Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

PREPARAT MASERASI
JENGGER AYAM (Celosia cristata)

Disusun oleh :
Nama : AINUR QOMARIAH
NIM : 201610070311087
Kelas : BIOLOGI V B

LABORATORIUM BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
I. JUDUL
Preparat Maserasi Jengger Ayam (Celosia cristata)
II. TUJUAN
Membuat preparat yang dapat memberi gambaran yang jelas mengenai
bentuk-bentuk sel.
III. METODE
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
- Pisau
- Silet
- Kaca penutup
- Kaca benda
- Hotplate
- Cawan petri
- Mikroskop
- Beaker glass
- Pinset
- Pipet tetes
- Erlenmeyer
3.1.2 Bahan
- Batang tumbhan Jengger Ayam (Celosia cristata)
- Aguades
- Larutan KOH 10%
- Asam Nitrat 10%
- Asam Cromat 10%
- Larutan pewarna safranin
- Larutan alkohol 30%, 50%, 70%, 80%, dan 96%
- Xylol
- Enthelen
3.2 Prosedur Kerja
1. Memotong batang sekitar berukuran 2 cm.
2. Meletakkan pada beaker glass.
3. Memberikan aquades, kemudian merebus di atas hotplate.
4. Mendinginkan, membuang aquades dan mengganti dengan KOH
10%, kemudian direbus selama 3 menit.
5. Memindah bahan ke cawan petri dan mencuci dengan aquades.
6. Menetesi bahan dengan campuran : Asam Nitrat 10% : Asam Cromat
10%. 1 tetes : 1 tetes membiarkan sampai lunak.
7. Mencuci dengan aquades.
8. Menetesi dengan pewarnaan safranin selama 1 jam.
9. Mencuci dengan aquades.
10. Mendehidrasi dengan larutan alkohol 30%, 50%, 70%, 80% dan 96%
masing-masing selama 3 menit.
11. Mendealkoholisasi campuran alkohol : xylol 3:1, 1:1, 1:3 masing-
masing selama 3 menit.
12. Memindah bahan ke kaca benda untuk diamati (mengambil bahan
yang paling kecil dan transparat tepatnya di bagian tengah batang).
13. Menetesi xylol agar tidak kering.
14. Mengamati penebalan dinding sekunder pada trakea menggunakan
mikroskop.
15. Memetesi xylol yang kedua langsung diberikan enthelen dan
mkemudian menutup dengan kaca benda.

IV. DATA PENGAMATAN


4.1 Foto Preparat Batang Jengger Ayam (Celosia cristata)
a. Pewarnaan Safranin

Keterangan :
1. Penebalan dinding skunder pada trakea berbentuk spiral 1.
2. Penebalan dinding skunder pada trakea berbentuk spiral 2.
Gambar 4.1.a Preparat Maserasi Batang Jengger Ayam (Celosia
cristata) pewarnaan Safranin
Topik : Preparat Maserasi Jengger Ayam (Celosia cristata)
Sub-topik : Batang jengger Ayam (Celosia cristata) Pewarnaan
Safranin
Potret : Kamera Lenovo Vibe K4 Note, 13 MP
Perbesaran : 10 x 10
Tanggal pengambilan gambar : 27 Oktober 2018

4.2 Foto Literature

(Sumber : Kurniawati dkk, 2015)


V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cariophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Celosia
spesies : Celosia cristata

