Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN MAGANG

UNIT PELAKSANAAN TEKNIS (UPT) DAERAH


PEMBIBITAN TERNAK BABI INSTALASI TARUS
 
 
 

Oleh :
Leonardo Agung Egho Seme
1209011012
 
 
 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2020
Jenis-Jenis Babi Yang Dipelihara

1.      Yorkshire (Large white)


Yorkshire (Large white) berasal dari Inggris dengan
ciri-ciri kepala/muka berbentuk seperti mangkuk,
telinga tegak, badan besar, panjang dan dalam,
warna seluruh tubuh putih, bersifat sebagai induk
yang baik dan air susunya banyak (Prasetya, 2012).
Berdasarkan ciri di atas, ternak babi yorkshire yang
ada di Peternakan memiliki ciri yang sama yakni
warna bulu putih, muka agak cekung, telinga
tegak, memiliki sifat keibuan yang baik, tubuh
panjang dan dalam, dan puting susu 6 −7 pasang.
2.      Landrance
Babi landrace merupakan babi unggul yang
berasal dari Denmark, dengan ciri-ciri tubuh
panjang dan dalam, kepala kecil agak panjang,
telingga terkulai rebah kedepan, warna putih
halus dan bulu halus (Prasetya, 2012).
Ternak babi yang ada di peternakan ini memiliki
ciri-ciri seperti yang dikemukakan Prasetya yaitu,
telingga terkulai, tubuh panjang dan dalam,
memiliki, dan warna bulu putih dan halus.
3.      Duroc
Ternak babi ini berasal dari Amerika dengan ciri-ciri
kepala panjang dan lebar, profil muka cekung, telinga
sedang dan cenderung terkulai kedepan, mata besar
berwarna coklat muda, hidung pendek serta moncongnya
lebar dan panjang, badan yang kompak dan memanjang,
warna bulu coklat kemerahan (Wheindrata, 2013).
Ternak babi yang ada memiliki ciri-ciri yang sama
dikemukakan oleh Wheindrata yakni badan yang kompak
dan panjang, warna bulu coklat kemerahan, hidung
pendek serta moncongnya lebar dan panjang, dan telinga
terkulai ke depan.
4.      Pitrain
Ternak babi ini berasal dari Belgia dengan ciri-ciri
memiliki warna bulu putih, tubuh besar, memiliki
perototan pada bagian pantat, kaki kuat, memiliki 7
pasang puting susu dan telinga tegak.
5.      Landrance-Yorkhsire (LY)
Babi Ly merupakan persilangan antara Landrance dan
Yorkshire yang dilakukan oleh PT. KPS. Babi Ly ini
membawa ciri-ciri kedua babi persilangan tersebut
yakni warna bulu putih , telinga terkulai ke depan,
memiliki sifat keibuan, puting susu 6 − 7 pasang serta
tubuh panjang dan besar.
     Kegiatan Rutin

Kegiatan rutin yang dilakukan meliputi


pemberian pakan dan air minum, pembersihan
kandang, mengenal tanda-tanda birahi,
perkawinan, penanganan kelahiran, dan
pencegahan serta penanganan penyakit.
Pemberian Pakan dan Air Minum
Ternak babi menyusui dan induk bunting yang akan
melahirkan diberikan dua kali sehari yaitu pagi pukul
07.00 WITA dan sore pukul 03.00 WITA masing-masing
sebanyak 2,5 kg/ekor setiap kali pemberian. Ternak babi
pejantan dan induk kosong diberikan satu kali dalam
sehari yaitu pagi hari pukul 07.00 WITA sebanyak 2
kg/ekor. Bagi ternak babi dengan kondisi badan kurus
diberikan satu kali sehari dengan jumlah 3 kg/ekor.
Menurut Sihombing (1991), konsumsi ransum per hari
(kg) untuk induk bunting 2,0 - 2,5 kg, induk laktasi 3,0 -
4,5 kg, pejantan 2,0 - 2,5 kg, sedangkan induk kering 2,5-
3,5 kg.
Pembersihan Kandang dan Memandikan Ternak
Pembersihan kandang dilakukan untuk menjaga
kebersihan kandang dan kesehatan ternak babi.
Pembersihan kandang dilakukan pada pagi hari setelah
kegiatan pemberian pakan yaitu pagi pukul 08.00 WITA
khusus untuk kandang induk menyusui dan kandang
individu. Sedangkan pembersihan kandang untuk induk
menyusui dilakukan pada sore hari yaitu pada pukul
03.00 WITA. Kegiatan pembersihan kandang ini
dilakukan setiap hari yang dimulai dengan
membersihkan feses terlebih dahulu pada sela-sela
saluran pembuangan air kencing dengan menggunakan
belahan bambu
Penanganan Induk dan Kelahiran

Penanganan Induk
Penanganan induk memerlukan perhatian khusus
terutama induk bunting, induk yang akan melahirkan,
dan induk sehabis melahirkan (Prasetya, 2012).
Penanganan induk di Peternakan ini secara khusus
dilakukan untuk menjaga induk agar tidak mudah
terserang penyakit yang dapat menyebabkan kematian
Kegiatan ini diawali dari perkawinan sampai
melahirkan. Salah satu hal penting yang diperhatikan
dalam penanganan induk ini adalah pakan yang
diberikan harus berkualitas dan dalam jumlah 2,5
kg/ekor/hari.
Penanganan Induk Bunting
Penanganan induk bunting yang dilakukan yaitu
memindahkan induk bunting dari kandang individu
ke kandang melahirkan. Salah satu hal yang sangat
diperhatikan dalam penanganan induk bunting
adalah pemenuhan kebutuhan pakan. Ardana dan
Putra (2008), menyatakan bahwa pemberian pakan
yang cukup dalam penanganan induk bunting
adalah untuk menjamin kondisi tubuh induk tetap
bagus pada saat melahirkan anak dan dihasilkannya
jumlah anak lahir seperindukan (litter size) yang
tinggi.
Penanganan Kelahiran
Penanganan kelahiran bertujuan untuk
membantu induk yang mengalami kesulitan
atau gangguan serta kelelahan ketika
melahirkan dengan tujuan untuk
menyelamatkan induk yang akan melahirkan
tersebut dan anak yang akan lahir. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam penanganan
kelahiran adalah mengenal tanda-tanda babi
yang akan melahirkan dan membantu proses
kelahiran.
Pemeliharaan Anak Babi

