Anda di halaman 1dari 5

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian pada beberapa jurnal yang membahas mengenai keriotipe di


berbagai komoditas tanaman adalah sebagai berikut:
 Kariotipe Bawang Merah Hasil Persarian Bebas
Bahan tanaman yang digunakan, yaitu varietas Biru dan Tiron. Berikut adalah tahapan
pengerjaan penelitian tersebut:
1. Memotong akar tanaman sepanjang ±1 cm. Pemotongan akar dilakukan antara
jam 09.00 – 10.00 waktu setempat dimana akar sedang berada pada tahap
metafase dalam pembelahan mitosis
2. Merendam akar didalam aquades dan memasukkannya ke dalam lemari
pendingan selama 24 jam
3. Merendam akar dalam larutan fixatif carnoy selama 1-24 jam pada suhu
kamar.
4. Membilas dengan aquades sebanyak 3 kali lalu di masukan dalam larutan
pewarna aceto-carmine
5. Memanaskan larutan beserta akar diatas api bunsen hingga mendidih dan
berubah warna menjadi lebih pekat.
6. Mengambil ujung akar yang berwarna lebih pekat menggunakan pinset
kemudian di letakan diatas gelas preparat dan menambahkan gliserin 50% lalu
menutup menggunakan cover glass.
7. Mendokumentasikan sel yang nampak jelas dengan kamera digital.
8. Penghitungan panjang kromosom dan ratio panjang lengan kromosom diukur
menggunakan alat bantu perangkat lunak ImageJ.
9. Data yang diperoleh akan menghasilkan ratio panjang lengan kromosom yang
akan digunakan untuk (a) menentukan bentuk kromosom yang diperoleh
berdasarkan posisi sentromer dan tata nama kromosom ditentukan berdasarkan
Levan et al. (1964), (b) pasangan kromosom homolog (c) penyusunan
Idiogram.

 Kariotipe Salak
Bahan tanaman yang digunakan adalah tanaman asal cangkok yang ditanam di dalam
pot. Berikut adalah tahapan pengerjaan penelitian tersebut:
1. Memotong ujung akar yang meristematis kira-kira 5 mm lalu merendamnya ke
dalam air suling selama 24 jam pada suhu 5-8 °C.
2. Memfiksasi ujung akar dengan larutan Carnoy (6 etanol : 3 kloroform : 1 asam
asetat glasial, v/v) selama 24 jam pada suhu kamar.
3. Menghidrolisis dengan larutan HCI IN selama 5-10 menit pada suhu kamar,
kemudian mencucinya dengan air suling.
4. merendam cuplikan ujung akar dalam larutan aceto-orcein 2% selama 24 jam
pada suhu kamar untuk diwarnai.
5. Menghilangkan tudung akar pada cuplikan ujung akar dengan jarum preparat
dan bagian meristematis (kurang lebih 0,5 mm) diambil lalu diletakkan pada
gelas preparat.
6. Menetesi preparate dengan asam asetat 45%, lalu ditutup dan dipencet
(squash).
7. Mendokumentasikan kromosom yang nampak jelas dengan kamera digital.
8. Menganalisis fifat morfologi kromosom tanaman salak berdasarkan gambar
kromosom hasil pemotretan dan data pengamatan panjang dan bentuk
kromosom.