5.2 Preparat Metode Maserasi


Preparat maserasi berfungsi atau digunakan untuk mengetahui
anatomi jaringan pembuluh pada suatu tumbuhan. Pembuatan pada
preparat ini yaitu menggunakan metode maserasi. Menurut Kurniawati
dkk (2015) menyatakan bahwa metode maserasi dilakukan dengan proses
pelunakan tissue (jaringan) keseluruhan atau sebagian saja dengan jalan
perendaman dalam air atau larutan tertentu. Maserasi ini merupakan
salah satu metode dalam mikroteknik. Mikroteknik itu sendiri merupakan
ilmu atau seni yang mempersiapkan organ, jaringan atau bagian jaringan
untuk dapat diamati dengan bantuan mikroskop. Metode maserasi juga
dapat disebut sebagai metode sediaan uraian (teasing preparations).
Dengan teasing ini dilakukan penguraian komponen maupun sruktur
tertentu sehingga memungkinkan perekapan dan pengamatan atau
penelaahan yang lebih sempurna.
5.3 Analisis Hasil Pengamatan
Maserasi adalah teknik yang digunakan untuk menarik atau
mengambil senyawa yang diinginkan dari suatu larutan atau padatan
dengan teknik perendaman (Yulianingtyas dan Kusmartono, 206).
Menurut Fauzana (2010) menyatakan bahwa Maserasi dibedakan
menjadi tiga jenis yaitu maserasi sederhana, kinetika maserasi, dan
maserasi dengan pengguanan tekanan.Pada praktikum yang telah
dilakukan dengan metode maserasi sudah sesuai dengan buku petunjuk
praktikum dan jurnal. Metode ini sudah sesuai karena tujuan pengamatan
ini untuk mengetahui pembuluh trakea yang ada pada batang. Tahapan
yang telah dilakukan sudah sesuai dengan referensi jurnal namun yang
membedakan hanya pada pemotongan ukuran dan tempat bahan dalam
perlakukan. Pada perlakuan menggunakan baker glass sedangkan di
jurnal menggunakan botol flakon. Perbedaan ini disebabkan karena pada
perlakuan yang sudah dilakukan ini di butuhkan bahan batang yang
cukup banyak sehingga ketika memulai pengamatan lebih memudahkan
praktikan dalam mencari pembulug trakeanya. Pengambilan bahan
dengan menggunakan batang yang masih muda karena pada saat
perlakuan agar lebih muda pada saat pengambilan serat dan pada saat
mengamati. Menurut Haygreen dan Bawyer (1989) dalam Gusmalawati
dkk (2014) menyatakan bahwa kayu yang berumur muda memiliki
penyebaran pori tata baur. Kayu muda dan dewasa menunjukkan
perubahan berangsur angsur dari pusat pohon (empulur) mendekati
kambium. Mengenai langkah-langkah yang lain seperti pemberian asam,
dehidrasi, dealkoholisasi sudah sesuai. Pada proses pembuatan metode
maserasi ini sendiri yaitu terutama pada saat epngamatan menggunakan
mikroskop harus selalu diberikan xylol murni karena ini berfungsi untuk
menjernihkan dan dapat membiaskan cahaya. Selain itu, pada metode ini
juga menggunakan pewarna safranin untuk mewarnai jaringan agar pada
saat diamati dapat terlihat bentuknya. Menurut Wahyuningsih (2008)
dalam Gresby (2013) menyatakan bahwa safranin 3 merupakan pewarna
tandingan atau pewarna sekunder. Zat ini berfungsi untuk mewarnai
kembali sel-sel yang telah kehilangan pewarna utama setelah perlakuan
dengan alkohol.
Kesulitan yang dialami pada saat perlakuan yaitu pada saat
pengamatan menggunakan mikroskop karena bahan yang diletakkan
pada kaca benda benar-benar harus tipis bahkan sampai tidak terlihat
kasat mata namun tetap terdapat serat batang pada kaca benda tersebut.
Selain itu kesulitannya ketika mencari dan memisahkan antara jaringan
yang lain dengan pembuluh trakeanya karena matode ini yang
dibutuhkan hanya pembuluh trakea pada suatu batang bukan terdapat
jaringan atau serat yang lain sehingga harus berhati-hati dalam
memisahkan antara pembuluh trakea dengan serat lain yang terdapat
pada suatu batang yang akan diamati. Pada pengamatan yang telah
dilakukan dengan menggunakan batang Jengger Ayam (Celosia cristata)
memiliki 2 jenis betuk penebalan sekunder pada pembuluh trakea yaitu
berbentuk spiral 1 dan spiral 2. Penebalan dinding sekunder terdapat 5
bentuk yaitu bentuk spiral 1, spiral 2, cincin, jala 1, dan jala 2
(kurniawati dkk, 2015). Manfaat dari metode ini yaitu sebagai suatu
pembelajaran biologi terutama pembuluh trakea yang terdapat pada
xylem. Seseorang yang ingin mengamati bentuk atau struktur pembuluh
trakea yang sesungguhnya dapat menggunakan preparat ini. Jadi
mengetahui pembuluh trakea atau penebalan dinding sekunder tidak
hanya dari gambar animasi saja tetapi mengetahui gambar preparat yang
sebenarnya.
VI. KESIMPULAN
Terdapat dua bentuk penebalan dinding sekunder pada batang jengger Ayam
(Celosia cristata) yaitu berbentuk spiral 1 dan spiral 2.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Fauzana, Laila Dianita. 2010. Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi,
Perkolasi dan Reperkolasi terhadap Rendemen Ekstrak Temulawak.
(Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Skripsi.Institut Pertanian Bogor.
Gresby, Aknesia. 2013. Pemanfaatan Filtrat Daun Jati Muda (Tectona
grandis) sebagai Bahan Pewarna Alternatif Pembuatan Preparat
Maserasi Batang Cincau Rambat (Cyclea Barbata). Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Malang.
Gusmalawati, Dwi dkk. 2014. Struktur Anatomi Batang Ulin (Eusideroxylon
zwageri Teijsm. & Binnend) Varietas Tando dan Tembaga di
Kalimantan Barat. Jurnal Saintifika. 12 (2) : 49-56.
Kurniawati, Feby dkk. 2015. Analisis Perbandingan Bentuk Jaringan
Pembuluh Trakea pada Preparat Maserasi berbagai Genus Piper sebagai
Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. 1 (2) :
148-157.
Yulianingtyas, Aning dan Kuemartono Bambang. 2016. Optimasi Volume
Pelarut dan Waktu Maserasi Pengambilan Flavonoid Daun Belimbing
Wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Jurnal Teknik Kimia. 10 (2) : 58-64.
VIII. LAMPIRAN
8.1 Foto Prosedur Kerja

