Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum

m.k Dasar-Dasar Genetika Ikan


Laboratorium Genetika dan Reproduksi Organisme Akuatik
Departemen Budidaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor
2019

PREPARASI KROMOSOM
Rizki Pratama Umardani / C141700081
Kelompok 1 / Shift Pagi
1
Departemen Budidaya Perairan, FPIK, IPB

Abstrak
Preparasi kromosom merupakan kegiatan pembuatan preparat kromosom yang memiliki tujuan menganalisa,
mengamati, dan mengetahui struktur, bentuk, dan jumlah kromosom dari spesies yang digunakan. Spesies ikan yang
dipakai pada praktikum ini seperti larva ikan nila, larva ikan mas, dan larva ikan lele. Untuk mendapatkan preparat
kromosom dilakukan dengan dua cara seperti teknik jaringan padat dan kultur sel darah. Pada praktikum ini dilakukan
teknik jaringan padat. Dimana preparat yang berisikan jaringan larva ikan dibutuhkan dari jaringan spesies yang
digunakan dengan perlakuan yang telah diberikan seperti penambahan larutan kolkisi, larutan, hipotonik, larutan
carnoy, larutan asam asetat glasial, dan pewarnaan dengan larutan giemsa. Didapat hasil pada praktikum ini hasil yang
kurang memuaskan dimana hasil preparat yang telah diamati diabawah mikroskop menunjukan bahwa kromosom pada
jaringan ikan uji tidak dapat dianalisis dengan baik yang disebabkan karena faktor-faktor tertentu.

Kata kunci: Ikan, kromosom, preparasi

Abstract
Chromosome preparation is the activity of making chromosome preparations that have the purpose of
analyzing, observing, and knowing the structure, shape, and number of chromosomes of the species used. Fish species
used in this lab are tilapia larvae, carp larvae, and catfish larvae. To get chromosome preparations is done in two ways
such as solid tissue techniques and blood cell culture. In this lab a solid tissue technique is carried out. Where
preparations containing fish larval tissue are needed from the tissue of species used with the given treatment such as
addition of colchial solution, solution, hypotonic, carnoy solution, glacial acetic acid solution, and staining with giemsa
solution. The results obtained in this lab are unsatisfactory results where the results of preparations that have been
observed under the microscope show that the chromosomes in the test fish tissue cannot be analyzed properly due to
certain factors.

Keywords: Fish, chromosome, preparation

Pendahuluan padat dan diharapkan mendapan hasil yang akurat.


Kromosom adalah badan mikroskopis dalam Pengamatan kromosom berguna untuk menentukan
inti sel yang merupakan struktur sel paling penting bentuk dan jumlah kromosom serta penentuan ploidi.
yang bertugas untuk menurunkan sifat kepada Tahapan-tahapan yang digunakan pada teknik
keturunan (Howe et al. 2014). Kromosom yang jaringan padat meliputi perlakuan kolkisin, perlakuan
terdapat pada sebuah sel haploid tidak pernah hipotonik, fiksasi, pembuatan preparat, pewarnaan
memiliki ukuran dan sifat yang sama. Di dalam dan pengamatan (Aliyeva-Schnorr et al. 2015 ).
kromosom terdapat gen yang mengandung DNA Preparasi kromosom adalah metode yang
yang terbalut dalam satu atau lebih kromosom. Gen- paling tepat untuk menentukan poliploidi untuk
gen menempati posisi tertentu (lokus) dalam menentukan nomor kromosom yang benar serta
kromosom dan mengandung cetak biru berupa kode informasi sebagai kebutuhan penting untuk penelitian
sifat biologis untuk memproduksi fenotipe. Panjang sitogenetika (Rustidja 2014). Preparasi kromosom
rangkaian DNA akan menentukan ukuran dan “banding” (pemitaan kromosom) dapat dianggap
kromosom dan hal ini bervariasi antara suatu spesies sebagai seni serta ilmu. Kromosom yang
dengan spesies yang lain. Panjang kromosom berkisar divisualisasikan secara individual hanya selama
antara 0.2-20 m (Mukti 2017). Perhitungan mitosis dan teknik itu telah dikembangkan untuk
kromosom dapat dilakukan melalui kultur jaringan merangsang sejumlah besar sel untuk memulai divisi
2

