Anda di halaman 1dari 25

Kawin Suntik

Artificial Insemination
Disusun oleh :
1. Euis Maylenia N.S (18 5101 00753)
2. Rodesta Dwi A. (18 5101 00754)
1 Pengertian Inseminasi
Buatan
2
Keuntungan Inseminasi
Buatan
Kerugian Inseminasi
3

Buatan
4 Prosedur Inseminasi
Buatan
5

Faktor keberhasilan dan kegagalan


Inseminasi Buatan
Pengertian Inseminasi Buatan

❖ Inseminasi buatan (IB) adalah penempatan semen pada saluran


reproduksi secara buatan. Semen yang ditempatkan dapat berupa
semen beku maupun semen segar.
❖ Program IB tidak hanya mencakup pemasukan semen ke dalam
saluran reproduksi betina, tetapi juga menyangkut seleksi dan
pemeliharaan pejantan, penampungan, penilaian, pengenceran,
penyimpanan atau pengawetan (pendinginan dan pembekuan)
dan pengangkutan semen, inseminasi, pencatatan dan penentuan
hasil inseminasi pada hewan/ternak betina, bimbingan dan
penyuluhan pada peternak.
Keuntungan Inseminasi Buatan
• Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan
• Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik
• Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding)
• Dengan peralatan dan teknologi yang baik spermatozoa dapat simpan dalam
jangka waktu yang lama
• Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun
pejantan telah mati
• Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena fisik
pejantan terlalu besar
• Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan
dengan hubungan kelamin
Kerugian Inseminasi Buatan
• Apabila identifikasi birahi (estrus) dan waktu pelaksanaan IB tidak
tepat maka tidak akan terjadi terjadi kebuntingan
• Akan terjadi kesulitan kelahiran (distokia), apabila semen beku yang
digunakan berasal dari pejantan dengan breed / turunan yang besar
dan diinseminasikan pada sapi betina keturunan / breed kecil
• Bisa terjadi kawin sedarah (inbreeding) apabila menggunakan semen
beku dari pejantan yang sama dalam jangka waktu yang lama
• Dapat menyebabkan menurunnya sifat-sifat genetik yang jelek apabila
pejantan donor tidak dipantau sifat genetiknya dengan baik (tidak
melalui suatu progeny test)
Prsedur Inseminasi Buatan
A. Seleksi Pejantan
• Pejantan IB adalah pejantan yang mempunyai pedigree dan
sudah terseleksi.
• Sapi bibit pejantan tersebut harus sehat dan bebas dari
segala cacat fisik seperti cacat mata, tanduk patah, pincang,
lumpuh, kaki abnormal (bentuk O atau X) dan kuku abnormal
serta tidak terdapat kelainan tulang punggung atau cacat
tubuh lainnya.
• Sapi bibit pejantan tersebut tidak memiliki cacat pada alat
kelamin (testis asimetris dan lain-lain).
• Mempunyai sifat genetic transmitted ability (kemampuan
menurunkan sifat genetik) yang tinggi.
• Produktivitas dan kualitas semen baik.
Prsedur Inseminasi Buatan
B. Tampung semen
Ada beberapaa metode penampungan semen, antara lain
penggunaan vagina buatan, elektroejakulator, dan massage.
Saat ini metode penampungan yang sering dilakukan
menggunakan alat vagina uatan. Caranya dengan membiarkan
pejantan menaiki pemancing dan berejakulasi sewaktu penis
diarahkan memasuki vagina buatan. Hal ini merupakan simulasi
sempurna terhadap perkawinan secara alami. Adapun semen
yang tertampung dalam kualitas yang jauh lebih baik daripada
metode lainnya. Semen yang dihasilkan juga lebih bersih
dengan konsentrasi spermatozoa cukup tinggi. Penampungan
dengan metode VB dapat pula memberikan suatu informasi
tentang libido seekor pejantan.
Prsedur Inseminasi Buatan
C. EVALUASI KUALITAS SEMEN
• Makroskopis : volume, pH, warna, konsistensi Mikroskopis: motilitas, persentase hidup dan mati,
Konsentrasi


