PERCOBAAN V
Disusun Oleh :
Anestetik lokal atau zat-zat penghalang rasa adalah obat yang pada penggunaan lokal
merintangi secara reversibel penerusan impus-impuls saraf ke sistem saraf pusat dan demikian
menghilangkan rasa nyeri, gatal-gatal, rasa panas, atau dingin. Anestetik lokal pertama adalah
kokain, yaitu suatu alkaloid yang diperoleh dari daun suatu tumbuhan alang-alang di pegunungan
Andes (Peru), yang pertama kali digunakan sebagai penghilang rasa nyeri pada pengobatan mata,
kemudian pada kedokteran gigi. Sejak tahun 1892 dikembangkan anestetik lokal secara sintesis
dan ditemukan prokain dan benzokain pada tahun 1905, yang disusul oleh banyak derivat lain
seperti tetrakain, butkain, dan chincokain. Kemudian muncul anestetik lokal seperti
Prokain,lidocain HCl, Hidroklor tiazide (HCT) , Furosemide, dan Spironolakton.
2.2 Teori
2.2.1 PROCAIN-PENICILLIN
Procaine benzylpenicillin juga dikenal sebagai penicillin G procaine , adalah antibiotik
yang berguna untuk pengobatan sejumlah infeksi bakteri. Khususnya digunakan
untuk sifilis , antraks , infeksi mulut , pneumonia , difteri , selulitis , dan gigitan hewan. Ini diberikan
melalui suntikan ke otot .
Efek samping termasuk rasa sakit di tempat suntikan, masalah pembekuan
darah , kejang , dan reaksi alergi termasuk anafilaksis. Ketika digunakan untuk mengobati sifilis,
reaksi yang dikenal sebagai Jarisch-Herxheimer dapat terjadi. Tidak dianjurkan bagi mereka
yang memiliki riwayat alergi penisilin atau alergi prokain. Penggunaan
selama kehamilan dan menyusui relative aman. Procaine benzylpenicillin ada dalam keluarga
obat penicillin dan beta lactam. Ia bekerja melalui benzilpenisilin dan menyebabkan kematian
bakteri. Procaine membuat kombinasi akting panjang.
Procaine benzylpenicillin diperkenalkan untuk penggunaan medis pada tahun 1948. Ini
ada dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia, obat-obatan paling efektif dan aman
yang diperlukan dalam sistem kesehatan
Efek buruk : Pada dosis tinggi prokain penisilin dapat menyebabkan kejang dan kelainan
SSP karena ada prokain di dalamnya. Mekanisme kerjanya adalah bentuk penisilin yang
merupakan kombinasi dari benzilpenisilin dan prokain agen anestesi lokal. Setelah
injeksi intramuskuler dalam, perlahan-lahan diserap ke dalam sirkulasi dan dihidrolisis menjadi
benzilpenisilin - sehingga digunakan di mana diperlukan konsentrasi rendah benzilpenisilin dalam
waktu lama.
2.2.4 FUROSEMID
Furosemida adalah obat yang digunakan untuk mengobati penumpukan cairan (sembap)
karena gagal jantung, jaringan parut hati (sirosis), atau penyakit ginjal (nefropati). Furosemide
juga dapat digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi. Obat ini dapat diberikan
secara intravena atau ditelan melalui mulut. Ketika diminum, biasanya obat mulai bekerja dalam
waktu satu jam, sementara intravena, biasanya mulai bekerja dalam lima menit.
Efek samping yang umum termasuk penuruan tekanan darah saat berdiri (hipotensi
ortostatik), dering di telinga (tinitus), dan kepekaan terhadap sinar matahari. Efek samping yang
berpotensi serius termasuk kelainan elektrolit, tekanan darah rendah, dan gangguan
pendengaran (ketulian). Tes darah direkomendasikan secara teratur bagi mereka yang sedang
menjalani pengobatan. Furosemide adalah jenis loop diuretik yang bekerja dengan mengurangi
reabsorpsi natrium oleh ginjal.
