Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun tugas Makalah Budidaya
Ternak Unggas tentang Budidaya Ayam Broiler.
Makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan
tugas mata kuliah Manajemen Kesehatan Ternak. Makalah ini telah diupayakan agar dapat
sesuai apa yang diharapkan dan dengan terselesainya Makalah ini sekiranya bermanfaat bagi
setiap pembacanya. Makalah ini penulis sajikan sebagai bagian dari proses pembelajaran agar
kiranya kami sebagai mahasiswa dapat memahami betul tentang perlunya sebuah tugas agar
menjadi bahan pembelajaran.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami mengucapkan rasa syukur yang tulus dan ikhlas kepada Tuhan Yang
Maha Esa, serta ucapan terima kasih kepada : Dosen Pembimbing dan Teman teman berkat
kerjasamanya sehingga Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kesempurnaan dan dengan segala
kerendahan hati kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga apa yang
kita harapkan dapat tercapai. Dan merupakan bahan kesempurnaan untuk makalah ini
selanjutnya. Besar harapan penulis, semoga makalah yang penulis buat ini mendapat ridho
dari Tuhan Yang Maha Esa

Purbolinggo, 24 April 2017

Purbolinggo

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kandang Dan Peralatan.................................................................................. 2
B. Pemeliharaan Fase Strarter............................................................................. 2
C. Pemeliharaan Fase Fhiniser............................................................................ 2
D. Analisis Usaha................................................................................................ 3
BAB III MATERI DAN METODE
A. Materi (Alat dan Bahan)................................................................................. 4
B. Metode............................................................................................................ 4
BAB VI MANFAAT
A. Hasil Yang Diperoleh..................................................................................... 5
B. Pemanfaatan Pekarangan............................................................................... 5
C. Pemenuh Kebutuhan Protein Hewani ........................................................... 5
BAB V PEMBAHASAN
A. Periode Starter................................................................................................ 6
B. Pemberian Pakan Dan Minum....................................................................... 7
C. Managemen Litter.......................................................................................... 7
D. Periode Fhiniser............................................................................................. 7
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................... 8
B. Saran............................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Usaha perunggasan (ayam ras) di Indonesia telah menjadi sebuah industri yang
memiliki komponen lengkap dari sektor hulu sampai ke hilir, dimana perkembangan usaha ini
memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan pertanian. Industri perunggasan memiliki
nilai strategis khususnya dalam penyediaan protein hewani untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri dan peluang ekspor, disamping peranannya dalam memanfaatkan peluang
kesempatan kerja.
Saat ini diperkirakan terdapat sekitar 2 juta tenaga kerja yang dapat diserap oleh
industri perunggasan, disamping mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi 80 ribu
peternak yang tersebar di seluruh Indonesia. Sumbangan produk domestik bruto (PDB) sub
sektor peternakan terhadap pertanian adalah sebesar 12 %(atas dasar harga berlaku),
sedangkan untuk sektor pertanian terhadap PDB nasional adalah 17% pada tahun 2004. Hal
ini menunjukkan bahwa peran sub sektor peternakan terhadap pembangunan pertanian cukup
signifikan, dimana industri perunggasan merupakan pemicu utama perkembangan usaha di
sub sektor peternakan. Industri perunggasan di Indonesia berkembang sesuai dengan
kemajuan perunggasan global yang mengarah kepada sasaran mencapai tingkat efisiensi
usaha yang optimal, sehingga mampu bersaing dengan produk dari produk-produk unggas
luar negeri. Produk unggas,

B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah tentang ayam pedaging adalah
1. Tugas mata pelajaran Sosiologi
2. Mengetahui cara berternak ayam broiler yang baik dan benar.
3. Mengetahaui basil usaha pemeliharaan ayam pedaging (broiler)

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kandang Dan Peralatan


1. Lokasi-lokasi kandang yang baik
- Sebaiknya lokasi kandang jauh dari keramaian, jauh dan lokasi perumahan atau
dipilih ditempat yang sunyi
- Lokasi kandang hendaknya tidak jauh dari pusat pasokan bahan baku, dan lokasi
pemasaranya.
- Loksi sebaiknya trmasuk areal agribisnis agar terhindar dan penggusuran.
Hal-hal tersebut seharusnya diperhatikan karena kandang merupakan tempat
lingkungan hidup bagi ayam, oleh karena itu ayam hams hidup dengan nyaman agar bisa
berprodusi dengan baik.
Perlengkapan kandang meliputi:
- Tempat pakan
- Tempat minum
- Baki
- Seng
- Termometer
- Lampu
- Tirai
- Sapu
- Skop
- Timbanagn duduk

B. Pemeliharaan Fase Strarter


Fase starter adalah fase dimana umur ayam dari 0-14 hari, di fase ini ayam hams
dikondisikan dengan baik, karena pada fase ini ayam sedang mengalami proses hiperplasia
(pembanyakan sel) sehingga pemeliharaan hams dilakukan dengan baik.

C. Pemeliharaan Fase Fhiniser


Di fase ini alas kandang/ litter dan juga brooding sudah di lepas, pada fase ini ayam
mengalami proses hipertropy (pembesaran sel) sehingga ayam hanya meggemukan tubuhnya.

