BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyebab kematian nomor dua di dunia dan urutan ke tiga sebagai penyebab
kekurangan suplai oksigen ke otak ketika aliran darah ke otak terhambat karena
putus atau pecahnya arteri di otak. Di negara berkembang 70% kasus stroke
dkk.,2016).Sekitar 85% dri angka kejadian stroke disebabkan oleh stroke iskemik
penyakit tidak menular angka ini meningkat 7% dari hasil RISKESDAS 2013
kasus untuk wilaya Sulawesi Tengah kejadian stroke menempati urutan ke 19 dari
faktor resiko yang dimiliki oleh seseorang.Faktor risiko yang dapat menimbulkan
potensial pada kejadian stroke. Sebuah penelitian yang di lakukan di Rumah Sakit
Solo selatan pada tahun 2013 oleh Dinata dkk mendapatkan hasil 82,3% pasien
1
2
Penanganan hipertensi pada pasien stroke merupakan hal yang sangat penting
kerusakan otak dan saraf (Celin dkk., 2012, Weber dkk., 2014).Terapi
faktor risiko hipertensi pada pasien stroke iskemik, menjadi latar belakang
B. Rumusan Masalah
2. Apasaja jenis obat antihipertensi yang digunakan pada pasien stroke iskemik
C. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui jenis obat antihipertensi apa saja yang digunakan pada
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
dan benar terutama tentang obat antihipertensi pada pengobatan pasien stroke
iskemik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. STROKE ISKEMIK
stroke iskemik adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan/atau gejala
hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang
cepat (dalam detik atau menit) (Lionel, 2007). Stroke dapat menyebabkan
embolik.(Caplan, 2009).
lemak/udara
4
5
Penyebab utama stroke iskemik adalah thrombus dan emboli yang seringkali
kasus tertentu pada edema serebral iskemik dikarenakan adanya infark yang
et al.,2008).
6
b. Terapi Farrmakologi
adalah alteplase 0.9 mg/kg iv (max 90 kg) sampai 1 jam pada pasien terpilih,
dalam onset 3 jam. Pilihan kedua yaitu aspirin 160-325 mg/hari dimulai
dosis bervariasi intra arteri, hingga 6 jam setelah onset pada pasien terpilih.
Faktor yang dapat menimbulkan stroke dibedakan menjadi faktor risiko yang
tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat diubah atau dapat
yang seringkali diawali oleh adanya lesi atau perlukaan pada pembuluh darah
arteri. Faktor risiko yang tidak dapat diubah diantaranya peningkatan usia dan
1. Berat badan
4. Diabetes
6. Penyakit jantung
1) Memiliki sejarah pribadi atau keluarga yang mengalami kondisi ini, serangan
perempuan. Perempuan biasanya terkena kondisi ini pada usia lanjut, dan
Selain itu, perempuan juga, memiliki risiko dari penggunaan Pil KB atau
terapi hormone yang termasuk estrogen, juga dalam kondisi kehamilan dan
melahirkan.
Gejala stroke cenderung terjadi secara tiba-tiba dan hanya selalu menyerang
satu sisi bagian tubuh. Hal ini semakin memburuk dalam jangka waktu 24
golongan :
trombolitik.
1) Aspirin
2) Clopidogrel
1) Heparin
2) Warfarin
3) Penghambat faktor Xa
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh untuk
dinding pembuluh darah, maka resiko terkena stroke semakin besar. Hasil
stroke memiliki risiko 6,18 kali dengan hipertensi dibandingkan dengan yang
tidak stroke. Penelitian lain yang dilakukan oleh Kabi di Rawat Inap
otak menurun pada pasien hipertensi. Studi eksperimental dan klinis telah
autoregulasi dari aliran darah otak bergeser ke arah tekanan yang lebih tinggi,
bagian otak tersebut, thrombus arteri dapat desebabkan oleh satu atau lebih
Bekuan fibrin ini akan menghambat bahkan membantu jalur darah sehingga
iskemik. Emboli bias timbul baik dari intra atau ekstrakranial (termasuk arkus
aorta), atau seperti pada 20% kasus stroke iskemik berasal dari jantung.
jantung tidak teratur), kelainan katup jantung atau kondisi lain dari jantung
sudah dipublikasikan mulai dari januari 1966 sampai dengan agustus 2013.
