Anda di halaman 1dari 45

Program Pascasarjana Magister Farmasi Klinik

FARMAKOLOGI OBAT PADA


PENATALAKSANAAN STROKE
Pendahuluan
Stroke : penyakit serebrovaskuler yang terjadi
secara tiba-tiba yang menyebabkan kerusakan
neurologis
Ada dua macam
tipe stroke:
1. Tipe oklusif/
penyumbatan
2. Tipe hemoragik/
perdarahan
http://heart.arizona.edu/sites/heart.arizona.edu/files/spotlight/stroke_hem_iso.jpg
http://medical.cdn.patient.co.uk/images/123.gif
no definitive cause

Anonim, 2013
Pendahuluan
Stroke oklusif atau stroke iskemik
 85%

 Disebabkan oleh adanya sumbatan pada pembuluh


darah otak  aliran darah otak terganggu 
kekurangan oksigen  gangguan saraf dan fungsi
tubuh yang dikontrol oleh daerah otak yang
terpengaruhi
Penyebab: emboli, ateroskelosis, oklusi trombotik
pada pembuluh darah otak
Pendahuluan
Stroke hemoragik
 15%
 Disebabkan karena adanya perdarahan dari
pembuluh darah otak  suplai darah pada daerah
tertentu di otak terganggu
 Perdarahan juga dpt menyebabkan naiknya tekanan
darah intrakranial  kerusakan otak
 Penyebab: kenaikan tekanan darah yang akut atau
penyakit lain yang menyebabkan melemahnya
pembuluh darah
Dipiro, 2002
Dipiro, 2002
Epidemiology
• Di AS, stroke mrp penyebab kematian ke-3 setelah jantung dan
kanker, diderita oleh 500.000 orang per tahunnya
• Indonesia Basic Health Research 2007 on 33 provinces
• Prevalensi stroke 8.2 per 1000 population dan prevalensi tertinggi
di provinsi Aceh (16,6%)
• Stroke penyakit pembunuh pertama
(15,5%)
• Dari 1807 pasien stroke (Oktober
2012 - April 2013)  Ischemic
stroke (67.1%) dan hemorrhagic
stroke (32.9%)
• Hipertensi merupakan faktor risiko
uama hemorrhage stroke (71.2%)
dan ischemic stroke (63.4%), diikuti
diabetes mellitus dan dyslipidemia.
Yudiarto, F, 2014, Indonesia Stroke Registry, Neurology, 82(10)
McKenzie C, 2016
Patofisiologi

STROKE ISKEMIK
(iskemik : defisiensi darah pd daerah tertentu)

 adanya aterotrombosis atau emboli  memutuskan aliran


darah otak (cerebral blood flow/CBF)
 Nilai normal CBF = 50-60ml/100 mg/menit
 Jika CBF < 30 ml/100 mg/menit  iskemik
 Jika CBF < 10 ml/100 mg/menit  kekurangan oksigen 
produksi ATP (energi) berkurang  pompa Na-K-ATPase tidak
berfungsi  depolarisasi membran sel saraf  pembukaan
kanal ion Ca  kenaikan influks Ca secara cepat  aktivase
protease  memicu proses biokimia eksitotoksik  kematian
sel saraf  gejala yang timbul tergantung pada saraf mana
yang mengalami kerusakan/kematian
Patofisiologi

STROKE ISKEMIK
Penyebab:
 atherosklerosis pada arteri
otak (pembentukan
plak/deposisi lemak pada
pembuluh darah)
 hiperkoagulabilitas darah,
peningkatan kadar platelet,
trombosis

