Abstract
Preservasi merupakan salah satu upaya penanganan ovarium untuk mempertahankan
kualitas oosit yang telah diambil dari tubuh ternak agar dapat dimanfaatkan untuk Fertilisasi In
Vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu preservasi ovarium domba
lokal terhadap ukuran folikel dan kualitas oosit. Sampel yang digunakan adalah ovarium domba
lokal yang diperoleh dari tempat pemotongan hewan setempat. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode eksperimental, dengan pemberian tiga perlakuan dan enam kali ulangan
yaitu: P1= preservasi ovarium pada suhu 37 o-38oC selama 2 jam, P2= preservasi ovarium pada
suhu 4o-5oC selama 11-12 jam, dan P3= preservasi ovarium pada suhu 4 o-5oC selama 24-25 jam.
Hasil penelitian menunjukan waktu preservasi ovarium memberikan pengaruh berbeda nyata
terhadap ukuran folikel kualitas oosit.
Kata kunci: domba lokal , folikel, oosit, preservasi
Abstract
Preservation is one of method for handling ovaries to maintain the quality of oocytes
that had been taken from cattle that can be used for In Vitro Fertilization. The aims of this study
is to determine the effect of a local sheep ovarian preservation to the follicle size and oocyte
quality. The sample used is a local sheep ovaries were obtained from a local slaughterhouse.
This research was conducted by using experimental methods with three treatment and six
replications i.e: P 1= ovaries preservation temperature of 37o-38oC for 2 hours, P2= ovaries
preservation in temperature 4o-5 ° C for 11-12 hours, and P3= ovaries preservation at a
temperature of 4o-5 ° C for 24-25 hours. The results showed that the times of preservationhave
significantly different to the size of the follicle and oocyte quality.
Keyword: local sheeps, follicle, oocyte, preservation
36
Nurul Ikhwan, dkk. Perubahan Ukuran
suhu dan media preservasi yang tepat selama sel kumulus dan gambaran sitoplasma (Gordon,
proses preservasi. 2003). Oosit yang dikelompokan ke dalam:
Kualitas oosit dapat dipertahankan 1. Kualitas A jika oosit memiliki lima lapis
dengan mengatur waktu dan suhu yang tepat atau lebih sel kumulus dengan sitoplasma
selama proses preservasi, sehingga cara tersebut yang homogen dan berwarna hitam.
dapat mendukung teknologi IVF. Sejauh ini 2. Kualitas B adalah oosit yang memiliki
preservasi ovary telah dilakukan kambing (Silva kurang dari lima lapisan sel kumulus dengan
et al., 2003), anjing (Lopes, 2008) dan sapi sitoplasma yang homogen dan berwarna
(Ackay et al., 2008, Widyastuti dan Rasad, 2015) hitam.
Namun demikian, penelitian tentang 3. Kualitas C adalah oosit yang terlihat masih
perubahan ukuran folikel dan kualitas oosit pada sedikit lapisan sel kumulus, zona pellucida
domba lokal pasca preservasi dengan berbagai yang terlihat dan sitoplasma yang tidak
waktu belum banyak dilakukan.Penelitian ini homogen.
bermaksud untuk mengetahui pengaruh waktu 4. Kualitas D adalah oosit yang memiliki
preservasi ovarium terhadap perubahan ukuran sitoplasma transparan, zona pellucida
folikel dan kualitas oosit domba lokal paska terlihat atau bahkan tidak ada sama sekali
preservasi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dan lapisan sel kumulus hampir hilang
mampu memberikan informasi ilmiah bagi para bahkan hilang seluruhnya.
peneliti maupun akademisi sebelum melakukan Analisis Data
penelitian IVF. Penelitian dilakukan dengan metode
eksperimental. Rancangan percobaan yang
Materi dan Metode digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
Pengambilan Ovarium (RAL). Pengulangan dilakukan sebanyak 6 kali
Ovarium diambil dari domba lokal betina dengan 3 perlakuan preservasi ovarium yaitu P1=
di TPH. Ovarium dibersihkan dengan media suhu 37o-38oC selama 2 jam (kontrol), P2 = suhu
NaCl 0.9% yang telah ditambahkan dengan 4o-5oC selama 11 - 12 jam, dan P3= suhu 4o-5oC
antibiotik penicillin 100 IU/ml dan streptomycin selama 24 - 25 jam.
