Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

PENGAMATAN SISTEM PETERNAKAN ORGANIK


PADA KANDANG AYAM PETELUR KAMPUS II POLBANGTAN GOWA

Oleh Kelompok 1:
A. Galib Saputra
Andi Resa Manurung
Andi zalzabilah
Aprisari Setyawan
Bardi Arifin
Khaerunnisa
Muhammad Fauzan Afdhal
Nur Aqifah Rahman
Nurul Fatanah Fitri

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PETERNAKAN DAN


KESEJAHTERAAN HEWAN
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA
KEMENTERIAN PERTANIAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
mengenai “Pengamatan Sistem Peternakan Organik Pada Kandang Ayam
Petelur di Kampus II Polbangtan Gowa” ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Sistem Peternakan Organik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang


telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini.Penulis menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bone, 23 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

I. PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................2

C. Tujuan................................................................................................2

II. PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. Perkandangan....................................................................................3

B. Bibit Ayam Petelur..............................................................................6

C. Pakan Ayam Petelur..........................................................................7

D. Pengobatan Ayam Petelur.................................................................9

III. PENUTUP........................................................................................11

A. Kesimpulan.......................................................................................11

B. Saran................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12

LAMPIRAN................................................................................................13

ii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ayam di Indonesia tentunya tidak asing lagi, sejak zaman kerajaan


Hindu di Indonesia. Banyak masyarakat yang telah mengenal ayam
petelur, karena ayam ini merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.
Telur merupakan hasil dari siklus reproduksi ayam betina atau bagi
unggas betina pada umumya dalam proses menghasilkan keturunan,
namun pada ayam petelur, khususnya ayam petelur untuk diambil
telurnya. Ayam petelur tersebut di Indonesia mulai dikenal menjelang
perang dunia II.

Ayam yang dipelihara oleh masyarakat Indonesia dalam


memproduksi telur masih kalah dengan ayam petelur yang
didatangkan dari luar negeri. Ayam dalam negeri atau sering kita kenal
dengan sebutan ayam kampung atau ayam buras, kemampuan
bertelur berkisar 46 butir per tahun, sedangkan ayam petelur
kemampuan bertelurnya mencapai 180 butir per tahun. Seiring dengan
permintaan pasar yang ada di dalam negeri akan kebutuhan telur dan
perkembangan teknologi persilangan sehingga ayam petelur dalam
negeri sudah dapat menyamai ayam petelur dari luar negeri yang
berkemampuan produksi telur jauh lebih tinggi dari ayam buras.

Meningkatnya kekhawatiran akan keamanan pangan dan polusi di


sejumlah negara maju menyebabkan beberapa tahun belakangan ini
permintaan akan produk ternak organik semakin nyata, termasuk
unggas organik. Perkembangan ini sebagai respon terhadap naiknya
preferensi konsumen akan makanan yang segar, bebas bahan aditif,
kimia, hormon, antibiotik, dan diproduksi sesuai kesejahteraan hewan,
kaedah ke lestarian lingkungan alami tanpa meng gunakan bahan
pakan yang mengalami modifikasi gen.

1
Peternakan organik adalah sebuah sistem produksi yang
menerapkan manajemen secara holistik yang mendorong dan
meningkatkan kesehatan agroekosistem, termasuk keanekaragaman
hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologis tanah, dan mengoptimalkan
kesehatan dan interdependensi komunitas dari kehidupan tanah.
Sistem ini bertujuan mengintegrasikan produksi ternak dan tanaman
dan mengembangkan hubungan simbiosis sumber daya serta daur
ulang dan terbarukan dalam sistem pertanian (Blair, 2008).

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang yaitu :

1. Bagaimanakah perkandangan ayam petelur di Kampus II


Polbangtan Gowa?
2. Bagaimanakah Bibit ayam petelur di Kampus II Polbangtan
Gowa?
3. Bagaimanakah Pengobatan ayam petelur di Kampus II
Polbangtan Gowa?
4. Bagaimanakah Pakan ayam petelur di Kampus II Polbangtan
Gowa?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan madalah diatas maka yang menjadi tujuan


dalam makalah ini yaitu

1. Mengetahui apakah perkandangan atam petelur di Kampus II


Polbangtan Gowa termasuk perkandangan organik
2. Mengetahui apakah bibit ayam petelur di Kampus II Polbangtan
Gowa termasuk bibit organic
3. Mengetahui apakah pengobatan ayam petelur di Kampus II
Polbangtan Gowa termasuk pengobatan organik
4. Mengetahui apakah pakan ayam petelur di Kampus II Polbangtan
Gowa termasuk pakan organic.