Prsedur Inseminasi Buatan
Pengenceran spermatozoa
• Tujuan pengenceran:
▪ Mempertahankan daya hidup spermatozoa
▪ Meningkatkan volume
Fungsi pengencer:
▪ Suplai zat makanan, sumber energi
▪ Mencegah cold shock atau shock karena perubahan temperatur
▪ Sebagai penyanggah agar pH stabil (asam laktat hasil metabolisme
dapat menurunkan pH semen)
▪ Mempertahankan tekanan osmotik dan keseimbangan elektrolit yang
sesuai
▪ Mencegah kuman
▪ Meningkatkan volume
Prsedur Inseminasi Buatan
Macam bahan pengencer semen

Larutan
Penyangga Penyangga tris
1. penyangga 2. sitrat 3.
fosfat atau susu
Prsedur Inseminasi Buatan
Pembekuan Semen
a. Keuntungan semen beku:
• Efsiensi semen pejantan unggul sepanjang tahun
• Mengatasi hambatan waktu dan jarak penggunaan
• Perkawinan selektif dengan pejantan unggul
• Mengurangi biaya transportasi
• Progeny test
b. Kerugian semen beku
• Tidak semua semen tahan pembekuan (10 – 20%)
• Teknik dan biaya mahal
Prsedur Inseminasi Buatan
Tahapan Pembekuan Semen
• Pengenceran semen (kuning telur, buffer, gula , glycerol, antibiotic, air)
• Pendinginan Semen (4 C , 2-4 jam), pengepakan dg mini straw
• Prefreezing Semen (-140 C, uap nitrogen cair )
• Freezing Semen (-196 C, Nitrogen cair)
• Penyimpanan Semen dalam Qontainer nitrogen cair
• Thawing Semen (37 C, 30-60 detik)
• Post Thawing Motility > 40%
Prsedur Inseminasi Buatan
Deteksi Birahi
Pilih resepien yang tepat
a.Ternak yang sudah pernah melahirkan dan
reproduksi sehat dan normal
b.Kondisi kesehatan tubuh baik
c.Kondisi kesehatan reproduksi baik
d.Mempunyai sifat keibuan

Cara Deteksi Birahi


a. Visual : abang, abuh, anget, arep,
bengak-bengok, clingkrak-clingrik, lendir
transparan
b.Uji laboratorium : kandungan hormon
esterogen tinggi
Prsedur Inseminasi Buatan
Deteksi birahi merupakan pekerjaan penting yang harus dilaksanakan untuk
meningkatkan reproduksi ternak. Kegagalan dala deteksi birahi mengakibatkan
kerugian waktu, tenaga, pakan, dan biaya. Ternak sapi normal mepunyai masa
birahi 20-21 hari. Deteksi birahi juga berguna untuk mengingat tanggal birahi
atau tanggal IB sebelumnya serta emperkirakan tanggal IB berikutnya dan
sebaiknya menggunakan kalender reproduksi.
Deteksi birahi dilakukan dengan menggunakan pejantan. Pejantan ini akan
mencari betina-betina yang birahi dengan cepat. Ciri-ciri betina yang birahi akan
mengibas-ngibaskan ekornya dan membiarkan pejantan untuk menaikinya.
Betina yeng terdeteksi berahinya segera dipisahkan dan dicatat waktu
berahinya.
Deteksi birahi sebaiknya dilakukan sesering mungkin atau paling tidak setiap 6
jam sekali, hal ini untuk mendapatkan tingkat akurasi deteksi berahi sehingga
angka kebuntingan diharapkan dapat meningkat.
Persiapan Semen