melalui penggunaan mitogens seperti akan digunakan dengan melakukan pembuatan larutan
phytohaemagglutinin dan pokeweed dan yang akan digunakan seperti pembuatan larutan
mengumpulkan sel pada metafase menggunakan kolkisin terlebih dahulu lalu ikan dilakukan
spindel inhibitor seperti colcemid. Banyak metode perendaman dengan ikan didalam larutan Kolkisin
yang sekarang tersedia untuk mengidentifikasi selama 6-9 jam untuk memutus benang Spindel dan
kromosom dan mempersiapkan kariotipe untuk tujuan menghentikan pembelakah sel pada fase metafase.
klinis dan penelitian (Rustidja 2014). Kemudian sirip ekor dan badan ikan terutama ikan
Preparasi kromosom memiliki hubungan nila dipotong namun ikan lain seperti larva ikan mas
dengan karyotiping. Menurut Aliyeva-Schnorr et al. dan ikan lele digunakan secara utuh. Potongan
(2015), kurangnya variasi intra individu dalam jumlah jaringan tersebut direndam dalam larutan hipotonik
kromosom diperoleh dari penyebaran yang baik (KCl) selama 60 menit pada suhu ruang dengan
disebabkan oleh perlakuan hipotonik yang lebih baik. tujuan menggelembungkan ukuran sel sehingga
Variasi jumlah kromosom dapat disebabkan kromosom memiliki ruang yang lebih luas dan
kesalahan perhitungan sebagai akibat adanya memudahkan pengamatan pada tahap akhir untuk
penyimpangan dari teknik preparasi kromosom, diamati dan dihitung jumlah kromosomnya. Larutan
hilangnya kromosom pada proses pembuatan preparat hipotonik diganti setiap 30 menit selama waktu
atau selnya aneuploid. Untuk memperoleh metaphase perendaman dengan volume 20 kali volume jaringan.
yang memuaskan, yaitu dengan menggunakan hewan Lalu yang telah direndam dengan larutan hipotonik
yang sehat dan usianya mudah. Pada ikan teleostei difiksasi dengan larutan Carnoy selama 60 menit
jumlah metaphase lebih banyak diperoleh pada ikan untuk menjaga keutuhan kromosom agar tidak
muda dan aktif. Selain beberapa hal diatas masih hancur. Larutan Carnoy diganti setiap 30 menit.
banyak faktor yang harus diperhatikan untuk Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan preparat.
memperoleh hasil preparasi kromosom yang baik. Pada tahap pembuatan preparat, jaringan yang telah
Adapun faktor-faktor tersebut antara lain medium difiksasi diambil dengan menggunakan pinset dan
kultur, ketepatan dalam pemberian dosis kolkhisin, disentuhkan pada tissue atau dikeringkan di tissue
lama perendaman dalam larutan hipotonik, pemberian untuk menghilangkan larutan fiksasi pada jaringan
fiksatif, pewarnaan dan sterilisasi semua alat yang setelah perendaman. Kemudian jaringan tersebut
digunakan (Howe et al. 2014) diletakkan di atas gelas objek cekung (sendok) dan
Tujuan dari praktikum ini mengetahui ditambahkan 3 – 4 tetes Asam Asetat. Setelah itu
struktur, bentuk, dan jumlah kromosom dari spesies jaringan digerak-gerakkan dengan menggunakan alat
yang digunakan. secara hati-hati hingga terbentuk suspensi sel (larutan
menjadi keruh) namun tidak merusak jaringan. Gelas
Metodologi objek yang akan digunakan sebagai preparat
sebelumnya direndam di dalam alkohol 70% minimal
Alat dan bahan selama 2 jam. Suspensi sel yang terbentuk diambil
Dalam menunjang berjalannya praktikum ini dengan menggunakan pipet tetes berujung panjang
dibutuhkan alat dan bahan yang sesuai dengan lalu diteteskan di atas gelas objek yang ditempatkan
kebutuhan praktikum. Adapun alat yang dibutuhkan diatas hot plate (setrika) dengan suhu 45̊ C, dan
pada praktikum ini seperti setrika, timbangan, alat dihisap kembali dengan cepat setelah terbentuk
bedah, gelas objek ( preparat), pipet tetes, bulb, tusuk lingkaran (ring). Pada setiap gelas objek idealnya
gigi, kain kasa, gelas objek cekung atau dapat di ganti dapat dibuat menjadi 3 lingkaran (ring). Selanjutnya
menjadi sendok, dan mikroskop. Sedangkan bahan pada tahap pewarnaan preparat, preparat yang telah
yang dibutuhkan untuk praktikum ini dapat berupa berisi lingkaran diwarnai dengan larutan giemsa
benih ikan nila, larva ikan mas, larva ikan lele, larutan dengan cara memberikan larutan sebanyak 3 – 5 tetes
hipotonik (KCl), larutan kolkisin, larutan carnoy, lalu disebarkan hingga menutupi ring dengan
larutan alcohol 70%, larutan asam asetat glasisal, menggunakan tusuk gigi secara merata. Pewarnaan
giemsa, dan akuades. Kelengkepan alat dan bahan dilakukan selama 30 menit pada suhu kamar. Setelah
sangat diharapkan dalam praktikum ini demi preparat kering dalam waktu 30 menit preparat dibilas
lancarnya praktikum dan memperepat proses kerja dengan menggunakan akuades sampai kering dengan
dari preparasi kromosom. tidak menyisanya air pada preparat pada suhu kamar.
Setelah kering, preparat diamati di bawah mikroskop
Metode untuk mengetahui jumlah kromosom yang terdapat
Metode dari praktikum ini harus sesuai pada preparat tersebut.
dengan prosedur yang sudah ditentukan. Prosedur dari
praktikum ini seperti mempersiapkan bahan yang

