Anda di halaman 1dari 9

PRODUKSI TERNAK POTONG

SISTEM PEMELIHARAAN PASTURA, SEMI INTENSIF DAN INTENSIF

Oleh

Putri Mauidhatul Hasanah

NIM : C31180328

GOLONGAN A

PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK

JURUSAN PETERNAKAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun tugas Makalah Produksi Termak
Potong tentang “Sistem Pemeliharaan Pastura, Semi Intensif dan Intensif”.

Makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan
tugas mata kuliah Produksi Termak Potong. Makalah ini telah diupayakan agar dapat sesuai
apa yang diharapkan dan dengan terselesainya Makalah ini sekiranya bermanfaat bagi setiap
pembacanya. Makalah ini penulis sajikan sebagai bagian dari proses pembelajaran agar
kiranya kami sebagai mahasiswa dapat memahami betul tentang perlunya sebuah tugas agar
menjadi bahan pembelajaran.

Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami mengucapkan rasa syukur yang tulus dan ikhlas kepada Tuhan Yang
Maha Esa, serta ucapan terima kasih kepada : Dosen dan Teknisi berkat kerjasamanya
sehingga Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kesempurnaan dan dengan segala
kerendahan hati, mohon kritik dan saran yang bersifat membangun. Sehingga apa yang kita
harapkan dapat tercapai, dan merupakan bahan kesempurnaan untuk makalah ini selanjutnya.
Besar harapan penulis, semoga makalah yang penulis buat ini mendapat ridho dari Tuhan
Yang Maha Esa.

Jember,29 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
1.4 Manfaat..................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................................................6
PENUTUP.............................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................6
3.2 Saran..........................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu upaya untuk meningkatkan populasi dan mempercepat penyebaran ternak
besar oleh peternak adalah dengan cara pemeliharaan ternak tersebut. Pemeliharaan ternak
yang baik sangat mempengaruhi perkembangbiakan serta terjaminnya kesehatan ternak
(Hernowo, 2006).

Pemeliharaan persiapan yang harus dilakukan sebelum memulai memelihara ternak


sapi potong adalah membersihkan kandang dengan desinfeksi. Demikian juga dalam
penggunaan alat harus memenuhi baik faktor higienis, keamanan ternak maupun efisiensi
(Anonima, 2012). 

Peternak dalam memelihara ternaknya harus berdasarkan prinsip-prinsip


pemeliharaan dan pembiakan hewan tropis yaitu : pengawasan lingkungan, pengawasan
status kesehatan, pengawasan pegawai, pengawasan makan dan air minum, pengawasan
sistem pengelolaan dan pengawasan kualitas hewan ternak (Smith dan Mangkoewidjojo,
1988).

Sistem pemeliharaan sapi potong dikategorikan dalam tiga cara yaitu sistem
pemeliharaan intensif yaitu ternak dikandangkan, sistem pemeliharaan semi intensif yaitu
tenak dikandangkan pada malam hari dan dilepas di ladang penggembalaan pada pagi hari
dan sistem pemeliharaan ekstensif yaitu ternak dilepas di padang penggembalaan (Hernowo,
2006).

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat ditarik sebuah masalah

1. Bagaimana sistem pemeliharaan pastura (ekstensif) ?


2. Bagaimana sistem pemeliharaan semi intensif ?
3. Bagaimana sistem pemeliharaan intensif ?

1.3 Tujuan

Sesuai dengan permasalahan di atas maka makalah ini bertujuan untuk


1. Memahami sistem pemeliharaan pastura (ekstensif).
2. Memahami sistem pemeliharaan semi intensif.
3. Memahami sistem pemeliharaan intensif.
1.4 Manfaat

1. Mengetahui sistem pemeliharaan pastura (ekstensif).


2. Mengetahui sistem pemeliharaan semi intensif.
3. Mengetahui sistem pemeliharaan intensif.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem pemeliharaan pastura(ekstensif)


