Anda di halaman 1dari 31

PENURUNAN KESADARAN

KELOMPOK B6
Konsep
KonsepKesadaran
Kesadaran::
Kondisi sadar terhadap diri sendiri &
lingkungan
Bangun
Kegawatdaruratan
KegawatdaruratanNeurologik
Neurologik Ketanggapan (awareness)
(wakefulness)
Tidak sadar, tidak terjaga, tidak
terbangun secara utuh
Tidak mampu memberikan
respon yang normal terhadap
Sistem
SistemPengatur
PengaturKesadaran
Kesadaran::
stimulus
Memerlukan pendekatan diagnostik, Kedua Hemisfer Otak
evaluasi dan penatalaksanaan yang cepat ARAS (ascending reticular activating
PENURUNAN
PENURUNAN system)
KESADARAN
KESADARAN
Prevalensi
PrevalensiPe
PeKesadaran
Kesadaran::
Kelainan system anatomi maupun
Inggris (2002-2003)  0,2 %
RSUD Hj. Adam Malik Medan (2019)  30,8 % fungsional Sistem Pengatur Kesadaran
All patients with “sudden onset unconsciousness” admitted to Emergency Departement at a tertiary care hospital in Munich, Germany
(September 2014 until August 2015)

Neurotransmiter:

Kolinergik

Monoaminergik
DEFINISI KESADAARAN
Kesadaran adalah suatu keadaan dimana seseorang sadar penuh
atas dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya

Dapat dinilai : Menghasilkan  pola pemikiran yang


• Derajat kesadaran mendasari kata-kata yang diucapkan atau
• Kualitas kesadaran. hal yang dikerjakan seseorang

Jumlah impuls aferen yang Cara pengelolaan impuls


sampai di korteks serebri afferen oleh korteks serebri

Derajat Kesadaran Kualitas Kesadaran


Dian S. Basuki A. Altered Consciousness Basic, Diagnostic,
and Management. Bagian Ilmu Penyakit Saraf
FISIOLOGI KESADARAN
Kesadaran : interaksi terus-menerus dan
efektif hemisfer otak dan ARAS
Formasio
FormasioRetikularis
Retikularis: :
•• Pencetus
Pencetusaktivitas
aktivitas motorik
motorik
•• Mengatur
Mengatur regulasi
regulasikonjugasi
konjugasi pergerakan
pergerakan bola
bola mata
mata
•• Regulasi sistem respirasi dan sistem
Regulasi sistem respirasi dan sistem
kardiovaskular.
kardiovaskular.
•• Pengaturan
Pengaturanekspresi
ekspresiemosi
emosi
•• Transmisi nyeri
Transmisi nyeri
•• Regulasi
Regulasiaktivitas
aktivitasreflek
reflekyang
yangberhubungan
berhubungandengan
dengan
saraf kranialis.
saraf kranialis.
ARAS
ARAS(ascending
(ascendingreticular
reticularactivating
activatingsystem)
system)
Terdiri
Terdiridari
dari: :Formatio
Formatio retikularis
retikularisbatang
batang otak,
otak, subthalamus,
subthalamus,
hipothalamus
hipothalamus dan dan thalamus
thalamus

Menerima
Menerimainput
inputdari
daritraktus
traktus spinoretikularis,
spinoretikularis, jalur
jalur
anterolateral-lemnikus
anterolateral-lemnikus spinalis,
spinalis, jalur
jalurtrigeminus,
trigeminus,
formasio
formasioretikularis
retikularisbagian
bagianlateral
lateralbatang
batangotak,
otak,jalur
jalur
sensoris
sensoris
Proyeksi
Proyeksike
keKorteks Serebri
KorteksSerebri Proses
Prosesinformasi
informasisensorik
sensorik

