Oleh
NIM : C31180328
GOLONGAN A
JURUSAN PETERNAKAN
2020
Penerapan teknologi Inseminasi Buatan merupakan alternatif yang paling tepat untuk
meningkatkan populasi ternak secara progresif. Untuk menunjang peningkatan efisiensi
reproduksi peternakan dapat dilakukan melalui teknik IB dengan menggunakan semen beku
(Toelihere, 1993). IB terbukti memiliki keunggulan dibandingkan dengan kawin alami,
beberapa diantaranya adalah penggunaan pejantan unggul sehingga mempercepat perbaikan
genetik, penghematan biaya, dan pencegahan penularan penyakit.
Semen beku merupakan bahan yang menunjang untuk program inseminasi buatan. Semen
beku yang berkualitas memiliki motilitas yang tinggi sehingga kemungkinan terjadinya
fertilitas saat dideposisikan ke saluran kelamin betina juga tinggi. Semen beku diperoleh dari
sapi pejantan unggul hasil seleksi dan proses pembuatannya dilakukan secara akurat di
laboratorium.
Prosesing semen beku diawali dengan penampungan semen, setelah itu dilanjutkan
dengan pemeriksaan dan evaluasi kualitas semen, dilanjutkan dengan penenceran semen, dan
diakhiri dengan proses pembekuan semen yan menghasilkan sebuah semen beku.
Dari hasil pengamatan uji kualitas akan dapat ditentukan, apakah semen segar tersebut
layak untuk dibekukan atau tidak. Syarat semen segar untuk layak dibekukan adalah
mempunyai motiltas massa minimal 2+ dan motilitas individu minimal 70%. Bila semen
segar tidak memenuhi kriteria tersebut maka semen tersebut harus dibuang, karena kalau
tetap dibekukan nantinya tidak akan dapat memenuhi syarat untuk semen tersebut
diinseminasikan.