Kriteria studi periode januari 1996 sampai desember 1999 yang dimasukkan
Sebagai langka awal diagnosis, dokter bertanya kepada pasien atau anggota
a. Gejala yang dialami, awal munculnya gejala, dan apa yang sedang pasien
yang biasanya diawali dengan memeriksa tekanan darah, detak jantung, dan
B. RUMAH SAKIT
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat.
kepada masyarakat ;
kemampuan pelayanannya;
miskin;
l) Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien;
rokok.
15
rujukan tertingi.
tidur.
tidur.
16
menjadi Rumah Sakit Umum Kota Palu dan yang digunakan sampai
(BLUD) sejak 1 Januari tahun 2009 disamping itu RSU Anutapura dinilai
Baik oleh sebab itu Rumah Sakit Umum Anutapura diberikan penghargaan
sentral pertokoan sampai saat ini, maka rumah sakit dipindahkan ke lokasi
sebagai rumah sakit kelas C, pada tanggal 20 juni 2007 RSU Anutapura
jawab di kota Palu, maka kemudian terbitlah Peraturan Daerah Kota Palu :
2006.
1. dr. Roby
2. dr. Victor
KARS-SERT/275/I/2012.
2007 oleh tim Konsultan Bapelkes Gombong Jawa Tengah untuk menuju
Nomor : 10 tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan tata Kerja RSU
Anutapura Palu sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemerintah Kota Palu
(LTD) Kota Palu Nomor : 6 tahun 2008 dipimpin oleh seorang Direktur
Pemerintah Kota Palu dengan melalui proses serta tahap penilaian, maka
kepada Rumah Sakit Umum Anutapura Kota Palu, terhitung mulai tanggal 1
januari 2009 sampai dengan tanggal 26 Februari 2012 dan meningkat lagi
Sulawesi Utara. Luas lahan RSU Anutapura Palu adalah 27,775 M2 serta
Desember 2012 dan kerja sama yang terjalin dengan FKIK UNTAD dimulai
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Sakit Anutapura yang terletak di jalan
kangkung No.1 Kota Palu dengan waktu penelitian dilaksanakan pada Februari-
maret 2020.
C. POPULASI
memenuhi kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu semua pasien stroke iskemik
di Rumah Sakit Anutapura Palu.Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah pasien
21
22
D. SAMPEL
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri yaitu pasien yang masuk
dalam kriteria inklusi akan dijadikan sampel dan diteliti lebih lanjut, berdasarkan
1) Kriteria Inklusi
2) Kriteria Eklsusi
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini yaitu dengan melihat hasil
rekam medik pasien stroke iskemik di rumah sakit Anutapura Palu yang sesuai
dengan kriteria yang meliputi nama pasien, jenis Kelamin, usia, diagnosis,
pengobatan (riwayat obat), dan data penunjang (tekanan darah, kolesterol, gula
darah).
23
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif dan disajikan
dalam bentuk tabel yang memuat data demografi pasien dan pengobatan
pasien.Hasil akhir akhir tampilkan dalam bentuk persentase untuk analisis pola
penggunaan obat.
H. ALUR PENELITIAN
Persiapan Proposal:
1. Studi pustaka
2. Penyusunan Proposal
3. Izin Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
1. Pencarian data melalui data print-out
2. Pengambilan data rekam medis (No RM, umur, jenis
kelamin, diagnosis, lama perawatan)
3. Pengambilan data print-out berupa daftar obat di
instalasi farmasi
Analisis Data
1. Karakteristik subyek penelitian berupa jenis kelamin,
umur, lama perawatan, dan tekanan darah.