Pemeliharaan anak babi pre-starter


Anak babi pre-stater yang ada di Peternakan
ini adalah anak babi yang berumur 1-10 hari.
Anak babi yang lemah saat dilahirkan
langsung dituntun ke puting induk agar
mendapatkan puting yang air susunya lancar
sedangkan anak babi yang kuat berdiri
langsung didekatkan pada induk dengan
sendirinya mencari puting yang air susunya
lancar.
Pemotongan gigi, ekor dan tali pusar
Pemotongan gigi yang dilakukan adalah pada anak babi yang
baru lahir dengan cara anak babi dipegang pada bagian
belakang telinga kemudian jari telunjuk dimasukkan ke dalam
mulut agar mulut terbuka dengan baik. Setelah mulut terbuka
dilakukan pemotongan pada gigi taring dengan menggunakan
tang pemotong. Gigi yang dipotong serata dengan gusi dengan
tujuan untuk menghindari anak babi melukai puting susu induk
maupun anak babi yang lain. Sihombing (2006) menyatakan
bahwa dalam melakukan pemotongan gigi dilakukan secara hati-
hati agar tidak melukai gusi atau lidah.
Setelah dilakukan pemotongan gigi dilanjutkan dengan
pemotongan ekor menggunakan gunting dengan ukuran 2−3 cm
dari pangkal ekor.
Pemotongan ekor anak babi Pemotongan gigi anak babi
Pemberian Zat Besi
Pemberian zat besi pada anak babi dilakukan
pertama kali pada peternakan ini sekitar 5 – 10
menit setelah lahir dengan cara Intramuscular
yaitu dengan menggunakan obat Pig-Ironjec
20% + B12 dan obat D.I.R.P.D dengan dosis 1
cc/ekor. Tujuan pemberian zat besi untuk
mencegah terjadinya anemia.
Pemberian zat besi berupa ferdex
pada anak babi
Pemeliharaan Anak Babi Fase Starter
Pemeliharaan babi fase starter dimulai dari
anak babi umur 11 − 20 hari. Beberapa kegiatan
yang dilakukan dalam pemeliharaan anak babi
fase starter adalah:
a.      Kastrasi
b.      Penyapihan
Pemeliharaan Induk Bunting

Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan


pada pemeliharaan induk bunting adalah
kesehatan dan pakan yang berkualitas serta
kondisi kandang yang harus selalu bersih.
Kondisi ini bertujuan agar ternak babi selalu
dalam keadaan sehat dan anak yang akan lahir
juga sehat.
Pemeliharaan Induk Menyusui

Induk menyusui dipelihara dalam kandang


melahirkan selama 36 hari dimulai dari induk
sebelum melahirkan sampai anaknya disapih.
Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam
sehari yakni pagi dan sore hari sebanyak 5
kg/ekor/hari dalam bentuk kering. Sedangkan
air minum diberikan secara ad libitum dengan
menggunakan nippel.
Pemeliharaan Pejantan

Pejantan dipelihara dalam kandang individu


dengan ukuran panjang 161 cm, lebar 72 cm
dan tinggi besi pembatasnya 51 cm.
Pemberian pakan dilakukan satu kali dalam
sehari yaitu pagi hari pukul 07.00 Wita
sebanyak 2 kg/ekor.
Perkembangbiakan

Kunci utama dalam suatu usaha pembibitan


babi dalam rangka meningkatkan produtivitas
adalah menajemen perkawinan dan seleksi
bibit.
Perkawinan Ternak

Perkawinan ternak babi dilakukan secara alami dan


menggunakan teknologi Inseminasi Buatan (IB). Hal
yang penting untuk diperhatikan dalam perkawinan
adalah mendeteksi birahi. Pendeteksian birahi di
Peternakan ini dilakukan dengan cara ternak jantan
dikeluarkan dari dalam kandang kemudian
dipertemukan dengan induk. Apabila ternak jantan
menaiki induk itu maka dapat disimpulkan bahwa
induk tersebut sedang mengalami birahi sehingga
selanjutnya karyawan dapat menentukan waktu yang
tepat untuk mengawinkannya agar tercapainya
pembuahan yang tinggi.
Seleksi Bibit
Pelaksanaan seleksi ternak babi yang akan
dijadikan bibit yang dilakukan oleh petugas
dari UPT Tarus di kandang penggemukan
dengan melihat beberapa kriteria: 1) Induk,
2) Ternak babi jantan
Perkandangan

Perkandangan di Peternakan UPT Tarus


adalah kandang terbuka yang berbentuk
ganda. Tipe kandang ini adalah tipe kandang
ganda yang letaknya saling berhadapan satu
dengan yang lain.
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit

Selama kegiatan Magang, terdapat beberapa


jenis penyakit yang menyerang ternak babi
antara lain:
1. White scours (mencret putih)
     

2. Anemia
     

3. Scours (Mencret)
     
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai