Debby Zalina
Rizka Rahmawati
Mengidentifikasikan struktur
teks anekdot dan gambar
anekdot
Orientasi
Ditengah padang pasit itu lewatlah seekor anjing yang menunggangi unta dan membawa
kantung berisikan uang sebesar 67 triliun dan dikawal oleh seekor buaya.
Krisis
Tiba-tiba muncullah tiga orang khafilah yang kebetulan juga melewati padang pasir tersebut.
Karena kebingungan melihat dua binatang yang membawa uang yang jumlahnya sangat
banyak, ketiga khafilah itu pun meneriaki dan menuduh mereka dengan sebutan ‘maling’,
‘penyamun’, dan ‘perampok’.
Reaksi
Namun dua binatang liar yang diteriaki oleh tiga orang khafilah tersebut hanya melihat
sekilas, lalu tampak tidak peduli dan acuh.
Koda
Kedua binatang liar itu pun meninggalkan tempat tersebut, tak menghiraukan teriakan-
teriakan dari para khafilah.
Materi Kedua
Peternak Sapi
Ada seorang peternak sapi yang cukup berhasil dan punya beratus-
ratus ekor sapi.
Pada suatu hari datanglah seorang petugas peternakan yang
menyamar dan bertanya “Setiap hari sapi-sapi ini bapak beri makan apa?”
Peternak menjawab “Oh saya beri makan rumput-rumput saja.”
“Kalo begitu bapak saya denda karena telah memberi makan sapi-sapi
ini secara tidak layak.” kata si petugas. “Bapak saya denda 2 juta.”
Akhirnya selang beberapa minggu kemudian petugas tadi datang
kembali dan menanyakan hal yang sama kepada si peternak. “Bapak beri
makan apa sapi-sapi ini?” kata si petugas.
Si peternak menjawab “Saya beri makan keju, hamburger dan susu.”
“Kalo begitu bapak saya denda 3 juta rupiah karena memberi makan
di luar batas sewajarnya!!” kata si petugas.
Eh akhirnya seminggu kemudian datang lagi si petugas menayakan hal
sama kepada si peternak. “Bapak beri makan apa sapi-sapi ini…??” tanya si
petugas.
“Begini Pak” jawab si peternak, “setiap hari semua sapi-sapi ini saya
beri uang masing-masing tiga ribu rupiah, terserah mereka mau makan di
mana…!!”
Abstraksi Ada seorang peternak sapi yang cukup berhasil dan punya beratus-ratus
ekor sapi.
Orientasi Pada suatu hari datanglah seorang petugas peternakan yang menyamar
Krisis dan bertanya “Setiap hari sapi-sapi ini bapak beri makan apa?”
Peternak menjawab,“Oh saya beri makan rumput-rumput saja”.“Kalo begitu
bapak saya denda karena telah memberi makan sapi-sapi ini secara tidak
layak” kata si petugas, “Bapak saya denda 2 juta”
Akhirnya selang beberapa minggu kemudian petugas tadi datang kembali
dan menanyakan hal yang sama kepada si peternak. “Bapak beri makan apa
sapi-sapi ini?” kata si petugas.
Reaksi Si peternak menjawab “Saya beri makan keju, hamburger dan susu.”
Si petugas berkata,“Kalo begitu bapak saya denda 3 juta rupiah karena
memberi makan di luar batas sewajarnya!!” kata si petugas.
Dan akhirnya seminggu kemudian datang lagi si petugas menayakan hal
sama kepada si peternak. “Bapak beri makan apa sapi-sapi ini…??” tanya si
petugas.“Begini Pak” jawab si peternak, “setiap hari semua sapi-sapi ini
saya beri uang masing-masing tiga ribu rupiah, terserah mereka mau makan
di mana…!!”
Karya:Rizka Rahmawati
Abstraksi
Pada siang hari,terdapat dua pemuda sedang
bersantai ria di sebuah ruangan yang gelap tepatnya
di gudang sekolah.Mereka sengaja membolos karena
memang guru nya tidak datang ke kelas mereka.
Orientasi
Salah seorang dari mereka memulai membuka
suara, “Ku rasa sekarang sedang sepi bro,mau
melakukan sesuatu yang berbeda?”ucap Rudi sang
penanya.”Memang apa yang berbeda?”Nadhil yang di
beri pertanyaan,balik bertanya.Rudi pun merogoh
sesuatu di dalam koceknya dan mengeluarkan suatu
plastik kecil berisi serbuk-serbuk putih.”Ini yang
berbeda,kita belum pernahkan mencobanya,selagi
tidak ada yang melihatnya kita coba shabu ini”Rudi
pun melihatkan barang yang dia bawa kahadapan
Nadhil. ”Tidak ah,aku takut di panggil”ucap
Nadhil.”Siapa yang manggil,kepala sekolah?come
on,di sini tidak ada yang melihat kita,dasar
penakut”.jawab Rudi dengan santainya.
Krisis
Reaksi
Rudi bergidik ngeri mendengar nya,”Aku belum
mau mati bro,gimana kalau Allah marah karena
mendengar ucapan ku yang tadi”.”nyebut lah
Rud”Nadhil memberi nasihat kepada Rudi.
Koda
Rudi yang memang telah ketakutan langsung
mempraktikkan apa yang disuruh oleh
Nadhil”Nyebut..,nyebut..,nyebut..”Nadhil
menggelengkan kepalanya,”Maksud aku itu
nyebut Astaghfirullahal’adzim” .Rudi hanya
ber ‘Oh’ ria mendengarnya.
Disusun Oleh :
Debby Zalina
Rizka Rahmawati