2. Memotong 1. Meletakkan 3. Memberikan


batang sekitar pada beaker aquades,
berukuran 2 glass. kemudian
cm. merebus di
atas hotplate.

6. Menetesi 5. Memindah 4. Mendinginkan,


bahan dengan bahan ke membuang
campuran : cawan petri aquades dan
Asam Nitrat dan mencuci mengganti
10% : Asam dengan dengan KOH
Cromat 10%. aquades. 10%, kemudian
1 tetes : 1 direbus selama
tetes 3 menit.
membiarkan
sampai lunak.

7. Mencuci 8. Menetesi 9. Mencuci


dengan dengan dengan
aquades. pewarnaan aquades.
safranin
selama 1 jam.
12. Memindah 11. Mendealkohol 10. Mendehidrasi
bahan ke kaca isasi campuran dengan larutan
benda untuk alkohol : xylol alkohol 30%,
diamati 3:1, 1:1, 1:3 50%, 70%,
(mengambil masing- 80% dan 96%
bahan yang masing selama masing-
paling kecil 3 menit masing selama
dan transparat 3 menit.
tepatnya di
bagian tengah
batang).

13. Menetesi 14. Mengamati 15. Memetesi


xylol agar penebalan xylol yang
tidak kering. dinding kedua
sekunder pada langsung
trakea diberikan
menggunakan enthelen dan
mikroskop. mkemudian
menutup
dengan kaca
benda.
8.2 Teknik Preparat Metode Maserasi Sebagai Media Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : XI
Materi : Anatomi Jaringan Pembuluh pada Tumbuhan

Kompetensi Inti :
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar :
3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan
dengan fungsi organ pada tumbuhan
4.3 Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada
tumbuhan
8.3 Jurnal Asli dan Analisis Jurnal
Nama : Ainur Qomariah
NIM : 201610070311087
Kelas : Biologi V B

ANALISIS JURNAL MASERASI MATA PRAKTIKUM MIKROTEKNIK


A. IDENTITAS JURNAL :
Penulis : Feby Kurniawati1, Siti Zaenab , Sri Wahyuni
Tahun / Vol, Nomer : 2015 / 1,2
Asal : Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah
Malang
B. JUDUL :
Analisis Perbandingan Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea pada Preparat
Maserasi berbagai Genus Piper sebagai Sumber Belajar Biologi
C. TUJUAN PENELITIAN :
Untuk menganalisis perbandingan bentuk jaringan pembuluh trakea pada
preparat maserasi berbagai tanaman genus Piper dan menerapkannya sebagai
sumber belajar biologi dalam bentuk modul.
D. METODE PENELITIAN :
Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang
bermaksud untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
E. KONSEP UTAMA PENELITIAN :
Membuat preparat untuk mengetahui jaringan pembuluh trakea pada pada
tangkai dann batang pada genus piper.
F. KRITIK DAN SARAN :
Kritik : Kurang adanya pembahasan mengenai keterkaitan antar genus piper
yang telah dilakukan pengamatan.
Saran : Sebaiknya dikaitkan lagi pembahasan antar spesies piper dengan
spesies yang lain karena pada jurnal ini lebih menekankan
pembahasan pada setiap spesies seperti bentuk pembuluh trakea,
panjang dan diameter saja masih belum dikaitkan dengan spesies
piper yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai