Analisa pemeriksaan gradasi agregat kasar dan agregat halus yakni Batu Pecah ¾
“, BP. ½”, abu batu, pasir dan filler (semen) yang akan digunakan sebagai material
pencampur AC – WC. Gradasi atau distribusi partikel berdasarkan ukuran agregat
merupakan hal yang sangat menentukan, karena gradasi agregat mempengaruhi besarnya
rongga antar butir yang menentukan nilai stabilitas dan kemudahan dalam proses
pelaksanaan pencampuran dan penghamparan campuran aspal. Pemeriksaan agregat harus
memenuhi spesifikasi umum yang ada. Gradasi agregat menentukan besarnya rongga
atau pori yang mungkin terjadi dalam agregat campuran. Agregat campuran yang terdiri
dari agregat yang berukuran sama akan berongga atau berpori banyak.Gradasi agregat
diperoleh dari hasil analisa saringan dengan menggunakan 1 set saringan dimanasaringan
yang paling kasar diletakkan diatas dan yang paling halus terletak palingbawah. 1 set
saringan dimulai dari pan dan diakhiri dengan tutupHasil pengujian analisa saringan
terhadap material agregat batu pecah ¾”, ½”, Abu Batu, Pasir dan dapat dilihat pada
tabel 4.1 s/d tabel 4.5.
Tabel 4.1. Hasil pemeriksaan analisa saringan Agregat Kasar ( BP ¾”) sampel 1 dan
sampel 2.
Tabel 4.2. Hasil Pemeriksaan Analisa Saringan Agregat Kasar (BP 1/2”) sampel 1 dan
sampel 2.
Tabel 4.4 . Hasil pemeriksaan analisa saringan Agregat Halus (Pasir) sampel 1 dan
sampel 2.
Ukuran Ukuran
Komulatif Komulatif
saringan Rata - saringan
B. % % rata % %
Inch Mm Inch mm B.Tertahan
Tertahan Tertahan Lolos Tertahan Lolos
1½ 37,5 0,0 100,00 100,00 1½ 37,5 0,0 100,00
1 25,4 0,00 0,0 100,00 100,00 1 25,4 0,00 0,0 100,00
¾ 19,0 0,00 0,0 100,00 100,00 3/4 19,0 0,00 0,0 100,00
½ 12,7 0,00 0,0 100,00 100,00 1/2 12,7 0,00 0,0 100,00
3/8 9,8 0,00 0,0 100,00 100,00 3/8 9,8 0,00 0,0 100,00
No.4 4,75 0,00 0,0 100,00 100,00 No.4 4,75 0,00 0,0 100,00
No. 8 2,35 611,70 28,7 71,30 69,30 No. 8 2,35 635,20 32,7 67,30
No.16 1,18 904,50 42,4 57,56 55,31 No.16 1,18 912,10 47,0 53,05
No. 30 0,6 1341,40 62,9 37,06 35,19 No. 30 0,6 1295,50 66,7 33,31
No. 50 0,30 1688,20 79,2 20,79 19,44 No. 50 0,30 1591,30 81,9 18,09
N0.100 0,15 1855,40 87,1 12,95 11,84 N0.100 0,15 1734,10 89,3 10,74
No. No.
0,075 1920,90 90,1 9,88 8,80 0,075 1792,80 92,3 7,72
200 200
Berat contoh = 2131,4 Gram Berat contoh = 1942,7 gram
Sumber : Hasil Perhitungan Peneliti
Tabel 4.5 . Hasil pemeriksaan analisa saringan Filler (semen) sampel 1 dan sampel 2.
Ukuran Ukuran
Komulatif Komulatif
saringan Rata - saringan
B. % % rata % %
Inch mm Inch mm B.Tertahan
Tertahan Tertahan Lolos Tertahan Lolos
1½ 37,5 0 0,0 100,00 100,00 1½ 37,5 0 0,0 100,00
1 25,4 0 0,0 100,00 100,00 1 25,4 0 0,0 100,00
¾ 19,0 0 0,0 100,00 100,00 3/4 19,0 0 0,0 100,00
½ 12,7 0 0,0 100,00 100,00 1/2 12,7 0 0,0 100,00
3/8 9,8 0 0,0 100,00 100,00 3/8 9,8 0 0,0 100,00
No.4 4,75 0 0,0 100,00 100,00 No.4 4,75 0 0,0 100,00
No. 8 2,35 0 0,0 100,00 100,00 No. 8 2,35 0 0,0 100,00
No.16 1,18 0 0,0 100,00 100,00 No.16 1,18 0 0,0 100,00
No. 30 0,6 0 0,0 100,00 100,00 No. 30 0,6 0 0,0 100,00
No. 50 0,30 12 1,3 98,75 98,81 No. 50 0,30 9 1,1 98,88
N0.100 0,15 21 2,2 97,81 97,97 N0.100 0,15 15 1,9 98,14
No. No.