0,1 mg/ml kemudian memasukan media beserta Diameter folikel yang dikelompokan
ovarium ke dalam wadah lalu wadah tersebut berdasarkan kriteria ukuran kemudian dihitung
disimpan di dalam termos. nilai perubahan diameter sebelum dan sesudah
Preservasi Ovarium preservasi ovarium, kemudian analisis statistik
Preservasi ovarium dilakukan di dalam menggunakan tabel analisis ragam (uji F). Oosit
termos dengan suhu 37o-38oC selama 2 jam dan yang telah dikelompokan berdasarkan nilai
di dalam lemari pendingin dengan suhu 4o-5oC persentase kriteria kualitasnya kemudian
selama 11-12 jam dan 24-25 jam. tranformasi data ke dalam bentuk Akar Kuadrat
untuk dilakukan analisis ragam (Gaspersz, 1995).
Pengamatan Perubahan Ukuran Folikel
Ovarium Pasca Preservasi Hasil dan Pembahasan
Folikel diukur menggunakan jangka Ukuran folikel dan kualitas oosit pasca
sorong. Pengukuran dilakukan dua kali yaitu preservasi menunjukkan hasil yang berbeda di
sebelum preservasi (awal) dan setelah preservasi setisp perlakuan. Hasil penelitian pada Tabel 1
(akhir). Folikel difoto dengan kamera yang mengenai pengaruh waktu preservasi ovarium
berguna untuk identifikasi perubahan ukuran terhadap diameter folikel domba lokal bahwa
diameter. preservasi ovarium berdampak pada rataan
Koleksi dan Evaluasi Oosit perubahan diameter folikel yang mengakibatkan
Oosit dikoleksi dengan metode slicing penyusutan ukuran. Rataan penyusutan diameter
menggunakan pisau dan pinset (Engcong dan folikel yang tertinggi yaitu pada P1 sebesar 0,217
Karja, 2013). Oosit yang telah dikoleksi, mm, selanjutnya pada P2 sebesar 0,168 mm, dan
kemudian dievaluasi menjadi 4 kelompok kriteria penyusutan terkecil pada P3 sebesar 0,152 mm.
kualitas yaitu A, B, C, dan D berdasarkan lapisan
37
JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2016, VOL.16, NO.1
Hasil analisis statistik dari ketiga merupakan kondisi pengecilan ukuran pada
perlakuan tersebut menunjukan bahwa preservasi jaringan maupun organ.
ovarium berbeda nyata terhadap diameter folikel, Berbeda dengan P2 maupun P3 yang
maka terima H1. Hasil berbeda nyata ini perlu mengalami penyusutan ukuran folikel lebih
dilakukan uji lanjut Duncan yang hasilnya bahwa rendah dibandingkan dengan P1 pada suhu 37 o-
P1 berbeda nyata terhadap P2 dan P3, sedangkan 38oC. Hal ini dikarenakan preservasi ovarium
P2 tidak berbeda nyata terhadap P3. yang telah dilakukan pada P2 maupun P3 suhu
Hasil berbeda nyata menunjukan pada P1 4o-5oC dapat menekan angka penyusutan ukuran
telah memberikan pengaruh terhadap penyusutan diameter folikel. Kondisi ini diduga bahwa suhu
ukuran diameter folikel tertinggi dikarenakan 4o-5oC dapat memperlambat aktifitas
folikel tidak lagi mendapatkan suplai darah metabolisme sel di dalam folikel sehingga
seperti kondisi di dalam tubuh. Hal ini ukuran diameter tidak menyusut terlalu tinggi.
dikarenakan darah memiliki fungsi membawa Dugaan ini sejalan dengan Petrucci dkk (2010),
nutrisi bagi jaringan maupun organ di dalam manfaat preservasi pada suhu dingin yaitu 4 oC
tubuh. Kondisi tersebut diduga menjadi faktor untuk memperlambat kerja metabolisme sel
terjadi penyusutan atau mengecilnya ukuran pada sehingga akumulasi asam dapat dihambat sampai
jaringan folikel. Kondisi ini disebut atrofi. Hal waktu tertentu.
ini sependapat dengan Kumar dkk (2013), atrofi
A B
C D
38
Nurul Ikhwan, dkk. Perubahan Ukuran
39
JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2016, VOL.16, NO.1
Tabel 2. Rataan Persentase Jumlah Oosit Berdasarkan Kriteria Kualitas Oosit Setelah
Preservasi Ovarium
Jumlah Rataan Jumlah Oosit
Perlakuan
Oosit A B C D
............................................. % .........................................