2. Analisis deskriptif kualitatif berupa karakteristik pasien
(usia, jenis kelamin, lama rawat inap dan obat hipertensi
yang digunakan).
24
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.1 Sampel
Kriteria inklusi 30
Kriteria eklusi 70
Total 100
jenis kelamin
16.5
16
15.5
15 Series 1
14.5
14
13.5
13
Laki-laki perempuan
2. Umur pasien
Dari tabel 4.2.1 dapat dilihat bahwa peneliti mengelompokkan umur
berdasarkan range yang digunakan berpatokan pada badan statistik
Nasional yang dimana anak-anak (0-11 tahun), remaja (12-25 tahun),
dewasa produktif (25-45 tahun), dewasa non-produktif (46-65 tahun), dan
usia lansia (>65 tahun). Dari pengelompokkan tersebut didapatkan hasil
bahwa range umur yang lebih rentan terkena stroke adalah umur dewasa
hingga lansia yang dimana usia dewasa non-produktif (46-65 tahun) lebih
banyak 16 pasien (53,33%) dan diikuti oleh usia lansia (>65 tahun)
dengan 8 pasien (26,66%) kemudian pasien dengan dewasa produktif (25-
45 tahun) sebesar 6 pasien (20%) sedangkan usia anak-anak dan remaja
tidak ada yang mengalami stroke. Adapun model dalam diagram dapat
dilihat sebagai berikut:
18
16
14
12
10
>65 tahun
8
0
0-11 tahun 12-25 tahun 25-45 tahun 46-65 tahun >65 tahun
Diagram pengobatan
40
30
20
10
persentase %
0 Series 1
ne
n
ril
n
n
id
ril
ol
rta
ta
rta
ip
ol
pi
op
ar
se
m
lsa
sa
di
pr
pt
es
ra
ro
de
lo
so
va
ca
nd
am
fu
an
bi
ca
ril
+c
op
ne
pt
pi
ca
di
lo
am
Jenis obat yang digunakan
4.1.5
No Durasi pengobatan Jumlah pasien Persentase
(n=30) (%)
1. 3 hari 15 pasien 50
2. 4 hari 11 pasien 36.66
3. 5 hari 2 pasien 6.66
16
14
12
10
8
8 hari
6
0
3 hari 4 hari 5 hari 7 hari 8 hari
bahwa pasien dengan tekanan darah sistolik paling banyak berada pada
range hipertensi stage 2 (>160 mmHg) yaitu 17 pasien (56,66) Kemudian
dilanutkan dengan range hipertensi stage 1 (140-159 mmHg) sebanyak 10
pasien (33,33%) lalu pre hipertensi (120-139 mmHg) dengan 3 pasiem
(10%). Sedangkan pada keadaan diastolic kebanyakan pasien dengan
range hipertensi normal yaitu 12 pasien (40%) kemudian dilanjutkan
dengan pasien stage 1 dengan 9 pasien (30%) lalu diikuti dengan
hipertensi stage 2 dengan 5 pasien (16,66%) dan pre-hipertensi dengan 4
pasien (13.33%). Adapun dalam bentuk diagram dapat dlihat sebagai
berkut :
18
16
14
12
10
sistolik
8 diastolik
0
normal Pre-Hipertensi Stadium 1 stadium 2
Grafik 4.1.5 Persentase Pasien Hipertensi Berdasarkan tekanan darah di RSU Anutapura Palu
31
30
25
20
15 sistolik
diastolik
10
0
normal Pre-Hipert... Stadium 1 stadium 2
Grafik 4.1.5 Persentase Pasien Hipertensi Berdasarkan tekanan darah di RSU Anutapura Palu
Sumber: Data Rekam medik RSU Anutapura Palu Periode Juli 2019
Dari tabel 4.1.6 dapat dilihat bahwa kerasionalan berdasarkan tepat
3,33% tidak sesuai, tepat obat sebanyak 93,33% yang sesuai dan 6,66%
tidak sesuai. Sedangkan pada tepat dosis dapat dilihat dari data yang
4.2 Pembahasan
4. Durasi pengobatan
Dari tabel 4.1.6 dapat dilihat bahwa kerasionalan berdasarkan tepat pasien
adalah sebanyak 96,67% pasien yang dinyatakan sesuai dan 3,33% tidak
sesuai, tepat obat sebanyak 93,33% yang sesuai dan 6,66% tidak sesuai.