2
II. PEMBAHASAN

A. Perkandangan

Ternak organik memerlukan kenyamanan kandang.Oleh karena itu


kandang ternak organik harus selalu dirawat agar tidak mengalami
kerusakan. Kegiatan perawatan terhadap kandang memerlukan
beberapa peralatan yaitu peralatan pertukangan perkayuan (palu,
gergaji) maupun peralatan kontruksi bangunan. Disamping itu juga
memerlukan peralatan kebersihan kandang seperti sapu lidi, sikat,
sekop, dan gerobak dorong. Peralatan tersebut jika telah digunakan,
selalu dibersihkan dan disucihamakan, kemudian disimpan di gudang
peralatan.

Kandang merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu


usaha peternakan ayam. Sebab, disamping fungsinya sebagai tempat
ayam berdiam dan berproduksi, kandang juga membutuhkan dana
investasi yang cukup besar. Cara membangun kandang yang salah,
yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan dan peraturan akan
mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Bahkan peternakan dapat
gulung tikar sebelum berproduksi. Oleh karena itu, pembangunan
kandang dan perkandangan haruslah benar-benar direncanakan
dengan baik supaya memberikan hasil yang optimal.

Kandang yang organik haruslah memenuhi batasan dan syarat-


syarat tertentu, paling tidak persyaratan minimal. Kandang yang tidak
memenuhi persyaratan minimal tidak termasuk arti kandang yang
sebenarnya. Dalam satu peternakan besar, setiap kandang dibagi-bagi
untuk menghindari pengaruh sosial. Setiap bagian itu disebut pen.

3
Kandang yang baik haruslah memenuhi prinsip dasar. Prinsip dasar
yang harus diperhatikan dalam pembangunan kandang antara lain
adalah:

a. Sirkulasi udara di peternakan harus baik;


b. Kandang harus terkena sinar matahari ;
c. Hindari pembangunan kandang yang berada dibawah bukit;
d. Sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka;
e. Memakai bahan yang sederhana

Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam petelur


yaitu:

a. temperatur berkisar antara 32,2-35? C;


b. Kelembaban berkisar antara 60-70%;
c. Penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang
ada ;
d. Tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan
tidak melawan arah mata angin kencang;
e. Model kandang disesuaikan dengan umur ayam. Untuk anakan
sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box.
Untuk ayam remaja 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai
kandang box yang dibesarkan. Sedangkan untuk ayam dewasa
bisa dengan kandang postal atapun kandang baterai.

Selain persyaratan kandang tersebut di atas, yang tidak kalah


pentingnya yang harus disiapkan peternak adalah peralatan yang
lengkap dan maksimal. Hal yang perlu diperhatikan dalam peralatan ini
antara lain:

a. Litter (alas lantai)


Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada
atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin
kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran

4
dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya,
atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3-5 cm untuk
pengganti kulit padi/sekam.
b. Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal
jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya
seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika
baru menetas.
c. Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat
dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah
dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan
letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
d. Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup,
bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat
dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit
dengan kotak khusus
e. Alat-alat yang lainnya
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti:
suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan
lain-lain.
Model kandang yang sesuai dengan sistem
peternakan organik adalah kandang yang menyediakan
lading penggembalaan bagi ternak. Hal ini terkait dengan
kesejahteraan hewan yang menjadi perhatian utama dalam
pengembangan sistem peternakan organik.

5
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa kandang ayam
petelur di kampus 2 polbangtan gowa sudah termasuk
kandang organik karena kandang batteray pada ayam
petelur ini sudah memenuhi syarat bentuk kandang yang di
buat berkotak-kotak dan bertingkat serta berderet-deret
menyerupai baterai.
Kandang baterai ini juga di gunakan untuk
pembesaran ternak –ternak ayam yang udah remaja. Satu
kotak biasanya dapat di isi satu pasang ternak ayam yaitu
jantan dan betina, dengan demikian ternak ayam tersebut
cepat besar- besar karena sedikit bergerak dan kerjanya
hanya makan dan minum. Kemudian berdasarkan
kebersihannya sudah baik karena dibersihkan 2x sehari

B. Bibit Ayam Petelur

Peternakan organik dalam praktiknya diantaranya dilakukan


dengan menghindari penggunaan benih/bibit hasil rekayasa genetika
(GMO = genetically modified organism) (FAO, 2012).Ternak yang
digunakan untuk produksi yang memenuhi ketentuan dalam
peternakan organik harus berasal dari bibit ternak (dari kelahiran atau
penetasan) dari penyelenggaraan unit produksi yang memenuhi
peternakan organik ini, atau berasal dari keturunan induk yang
dipelihara melalui cara-cara yang ditetapkan dalam peternakan
organik. Ternak harus dipelihara sesuai dengan sistem ini pada
keseluruhan hidupnya.