D. Analisis Usaha
1. Biaya tetap
- Kandang
- Peralatan
2. biaya variable
- DOC

2
- Pakan
- VOVD (Vaksin Obat Vitamin Desinvektan)

BAB III
MATERI DAN METODE

A. Materi (Alat dan Bahan)


1. Alat
- Lampu - Tempat pakan
- Tirai - Tempat minum

3
- Baki - Litter/ alas kandang
- Termometer - Timbangan duduk
- Seng/ cihck guard

4
-
2. Bahan
- DOC
- Pakan
- Sekam
- Vitamin
-
B. Metode
1. Persiapan Kandang
- Pembersihan kandang dan sanitasi
- Pengapuran
- Pasang tirai dan litter, lalu sanitasi ulang
- Memasang peralatan, hidupkan lampu 2 jam sebelum DOC dating
- Sediakan pakan dan vitamin sebelum DOC dating
2. Pemeliharaan Fase Starter dan Fhiniser
- Timbang pakan setiap pemberian pakan
- Pemberian air minum sesuai frekuensi umur
- Pemberian obat/vitamin, pada saat ayam sterss/sakit
- Vaksin ND pada umur 4 hari
- Vaksin gumboro diberikan pada umur 18 hari
- Pelepasan litter pada umur 2 minggu
- Pelebaran brooding setiap 2 hari sakali
- Setelah ayam panen bersikan kandang dan biarkan 2 minggu masa kering
kandang
- BAB VI
MANFAAT
-
A. Hasil Yang Diperoleh
- Hasil yang diperoleh akan didapatkan dari pemeliharaan ayam broiler
ini sangat menguntungkan, apalagi harga daging sapi sekarang melonjak tinggi, maka
orang orang akan menggantinya dengan daging ayam yang harganya lebih murah
dan hemat.
-
B. Pemanfaatan Pekarangan
- Pekarangan yang kosong oleh setiap orang umumnya dibiarkan
menjadi semak belukar. Jika kita dapat memanfaatkannya menjadi kandang, pasti
akan lebih bermanfaat dan nyata hasilnya.
-
C. Pemenuh Kebutuhan Protein Hewani
- Potein hewani merupakan protein yang sangat penting bagi tubuh kita
yang tidak dapat digantikan (esensial) oleh karena itu, dengan adnya pemeliharaan
ayam broiler ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan protein hewani bagi kita
semua.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- BAB V
PEMBAHASAN
-
A. Periode Starter
1. Kedatangan DOC
- Pemberian Vitamin
- DOC diberikan vitachick dengan dosis 5g / 7 liter airjadi vitachick yang
diberikan: 7liter air = 5g
- Cara pencampuran:
- Timbang vitamin
- Larutkan dalam air
- Masukan kedalam tempat minum dan berikan pada ayam
- Penghitungan dan Penimbangan
- DOC dihitung satu persatu.
- Penimbangan dilakukan dengan cara mengambil dengan cara 10% X 100 = 10
ekor.
- Rata-rata berat DOC adalah 40g.
2. Vaksinasi
- Program vaksinasi yang telah dilaksanakan adalah:
- pada umur 4 hari, dengan metode tetes mata, dosis yang diberikan adalah satu
tetes/ekor.
- Cara Pencampuran Vaksin:
- Masukan pelarut kedalam botol vaksin
- Kocok membentuk angka 8
- Masukan kedalam botol pelarut
- Bilas dan pastikan vaksin tidak tersis
- Vaksin siap diberikan
- Gumboro pada umur diberikan lewat air minum, dengan dosis 1 botol untuk
500 ekor ayam.
- Cara Pencampuran Vaksin:
- Masukan air kedalam botol vaksin
- Kocok membentuk angka 8
- Masukan kewadah yang sudah di sediakan
- Masukan ke galon air minum dan berikan pada ayam
- Pastikan vaksin tidak tersisa.
-
B. Pemberian Pakan Dan Minum
- Pemberian pakan secara adlibitum yaitu sedikit demi sedikit, tempat
pakan yang di butuhkan adalah: DOC 1 tempat pakan untuk 75 ekor. kemudian di
sesuaikan dengan perkembangan umur. Pemberian minum di berikan sesuai dengan
frekuensi umur ayam, tempat minum yang dibutuhkan 1 tempat minum untuk 75 ekor.
-
C. Managemen Litter
- Ketinggian litter adalah 5 cm, dan pastikan sekam yang digunakan
kering, dan bila ada yang basah harus segera diganti untuk menjaga kesehatan temak
ayam.
-
D. Periode Fhiniser
1. Recording
- Tabel Recording
- - Ming - FC
- Jumlah Pakan - Berat Badan
N gu R
-
- I - 98 gr - 1,75 gr - 0,68
1
-
- II - 28 kg - 525r - 0,7
2
-
- III - 33,5 kg - 1,03 kg - 0,51
3
-
- IV - - -
4
-
2. Pemanenan
- Pemanenan ayam dilakukan pada umur 30 hari dengan bobot rata-rata 1,6 kg
- Cara pemanenan :
- Ikat ayam sebanyak 5 ekor
- Timbang sebanyak 15 ekor
- Masukan ke keranjang yang sudah disiapkan
- Siram ayam supaya tidak dehidrasi
-
-
-
- BAB VI
PENUTUP
-
A. Kesimpulan
- Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaaan ayam pedaging:
- Persiapan kandang
- Biosurity pada kandang
- Pemberian pakan dan minum
- Arah letak kandang
- Jumlah ayam perkandang
- Program vaksinasi
-
B. Saran
- Penulis menyarankan agar bagi masyarakat yang memiliki lahan
kosong sebaiknya digunakan untuk usaha pemeliharaan ayam pedaging, mengingat
besarnya keuntungan yang dapat diperoleh.setap pereodenya karna lonjakan
kebutuhan protein hewani yang setaiap tahunya menimgkat.
-

- DAFTAR PUSTAKA
- http://kartianiginting.blogspot.co.id/2013/05/normal-0-false-false-false-in-x-
none-x.html

- http://mmfatkhurrohman.blogspot.co.id/2015/04/makalah-budidaya-ayam-
broiler.html

- http://akuhanyapasrah.blogspot.co.id/2015/10/makalah-ayam-boiler.html

Anda mungkin juga menyukai