Pada penelitian ini peneliti tidak melihat ketepatan dosis yang diberikan
pasien diakibatkan keterbatasan data yang dituliskan direkam medic.
Selain itu pergerakan peneliti juga dibatasi oleh pihak rumah sakit karena
menjaga kerahasiaan dari pengobatan yang di terima oleh pasien.
a. Tepat pasien
b. Tepat obat
Pada hasil yang didapatkan bahwa rata-rata pasen menerima obat
dengan tepat yang dimana obat antihipertensi yang diberikan oleh
pasien adalah, amlodipine, captopril,Ramipril, bisoprolol, candesartan,
valsartan dan furosemide. Obat-obat tersebut merupakan drug of
choise dalam penangan hipertensi yang dimana Amlodipin adalah
obat hipertensi dari golongan CCB dihidropiridin yang
berkontraindikasi dengan pasien yang menyusui, angina tidak stabil,
dan pasien yang memiliki riwayat stenosis aorta yang signifikan serta
syok kardiogenik (BPOM, 2015). Bisoprolol atau yang biasa
ditemukan dengan merek dagang betaone adalah obat antihipertensi
dari golongan beta bloker selektif yang merupakan salah satu drug of
choise terapi antihipertensi. Obat ini berkontraindikasi dengan pasien
yang memiliki riwayat gagal jantung dekompensasi yang menghendaki
pemberian inotropik intravena, dan kondisi blok sino-atrial (BPOM,
2015). Candesartan dan valsartan adalah obat antihipertensi dari
golongan ARB yang berkontraindikasi dengan pasien dengan kondisi
menyusui dan kolestasis (BPOM, 2015). Furosemid adalah obat
antihipertensi dari golongan diuretik loop. Sedangkan lasix adalah
salah satu merek dagang dari furosemid. Obat ini berkontraindikasi
pada pasien hipersensivitas, gagal ginjal anuria, hipovolemia, prekoma
dan koma hepatik serta pasien dengan riwayat defisiensi elektrolit
(BPOM,2015).
40
c. Tepat dosis
Dosis merupakan komponen penting dalam melihat kerasionalan
pengobatan yang diberikan pada pasien karena berpengaruh engan efek
terapi ataupun efek samping yang akan diterima oleh pasien. menurut
(JNC, 8) ketepatan dosis dalam pengobatan hipertensi mengacu pada
guadline yang telah tersedia dengan pemberian awal dosis terendah
yang dapat memberikan efek terapi pada pasien. Dalam kasus tertentu
dosis dapat ditingkatkan tetapi tidak melebihi ambang batas dosis obat
tersebut.
41
BAB V
KESIMPULAN
V.1 kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. pasien struk yang berada dirumah sakit anutapura palu yang asuk dalam
kriteria inklusi sebanyak 30 orang. Pada penelitian kali ini jenis kelamin
perempuan lebih banyak dibandingkan pasien dengan jenis kelamin laki-
laki dengan umur yang lebih tua lebih banyak terkena struk disbanding
pasien yang masih muda.
2. penggunaan obat antihipertensi pada pasien struk diberikan sebagai
pengobatan penurunan tekanan darah pasien. Pengobatan antihipertensi
yang diberikan berbeda-beda begitupun durasi lama pengobatan pasien
selama di Rumah Sakit.
V.2 Saran
Sebaiknya ada lanjutan dari penelitian ini yang menggambarkan secara jelas
perbandingan antara pengobatan antihipertensi tertentu pada pasien struk
serta perbandingan farmakoekonomi dalam pengobatan yang dilakukan
pasien.