a. Ternak tidak boleh ditransfer antara unit organik dan non-


organik. Otoritas kompeten dapat menetapkan peraturan detil
tentang pembelian ternak dari unit yang lain yang sesuai
dengan standar ini;

6
b. Ternak yang sekarang belum dikelola dengan cara-cara yang
sesuai dengan standar ini dapat dikonversi ke sistem organic
(FAO, 2012).

Pembibitan ternak organik berpedoman pada prinsip-prinsip


peternakan organik dengan mempertimbangkan bangsa dan galur
dipelihara dalam kondisi lokal. Proses identifikasi sumber bibit ternak 7
didasarkan pada dokumen yang mencatat sumber bibit/asal usul
ternak (recording ternak). Seleksi calon bibir yang didasarkan pada
pengamatan dan penampilan fisik berkorelasi positif terhadap faktor
genetik ternak.

Bibit ayam yang dipilih untuk menggantikan ayam yang telah


diafkir, dan bibit yang dipilih yaitu bibit yang sesuai dengan kriteria.
Kriteria bibit yang baik yaitu sehat dan tidak cacat, anak ayam berasal
dari induk yang sehat, anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik
serta ukuran badan normal dan ukuran berat badan antara 35-40
gram.

Sesuai dengan pengamatan kami bahwa berdasarkan jenis dan


syarat ayam petelur di kampus 2 sudah termasuk bibit organik di
karena sudah sesuai dengan syarat peternakan dan manajemen ayam
petelur.

C. Pakan Ayam Petelur

Pakan ayam menjadi komponen penting bagi peternak karena


mampu menghabiskan hingga 60% dari total biaya. Komposisi pakan
yang diberikan ke unggas perlu menjadi perhatian khusus agar unggas
hasil peternakan dapat mencapai hasil yang maksimal. Pemberian
pakan juga tergantung dengan pertumbuhan unggas.

Bahan pakan (bahan makanan ternak) dinyatakan bahan pakan


organik, jika bahan pakan ternak tersebut berasal dari pembudidayaan
pertanian organik. Bahan pakan dapat diberikan kepada ternak yang

7
sebagian atau keseluruhannya, dan dapat dicerna tanpa mengganggu
kesehatan ternak.

Metode pemrosesan bahan pangan harus dilakukan secara


mekanis, fisik atau biologis (seperti fermentasi dan pengasapan) serta
meminimalkan penggunaan ingredient dan aditif non-pertanian (SNI
6729:2016). Sebelum membuat pakan ternak, dilakukan penyiapan
peralatan yang dibutuhkan. Pembuatan pakan ternak organik diawali
dengan menyusun formula ransum. Berdasarkan formula ransusm
tersebut, selanjutnya mengidentifikasi dan menimbang bahan pakan
sesuai dengan formula ransum. Langkah selanjutnya adalah
mencampur bahan pakan, diawali dari kuantitas bahan pakan sedikit
hingga yang paling banyak. Hal ini dimaksudkan agar hasil
pencampuran bahan pakan benar-benar homogen. Pencampuran
bahan pakan ternak dalam jumlah sedikit, bisa dilakukan secara
manual. Sedangkan dalam jumah besar, dilakukan dengan mesin
(mixer).

Pemberian pakan pada ayam tergantung dari fase yang dialami


ayam, yang terdiri dari fase starter, growerdan layerkarena beda fase
maka jumlah pakan yang diberikan juga berbeda. Salele et al.,
(2014)menyatakan bahwa pada ayam petelur tipe ringan
mengkonsumsi pakan dengan jumlah yang sangat sedikit yaitu sekitar
80–100 gram/ekor/hari dengan pemberian air minum secara ad libitum.
Kondisi lingkungan dengan suhu tinggi dapat mempengaruhi konsumsi
pakan, semakin bertambah suhu lingkungan akan menurunkan
performan ayam, sehingga dapat mempengaruhi konsumsi pakan,
konsumsi air, bobot badan, produksi telur, konversi pakan dan bobot
telur. Pengaruh tersebutbisa disebabkan oleh manajemen pakan
terutama oleh imbangan energi dan protein dalam ransum.

