Abstrak
1. Latar Belakang
Tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai
wadah mahasiswa untuk mencari pengalaman dan wawasan di luar bangku kuliah
mengenai dunia pekerjaan di bidang peternakan kambing perah dan pemahaman
mengenai tatalaksana pemeliharaan kambing laktasi yang terdapat dalam bidang
usaha kambing perah.
3. Metode Pengamatan
Cara pemerahan di CV. Sahabat Ternak 1 ataupun 2 masih jauh dari kata
steril karena tidak memenuhi Standard Operatomg Procedure (SOP) yang
tersedia, karena ambing tidak dibersihkan dahulu dengan dilap air hangat.
Menurut Asih (2004) sebelum dilakukan pemerahan ambing dibersihkan dengan
dilap air hangat agar ambing dalam kondisi bersih dan dapat merangsang dari
ambing tersebut. Pasca pemerahan ambing tidak dilap dengan kain bersih lalu
tidak adanya pemberian desinfektan. Menurut Sinderejo (1996) pemberian
desinfektan pada pasca pemerahan guna mencegah terjadinya mastitis dan
masuknya bakteri dari luar.
Waktu pemerahan pada farm 1 dilakukan pada pukul 07.00 dan pukul
16.00. Pemerahan pada farm 2 dilakukan pada pukul 07.00 dan pukul 17.00. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Setiawan, dkk (2003) bahwa pemerahan
dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari dengan interval waktu 9-12 jam.
4.2 Pemberian Pakan dan Minum
Pakan yang diberikan pada kambing perah Peranakan Ettawa, Saanen dan
Sapera pada CV. Sahabat Ternak yaitu berupa hijauan dan konsentrat. Sesuai
dengan pendapat Williamson dan Payne (1993), bahwa secara garis besar pakan
ternak dikelompokan menjadi 2 jenis, yaitu hijauan dan konsentrat.
Menurut Sodiq dan Abidin (2008), jika tanduk sudah tumbuh sejak
kambing dilahirkan, sebaiknya sejak kecil sudah dilakukan pemotongan tanduk.
Pemotongan tanduk sebaiknya dilakukan saat cempe berumur satu bulan.
Tujuannya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Tanduk
kambing betina harus dipotong untuk memudahkan proses pemerahan dan agar
pemerah tidak ditanduk kambing. Tanduk kambing jantan juga harus dipotong,
karena tanduk bagi kambing jantan adalah senjata untuk menyerang sesuatu yang
tidak disukai.
Beberapa jenis atau bangsa kambing, cempe jantan atau betina lahir dalam
keadaan belum tumbuh tanduk. Pertumbuhan tanduk ini sebaiknya dicegah.
Caranya dengan memanasi tempat tumbuh tanduk menggunakan alat yang disebut
disbudding iron. Untuk memudahkan penanganan, kambing dimasukkan ke
sebuah kotak yang ukurannya sesuai dan bagian kepalanya berada diluar kotak.
Bagian kepala dipanasi menggunakan disbudding iron selama 5-10 detik (Sodiq
dan Abidin 2008).
Pemotongan kuku pada kambing di CV. Sahabat Ternak dilakukan dengan tujuan
menghindari penyakit kaki bagi kambing, terhambatnya aktivitas ternak, dan jika
patah dapat menimbulkan infeksi. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sodiq
dan Abidin (2008) bahwa pertumbuhan kuku kambing yang dipelihara didalam
kandang relatif lebih cepat dibandingkan dengan kambing yang dipelihara
dipadang penggembalaan. Hal ini terjadi karena ruang gerak kambing didalam
kandang sangat terbatas. Kuku yang panjang bisa berakibat buruk bagi kambing,
misalnya memungkinkan kambing terserang penyakit kuku busuk (foot root) yang
berkembang disela-sela kuku. Selain itu, kuku yang panjang menyebabkan
kambing sulit berjalan dan kambing jantan sulit untuk mengawini kambing betina.
Kuku yang panjang juga mudah patah yang bisa menimbulkan luka dan infeksi.
Farm 1 maupun 2 melakukan pemotongan kuku secara rutin, ketika ternak
terlihat ada kendala dikaki berupa sulit bergerak karena kuku panjang maka
dilakukan pemotongan kuku. Menurut (Asih, 2004) Kuku kambing harus
dipotong secara rutin, setidaknya setiap dua bulan sekali.
CV. Sahabat Ternak melakukan pemberian obat kutu pada ternak yang
terliat seperti gelisah karena gatal-gatal yang biasa terjadi karena terdapat kutu
ataupun kudis sehingga ternak biasanya menggosokan badannya ke benda yang
keras, bulu dari kambing tersebut rontok, dan terjadi rusaknya kulit dari kambing
tersebut. Obat kutu yang biasa digunakan oleh CV. Sahabat Ternak diantaranya
adalah invomec dengan takaran 2,5 mL untuk setiap ternaknya dengan cara
ditetesi didaerah punuk dan pangkal ekor karena merupakan area yang tidak akan
dijilat oleh ternak. Namun obat kutu invomec selain ditetes dapat juga disuntikkan
ke kambing, namun jika menggunakan cara suntik kambing yang sedang bunting
tidak dapat menggunakan cara tersebut dikarenakan kambing akan mengalami
keguguran, selain itu invomec hanya dapat diberikan pada ternak kambing yang
berusia lebih dari 2 bulan.
5. Kesimpulan
Murtidjo, B.A. 2001. Memelihara Kambing sebagai Ternak Potong dan Perah.
Penerbit Kanisius, Yogyakarta.