43
DAFTAR PUSTAKA
4. Dipiro, J.T., Talbert, R,L., Yees, G.C.,Matzke, G.R., Wells, B.G., &
Michael, L posey, (2017), Pharmacotherapy a Phatophysiologic
approach, New York; MC Graw-Hill Companies,Inc, 5109-5148
5. Weber, M. A., Ernesto, L. S., William, B. W. 2013. Clinical Practice
Guedelines for The Management Of Hypertension in The Community A
Statement By The American Society Of Hypertension and The
International Society of Hypertension. The Journal of Clinical
Hypertension. 32, 3-15
12. Laksmi Asanti. 2010. Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke Pada
Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok
Selatan Periode 1 januari 2010-31 Juni 2012.
44
13. Sjahrir. 2009. Gambaran Faktor Risiko Kejadian Stroke Pada Pasien
Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Krakatau Medika Tahun 2011.
16. Guang YJ, Zhou RR, 2011. Gambaran Faktor Risiko Pada Penderita
Stroke Iskemik Yang Dirawat Inap Neurologi RSUP PROF. DR. R. D.
Kandow Manado Tahun 2015.
19. Kemenkes RI, 2017. Profil kesehatan Indonesia 2016. Keputusan Menteri
kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
23. BPOM badan pengawas obat dan makanan. 2015 antihipertensi captopil.
Diakses 29 Agustus 2019, dari pusat informasi obat nasional:
http://pionas.pom.go.id/monografi/captopril
25. BPOM badan pengawas obat dan makanan. 2015 antihipertensi diuretik
furosemid. Diakses 29 Agustus 2019, dari pusat informasi obat nasional:
http://pionas.pom.go.id/monografi/furosemid
46
LAMPIRAN
Diagnosa :
5 84 L 551095 SELULITI -Nacl 0.9 % 16/2/20 18/2/20 -150 80 MmHg - 10 tetes/menit -cairan elektrolit
S, -inj. piracetam -140/70 MmHg - 3x1 / tab - Nootropik neurotonik
DIUTEPE, -inj.ranitidin 25 mg -130/80 MmHg - 2x1 amp -antacedum
NHS -inj.Paracetamol - 3x1 - Analgetik antipiretik
-candesartan tab - 1x8 mg tab -Antihipertensi
6 50 P 551822 DUPLES -RL 18/2/20 19/2/20 -160/ 80 MmHg -20 tetes/menit -cairan elektrolit
+ SUSP -Inf. Peredipin -150/70 MmHg - 2x1/sehari -
NHS -inj. Piracetam -130/80 MmHg - 3x1 - Nootropik neurotonik
-inj. Cefotaxime -120/90 MmHg - 1-2 gram infus - Antibiotik sefalosporin
- bisolvon - 3x1 - mukolitik
-inj. Paracetamol - 4 g / hari - Analgesik antipiretik
-inj. Citicolin - 500 mg/ 2 mL - Vitamin saraf
-amlodipin tab - 1x5 mg tab -antihipertensi
7 59 L 552042 SUSPEC -RL 18/2/20 24/2/20 -190/ 80 MmHg -20 tpm - Cairan elektrolit
NHS -captopril tab -170/80 MmHg - 1x1,5 mg tab - Antihipertensi
-inj. Santagesik -160/70 MmHg - 40 ml / hari - (OAINS)
-lansoprazole tab -140/90 MmHg - 15-60 mg/ hari -Proton pump inhibitor
