Anda di halaman 1dari 2

Tugas dr. Asep Zezen, Sp.

JP

KLASIFIKASI KILLIP

Klasifikasi Killip adalah sistem yang digunakan pada individu dengan infark miokard akut
(serangan jantung), untuk stratifikasi risiko mereka. Individu dengan kelas Killip rendah kurang
mungkin untuk meninggal dalam 30 hari pertama setelah infark miokard mereka daripada individu
dengan kelas Killip tinggi. Klasifikasi Killip dibuat sebagaai berikut :

Tahap 1:
Tidak ada gagal jantung. Tidak ada tanda klinis dekompensasi jantung.
Tahap 2
Gagal jantung. Kriteria diagnostik termasuk krepitasi, gallop S3 dan hipertensi vena. Kongesti
paru dengan ronki basah halus di bagian basal paru.
Tahap 3
Gagal jantung parah. Edema paru Frank di semua bidang paru.
Tahap 4
Syok cardiogenik. Tanda-tanda meliputi hipertensi (SBP ≤ 90 mmHg), dan bukti vasokonstriksi
perifer seperti oligouria, sianosis, dan diaforesis.
Untuk pembuktian klasifikasi Killip dibuat penilitian di unit perawatan koroner sebuah rumah sakit
Universitas di Amerika Serikat dimana 250 pasien dilibatkan dalam penelitian (berusia 28-94,
berarti 64, laki-laki 72%) dengan infark miokard. Pasien dengan serangan jantung sebelum masuk
dikeluarkan. Setelah penelitian didapatkan angka-angka di bawah ini akurat pada tahun 1967. Saat
ini, mereka telah berkurang sebesar 30 hingga 50% di setiap kelas.

Klasifikasi Killip telah memainkan peran mendasar dalam kardiologi klasik, yang telah digunakan
sebagai kriteria stratifikasi untuk studi lainnya. Memburuknya Killip kelas telah ditemukan secara
independen terkait dengan kematian meningkat dalam beberapa penelitian.

Anda mungkin juga menyukai