0,075 48 5,0 94,99 95,38 0,075 34 4,2 95,78
200 200
Berat contoh = 958 Gram Berat contoh = 805 gram
Sumber : Hasil Perhitungan Peneliti
4.3. Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar dan Agregat Halus
4.3.1. Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar (BP ¾”, BP ½”)
Rata
NOMOR CONTOH 1 2 Spesifikasi
– rata
Berat contoh kering
Bj Gram 5221 5645
Permukaan Jenuh
Berat benda Uji Dalam
Ba Gram 3247 3516
Air
Berat benda uji kering
Bk Gram 5134 5552
Oven
Bk
Berat Jenis Bulk Gr/cc 2,601 2,608 2,604 -
Bj - Ba
Bj
Berat Jenis SSD Gr/cc 2,645 2,651 2,648 -
Bj - Ba
Bk
Berat Jenis Aparent Gr/cc 2,721 2,727 2,724 -
Bk - Ba
Bj -
X
Penyerapan Bk % 1,695 1,675 1,685
100%
Bk
Sumber : Perhitngan Peneliti
Tabel 4.7. Hasil Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar (BP 1/2 “)
Rata
NOMOR CONTOH 1 2 Spesifikasi
– rata
Berat benda uji Kering
Bj Gram 5877 5881
Permukaan Jenuh
Berat benda uji di
Ba Gram 3651 3651
dalam Air
Berat benda uji kering
Bk Gram 5773 5774
Oven
Tabel 4.8. Perhitungan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus ( Pasir)
Rata –
NOMOR CONTOH 1 2 Spec
rata
Berat contoh Kering
500 Gram 500,00 500,00
Permukaan Jenuh
Berat piknometer + Air B Gram 682,83 677,67
Berat piknometeter + air
Bt 991,07 985,46
+ Benda Uji
Berat benda uji kering oven
Bk Gram 486,25 486,08
(Bk)
Bk
Berat Jenis Bulk Gr/cc 2,536 2,529 2,532 -
B + 500 - Bt
500
Berat Jenis SSD Gr/cc 2,607 2,601 2,604 -
B + 500 - Bt
Bk
Berat Jenis Aparent Gr/cc 2,732 2,726 2,729 -
B + Bk - Bt
500 -
X Max.
Penyerapan Bk % 2,828 2,864 2,846
100% 3
Bk
Sumber : Perhitungan Peneliti
Tabel 4.9. Perhitungan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus ( Abu Batu)
AGREGAT HALUS
HOTBIN II
Rata –
NOMOR CONTOH 1 2 Spec
rata
Berat contoh Kering Permukaan
500 Gram 500.00 500.00
Jenuh
Berat piknometer + Air B Gram 681.37 677.42
Berat piknometeter + air + Benda
Bt 991.36 988.35
Uji
Berat benda uji kering oven (Bk) Bk Gram 486.45 487.07
Bk
Berat Jenis Bulk Gr/cc 2.560 2.576 2.568 -
B + 500 - Bt
500
Berat Jenis SSD Gr/cc 2.631 2.645 2.638 -
B + 500 - Bt
Bk
Berat Jenis Aparent Gr/cc 2.757 2.765 2.761 -
B + Bk - Bt
500 -
Bk X Max.
Penyerapan % 2.785 2.655 2.720
100% 3
Bk
Sumber : Perhitungan Peneliti
Tabel 4.10. Perhitungan Berat Jenis dan Penyerapan air Agregat Halus ( Filler)
Rata -
NOMOR CONTOH 1 2
rata
Berat contoh Kering A Gram 485 486
Berat contoh kering
B Gram 500 500
permukaan
Berat contoh dalam Air C Gram 346 307
A
Beratb Jenis Bulk Gr/cc 3,152 2,518 3,152
B - C
B
Berat Jenis SSD Gr/cc 3,249 2,591 3,249
B - C
A
Berat Jenis Apparent Gr/cc 3,490 2,715 3,490
A - C
B -
A X
Penyerapan % 3,072 2,881 3,072
100%
A
Sumber : Perhitungan Peneliti
4.4. Keausan Agregat Kasar
Tabel 4.11. Hasil Pemeriksaan Keausan Agregat Kasar Menggunakan Alat Abrasi Los
Angeles.
