• Anestetika umum adalah obat yang dapat menimbulkan anesthesia atau narkosa, yakni seluruh
perasaan dan kesadaran ditiadakan, sehingga agak mirip keadaan pingsan.
• Anestetika umum dapat menekan syaraf pusat, yakni:
1. Analgesia: kesadaran berkurang, rasa nyeri hilang dan terjadi euphoria (rasa nyaman) yang disertai
impian yang mirip halusinasi.
2. Eksitasi: kesadaran hilang dan timbul kegelisahan, hingga tahap ini disebut juga taraf induksi.
3. Anesthesia: pernapasan menjadi dangkal dan teratur, seperti pada keadaan tidur (pernapasan
perut), gerakan mata dan reflex mata hilang, sedangkan otot menjadi lemas.
4. Kelumpuhan sumsum tulang: kegiatan jantung dan pernapasan terhenti.
Penggolongan anestetika umum
berdasarkan penggunaannya
1. Anestetika Inhalasi
- Anestetika inhalasi yang umum
digunakan adalah dinitrogen oksida
(N2O), halotan, isoflurane,
desfluran, dan sevofluran.
- Anestetika umum tidak memiliki
gugus farmakofor
Macam-macam anestetika inhalasi
3. Metoksifluran
Metoksifluran bersifat nefrotoksik, sehingga pada 2000 izin edarnya telah
dicabut AS dengan alasan keamanan.
4. Enfluran
Enfluran meningkatkan denyut jantung, menyebabkan aritmia jantung,
meningkatkan aliran darah otak dan meningkatkan tekanan intracranial, namun
efeknya lebih ringan dibandingkan halotan.
Enfluran dapat menyebabkan konvulsi klonik-tonik apabila digunakan pada
konsentrasi tinggi sehingga tidak dianjurkan pada pasien dengan penyakit kejang.
5. Isofluran
Isofluran dapat mengiritasi pernafasan namun efeknya lebih ringan dibandingkan
desfluran.
Resiko hepatoksisitas dan nefrotoksisitasnya jauh lebih rendah dibandingkan
metoksifluran.
6. Desfluran
Desfluran tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak karena meningkatkan
insiden laryngospasm, batuk, dan meningkatkan sekresi.
Desfluran menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
7. Sevofluran
Sevofluran dilaporkan menyebabkan epilepsy, kejang saat operasi khususnya pada
anak-anak
8. Xenon
• Xenon diproduksi dalam jumlah sedikit sehingga harganya sangat mahal
• Rendahnya efek samping xenon, menyebabkan ia sebagai anestetika yang menarik
untuk dikembangkan.
2. Anestetika intervena
a) Propofol
• Propofol merupakan injeksi hipnotik-
sedatif yang digunakan untuk
menginduksi anesthesia dan sedasi.
b) Etomidat
• Etomidat terdistribusi dengan cepat
setelah pemberian secara intravena ke
seluruh tubuh, konsentrasi pada jaringan
biasanya sama atau melebihi konsentrasi
plasma.
Anestetika lokal
• Anestetika lokal adalah obat yang menghasilkan keadaan anesthesia setempat dengan cara memblok
penghantaran saraf secara reversible.
• Anesthesia setempat merupakan hilangnya rasa atau fungsi gerak pada bagian tubuh tertentu.
• Sifat-sifat dari anestetika lokal:
1. Tidak mengiritasi jaringan dan tidak menyebabkan kerusakan permanen
2. Toksisitas sistemik rendah
3. Efektif jika disuntikkan ke dalam jaringan atau diinginkan secara setempat di kulit atau membran
mukosa
4. Awal kerja anesthesia cepat dengan masa kerja yang pendek
Klasifikasi anestetika lokal
1. Lidokain
2. Mepivakain
3. Prilokain HCl
4. Bupivakain
5. Etidokain HCl
Turunan lain-lain
1. Fenakain HCl
2. Diperodon HCl
3. Dimetisokuin HCl
4. Pramoksin HCl
5. Dibukain HCl