-inj.citicolin -140 /90 MmHg - 500 mg/ 2 mL - Vitamin saraf
-inj.paracetamol -130/70 MmHg - 4 g / hari - Analgesik antipiretik
8 45 P 547184 ASAFIA + -RL 20/2/20 23/2/20 -160/70 MmHg - 20 tpm -Cairan elektroit
NHS -captopril tab -140/90 MmHg - 1x12,5 mg/ tab - Antihipertensi
-inj. Ranitidine -130 /90 MmHg - 2x1/hari - Antagonis reseptor H2
-ibu profen tab -120/80 MmHg - 2x1/ tab - Non-steroid
-alluporinol tab - 100-600 mg/hari - penghambat xanthine-
-asam tranexamat - oxidase
-inj.citicolin - 500 mg/ 2 mL - Vitamin saraf
52
9 50 P 51138 NHS + -RL 2/2/20 23/2/20 -150/70 MmHg -20 tpm - Cairan elektrolit
CHF -metformin tab -140/80 MmHg - 1x3/ tab - Antidiabetes
-mecobalamin tab -130 /90 MmHg - 3x1/ kap - Vitamin dan neurotopik
-gabapentin tab -120/90 MmHg - 3x1/ tab - Antiepilasi
-amlodipin tab - 1x10 mg/ tab - Antihipertensi
-cefixime tab -200-400 mg/ hari - Antibiotik sefalosporin
10 74 P 326174 SEPSIS + -RL 21/2/20 23/2/20 -150/70 MmHg -20 tpm - Cairan elektrolit
SUSPEC -inj. Piracetam -130/80 MmHg - 3x1 - Nootropik neurotonik
NHS -inj. Citicolin -120 /80 MmHg - 500 mg/ 2 mL - Vitamin saraf
-mecobalamin tab - 3x1/ kap - Vitamin dan neurotopik
-inj.cetorolak - 4X1/hari - OAINS
-captopril tab - 1x12,5 mg tab - Antihiertensi
12 39 P 288787 HIPERTE -RL 24/2/20 26/2/20 -140/90 MmHg - 20 tpm - Cairan elektrolit
NSI -omeprazole tab -130 /90 MmHg - 2x1/ tab - Penghambat pompa proton
-amlodipin tab -120/80 MmHg - 1x5 mg/ tab - Antihipertensi
-paracetamol tab - 3x1/ tab - Antipiretik
13 35 L 546793 SUSP -Nacl 0,9 % 26/2/20 29/2/20 -170/90 MmHg - - Cairan elektrolit
NHS -aspilet tab -160/70 MmHg - 1x1/ tab - Antiplatelet
-clopidogrel tab -130 /90 MmHg - 1x1/ tab - Antiplatelet
-captopril tab -120/90 MmHg - 1x12,5 mg/ tab - Antihipertensi
-atorvastatin tab - 1x1/ tab - Kelompok obat statin
-alprazolam tab - 3x1/ tab - Benzodiazepine
-ramipril tab - 1x2,5 mg/ tab - Ace inhibitor
-paracetamol tab - 3x1/ tab - Antipiretik
53
15 62 L 548791 SUSP, -RL 28/2/20 2/3/20 -160/90 MmHg - 20 tpm - Cairan elektrolit
NHS -inj. Piracetam -140/70 MmHg - 3x1 - Nootropik neurotoik
-inj. Ranitidine -130 /90 MmHg - 2x1 - Antagonis Reseptor H2
- neurodex tab -120/90 MmHg - 1x1/ tab - Vitamin neurotropik
- clopidogrel tab - 1x1/ tab - Antiplatelet
-candesartan tab - 1x8 mg tab - Antihipertensi
16 54 L 520687 NHS + -Ibu profen tab 29/2/20 3/3/20 -170/90 MmHg - 2x1/ tab - Non-steroid
CKD -Nacl 0,9% -150/70 MmHg - - Cairan elektrolit
-inj. Citicolin -140 /70 MmHg - 500 mg/2 mL - Vitamin saraf
-amlodipin tab -120/90 MmHg - 1x5 mg/ tab - Antihipertensi
