Oleh Kelompok 1:
A. Galib Saputra
Andi Resa Manurung
Andi zalzabilah
Aprisari Setyawan
Bardi Arifin
Khaerunnisa
Muhammad Fauzan Afdhal
Nur Aqifah Rahman
Nurul Fatanah Fitri
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan................................................................................................2
II. PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Perkandangan....................................................................................3
III. PENUTUP........................................................................................11
A. Kesimpulan.......................................................................................11
B. Saran................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12
LAMPIRAN................................................................................................13
ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Peternakan organik adalah sebuah sistem produksi yang
menerapkan manajemen secara holistik yang mendorong dan
meningkatkan kesehatan agroekosistem, termasuk keanekaragaman
hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologis tanah, dan mengoptimalkan
kesehatan dan interdependensi komunitas dari kehidupan tanah.
Sistem ini bertujuan mengintegrasikan produksi ternak dan tanaman
dan mengembangkan hubungan simbiosis sumber daya serta daur
ulang dan terbarukan dalam sistem pertanian (Blair, 2008).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
II. PEMBAHASAN
A. Perkandangan
3
Kandang yang baik haruslah memenuhi prinsip dasar. Prinsip dasar
yang harus diperhatikan dalam pembangunan kandang antara lain
adalah:
4
dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya,
atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3-5 cm untuk
pengganti kulit padi/sekam.
b. Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal
jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya
seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika
baru menetas.
c. Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat
dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah
dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan
letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
d. Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup,
bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat
dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit
dengan kotak khusus
e. Alat-alat yang lainnya
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti:
suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan
lain-lain.
Model kandang yang sesuai dengan sistem
peternakan organik adalah kandang yang menyediakan
lading penggembalaan bagi ternak. Hal ini terkait dengan
kesejahteraan hewan yang menjadi perhatian utama dalam
pengembangan sistem peternakan organik.
5
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa kandang ayam
petelur di kampus 2 polbangtan gowa sudah termasuk
kandang organik karena kandang batteray pada ayam
petelur ini sudah memenuhi syarat bentuk kandang yang di
buat berkotak-kotak dan bertingkat serta berderet-deret
menyerupai baterai.
Kandang baterai ini juga di gunakan untuk
pembesaran ternak –ternak ayam yang udah remaja. Satu
kotak biasanya dapat di isi satu pasang ternak ayam yaitu
jantan dan betina, dengan demikian ternak ayam tersebut
cepat besar- besar karena sedikit bergerak dan kerjanya
hanya makan dan minum. Kemudian berdasarkan
kebersihannya sudah baik karena dibersihkan 2x sehari
6
b. Ternak yang sekarang belum dikelola dengan cara-cara yang
sesuai dengan standar ini dapat dikonversi ke sistem organic
(FAO, 2012).
7
sebagian atau keseluruhannya, dan dapat dicerna tanpa mengganggu
kesehatan ternak.
8
konsentrat dan mineral tdk dikategorikan organik. Hal itu dikarenakan
pemberian pakan sudah tercampur dengan konsentrat yang dimana
memiliki banyak kandang bahan kimia atau non organic
9
dapat dilakukan dengan cara mencampurkan obat-obatan kedalam
pakan maupun minum ternak yang berbentuk feed suplement dan lain
sebagainya
10
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, I.K. 2003. Nutrisi Ayam Petelur. Lembaga Satu Gunung Budi. Bogor.
Banong, S., 2012. Manajemen Industri Ayam Ras Petelur. Masagena Press.
Makassar.
Daniel Tampi, Agus Supandi Soegoto, Jacky S. B. Sumarauw (2016). Pengaruh
Kualitas Pakan Organik terhadap Pertumbuhan Ternak. Jurnal Ilmiah.
Vol.4 No.1 Maret 2016, Hal. 990-999. (ISSN 2303- 1174).
12
LAMPIRAN
13
14