Hasil
Dalam melakukan preparasi kromosom dipilih berbagai jenis spesies yang akan digunakan untuk dijadikan
specimen yang akan dilihat jumlah dari kromosomnya, hal tersebut telah disajikan pada tabel berikut :

Tabel 1 Hasil pengamatan preparasi kromosom


3

Jumlah
Nama Spesies Dokumentasi
kromosom

Rizki Pratama Umardani Larva ikan Lele -

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Siti Nurjannah Larva ikan Mas -

(Sumber : Dokumentasi Siti N)

Siti Atikah Deliatama F Larva ikan Mas -

(Sumber : Dokumentasi Siti ADF)

Larva ikan Mas -


Ila Nurlaela
(Sumber : Dokumentasi Ila N)

Annisa Putri Alloybina N Larva ikan Mas -

(Sumber : Dokumentasi Annisa PAN)

Larva ikan Nila


Muhammad Riski bagian badan -
hingga kepala
(Sumber : Dokumentasi Muhammad R)

Haikal Aziz - - -

Viwi Noviza Larva ikan Nila


-
bagian ekor

(Sumber : Dokumentasi Viwi N)


4

Gema Aisyiyah Masruri Larva ikan Lele -

(sumber : Dokumentasi Gema AM)

Dari data yang telah disajikan pada tabel diatas menunjukan species yang digunakan untuk dijadikan sebagai
specimen berbeda-beda dimana data hasil pada tabel tersebut menunjukan bahwa jumlah kromosom yang didapat tidak
ada atau tidak dapat dihitung, diduga penyebab dari tidak dapat dihitungnya jumlah kromosom pada specimen yang
disebabkan karena menumpuknya antar kromosom yang menyebabkan kromosom tidak dapat dihitung jumlahnya.