-mecobalamin tab - 3x1/ kap - vitamin & nerotopik
-Bisolvon - 3x1 - Mukolitik
-gabapentin tab - 3x1/ tab - Antiepilasi
17 75 L 290359 SUSPEC, -Cefixime tab 29/2/20 2/3/20 -140/70 MmHg - 2x1/ kap - Antibiotik sefalosforin
HIPERTE -amlodipin tab -130 /80 MmHg - 1x1/ tab - Antihipertensi
NSI -codein tab -120/90 MmHg - -
-Nacl 0,9% - - Cairan elektrolit
-alprazolam tab - 3x1/ tab - Benzodiazepine
-omeprazole tab - 2x1/ tab - Penghambat pompa proton
-Na.acetil sistein tab - 2x1/ kap - Mukolitik
18 70 P 986047 HIPERTE -RL 2/3/20 4/3/20 -160/70 MmHg - 20 tpm - Cairan elektrolit
NSI -Omeprazole tab -140 /80 MmHg - 2x1/ tab - penghambat pompa proton
TIDAK -amlodipin tab -130/50 MmHg - 1x1/ tab - Antihipertensi
TERKON -Na.acetil sistein tab - 2x1/ kap - Mukolitik
54
TROL
19 56 P 463855 HIPERTE -Amlodipin tab 2/3/20 4/3/20 -150/70 MmHg - 1x1/ tab - Antihipertensi
NSI -domperidone tab -130 /90 MmHg - 2x/ tab - Antiemetik
-candesartan tab -120/80 MmHg - 1x1/ tab - Antihipertensi
-Nacl 0,9% - - Cairan elektrolit
-simvastatin tab - 1x1/ tab - Golongan statin
21 45 P 533259 NHS -RL 4/3/20 6/3/20 -140 /90 MmHg - 20 tpm - Cairan elektrolit
-inj. Citicolin -130/80 MmHg - 500 mg/2 mL - Vitamin saraf
-gabapentin tab -120/80 MmHg - 3x1/ tab - Antiepilasi
-neurodex tab - 1x1/ tab - Antiemetik
-inj. Piracetam - 3x1 - Nootropik neurotopik
-captopril tab - 1x1/ tab - Antihipertensi
22 29 P 217559 ANTIHIP -RL 5/3/20 8/3/20 -140 /90 MmHg - 20 tpm - Cairan elektrolit
ERTENSI -inj. Ranitidine -140/50 MmHg - 2x1 - Autagonis Reseptor H2
-cefadroxil tab -130/90 MmHg - 2X1/ kap - Antibiotik sefalosforin
-paracetamol tab -120/90 - 3x1/ tab - Antipiretik
-bisoprolol tab - 1x 5 mg/ tab - Antihipertensi
23 72 L 534945 NHS -RL 6/3/20 9/3/20 -130/90 MmHg - 20 tpm - Cairan elekrolit
-Ranitidin tab -130 /50 MmHg - 2x1/ tab - Reseptor H2 blocker
-inj. Piracetam -120/90 MmHg - 3x1 - Nootropik neurotopik
-inj. Citicolin -120/80 MmHg - 500 mg/ 2 mL - Vitamin saraf
-mecobalamin tab - 3x1/ kap - Vitamin dan neurotopik
-inj. Ketorolac - 4x1/hari - OAINS
-captopril tab - 1x1/ tab - Antihipertensi
55
24 68 L 273085 NHS dan -Nacl 0,9% 7/3/20 9/3/20 -140 /50 MmHg - - Cairan elektrolik
diabetes -betahistin tab -130/90 MmHg - 3x1/ tab - Histamin analogue
melitus -mecobalamin tab -120/80 MmHg - 3x1/ kap - Vitamin dan neurotoik
-flunarizin tab - 1x1 atau 2x1/tab - Preparat antimigren
-metformin tab - 1x3/ tab - Antidiabetes
-glimepirid tab - 1x1/ tab - Antidiabetes
-captopril tab - 1x1/ tb - Antihipertensi
25 71 L 537404 HIPOGLI -Donperidon tab 7/3/20 9/3/20 -130 /50 MmHg - 2x1/ tab - Antiemetik