Semen dipersiapkan setelah betina dipastikan estrus dan siap diinseminasi. Inseminasi
dapat dilakuka. Dengan penggunaan semen baik cair maupun beku. Untuk penggunaan
semen beku, sebaiknya dicairkan (thawing) terlebih dahulu. Thawing semen beku
dianjurkan menggunakan air bersuhu 37° C selama 30 detik dilokasi IB. Usahakan semen
beku yang telah di thawing secelat mungkin di deposisikan pada organ reproduksi ternak
betina .
Berikut tahapannya :
1. Siapkan semen beku dalam kontainer, termos air hangat, gunting, tissue, insemination
gun, plastic sheat.
2. Thawing straw yang berisi semen beku kedalam air hangat (37°C) selama 30 detik, lalu
usap dengan tissue
3. Masukan straw yang sudah di thawing ke dalam insemination gun lalu gunting ujung
straw
4. Masukan plastic sheat ke dalam insemination gun
5. Semen siap digunakan.
Pelaksanaan IB
❖ Cara Vaginal/Hewan Kecil
Memasukkan Vaginoscope yang telah diberi pelicin melalui Vulva selanjutnya memasukkan gun kedalam cervix.
Pelaksanaan IB
❖ Rekto vaginal/Hewan besar.
Tangan yang satu melakukan palpasi rektal untuk memegang cervix tangan yang lain memasukkan Gun kedalam
cervix dan menumpahkan isinya.
Pelaksanaan Inseminasi Buatan
Inseminasi dapat dilakukan pada vagina, serviks, dengan metode spekulum
(vaginoscope) atau uterus dengan metode rektovaginal.
Rektovaginal metode dilakkan karena lebih efektif dengan angka perbedaan 10%
lebih tinggi dibandingkan dengan metode spekulum dan terbukti dapat memacu
aktifits uterus sup, seperti perkawinan alamiah. Pelaksanaannya dapat dapat
dilakukan di kandang jepit atau tanpa kandang penjepit dengan tahapan :
a. Tempatkan sapi betina yang telah menunjuka. Tanda-tanda birahi di kandang
b. Periksa kembali status reproduksi dengan palpus rektal melalui rektum
c. Bersihkan vulva dengan tissue
d. Suntikan straw semen yang telah dimasukan kedalam insemination gun
Faktor yang mendukung keberhasilan IB
Mortalitas spermatozoa beku sangat ditentukan oleh
kualitas spermatozoa sebelum dan setelah pembekua,
penyimpanan, dan metode atau teknik thawing spermatozoa
beku.
Kualitas spermatozoa yang layak untuk IB berdasarkan SNI
spermatozoa beku adalah motilitas >40% setelah thawing.
Kualitas semen Teknik thawing yang benar dilakukan saat ternak siap untuk di
beku
inseminasi. Thawing yang salah dapat mengakibatkan
kematian spermatozoa.
Faktor yang mendukung keberhasilan IB

Ternak yang digunakan sebagai reseptor IB harus


dalam umur yang produktif, sehat, dan
mempunyai siklus estrus yang normal. Faktor
manajemen .
Ternak betina
dan deteksi
birahi
Faktor yang mendukung keberhasilan IB
Inseminator yang baik akan melaksanakan tugasnya
dengan penuh rasa tanggung jawab. Inseminator yang
berpengalaman akan mengecek kembali kondisi betina yang
estrus berdasarkan laporan peternak sebelum melakukan
persiapan semen untuk memastikan betina tersebut
benar-benar dalam kondisi estrus.
inseminator Setelah memastikan kondisi ternak tersebut, inseminator
baru menyiapkan semen yang akan digunakan, seperti proses
thawing semen beku. Usahakan semen beku yang telah di-
thawing secepat mungkin dideposisikan pada organ reproduksi
ternak betina.
Faktor yang mendukung keberhasilan IB

Peternak yang baik akan mendeteksi ternak-ternaknya


secara teratur. Ternak memiliki siklus birah, misalnya sapi
memiliki siklus estrus setiap 20-21 hari sehingga peternak
fokus dan mengecek birahi ternaknya berdasarkan siklus
birahi tersebut.
peternak
Faktor yang mempengaruhi kegagalan IB

1. Fertilisasi dan kualitas semen yang jelek atau rendah


2. Inseminator kurang atau tidak terampil
3. Peternak kuranng terampil mendeteksi birahi
4. Pelaporan yang terlambat atau pelayanan inseminator yang
lamban
5. Kemungkinan adanya gangguan reproduksi atau kesehatan
sapi betina
Thanks!
Any questions?

You can find me at: @username


myemail@domain.com

Anda mungkin juga menyukai