KESADARAN
KESADARANPENUH
PENUH
FISIOLOGI KESADARAN

Tiga jalur proyeksi ARAS ke korteks serebri, yaitu:11


Lintasan : 1. Proyeksi ARAS melalui nukleus spesifik retikularis thalami ke korteks
Spesifik serebri
2. Proyeksi ARAS melalui hipothalamus untuk memberi pengaruh pada
Non-spesifik struktur- struktur basal forebrain termasuk sistem limbik
3. Proyeksi aksonal dari neuron-neuron serotonin yang menyusun
KOLINERGI NEUROKIMIA MONOAMINERG
K IK

(A) the dopamine-


synthesizing neurons
(B) the norepinephrine-
synthesizing neurons

(A) The serotonin-


synthesizing neurons
(B) the histamine-
synthesizing neurons
ETIOLOGI PENURUNAN KESADARAN

Traumatik
Traumatik Non-Traumatik
Non-Traumatik
• • Kecelakaan
Kecelakaanlalu
lalu •• Gangguan
Gangguanmetabolik
metabolik
lintas
lintas •• Intoksikasi
Intoksikasiobat
obat
•• Hipoksia
Hipoksiaglobal
global
• • Kekerasan
Kekerasanfisik
fisik
•• Iskemia
Iskemiaglobal
global
• • Jatuh
Jatuh •• Stroke
Strokeiskemik
iskemik
•• Perdarahan
Perdarahanintra
intraserebral
serebral
•• Perdarahan
Perdarahansubaraknoid
subaraknoid
•• Tumor
Tumorotak
otak
•• Kondisi
Kondisiinflamasi
inflamasi
•• Infeksi
Infeksisistem
sistemsaraf
sarafpusat
pusat(ex.
(ex.
Meningitis,
Meningitis,ensefalitis
ensefalitisdan
danabses
abses
serta
sertagangguan
gangguanpsikogenik)
psikogenik)
PENURUNAN KESADAARAN

Kranial Ekstrakranial (Sistemik)

Trauma Non-Trama

● Kontisio serebri Meningitis, ensefalitis, abses serebri



Infeksi ● Hipo/hiperglikemia
Hematom Epidural ● Gang. Elektrolit
● Hematom Subdural ● Gang. Keseimbangan
● Hematom Subarakhnoid asam-basa
● Fraktur Basis Kranium CVA TIA, Stroke iskemik, Stroke Hemoragik ● Hipertensi Emergensi
● Ensefalopati Uremikum
● Intoksikasi Zat
● Syok
Tumor Tumor primer, Tumor Sekunder ● Hipo/hipertemi

Lainnya Koma postictal, Hidrosefalus


1 Defek tombol 2 Defek lampu 3 Defek lampu
dan tombol

Disfungsi
Abnormalitas menyeluruh Disfungsi CNS
pada ARAS hemisfer otak secara umum

PATOFISIOLOGI PENURUNAN KESADARAN


Mekanisme

KETIDAKSA
DARAN
PENEGAKAN DIAGNOSIS
- RIWAYAT
KLINIS -
Penanganan Kegawatdaruratan 1 2 Riwayat Klinis
ABC’s emergency Waktu/onset, pajanan, gejala
management penyerta

Menganalisis gejala 3 4 Riwayat Peny. Sebelumnya


• Sering tampak tidur  ec. kelainan Gejala neurologis yang terjadi
metabolic
sebelum penurunan kesadaran
• Tiba-tiba tidak sadar  e c .
pecahnya pembuluh darah
• pasien dengan riwayat jatuh 
ec.perdarahan intrakranial
TANDA VITAL Glasgow Coma Scale
Pemeriksaan Aktivitas pasien Nilai
• Tekanan darah Membuka mata Membuka mata spontan 4
• Denyut nadi   Membuka mata atas perintah 3
• Laju nafas   Membuka mata bila dirangsang nyeri 2
• Temperatur   Tidak membuka mata bila dirangsang nyeri 1
Berbicara Orientasi waktu, tempat dan perorangan baik 5