Namun sesuai dengan pengamatan bahwa pemberian pakan


Yang di berikan dalam bentuk ransum berupa campuran jagung, dedak

8
konsentrat dan mineral tdk dikategorikan organik. Hal itu dikarenakan
pemberian pakan sudah tercampur dengan konsentrat yang dimana
memiliki banyak kandang bahan kimia atau non organic

D. Pengobatan Ayam Petelur

prinsip pencegahan penyakit dalam produksi ternak organik harus


didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

a. Pilihan bibit atau galur ternak sebagaimana diuraikan di atas;


b. Aplikasi praktek peternakan yang baik berdasar kebutuhan
setiap spesies hewan yang diternakkan yang mendorong
ketahanan ternak terhadap penyakit serta pencegahan infeksi;
c. Penggunaan pakan organik yang berkualitas baik, bersamaan
dengan latihan teratur, sehingga mempunyai dampak yang 9
mendorong terbentuknya ketahanan imunologis alami pada
ternak itu sendiri;
d. Menjaga kepadatan ternak yang baik, sehingga menghindari
kelebihan daya tampung (overstoking) serta masalah-masalah
lain yang berdampak buruk pada kesehatan ternak itu sendiri.

Dalam pemeliharaan ayam petelur perlu adanya antisipasi dalam


menangani penyakit yang akan menyerang ternak. Pencegahan
penyakit dapat dilakukan dengan sanitasi dan berbagai cara
lainnya.menyatakan bahwa adanya antibodi dalam tubuh menunjukkan
bahwa hewan yang bersangkutan pernah terpapar oleh suatu antigen.
Antibodi akan terbentuk bila tubuh menerima vaksinasi,
antibodimaternal,ataupun infeksi alami.Sanitasi adalah berbagai
kegiatan yang meliputi penjagaan dan pemeliharaan kebersihan
kandang dan sekitarnya, peralatan dan perlengkapan kandang,
pengelola kandang, serta orang dankendaraan yang keluar-masuk
kompleks perkandangan Dalam mencegah berbagai penyakit dapat
dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan sanitasi, vaksinasi serta

9
dapat dilakukan dengan cara mencampurkan obat-obatan kedalam
pakan maupun minum ternak yang berbentuk feed suplement dan lain
sebagainya

Berdasarkan pengamatan dan perlakuan ayam petelur di kampus 2


polbangtan gowa yang menggunakan jamu sebagai bahan
pencegahan penyakit dan antibiotik secara alami dengan ini
pengobatan dikampus 2 terhadap ayam petelur sudah bisa dikatakan
organik. Alasan lain adalah ayam petelur di kampus 2 juga belum
pernah mendapatkan suntikan vaksin.

10
III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan isi dari pembahasan sebelumnya, maka dapat


disimpulkan bahwa :

a. Pada kandang ayam petelur Kampus II Polbangtan Gowa


merupakan kandang organik.
b. Untuk bibit ayam petelur di kampus II Polbangtan Gowa sudah bisa
dikatakan organik.
c. Pakan ternak ayam petelur di Kampus II Polbangtan Gowa tidak
dapat dikategorikan sebagai pakan organik.
d. Pengobatan ayam petelur di kampus II Polbangtan Gowa sudah
termasuk organic.

B. Saran

Berdasarkan isi dari pembahasan sebelumnya, maka dapat


disarankan bahwa sebaiknya kedepannya pemeliharaan ayam petelur
di kampus 2 polbangtan gowa lebih meningkatkan kebersihan
kandang, selain untuk bisa mengubah peternakan menjadi peternakan
organik, juga untuk lebih memperhatikan kesehatan kenyamanan
ternak, dan produksi telur ternak.

11
DAFTAR PUSTAKA

Amrullah, I.K. 2003. Nutrisi Ayam Petelur. Lembaga Satu Gunung Budi. Bogor.
Banong, S., 2012. Manajemen Industri Ayam Ras Petelur. Masagena Press.
Makassar.
Daniel Tampi, Agus Supandi Soegoto, Jacky S. B. Sumarauw (2016). Pengaruh
Kualitas Pakan Organik terhadap Pertumbuhan Ternak. Jurnal Ilmiah.
Vol.4 No.1 Maret 2016, Hal. 990-999. (ISSN 2303- 1174).

Peraturan Menteri Pertanian No. 64/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Sistem


Pertanian Organik

Taufik, M., & Ma'shum, A. Buku Ajar Peternakan Organik.

12
LAMPIRAN

(Gambar : Kandang Batteray)

(Gambar : Proses Pembuatan Pakan)

13
14

Anda mungkin juga menyukai