Anda di halaman 1dari 5

Pembuatan Preparat Squah akar Bawang Merah dan Putih A. Tujuan 1.

Membuat preparat akar bawang dan bawang putih menggunakan metode squash dengan pewarnaan acetocarmin. 2. Menganalisis hasil preparat pembuatan akar bawang merah dan bawang putih menggunakan metode squash dengan pewarnaan acetocarmin.

B. Dasar Teori Tumbuhan pada awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak. Tumbuhan yang mengalami pembelahan sel secara tidak langsung disebut mitosis. Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel induk (Setjo, 2004). Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut. Peristiwa ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hampir semua organisme. Mitosis memiliki beberapa tahapan meliputi profase metafase, anafase, dan telofase (Mulyani, 2010) 4 tahapan mitosis antara lain yaitu : 1. Profase, merupakan fase pembelahan mitosis paling lama dan memerlukan banyak energi. Peristiwa yang berlangsung benang kromatin menjadi kromosom, lalu kromosom mengganda menjadi dua kromatid tetapi masih melekat dalam satu sentromer, membran inti dan nukleus lenyap, dan sentromer memisah menjadi dua sentriol dan masing-masing terbentang benang spindle. 2. Metafase, merupakan fase pembelahan paling singkat dan memerlukan energi sedikit. Pada tahap ini kromosom terletak berjajar pada bidang ekuator. Bagian sentromer kromosom berikatan dengan kinetokor yang berhubungan dengan benang spindle. Pada fase ini kromosom terlihat jelas. 3. Anafase, sentomer membelah, lalu benang spindle menarik kromosom menuju ke kutub sel yang saling berlawanan yang dipengaruhi oleh enzim dynein.
1

4. Telofase, pada tahap ini kromosom berubah menjadi kromatin, membran inti dan nukleus terbentuk kembali dan terjadi sitokinesis (pembagian sitoplasma)sehingga dihasilkan dua sel yang identik dengan sel semula.

Pembelahan yang terjadi pada ujung akar, adalah pembelahan awal. Mitosis terjadi dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang), mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus (Margono,1973). Proses mitosis ini terjadi bersama dengan pembelahan sitoplasma dan bahanbahan di luar inti sel. Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel iduknya (Crowder 1998).

C. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan antara lain: silet, gelas penutup, gelas benda, spuit, pipet, botol flakon, bak plastik, panci, kuas, mikroskop, digital kamera dan termometer. Bahan yang digunakan antara lain: akar bawang merah dan bawang putih, es batu, air panas, larutan asam asetat glasial, larutan HCl 1N, akuades, gliserin, dan zat warna acetocarmin.

D. Cara Kerja Melakukan pengakaran akar bawang merah dan bawang putih selama 7 hari. Memotong pada pukul 15.00 ujung akar bawang merah dan bawang putih masingmasing 10 dengan silet tajam di atas gelas benda sepanjang 5 mm. Pemfiksasian potongan ujung akar dalam botol flakon yang berisi 2,5 ml larutan asam asetat glasial 45% pada bak plastik air es dengan suhu 4 0C selama 15 menit. Pencucian dilakukan dengan cara mengganti larutan fiksatif dengan akuades sebanyak 3 kali menggunakan spuit di dalam botol flakon.
2

Penghidrolisisan ujung akar bawang menggunakan HCL 1N sebanyak 2,5 ml pada panci berisi air panas dengan suhu 600C sampai akar berwarna transparan. Pencucian dilakukan dengan mengganti larutan HCl 1N dengan akuades sebanyak 3 kali menggunakan spuit di dalam botol flakon. Pewarnaan menggunakan acetocarmin sebayakan 2,5 ml selama 2 jam di dalam botol flakon. Penggantian acetocarmin dengan gliserin 1ml untuk merendam potongan akar sebagai larutan stok. Afixing dengan mengambil potongan ujung akar dari botol flakon dengan menggunakan kuas meletakkan di atas gelas benda dan memotong menggunakan silet tajam sepanjang 2 mm dari pangkal akar dibuang (warna terang). Mounting dengan memberi 1 tetes laruatan gliserin pada ujung akar selanjutnya memencetnya dengan kaca penutup mendorongnya menggunakan jari telunjuk. Penyegelan tepi gelas penutup menggunakan kutek transparan. Mengamati di bawah mikroskop dengan perbesaran kuat dan melakukan analisis.

E. Hasil Pukul Bawang Merah Bawang Putih Keterangan

15.00
1 1

Perbesaran 400X 1. inti sel

F. Pembahasan Preparat squash akar bawang merah dan bawang putih tidak menunjukkan perbedaan dimana tidak terjadi pembelahan mitosis. Secara umum preparat terwarnai dengan baik inti sel terwarna merah dibandingkan dengan sitoplasma ataupun organel sel lainya tetapi belum terlihat jelas. Preparat tampak masih tebal tetapi bersih, selain itu warnanya belum kontras dan terdapat gelembung udara untuk bawang putih. Preparat belum kontras karena pada saat squash tertumpuk preparat lain. Preparat terdapat gelembung karena waktu menutup berada pada posisi yang salah dan tidak membiarkan glyserinnya berkapilaritas.

G. Kesimpulan 1. Preparat akar bawang merah dan bawang putih dapat dibuat menggunakan metode squash dengan pewarnaan acetocarmin.
4

2. Acetocarmine dapat mewarnai preparat akar bawang merah dan bawang putih dengan baik. 3. Pada pukul 15.00 WIB tidak terjadi fase mitosis. H. Saran 1. Dalam pembuatan preparat harus memperhatikan waktunya untuk hidrolisis dan pewarnaan. 2. Dalam squashing harus ditekan, agar sel-selnya terpisah-pisah dan dapat diamati. I. Daftar Pustaka Crowder, L. V. 1998. Genetika Tumbuhan. Yoyakarta: gajah mada universitas press. Margono, Hadi. 1973. Pengaruh Colchicine Terhadap Pertumbuhan Memanjang Akar Bawang Merah (Alium cepa). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: IKIP. Mulyani, Sri. 2010. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius. Rudyatmi, Ely. 2013. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Anda mungkin juga menyukai