Pembahasan
Kromosom adalah pembawa gen (terkondensasi) setelah akhir fase interfase dari siklus
yang terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom sel (Said et al. 2013). Kromosom yang terdiri dari dua
berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata chrome kromatid serupa mempunyai lenganpendek (p) dan
yang berarti warna dan soma berarti badan. lengan panjang (q). Kedua lengan kromosom ini
Kromosom dapat diartikan sebagai badan yang dipisahkan oleh suatu bagian yang disebut sentromer
mampu menyerap warna (Howe et al. 2014). Satuan atau lekukan pertama (centromere) dan pada masing-
terkecil dari makhluk hidup adalah sel. Segala masing kromatid terdapat bagian yang disebut
aktivitas sel diatur oleh inti sel (nukleus). Di dalam kinetokor yang berfungsi untuk berpegangannya
inti, terkandung substansi genetik yang terdapat kromosom dengan benang-benang spidel .Pada
dalam kromosom. Kromosom merupakan benda- beberapa kromosom kadang-kadang masih dapat
benda yang halus berbentuk lurus seperti batang atau dilihat adanya lekukan kearah dalam lainnya
bengkok yang berada di dalam nukleus. Karena dapat sehingga memisahkan bagian kecil dari lengan
menyerap warna dengan jelas, maka dapa diamati di kromosom dan lekukan ini dinamakan lekukan
bawah mikroskop. Zat penyusun kromosom disebut sekunder (secondary constriction) (Aliyeva-Schnorr
kromatin dan merupakan jalinan benang-benang halus et al. 2015).
dalam plasma inti (Rustidja 2014). Kromosom tersusun atas DNA yang
Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asam berkondensasi bersama protein histon di dalam inti
ribo nukleat) dan protein. Kromosom homolog (2n) sel, membentuk struktur bernama nukleosom. DNA (
adalah kromosom yang terdapat berpasangan dan deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiriboneukleat
memiliki struktur dan komposisi yang sama. sel yang merupakan substansi pembawa pembentuk
memiliki 2n kromosom (kromosom homolog) disebut nukleosom. Nukleosom-nukleosom berkelompok dan
sel diploid. Bila tidak berpasangan kromosom diberi membentuk benang yang lebih kompak, yang
simbol n kromosom. Sel dengan n kromosom adalah dinamakan benang kromatin. Kromatin akan terlihat
sel haploid, misalnya sel kelamin jantan saja atau sel sebagai benang yang mengandung struktur manik-
kelamin betina saja (Pradeep et al. 2015). Kromosom manik (beads on a string), yakni nukleosom (Winarto
terdiri dari DNA, RNA (asam ribo nukleat) dan 2011). Benang kromatin ini ditemukan di dalam inti
protein. Kromosom homolog (2n) adalah kromosom sel. Ketika sel akan membelah, benang kromatin
yang terdapat berpasangan dan memiliki struktur dan membentuk pilinan yang semakin padat sehingga
komposisi yang sama. sel yang memiliki 2n dapat terlihat menggunakan mikroskop. Struktur yang
kromosom (kromosom homolog) disebut sel diploid. dihasilkan oleh pengompakan benang kromatin
Bila tidak berpasangan kromosom diberi simbol n tersebut dikenal sebagai kromosom. Sebelum sel
kromosom. Sel dengan n kromosom adalah sel membelah, molekul DNA dari setiap kromosom
haploid, misalnya sel kelamin jantan saja atau sel berduplikasi sehingga terbentuk lengan kromosom
kelamin betina saja. Karakter-karakter kromosom ganda yang disebut kromatid. Pada kromosom
paling mudah dipelajari pada fase prometafase dari terdapat suatu daerah terang yang tidak mengandung
mitosis, karena pada saat tersebut kromosom- gen, dinamakan sentromer . Bagian ini memiliki
kromosom tampak tersebar tidak saling tumpang peranan sangat penting pada proses pembelahan
tindih dan masing-masing kromosom berbentuk sel. Di bagian inilah benang gelendong menempel
silindroid dengan empat lengan karena mempunyai 2 untuk bagian kromosom pada masing-masing kutub
kromatid serupa (sister chromatid). pembelahan yang berlawanan (Aliyeva-Schnorr et al.
Setiap kromatid pada kromosom tersusun 2015). Adapun tiga fungsi utama kromosom yaitu
atas molekul-molekul DNA.Molekul-molekul DNA sebagai tempat penyimpanan informasi genetik yang
ini bersatu dengan protein histon membentuk akan diturunkan dari induk ke anak sehingga
nukleosom. Nukleosom-nukleosom ini dengan protein membentuk sifat dan ciri khas individu tersebut,
non histon akan membelit dan memutar membentuk berperan penting dalam proses pembelahan sel, dan
spiral (coil) dan ulir-ulir ini akan meutar dan menentukan jenis kelamin suatu individu
membelit lagi membentuk super spiral (super coil). (Mirzaghaderi 2010).
Dengan demikian kromosom akan tampak memendek
5