  Kalimat dan kata baik, tetapi isi percakapan tak jelas 4

  Kata baik, tetapi kalimat tidak jelas maknanya 3


  Makna kata tidak dapat dimengerti 2
  Tidak keluar kata (bedakan dengan afasia) 1
Gerakan motorik Gerakan mengikuti perintah 6
  Dapat menunjuk lokasi (localizes) 5
  Menarik lengan/tungkai, hanya gerakan aduksi 4
  Gerakan fleksi 3
  Responsi ekstensor 2
  Tidak ada gerakan 1
Interpretasi :
d) Nilai GCS (9-7) : Somnolen
a) Nilai GCS (15-14) : Composmentis
e) Nilai GCS (6-4) : Sopor
b) Nilai GCS (13-12) : Apatis
g) Nilai GCS (3) : Coma
c) Nilai GCS (11-10) : Delirium
POLA NAFAS
Ukuran Dan Reaktifitas Pupil, Serta Gerak Bola Mata

• Tidak adanya refleks pupil terhadap cahaya disebabkan kelainan struktural


• Pupil mengecil dan konstriksi tetapi responsif terhadap cahaya  ec. Ensefalopati metabolik atau
intoksikasi glutamat
• Pupil terfiksasi di tengah  Lesi midbrain
• Pupil pinpoint  akibat lesi di daerah pontin.
PEMERIKSAAN REFLEKS OKULOSEFALIK
RESPON MOTORIC PENURUNAN KESADARAN
Manifestasi Klinis Berdasarkan Tingkat Gangguan
....Diagnosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
 Analisis kimiawi-toksikologi darah dan urin, pencitraan CT-
scan / MRI kranial, EEG dan pemeriksaan LCS
 Analisis gas darah arterial  pasien dg penyakit paru dan
kelainan asam-basa
 Gangguan metabolik  elektrolit, glukosa, kalsium,
osmolaritas, toksik obat obatan (NAPZA), dan fungsi
ginjal/hati

Panduan Praktik Klinis. PERDOSSI. 2016.


Management Tatalaksana
Penurunan Kesadaran

• Suportif
ABC management (Oksigenasi, Pemberian
Cairan dan Nutrisi)

• Kasuatif
- Mengontrol glukosa
- Menurunkan tekanan tinggi intracranial
- Menghentikan kejang
- Mengkoreksi keseimbangan asam-basa
serta keseimbangan elektrolit
- Atasi Infeksi
- Pemberian thiamin
- Pemberian antidotum (contoh: nalokson
pada kasus keracunan morfin)
- Mengontrol agitasi