 Kariotipe Pisang Mauli


Bahan tanaman yang digunakan adalah akar anakan pisang Mauli yang tingginya
antara 15 – 40 cm. Berikut adalah tahapan pengerjaan penelitian tersebut:
1. Mengambil ujung akar sekunder yang panjangnya sekitar 3 – 5 mm pada
pukul 08.00 pagi dari cabang akar primer yang berada bagian bawah.
2. Merendam ujung akar tersebut dalam larutan para-diChlorobenzene (PDB)
jenuh selama 2 jam pada temperatur 10 °C.
3. Mencuci akar dengan akuades dan memfiksasinya ke dalam larutan Carnoy
(asam asetat glasial : etanol = 1 : 2) selama 3 jam pada temperatur 30 °C., lalu
akar dicuci dan dikeringkan dengan kertas tisu.
4. Memaserasi ujung akar dalam larutan 1 N HCl pada temperatur 30 °C.selama
1 menit.
5. Mmberi warna akar dengan cara merendam ujung akar tadi dalam acetic-
orcein 2% selama 3 jam.
6. Meletakkan pada gelas objek dan ditutup dengan cover glass lalu dilakukan
peremasan sehingga ujung akar menjadi sangat pipih. Pengamatan pewarnaan
kromosom dilakukan terhadap sepuluh sel yang bermetafase dari akar yang
berlainan.
7. Mengamati kromosom dan memotretnya dengan mikroskop Nikon Microphot
dengan pembesaran 1000 X.
8. Menganalisi dan menyesuaikan dengan bentuk masing-masing berdasarkan
cetakan tersebut jumlah kromosom dan menghitung panjang lengan
kromosom.
9. Memasangkan setiap kromosom dengan kromosom homolognya dengan
menggunakan diagram pencar.

 Kariotipe Bawang Merah Melalui Deteksi Nucleolus Organizer Regions


Penelitian dilakukan di laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tanaman, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta dari bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Januari 2019.
Bahan tanaman yang digunakan adalah akar tanaman Allium cepa L. Aggregatum
group varietas Tiron asal Bantul D.I. Yogyakarta. Berikut adalah tahapan pengerjaan
penelitian tersebut:
1. Mengambil sampel ujung akar dari umbi bawang merah (Allium cepa L.
Aggregatum group) yang telah dikecambahkan. pukul 08.00–08.30 WIB.
2. Memfiksasi ujung akar menggunakan metode modifikasi larutan Carnoy II
sesuai dengan metode Setiawan et al. (2018b).
3. Merendam akar ke dalam larutan etanol: asam asetat : kloroform dengan
perbandingan 6:3:1 selama 3 jam pada suhu ruang.
4. Memfiksasi sampel dengan larutan etanol : asam asetat dengan perbandingan
3:1 selama 1–5 hari.
5. Mencuci sampel dengan aquades sebanyak 3 kali. Merendam sampel akar
dalam larutan aceto-carmine selama minimal 15 menit.
6. Memotong sampel akar dan menetesi dengan 15 L asam asetat 60%.
7. Meletakkan preparat kromosom di atas kaca objektif dan menutupnya dengan
kaca penutup lalu di-squeeze. Jika preparat kromosom dengan fase metafase
yang menyebar sudah diperoleh, maka kaca preparat disimpan di freezer
−70C selama semalam.
8. Mencungkil kaca penutup menggunakan silet dan menetesi dengan asam
asetat 60% dan dikeringkan diatas panas api bunsen beberapa detik. Proses ini
dilakukan 2–3 kali hingga warna merah pada preparat pudar.
9. Membuatan larutan silver berdasarkan metode Goodpasture dan Bloom (1975)
dengan beberapa modifikasi, yaitu membuat larutan buffer 0,02 g sodium
sitrat dalam 500 mL aquades dengan air yang diberi asam formik sehingga
memiliki pH 4.
10. Selanjutnya, 1 mL larutan buffer dan 0,5 g AgNO3 ditambahkan ke dalam
microtube, dan divortex hingga homogen. Preparat yang sudah siap ditetesi 15
L larutan perak, ditutup kaca penutup, dan disimpan dalam moisture chamber
serta diinkubasi pada suhu 60ºC selama 1,5 jam.
11. Preparat diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 40. Citra kromosom
kemudian diambil dengan menggunakan kamera optilab.
12. Pola kondensasi dari citra kromosom dianalisis menggunakan CHIAS IV
(Chromosome Image Analysis) (Kato et al. 2009) dan Adobe photoshop CS6.
Variabel kuantitatif yang diamati meliputi: jumlah kromosom, ukuran
kromosom (lengan panjang dan pendek), bentuk kromosom berdasarkan
ukuran relatif terhadap rasio lengan panjang dan pendek, kariogram, dan
ideogram. Klasifikasi bentuk kromosom mengikuti metode Levan et al.
(1964).

Anda mungkin juga menyukai