditetapkan oleh International League Against Epilepsy
(ILAE) terdiri dari dua jenis klasifikasi, yaitu klasifikasi
untuk jenis bangkitan epilepsi dan klasifikasi untuk
sindrom epilepsi.
simptomatik
85-95% pada epilepsi mioklonik pd anak
Epilepsi
refrakter : epilepsi dengan bangkitan
berulang, meski telah dicapai kadar terapi
OAE dalam 1 tahun terakhir setelah awitan
Terjadi
akibat kegagalan OAE untuk
mengontrol fokus epilepsi
25-30%penyandang akan berkembang
menjadi epilepsi refrakter
Terapibedah
Stimulasi N. Vagus
Modifikasi tingkah laku
Relaksasi
Mengurangi dosis OAE
Kombinasi OAE
Tujuan khusus terapi bedah :
Membuat penyandang epilepsi bebas kejang
Meningkatkan kualitas hidup penyandang
epilepsi
Menurunkan morbiditas
Menurunkan gangguan psikososial
Meminimalkan defisit neurologik fokal
Kriteria :
Sindrom epilepsi fokal dan simptomatik yang
refrakter terhadap OAE
IQ > 70
Tidak ada kontra indikasi pembedahan
Tidak ada kelainan psikiatri yang jelas
Indikasi :
Epilepsi
refrakter
Mengganggu kualitas hidup
Manfaat operasi lebih besar dibanding resiko
Kontra indikasi :
Kontra indikasi absolut
1. Penyakit neurologik yang progresif (baik
metabolik maupun degeneratif)
2. Sindrom epilepsi yang benigna, yang
diharapkan terjadi remisi di kemudian hari
Kontra indikasi relatif
1. ketidak patuhan terhadap pengobatan
2. psikosis interiktal
3. retardasi mental
SE : bangkitan yang berlangsung > 30 menit /
adanya 2 bangkitan / lebih dimana di antara
bangkitan-bangitan tadi tidak terdapat
pemulihan kesadaran
Kegawat daruratan yang memerlukan
penanganan & terapi segera guna
menghentikan bangkitan (dalam waktu 30’)
SE dikatakan PASTI (established) bila
pemberian benzodiazepin awal tidak efektif
dalam menghentikan bangkitan
Klasifikasi :
SE konvulsi (bangkitan umum tonik klonik)
SE non konvulsi (bangkitan bukan tonik klonik)
LANGKAH SELANJUTNYA
Menentukan fokus epilepsi / zona epileptogenik.
Kandidat operasi epilepsi bila dari seluruh hasil
pemeriksaan terdapat kesesuaian lokasi fokus, tes
Wada, neuropsokologi dan psikiatri.
BAB IX
ASPEK PSIKOSOSIAL EPILEPSI
Problem psikososial terbanyak isolasi sosial,
kurangnya percaya diri, kecemasan dan depresi.
Problem sosial berdampak pada berkurangnya
kualitas hidup penyandangnya terutama mereka yang
mengalami kelainan atau kecacatan neurologik.
Stigma pandangan negatif.