Anonim, 2018
Lipoprotein-
associated
phospholipase
A2  a specific
marker of
vascular
inflammation
associated
with
atherosclerosis

http://www.cobblescor
ner.com/strokemonth/

http://www.calgarycm
mc.com/ATHEROSCLER
OSIS.jpg
Patofisiologi
STROKE HEMORAGIK
 Hemoragi merupakan penyebab ketiga tersering
serangan stroke
 Penyebab utama: hipertensi  terjadi jika tekanan
darah meningkat dengan signifikan  pembuluh
arteri robek  perdarahan pada jaringan otak 
membentuk suatu massa  displacement of brain
tissue  otak tidak berfungsi
 Pasien dengan stroke hemoragik sebagian besar
mengalami ketidaksadaran  meninggal
http://www.snays.com/wp- http://www.bendomd.com/378-hemorrhagic-stroke-causes-
content/uploads/2012/10/55.jpg symptoms-treatment.html

http://neurop
www.ma athology-
yfieldclin web.org/chapt
er2/chapter2c
ic.com
Cerebralhemo
rrhage.html
Penatalaksanaan Terapi
Stroke Iskemik
Pendekatan terapi pada fase akut stroke iskemik: restorasi aliran darah
otak dan menghentikan kerusakan seluler yang berkaitan dengan iskemik
Therapeutic window : 12 – 24 jam, golden period : 3 – 6 jam 
kemungkinan daerah di sekitar otak yang mengalami iskemik masih
dapat diselamatkan
Obat-obat yang digunakan:
1. Pentoksifilin  obat hemoreologik  untuk stroke iskemik akut.
Aksinya : Meningkatkan pasokan oksigen ke daerah iskemik dgn
cara mendorong deformabilitas eritrosit dan mengurangi viskositas
darah (dg mengurangi fibrinogen plasma)
Contoh: Erypent, Lentrin, Tarontal (kaptab 400 mg)
2. Naftidrofuril Oksalat  meningkatkan metabolisme otak,
meningkatkan pasokan ATP, mengurangi kadar laktat pada otot
Indikasi: penyakit pembuluh darah perifer
Contoh: Praxilen (Merck) tablet 100 mg dan 200 mg
Penatalaksanaan Terapi
Pentoksifilin
 Derivat xantin
 Diindikasi utk simtom
intermittent claudication
dihasilkan dari peripheral
artery disease
 Obat bisa melalui air susu
Anonim, https://sr.wikipedia.org/wiki/Propentofilin
 Mekanisme aksi
1. Competitive nonselective phosphodiesterase
inhibitor
2. Meningkatkan intracellular cAMP  mengaktivasi PKA 
menghambat sintesis TNF dan leukotrien  menghambat
inflamasi dan innate immunity.
3. Memperbaiki deformabilitas sel darah merah (efek
hemoreologik)  menurunkan viskositas darah dan
menurunkan agregrasi platelet dan pembentukan trombus.
Penatalaksanaan Terapi
Naftidrofuril Oksalat
 Vasodilator  Managemen penyakit vaskuler serebral
dan perifer.
 Meningkatkan metabolisme dan kapasitas oksidatf
seluler
 Antiagregrasi platelet
 Diindikasi utk simtom intermittent claudication
dihasilkan dari peripheral artery disease
 Mekanisme aksi
Antagonis reseptor 5-HT2

Anonim, 2018
Tissue plasminogen activator (abbreviated tPA or PLAT) is a protein involved in the breakdown
of blood clots. It is a serine protease (EC 3.4.21.68) found on endothelial cells, the cells that line the
blood vessels. As an enzyme, it catalyzes the conversion of plasminogen to plasmin, the major
enzyme responsible for clot breakdown. Because it works on the clotting system, tPA (such as
alteplase, reteplase, and tenecteplase) is used in clinical medicine to treat embolic or thrombotic
stroke. Use is contraindicated in hemorrhagic stroke and head trauma. The antidote for tPA in case
of toxicity is aminocaproic acid.
tPA may be manufactured using recombinant biotechnology techniques. tPA created this way may
be referred to as recombinant tissue plasminogen activator (rtPA). Dipiro, 2002
Dipiro, 2002
Penatalaksanaan Terapi
Stroke hemoragik
Pada stroke hemoragik  terapi tergantung pada latar belakang
setiap kasus :
 Perdarahan karena komplikasi pemberian warfarin 
diberi Vit K dan fresh frozen plasma
 Akibat heparin protamin (menginaktifkan heparin)