KEMIK -inj.Asam tranexamat -110/90 MmHg - 3x1/ sehari - Antifibrinolitik
-inj. Omeprazole -120/70 MmHg - 2x1/ sehari - Proton pump inhibitor
-captopril tab - 1x1/ tab - Antihipertensi
26 59 L 522326 CHF -Nacl 0.9 % 7/3/20 12/320 -190 /50 MmHg - - Cairan elektrolit
NYHA III -inj. ceftriaxone -170/100 - 1-2 gram/ hari - Antibiotik sefalosforin
-inj. Ondansetran MmHg - 2x1/ amp - Antiemetik
-valsartan tab -160/70 MmHg - 2x1/ tab - ARB
-clopidogrel tab -140/90 MmHg - 1x1/ tab - Antiplatelet
-aspilet tab -130/50 MmHg - 1x1/ tab - Antiplatelet
-atorvastatin tab - 1x1/ tab - Kelompok obat statin
-alprazolam tab - 3x1/ tab - Benzodiazepine
-vestrine tab - 2x3/ kap - Mukolitik
-captopril tab - 1x1/ tab - Antihipertensi
27 62 P 489804 HIPERTE -RL 9/3/20 16/3/20 -190 /100 - 20 tpm - Cairan elektrolit
NSI -Inj. Ranitidine MmHg - 2x1 - Autagonis reseptor H2
STROKE -inj. Ketorolac -180/90 MmHg - 4x1/ hari - OAINS
II, CHF -candesartan tab -160/70 MmHg - 1x1/ tab - Antihipertensi
-aspilet tab -140/90 MmHg - 1x1/ tab - Antiplatelet
-clopidogrel tab -140/50 MmHg - 1x1/ tab - Antiplatelet
-Simvastatin tab -130 /50 MmHg - 1x1/ tab - Golongan obat statin
-ISDN tab -110/90 MmHg - 2x1/ tab - Nitrat
56
28 58 L 545810 EMERGE -Inj. Omeprazole 10/3/20 13/3/20 -170/100 - 2x1/ hari - Proton pum inhibitor
NCI I -inj. Piracetam MmHg - 3x1 - Nootropik neurotopik
SUSP -inj.Asam tranexamat -180 /50 MmHg - 3x1/ hari - Antifibrinolitik
NHS -inj. Citicolin -160/70 MmHg - 500 mg/ 2 mL - Vitamin saraf
-inj. Ceftriaxone -130/80 MmHg - 1-2 gram/hari - Antibiotik sefalosforin
-cefadroxil tab - 2x1/ kap - Antibiotik sefalosforin
-amlodipin tab - 1x1/ tab - Antihipertensi
29 61 L 463508 HEMOPA -RL 11/3/20 13/3/20 -140 /50 MmHg - 20 tpm - Cairan elektolit
RESE + -Inj. Piracetam -130/70 MmHg - 3x1 - Nootropik neurotopik
NHS -inj. Citicolin -120/90 MmHg - 500 mg/ 2 mL - Vitamin saraf
-inj. Ranitidine -120/80 MmHg - 2x1 - Autogonis resepor H2
-neurodex tab -1x1/ tab - suplemen vitamin B
-mecobalamin tab - 3x1/ kap - Vitamin dan neurotopik
-furosemid tab - 2x 20 mg/ hari - Diuretik
-vastigo tab - 3x1/ hari - Antagois reseptor histamin
30 75 L 532856 NHS -RL 13/3/20 16/3/20 -140 /50 MmHg - 20 tpm - Cairan elektrolit
-Fenofibrat tab -130/70 MmHg - -
-Inj. Citicolin -110/90 MmHg - 500 mg/ 2 mL - Vitamin saraf
-inj. Ketorolac -120/70 MmHg - 4x1/ hari - OAINS
-mecobalamin tab - 3x1/ kap - Vitamin dan neurotopik
-ranitidin tab - 2x1/ tab - Reseptor H2 Blocker
-piracetam tab - -
-captopril tab - 1x1/ tab - Antihipertensi
57