Nadia Rahmah M.
122210101002
Magfiroh Fitdiyawati 122210101099
Fikriatul Hidayah
132210101010
Mia Rahmaniah
132210101016
Wilda Yuniar
132210101024
Stella Christa Santoso 132210101030
Nadiyah Churi M.
132210101046
Miftakhul Jannah
132210101054
Sugi Hartono
132210101062
Fathimatuzzahrah
132210101074
Mia Restu
132210101086
Raras Puspa Wicitra 132210101094
Dita Isnaini Prabawati132210101108
Fara Nur Savira
132210101124
BUPIVACAINE
SEJARAH
INDIKASI
SINTESIS
Sejarah Bupivacaine
Tahun 700 SM hingga awal abad ke-19, Erythroxylum coca
(tanaman Koka) telah digunakan untuk terapi anestesi
Sejarah Bupivacaine
Bupivacaine dipilih karena memiliki efek anestesi
lokal yang paling lama jika dibandingkan dengan
obat anestesi lain
Indikasi Bupivacaine
Efek blokade motorik pada otot perut menjadikan obat ini sesuai
untuk digunakan pada operasi-operasi perut yang berlangsung
sekitar 45 - 60 menit. Lama blokade motorik ini tidak melebih durasi
analgesiknya
Dosis
Efek Samping
Interaksi Obat
Bupivacaine harus digunakan secara hati-hati bila diberikan
pada penderita yang menerima obat-obat aritmia dengan
aktivitas anestesi lokal, karena efek toksiknya dapat bersifat
aditif.
Toksisitasnya
propanolol.
meningkat
bila
diberikan
bersama
SINTESIS BUPIVACAINE
Reaksi 1
Bahan awal:
-picolin-2,6-xylidide
Alkilasi
Butil
Bromida
Garam
Piridin
Reduksi H2
katalis Platinum
Oksida
Produk:
Bupivacaine
(derivat piperidin)
SINTESIS BUPIVACAINE
Reaksi 2
2,6dimetilanilin
piperidine-2carboxylic
acid chloride
N-(2,6dimethylphenyl)-2piperidinecarbox
amide
Alkilasi
Butil
Bromida
Produk:
Bupivacaine
KESIMPULAN
Bupivacaine pertama kali disintetis pada tahun
1957 dan dipasarkan pada tahun 1963. Obat ini
memiliki efek anestesi loKal yang tahan lama,
namun lebih bersifat kardiotoksik jika dibandingkan
dengan ropivacaine dan mepivacaine.
Bupivacaine dapat disintesis dari bahan awal picolin-2,6-xylidide (jalur 1) maupun dari piperidine2-carboxylic acid chloride (jalur 2). Jalur pertama
melibatkan reaksi alkilasi dengan butil bromida dan
reduksi menggunakan H2 dengan katalis platinum
oksida, sedangkan jalur kedua melibatkan reaksi
pembentukan amida dan alkilasi oleh butil bromida.