23
Airway and Breathing and Circulation and
cervical control ventilation bleeding
control

Focal

Diffuse physilogical

Metabolic

Physiciatric

MOVESTUPID
25
26
PROGNOSIS

● Prognosis penurunan kesadaran bersifat luas tergantung kepada penyebab, kecepatan serta
ketepatan dari pengobatan yang diberikan.
● Prognosis jelek bila didapatkan gejala-gejala adanya gangguan fungsi batang otak, seperti
doll’s eye, refleks kornea yang negatif, refleks muntah yang negatif; Pupil lebar tanpa adanya
refleks cahaya; dan GCS yang rendah (1-1-1) yang terjadi selama lebih dari 3 hari.
KESIMPULAN
● Kesadaran adalah kondisi sadar terhadap diri sendiri dan lingkungan. Kesadaran
terdiri dari dua aspek yaitu bangun (wakefulness) dan ketanggapan (awareness).
Kesadaran diatur oleh kedua hemisfer otak dan ascending reticular activating
system (ARAS), yang meluas dari midpons ke hipotalamus anterior.
● Ada tiga kemungkinan mekanisme Kesadaran Terganggu, yaitu adanya Disfungsi
menyeluruh pada hemisfer otak, abnormalistas dari ARAS, Disfungsi CNS secara
umum. Etiologi penurunan kesadaran secara garis besar terbagi menjadi dua,
yaitu: gangguan metabolik/fungsional dan gangguan structural
● Langkah pertama yang harus diperhatikan saat melakukan penilaian pada pasien
dengan penurunan kesadaran baik etiologi yang mendasarinya seperti kelainan
struktural maupun metabolik kondisi medis utama yaitu kondisi jalan napas, pola
pernafasan, dan sirkulasi untuk reperfusi dan oksigenasi sistem saraf pusat
● Prognosis penurunan kesadaran bersifat luas tergantung kepada penyebab,
kecepatan serta ketepatan dari pengobatan yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Akina MT. Patofisiologi Kesadaran Menurun. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran UMI
2. Steven S. Pendekatan Diagnostik dan Tatalaksanan Penurunan Kesadaran. FKUI : 2009
3. AgusP. Incidence Of Loss Of Consciousness in Critically III Patients. International Journals of Innovative Science and Research
Technology Vol 4. Medan : 2019
4. Dian S. Basuki A. Altered Consciousness Basic, Diagnostic, and Management. Bagian Ilmu Penyakit Saraf
5. Plum F., Posner JB., Saper CB., Schiff ND. Plum and Posner’s Diagnostic of Stupor and Coma. Ed IV. Oxford University Press. New
York : 2007.
6. Yudy G. Kesadaran Menurun (Koma). Bahan Ajar Neuropsikiatri. Bagian/ SMF Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin RS Wahidin Sudirohusodo Makassar
7. Mardjono M, Sidharta P. 2012. Kesadaran dan fungsi luhur dalam neurologi klinis dasar. Dian rakyat. Jakarta.
8. Ngoerah IG. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf. Surabaya Airlangga University Press. 1991
9. Cusid JG. Neuroanatomi Korelatif dan Nurologi Fungsional. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. 1991
10. Consciousnes. Alvaiable at : https://neupsykey.com/consciousness-2/. Access : 30 December 2020
11. Ganong W.F (2016). Review of Medical Physiology, 25nd ed. Mc Graw-Hill, Boston.

12. Mardjono,M., & Sidharta, P. Neurologi Klinis Dasar, edisi 6; PT Dian Rakyat Jakarta. 1994
13. Brain Stories. Part of brain which controls consciousness, medical interest. 2018 Avaiable :
https://teddybrain.wordpress.com/2013/08/28/a-brief-review-on-consciousness-from-medical-interest/
14. Avner JR. (2006) Altered states of consciousness. Pediatrics in Review; 27:331-8
15. Taylor DA, Ashwal S. (2006) Impairment of consciousness and coma. Dalam: Swaiman KE, Ashwal S,
penyunting. Pediatric neurology, principles & practice. Edisi ke-4. Philadelphia: Mosby;. h.1378-1400
16. Huff JS, Stevens RD, Weingart SD, Smith WS. (2012) Emergency neurological life support: Approach to the
patient with coma. Neurocritical Care; 17(S1): 54-9.
17. Greer DM, Yang J, Scripko PD, Sims JR, Cash S, Kilbride R, et al. (2012) Clinical examination for outcome
prediction in nontraumatic coma. Crit Care Med.; 40: 1150-6. doi: 10.1097/ CCM.0b013e318237bafb.

18. Harsono.2008.Koma dalam Buku Ajar Neurologi Klinis.GajahMada University Press. Yogyakarta.

19. Partini PT. Endang DW. Pramita G. Kegawatdaruratan Pada Bayi dan Anak. Jakarta : Departemen Ilmu Kesehatan
Anak FKUI-RSCM. 2012

20. Dian S, Basuki A, 2012. Altered consciousness basic, diagnostic, and management. Bagian/UPF ilmu penyakit
saraf. Bandung.

21. Robert DS. Aliaksei P. Tack S. Acute Encephalopaty. Handbook Of Neurocritical Care. 2010

Anda mungkin juga menyukai