Akibat komplikasi pemberian trombolitik  asam


traneksamat (synthetic analog of the amino acid lysine)
Mekanisme :
Antifibrinolitik  menghambat secara kompetitif aktivasi
plasminogen menjadi plasmin (molekul utk degradasi fibrin,
protein pembentuk klot darah)
Morais J, 2011
Penatalaksanaan Terapi :
Terapi Pencegahan Stroke

A. Terapi Antiplatelet
Aspirin  menghambat sintesis tromboksan (senyawa yang
berperan dlm proses pembekuan darah
- Dipiridamol
- Tiklopidin dan klopidogrel  jika terapi aspirin gagal
- Cilostazol
B. Terapi Antikoagulan
Masih dalam penelitian, efektif untuk pencegahan emboli
jantung pada pasien stroke
C. Pada wanita : terapi hormon estrogen pada wanita post-
menopause terbukti mengurangi insiden terjadinya stroke
Jeganathan V. S, 2014
Gamboa A, et al., 2005
Penatalaksanaan Terapi :
Terapi Pencegahan Stroke

D. Antihipertensi
 dibutuhkan karena hipertensi merupakan faktor resiko
(50% pada stroke iskemik dan 60% pada stroke hemoragik)
 Penggunaan antihipertensi harus memperhatikan aliran
darah otak dan aliran darah perifer  menjaga fungsi
serebral
Obat pilihan :
Golongan AIIRA (angiotensin II receptor antagonis)
contoh : candesartan
Golongan ACE inhibitor
Penatalaksanaan Terapi :
Terapi Pencegahan Stroke

E. Terapi memulihkan metabolisme otak


Tujuan: - meningkatkan kemampuan kognitif
- meningkatkan vigilance dan mood
- meningkatkan fungsi memori
- menghilangkan kelesuan
- menghilangkan dizzines
Contoh: citicholin, codergocrin mesilate,
piracetam
Citicholin
• Meningkakan densitas reseptor dopamin
• Mencegah gangguan memori
• Dalam klinik digunakan dlm teapi Alzheimer,
cidera otak, strok iskemia, gangguan penglihatan.
• Bioavailabilitas 90%, larut air, ekskresi urin,
low toxicity Anonim,Available at :
druginfo.goldstandard.com/di
Efek : rect/viewStructure.asp?cpnu
m=691
1. Neuroprotective
Mempertahankan komponen membran sel syaraf : fosfatidilkolin, sfingmielin
2. Meningkatkan membran sel syaraf (membran strabilizer)
Meningkatkan kolin untuk sintesis asetilkolin dan membantu membangun
kembali simpanan fosfolipid membran
3. Signaling sel
Meningkakan komunikasi seluler dengan meningkatkan ketersediaan
neurotransmitter mis Ach, NE dan Dopamin
4. Aliran darah ke otak
5. Mencegah inflamasi dan stres  Mencegah stres oksidatif pada sel syaraf
Anonim, Available at:
https://en.wikipedia.org/wiki/Citicoline
Piracetam
• Derivat siklik dari GABA
• Diindikasikan utama utk myoclonus tapi off-label
untuk demensia atau problem kognitif

Mekanisme aksi : Anonim, 2018


 Modulator reseptor AMPA
 Beraksi pada kanal ion dan pembawa ion shg meningkatkan
eksitabilitas sel
 Meningkatkan aliran darah menuju ke otak
 Piracetam memperbaiki funsgi ACh melalui reseptor AChMus 
proses memori
 Piracetam beraksi pada reseptor NMDA glutamat  proses memori
dan learning
 Meningkatkan konsumsi oksigen dalam otak (metabolisme ATP) dan
meningkatkan aktivitas adenilat siklase di otak
Dipiro, 2002
Dipiro, 2002

Anda mungkin juga menyukai