Adapun tahapan pada preparasi kromosom lalu disebarkan hingga menutupi ring dengan
yang terdiri dari tahap preparasi jaringan, penyebaran menggunakan tusuk gigi. Pewarnaan dilakukan
sel pada papan preparat, dan akhir proses preparasi selama 20 – 30 menit pada suhu kamar. Preparat
berupa pewarnaan. Prinsip dari preparasi kromosom dibilas dengan menggunakan akuades selama 20 – 30
ini dengan menggunakan bahan kimia yang memiliki menit pada suhu kamar (Mukti 2017).
fungsi menghambat proses pembelahan pada fase Hasil yang didapat pada praktikum ini
metaphase agar mudah diamati dimana pada fase ini dilampirkan pada tabel 1 dimana dapat dijelaskan
merupakan fase saat kromosom sudah menebal dan hasil yang didapat sesuai dengan pengamatan
terletak di bidang ekuator yang belum terpisah satu kelompok 1 shift pagi bahwa preparat yang berisikan
sama lain yang membuat kromosom terlihat lebih kromoson specimen tebal atau tidak dapat dilihat
jelas dibandingkan pada fase lainnya dan mudah sehingga jumlah kromosom tidak dapat dihitung yang
untuk mewarnai kromosom yang akan diamati di atas diduga karena disebabkan penumpukan yang terjadi
preparat (Pradeep et al. 2015). antar kromosom saat peletakan larutan suspensi dari
Pada praktikum ini digunakan jenis metode specimen ke gelas preparat, namun dapat juga
kultur padat, dimana pada metode ini dibutuhkan disebabkan karena pecahnya sel karena terlalu lama
beberapa larutan yang dapat membantu jalannya dalam tahap perendaman dengan larutan hipotonik
praktikum ini seperti larutan kolkisin, larutan yang sesuai dengan penjelasan menurut Pradeep et al.
hipotonis (KCl), larutan carnoy, asam asetat glasial, (2015) bahwa pemberian larutan hipotonik pada
dan giemsa. proses preparasi kromosom dalam waktu yang lama
Kolkisina merupakan alkaloid toksik dan kar akan membuat sel menjadi rusak yang membuat
sinogenik yang diperoleh dari ekstrak kromosom menjadi tidak dapat dilihat dengan baik.
tumbuhan Colchicum autumnale dan beberapa
anggota suku Colchicaceae lainnya, seperti Gloriosa Kesimpulan
superba dengan rumus kimianya C22H25NO6. Preparasi kromosom yang dihasilkan pada
Kolkisina merupakan inhibitor mitosis karena dapat praktikum ini tidak memiliki hasil yang jelas sehingga
mengikat tubulin (suatu protein), konstituen
utama mikrotubula. Mikrotubula memainkan peran jumlah, bentuk, dan tingkat ploidi kromosom ikan
penting dalam pembentukan benang yang diamati tidak dapat dideskripsikan dan tidak
spindelpada mitosis. Selain itu, kolkisina juga dapat diketahui.
merupakan inhibitor motilitas dan aktivitas neutrofil,
salah satu partikel penyusun darah, sehingga memiliki Daftar Pustaka
efek anti-radang (anti inflamatori). Kolkisina dipakai Aliyeva-Schnorr L, Ma L, Houben A. 2015. A fast
