Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

INDUKSI ANESTESI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Keperawatan Anestesiologi


Pasien Ambulatory

Disusun Oleh:

Azzah Azaria Wulandari 180106013


Dwi Atika Safitri 180106003
Farah Fildzah Rosadi 180106014
Fitrianingsih 180106004

FAKULTAS KESEHATAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami


kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan


nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai
tugas dari mata kuliah Asuhan Keperawatan Anestesiologi Pada
Ambulatory (ODS).

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................4
1.3 TUJUAN............................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1 Definisi Induksi Anestesi...................................................................................5
2.2 Waktu Induksi.....................................................................................................5
2.3 Tanda Induksi.....................................................................................................5
2.4 Persiapan Induksi...............................................................................................5
2.5 Jenis Induksi Anestesi.........................................................................................6
BAB III..............................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pasien yang menjalani anestesi umum biasanya membutuhkan fase
induksi sebelum dilakukan tindakan intubasi endotrakeal. Meskipun
banyak obat yang berfungsi sebagai obat induksi pada anestesi umum,
tetapi pada saat ini propofol dengan onset yang relative cepat, durasi yang
pendek dan dengan efek samping minimal menjadikannya sebagai salah
satu obat yang paling popular sebagai obat induksi (Stoelting dan Hillier,
2006).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Definisi induksi anestesi
2. Waktu induksi
3. Tanda induksi
4. Persiapan induksi
5. Jenis induksi anestesi

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengtahui definisi induksi anestesi
2. Untuk mengetahui waktu induksi
3. Untuk mengetahui tanda induksi
4. Untuk mengetahui persiapan induksi
5. Untuk mengetahui Jenis induksi anestesi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Induksi Anestesi


Induksi anestesi adalah tindakan menghilangkan kesadaran yang
bersifat meniadakan nyeri, yang ditandai dengan hilangnya kesadaran
(sedasi/hipnotik), persepsi nyeri (analgesi), hilangnya memori (amnesi)
dan relaksasi. Tahap peralihan dari keadaan sadar dengan reflek
perlindungan utuh hingga hilangnya reflek bulu mata akibat pemberian
obat anestesi (Murphy et al, 1993).

Induksi anestesia adalah tindakan untuk membuat pasien dari sadar


menjadi tidak sadar, sehingga memungkinkan dimulainya anestesia dan
pembedahan.

2.2 Waktu Induksi


waktu antara obat anestesi diinjeksikan sampai keadaan tidak ada
refleks atau sudah tidak merasakan sakit (stadium operasi).

2.3 Tanda Induksi


Gerakan tidak terkoordinasi, Gelisah dan diikuti dengan relaksasi
yang cepat serta kehilangan kesadaran

2.4 Persiapan Induksi


Untuk persiapan induksi anestesi

STATICS:

S: Scope

T : Tubes

A: Airway

T : Tape I: Introducer
C: Connector

S : Suction, spuit

2.5 Jenis Induksi Anestesi


1. Induksi intravena
Induksi intravena merupakan induksi yang paling
digemari, apalagi sudah terpasang jalur intravena, karena
cepat dan menyenangkan. Induksi intravena hendaknya
dikerjakan dengan hati hati, perlahan, lembut dan
terkendali.
Obat induksi bolus disuntikan dalam kecepatan
antara 30-60 detik. Selama induksi anestesia pernafasan
pasien, nadi dan tekanan darah harus diawasi dan selalu
diberikan oksigen. Imduksi cara ini dikerjakan pada
pasien yang kooperatif.
Contoh obat induksi intravena meliputi:
a. Tiopental dosis 3-7 mg/kg BB
b. Propofol 2-3 mg/kg BB
c. Ketamin 1-2 mg/kg BB
2. Induksi intra muskuler
Induksi yang dilakukan atau disuntikan melalui jalur
intramuskuler. Contoh obat induksi intramuskuler adalah
ketamin dengan dosis 5-7 mg/kg BB onset 3-5 menit
3. Induksi inhalasi
Induksi inhalsi dikerjakan dengan menggunakan
agen inhalasi seperti halotan, isofluran. Induksi ini
sering digunakan pada pasien bayi dan anak ata pasien
yang tidak kooperatif dan belum terpasang jalur
intravena.
Induksi inhalasi dengan sevofluran lebih
disenangi karena pasien jarang batuk, biasanya langsung
diberikan dengan konsentrasi tinggi sampai 8 vol%
sampai konsentrasi dipertahankan sesuai kebutuhan.
Induksi inhalasi dengan enfluran, isofluran dan
desfluran jarang digunakan, karena pasien sering batuk
dan waktu induksi menjadi lebih lama.
4. Induksi per rektal
Cara ini hanya untuk anak atau bayi dengan
menggunakan midazolan atau diazepam suppositoria.
5. Induksi mencuri (sical indukction)
Induksi ini dilakukan pada anak dan bayi yang
sedang tidur, untuk pasien yang sudah terpasang jalur
intravena lebih aman dibanding dengan yang belum
terpasang jalur intravena. Induksi mencuri seperti
induksi inhalasi biasa hanya sugkup muka tetapi tidak
diempelkan pada muka pasien, tetapi diberikan dengan
jarak beberapa sentimeter sampai pasien tertidur setelah
pasien tertidur sungkup muka boleh ditempelkan
kemuka pasien.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Induksi anestesi adalah tindakan untuk membuat pasien dari sadar


menjadi tidak sadar , sehingga memungkinkan dimulainya anestesi dan
pembedahan. Induksi anestesi dapat dikerjakan secara:

a. Induksi intravena
b. Induksi intramuskular
c. Induksi inhalasi
d. Induksi per rektal
e. Induksi mencuri ( sical induction)
DAFTAR PUSTAKA

Said A.,Kartini A.Suryadi., M.Ruswan D. 2002. Jakarta, Bagian Anestesiologi


dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Petunjuk
Praktis Anestesiologi. Edisi ke 2, Halaman 33-35

Anda mungkin juga menyukai