Furosemide ditemukan pada tahun 1962 dan disetujui untuk penggunaan medis di Amerika
Serikat pada tahun 1966. Obat ini masuk dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan
Dunia, obat yang paling efektif dan aman yang diperlukan dalam sistem kesehatan. Pada 2016,
furosemide merupakan obat ke 15 yang paling banyak diresepkan di Amerika Serikat dengan lebih
dari 32 juta resep. Obat ini juga masuk dalam daftar obat terlarang Badan Anti-Doping
Dunia karena khawatir obat itu dapat menutupi obat lain. Obat juga telah digunakan pada kuda
pacuan untuk pengobatan dan pencegahan perdarahan paru yang disebabkan oleh olahraga.
2.2.5 SPIRONOLAKTON
Spironolactone adalah obat yang terutama digunakan untuk mengobati penumpukan
cairan karena gagal jantung , jaringan parut hati , atau penyakit ginjal . Ia juga digunakan dalam
pengobatan tekanan darah tinggi , kalium darah rendah yang tidak membaik
dengan suplementasi , pubertas dini pada anak laki-laki, jerawat dan pertumbuhan rambut yang
berlebihan pada wanita, dan sebagai bagian dari terapi hormon feminisasi pada wanita
transgender.
Efek samping yang umum termasuk kelainan elektrolit , khususnya kalium darah tinggi ,
mual, muntah, sakit kepala, ruam. Pada mereka yang memiliki masalah hati atau ginjal, harus
dilakukan perawatan ekstra. Spironolakton belum diteliti dengan baik pada kehamilan dan tidak
boleh digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi pada kehamilan. Ini
adalah steroid yang memblokir efek hormon aldosteron dan testosteron dan memiliki beberapa efek
mirip estrogen. Spironolakton termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai diuretik hemat
kalium .
3.1 KESIMPULAN
Anastesi umum adalah obat yang menimbulkan keadaan yang bersifat reversibel
dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan. Obat anestesi umum dibagi
menurut bentuk fisiknya dibagi terdiri dari tiga golongan yaitu obat anestesi gas
(inhalasi), obat anestesi yang menguap dan obat anestesi yang diberikan secara
intravena. Anestesi umum yang ideal akan bekerja secara tepat dan baik serta
mengembalikan kesadaran dengan cepat segera sesudah pemberian dihentikan.
Anestesi lokal atau zat penghilang rasa setempat merupakan obat yang pada
penggunaan lokal merintangi secara reversibel penerusan impuls saraf ke sistem
saraf pusat dan dengan demikian menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, gatal
gatal, rasa panas atau dingin. Obat anestesi lokal dibagi menurut bentuk fisiknya
dibagi terdiri dari tiga golongan yaitu senyawa ester, senyawa amida dan senyawa
lainnya. Anestesi lokal adalah teknik untuk menghilangkan atau mengurangi sensasi
di bagian tubuh tertentu. Ada kalangan medis yang membatasi istilah anestesi lokal
hanya untuk pembiusan di bagian kecil tubuh seperti gigi atau area kulit.
3.2 SARAN
Masukan dari pembimbing di dalam maupun di luar jam praktikum sangat
diharapkan demi pemahaman dan kelancaran pembuatan laporan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, J, S & Fessenden, R, J. 1994. Kimia Organik Edisi III jilid 2. Erlangga :
Jakarta.
Ghalib, Achmad Kholish. 2010. Buku Pintar Kimia. Powerbooks : Jakarta.
Kaniawati. 2011. Asam Pikrat. Universitas Malang : Malang.
Pambayun. 2007. Fenol. Http://pambayun.blogspot.com/. Diakses tanggal 13 april
2014.
Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Binarupa aksara : Jakarta.
Sahidin. 2011. Senyawa Alkohol. Http://sahidin.blogspot.com/. Diakses tanggal 13
april 2014.
Slamet, G. 2005. Alkohol dan Fenol. Http://slametguntur.blogspot.com/. Diakses
tanggal 13 april 2014.
Suminar Achmadi. 1990. Kimia Dasar. Erlangga : Jakarta.