UKURAN SARINGAN I II
Berat Berat Satuan
Lolos Tertahan (a) (a)
50,8 (2") 36,1 (1 1/2")
36,1 (1 1/2") 25,4 (1")
25,4 (1") 19,1 (3/4") 2500 Gram
19,1 (3/4") 12,7 (1/2") 2500 Gram
12,7 (1/2") 9,52 (3/8)
9,52 (3/8) 6,35 (1/4")
6,35 (1/4") 4,75 (No.4)
4,75 (No.4) 2,36 (No.8)
JUMLAH BERAT (A) 5000 Gram
Berat tertahan saringan No.12 setelah Gram
3695
percobaan (B)
Keausan Agregat ((A – B)/ A)x 100%) 26,1 %
Spesifikasi Keausan Agregat Max. 40 %
Sumber : Perhitungan Peneliti
Dari hasil pengujian, tingkat abrasi yang didapatkan adalah 26,1 % hasil ini
menunjukkan bahwa material yang bersumber dari quarry Batu Kodok Aesesa
memenuhi syarat (spesifikasi 2010 revisi 3 tabel 6.3.2; 1a) karena tingkat abrasinya lebih
kcil dari 40 %.
Rancangan proporsi agregat dibuat dengan metode persamaan linear dan variabel
dari tiga variabel. Karena material terdiri dari 4 fraksi maka langkah pertama adalah
menggabungkan agregat batu pecah ¾ “ dan ½” menjadi fraksi kasar terlebih dahulu
dengan menggunakan persamaan linear dua variabel. Dari spesifikasi 2010 revisi III,
persentase untuk bahan pengisi / filler (semen) diambil 1% dari nilai persentase abu batu.
= 100% - 56,09%
= 43,91 %
= 43,91 % - 8,15 %
= 35,76%
= 8,15 %
Setelah dibagi dalam 3 fraksi kemudian dihitung perkiraan kadar aspal rencana.
Hasil perhitungan pembagian fraksi agregat dan perkiraan kadar aspal dapat dilihat pada
tabel 4.13.
Pada percobaan ini nilai K yang digunakan adalah 1. Menurut spesifikasi ukuran
nilai K berkisaran antara 0,5 % - 1 % dengan menggunakan nilai K = 1 didapat nilai Pb
= 5,91
1. Stabilitas
2. Kelelehan
3. Rongga dalam campuran (VIM)
4. Rongga dalam agregat (VMA)
5. Rongga terisi aspal (VFA)
6. Hasil bagi Marshall (Marshall Quetiont)
7. Rongga dalam campuran membal (VIM – PRD)
8. Kadar Aspal Optimum
Hubungan parameter campuran beton aspal dan kadar aspal dapat dilihat
pada gambar 4.2 s/d 4.8 kecendrungan bentuk lengkung hubungan antara
kadar aspal dan parameter marshall adalah ꞉
1. Stabilitas akan menigkat jika kadar aspal bertambah
2. Kelelehan akan meningkat dengan meningkatnya kadar aspal
3. VIM akan menurun dengan bertambahnya kadar aspal sampai secara
ultimit mencapai nilai minimum
4. Lengkungan VMA akan menurun sampai mencapai nilai minimum
kemudian bertambah dengan bertambahnya kadar aspal
3000
2500
2000
1500
1000
4.5 5 5.5 6 6.5
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
4.5 5 5.5 6 6.5
1.00
20.00
Kadar Aspal >< VMA
19.00
18.00
17.00
16.00
15.00
14.00
13.00
12.00
4.5 5 5.5 6 6.5
9.00
Kadas Aspa >< VIM
8.00
7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
4.5 5 5.5 6 6.5
70
65
60
55
50
4.5 5 5.5 6 6.5
Kadar Aspal
Sifat – Sifat
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5
Stabilitas Marshall
Rongga Terisi
Aspal (Vfb)
Rongga Dalam
Campuran (Vim)
Kelelehan (Flow)
5.70
Table 4.18 diperoleh nilai kadar aspal optimum yaitu 5,70 % merupakan kadar aspal
yang meghasilkan sifat campuran terbaik yang memenuhi semua spesifikasi.