P1 86 32,67 42,83 21,67 2,83
P2 95 28,33 29,50 19,00 23,67
P3 73 0,00 13,00 47,50 39,50
Keterangan :
P1 : Preservasi ovarium pada suhu 37o-38oC selama 2 jam.
P2 : Preservasi ovarium pada suhu 4o-5oC selama 11-12 jam.
P3 : Preservasi ovarium pada suhu 4o-5oC selama 24-25 jam
40
Nurul Ikhwan, dkk. Perubahan Ukuran
Carvalho F.C., C.M. Lucci, J.R. Silva, E.R. Subsequent Fertilization and Embryonic
Andrade, S.N. Báo, and J.R. Figueiredo. Development. Thesis. Loumurna State
2001. Effect of Braun-Collin and Saline University. California. 20.
Solution at The Different Temperature Lopez, A.P., R.R. Santo., J.J. Holland. C.M,.
and Incubation Time on The Quality of Aline. P.M.Robert., N.C. Claudio.,
Goat Preantral Follicles Preserved in C.Campello., J. Roberto,,V.V Sonia.,
Situ. Animal Reproduction Science 66: N.B.K. Jewgenew.. J.R. Figuerido.,
195-200. 2008. Short-Term Preservation of Canine
Choi, Y.H., L.M. Roasa, C.C. Love, S.P. Preantral Follicles: Effects of
Brinsko, and K. Hinrichs. 2004. Temperature, Medium and Time. Animal
Blastocyts Formation Rates In Vitro and Reproduction Science. 114:201-214.
In Vitro Maturation Equine Oocyts Petrucci, R.H., F.G. Herring, and J.D. Madura.
Fertilized Intracytoplasmic Sperm 2010. General Chemistry Prinsiple and
Injection. Biology Reproduction 70: Modern Application. 10th ed. Prentice-
1231-1238. Hall Inc.
Dinas Peternakan Jawa Barat. 2013. Statistik Silva, J.R.V., Alline,. Regiane R.D.S., Sonia
Pemotongan Ternak Tahun 2012-2013. H.F.C., Ana, P.R.R., Marcos, A..L.F.,
Available at : Vanessa, P.M., Jose, R.F., 2003.
http://disnak.jabarprov.go.id (diakses 17 Degeneration rate of goat primordial
April 2015, jam 14:06 WIB). follicles maintained in TCM 199 or PBS
Engcong, D.M. dan N.W. Karja. 2013. Kualitas at different temperatures and incubation
Oosit Domba dari Ovarium Setelah times. Ciência Rural, Santa
Penyimpanan pada Suhu dan Periode Maria.33:913-919.
Waktu yang Berbeda. Acta Veterinaria Tellado, M.N., G.M. Alvarez., G.C. Dalvit., and
Indonesiana 1(2): 44-49. P.D. Cetica. 2014. The Conditions of
Gaspersz, V. 1995. Teknik Analisis dalam Ovary Storage Affect The Quality of
Penelitian Percobaan, Jilid 1. Tarsito. Porcine Oocytes. Advances in
Bandung. 123-131, 198-204. Reproductive Sciences (2). School of
Gordon, I. 2003. Laboratory of Production Veterinary Sciences, University of
Cattle Embryo. 2nd ed. CABI Publishing. Buenos Aires. Argentina. 57-67.
Wallingford. Widyastuti, R., Rasad, S.D. 2015.Tingkat
Kumar, V., A.K. Abbas., and J.C. Aster. 2013. Kematangan Inti Oosit Sapi Setelah 24
Cell Injury, Cell Death, and Adaptations. Jam Preservasi Ovarium. Agripet. 15 (2)
In: Robbins. Basic Pathology. 9th ed. : 72-78
Elsevier Inc. Canada. 5-17. Wongsrikeao, P., T. Otoi, N.W. Karja, B. Agung,
Khillare, K.P. 2008. Recovery and Preservation M. Nii, and T. Nagai. 2005. Effect of
of Goat Follicular Oocytes. Veterinary Ovary Storage Time and Temperature on
World, Vol.1 (3). Departement of DNA Fragmentation and Development
Gynecology and Obstetrics, Collage of of Porcine Oocytes. Jurnal of
Veterinary and Animal Science. Reproduction and Development 51: 87-
Parbhani. 73-74. 97.
Klumpp, A. M. 2001. The Effect of Holding
Bovine Oocytes in Follicular Fluid on
41