Pemeliharaan sapi secara ekstensif biasanya terdapat di daerah-daerah yang
mempunyai padang rumput yang luas, seperti di Nusa tenggara, Sulawesi selatan, dan
Aceh. Sepanjang hari sapi digembalakan di padang penggembalaan, sedangkan pada
malam hari sapi hanya dikumpulkan di tempat-tempat tertentu yang diberi pagar,
disebut kandang terbuka.
Pada sistem ini peternak tidak aktif memlihara ternak atau tidak turun
tangan  langsung untuk menangani ternak. Ternak dilepaskan sepenuhnya ke padang
rumput atau lapangan untuk mencari makan sendiri. Ternak tidak dibuatkan kandang,
tetapi untuk istirahat sapi hanya ditempatkan di pekarangan rumah. Jadi ternak
tumbuh dengan alam. Biasanya  sistem pemeliharaan ini hanya di pakai oleh peternak
untuk hoby saja dan juga untuk usaha sambilan/sampingan.
a. Kelebihan
1. Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak karena sistem ini biasanya
digunakan peternak perorangan saja.
2. Lebih efisien tenaga, waktu, dan biaya. Baik biaya pakan, biaya perawatan,
maupun modal awal.
3. Keturunan yang dihasilkan murni dari bangsa sapi yang diternakan tersebut.
b. Kekurangan
1. Biaya pengadaan lahan penggembalaan lebih banyak.
2. Kemungkinan risiko terkena penyakit besar.
3. Jika sudah terkena penyakit, akan sulit dideteksi maupun perawatannya.
4. Kesehatan ternak terabaikan.
5. Keuntungan dari hasil produksi yang didapat peternak hanya sedikit.
2.2 Sistem pemeliharaan semi intensif
Sistem ini adalah perpaduan antara  pemeliharaan sistem intensif dengan
ekstensif.  Sapi perah dibuatkan kandang, yaitu kandang tipe tunggal. Pembuatan
kandang tersebut bertujuan untuk melindungi sapi dari cuaca luar yang ektrim dan
juga untuk istirahat di malam hari. Selain di kandangkan ternak juga di beri padang
penggembalaan/pasture, jadi sapi di gembalakan secara teratur. Untuk
penggembalaannya jangan terlalu pagi karena akan menyebabkan sapi terkena
tympani/kembung, lama penggembalaan maksimal 8 jam/hari pada cuaca yang
cerah.  Sapi juga di berikan makanan penguat seperti konsentrat, ampas tahu dan lain-
lain.
a. Kelebihan
1. Biaya pakan tidak terlalu tinggi karena sebagian ternak digembalakan.
2. Tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak.
3. Sapi terlihat sehat karena terkena sinar matahari dan juga dapat exercise tiap
hari.
b. Kekurangan
1. Biaya cukup tinggi untuk pengadaan lahan sebagai padang penggembalaan
dan juga untuk pengadaan kandangnya.
2.3 Sistem pemeliharaan intensif
Pemeliharaan secara intensif yaitu ternak dipelihara secara terus menerus di
dalam kandang sampai saat dipanen sehingga kandang mutlak harus ada. Seluruh
kebutuhan sapi disuplai oleh peternak, termasuk pakan dan minum. Aktivitas lain
seperti memandikan sapi juga dilakukan serta sanitasi dalam kandang. 
Pemeliharaan sistem intensif menuntut perhatian penuh peternak karena ternak
sepenuhnya berada di dalam kandang. Di sini semua kebutuhan sapi di handle/ di
penuhi oleh peternak mulai dari  pembersihan kandang secara berkala untuk
kenyamanan ternak maupun peternak, pengumpulan feses dan urin sapi, penyediaan
pakan secara teratur, perawatan ternak hingga penanganan penyakit diatur oleh
peternak.
Kalau untuk perkandangannya, sapi dipisahkan berdasarkan jenis kelamin dan
umurnya. Pada sistem ini biasanya teknologi yang digunakan  sudah canggih dan
sistem ini hanya digunakan di perusahaan menengah keatas/besar.
a. Kelebihan
1. Sapi dapat termonitor dan terkontrol dengan baik,
2. Pemberian pakan, air minum, dan vaksinasi dapat dilakukan dengan mudah.
3. Setiap kegiatan ternak mudah diawasi dan ditangani.
4. Hasil pemasaran lebih mudah dan banyak sehingga lebih banyak keuntungan
yang diperoleh peternak.
5. Kualitas dan kuantitas hasil produksi lebih terjamin.
6. Kemunkinan terkena penyakit hanya sedikit.
b. Kekurangan
1. Membutuhkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
2. Membutuhkan modal awal yang banyak.
3. Membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
4. Membutuhkan biaya fasilitas yang banyak.
5. Waktu yang harus digunakan peternak untuk memelihara lebih banyak karena
untuk pengontrolan setiap ternak.
6. Biaya perawatan mesin tinggi
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan terdapa 3 sistem pemeliharaan pada sapi
potong yaitu sistem pastura (ekstensif), semi intensif, dan intensif. Setiap sistem
pemeliharaan memiliki kelebihan dan kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA
https://sains.kompas.com/read/2018/08/14/193600423/macam-macam-teknik-
pemeliharaan-sapi-untuk-peningkatan-kualitas. Diakses 28 februari 2020

Anda mungkin juga menyukai