luas di bidang biologi/pertanian untuk menghasilkan air-dry dropping chromosome preparation
sel-sel poliploid buatan, karena pemisahan set method suitable for fish in plants. Journal of
kromosom terganggu dan sel-sel memiliki set Visualized Experiments. 106(1): 1-5.
kromosom yang berlipat. Larutan kolkisin atau Howe B, Umrigar A, Tsien F. 2014. Chromosome
kolsemid berfungsi menghentikan pembelahan sel preparation from cultured cells. Journal of
pada fase metaphase. Dimana pada praktikum ini ikan Visualized Experiments. 83(1):1-5
yang digunakan sebagai hewan uji direndam Mirzaghaderi G. 2010. A simple metaphase
menggunakan larutan kolkisin selama 6-9 jam untuk chromosome preparation from meristematic
membuat sel yang terbentuk terhenti pada fase root tip cells of wheat for karyotyping or in
metaphase (Said et al. 2013). situ hybridization. African Journal of
Perlakuan dengan penambahan larutan Biotechnology. 9(3): 314-318.
hipotonik (KCl) memiliki tujuan dimana dengan Mukti AT. 2017. Metode penentuan ploidi pada ikan
ditambahkannya larutan hipotonik seperti (KCl) nila oreochromis niloticus menggunakan
bertujuan agar sel-sel membesar dan kromosom kombinasi sebaran kromosom dan nukleoli
menyebar letaknya (Mukti 2017). Pemberian larutan secara bersamaan. Jurnal Akuakultur Sungai
carnoy digunakan untuk tahapan fiksasi, fiksasi dan Danau. 2(1): 43-50.
sendiri merupakan perlakuan untuk mematikan sel Pradeep PJ, Srijaya TC, Zain RBH, Papini A,
tanpa merusak bentuk dan kandungannya (Said et al. Chatterji AK. 2015. A simple technique for
2013). Penambahan larutan asam asetat glasial chromosome preparation from embryonic
memiliki fungsi yang hampir sama seperti larutam tissues of teleosts for ploidy verification.
carnoy, dimana pada penambahan asam asetat glasial Caryologia: International Journal of
ini bertujuan untuk membuat specimen mengeluarkan Cytology, Cytosystematics and Cytogenetics.
suspense yang terlarut di asam asetat yang akan 64(2): 235-241.
digunakan untuk peletakan di atas gelas preparat Rustidja. 2014. Analisa jumlah kromosom ikan mas
sebelum dilakukan pemberian warna (Winarto 2011). koki (carrasius auratus) tetraploid yang
Sedangkan giemsa merupakan zat pewarna, dimana dihasilkan dengan metode kejutan panas.
pada praktikum ini giemsa diberikan pada tahap Jurnal Perikanan UGM (GMU J. Fish. Sci.).
pewarnaan preparat yang telah berisi lingkaran 6(1):1-8.
suspense yang diwarnai dengan larutan giemsa 20% Said DS, Carman O, Hidayat, Abinawanto. 2013.
dengan cara memberikan larutan sebanyak 3 – 5 tetes Studi kromosom ikan pelangi (Xlelanotaenia
6

lucustris). Jurnal Iktiologi Indonesia. 3(2):


79-86.
Winarto B. 2011. Pewarnaan kromosom dan
pemanfaatannya dalam penentuan tingkat
ploidi eksplan hasil kultur anter anthurium.
J. Hort. 21(2): 113-123.

Anda mungkin juga menyukai