Anda di halaman 1dari 132

INSEMINASI

BUATAN
Sub Topik :
- Sejarah Inseminasi Buatan
- Tujuan Inseminasi Buatan
- Keuntungan dan Kerugian Inseminasi Buatan
- Langkah Kerja Inseminasi Buatan
Definisi
• Memasukkan semen dalam saluran reproduksi genital betina
menggunakan instruments khusus
Definisi
• Inseminasi Buatan adalah sebuah proses yang diawali dengan
koleksi sperma dari pejantan, diproses/diolah, disimpan,
dimasukkan secara artifisial/ buatan ke dalam saluran reproduksi
betina dengan tujuan terjadinya pembuahan dan konsepsi.
.
01 04

02 05

03 06
• Inseminasi Buatan adalah teknik tunggal yang
penting dirancang untuk perbaikan genetik
hewan.
History of Artificial Insemination
● Shoutz (Saudi Arabia) -- Koleksi semen dari vagina kuda betina setelah
dikawini oleh pejantan menggunakan sponge --dan kemudian semen
dimasukkan dalam vagina kuda betina lain yang estrus--pregnant
• Antoni Van Leuwenhoek (Holland) and Johan Hamm
(1677)---- I X melihat spematozoa dengan mikroskop
• Lazaro Spalanzani (Psychologist from Itally)(1780)-----
successful of insemination in dog
• Heape (1884-1896) from England ------ successful of
insemination in dog (cross breed)
● Ivanof (Russia)(1922)-> pertama kali sukses inseminasi pada
kambing dan domba jantan
● Rapiquet (Franch)->IB pada kuda bisa mengatasi steriliity dan
rendahnya tingkat konsepsi
● Amantea (Psychologis from Roma) (1914)---untuk meneliti
tentang spermatologi dengan hewan laboratorium anjing, ayam
dan burung merpati. Dan dia yang pertama membuat vagina
buatan.
● Roemmele (1926)-> orang pertama yang berhasil menciptakan
vagina artifial untuk sapi
● Prof.Fred F.Mckenzie (1913)(USA) -> orang pertama yang
berhasil menciptakan vagina buatan untuk domba dan kambing
● A.Walton (1933) (England) ----berhasil mengirim air mani
kambing suffox dengan suhu 10o Celcius dari Inggris ke Rusia
dan Polandia

● Milowanov (1913-1936)(Russia)----Inseminasi pd kambing

● Prof.Eduard Sorensen (1936)----Pendiri koperasi IB di


Denmark

● Prof.Enos J.Perry ---- Pendiri koperasi IB di USA


● Polge, Smith and Parke(1949) (England) ----dengan teknik
pembekuan sampai - 79o Celcius, memakai CO2 padat (dry
ice) dengan bahan pengencer kuning telur dan kuning gliserol.
Artificial Insemination In Indonesia
● Firstly, introduce by Prof.B.Seit from Denmark (1950) And
then was founded centre of AI in :
- Grati (East Java)
- Purworejo and Ungaran (Central Java)
- Pengalengan (Bandung)
- Pakong (Madura)
- Padang (West Sumatra)
- 1950-1972--- AI with Liquid semen
- 1972- now ---- AI with Frozen Semen
● -3 April 1976 : Didirikan Balai IB di Lembang

● -1984 : Didirikan Balai Besar IB (BIB) di


Singosari

● -2001 : Didirikan Balai IB di Fakultas


Kedokteran
Hewan Universitas Airlangga
TUJUAN Inseminasi Buatan

● Meningkatkan percepatan penyebaran gen unggul

● Mengurangi penyebaran penyakit kelamin


Keuntungan Inseminasi Buatan
● Perbaikan genetik
● Mengurangi risiko penyebaran penyakit menular
seksual
● Pelayanan ekonomi (Penurunan perawatan pejantan)
● Meningkatkan kemampuan pejantan unggul untuk
melayani betina  .
● Mengurangi biaya pemeliharaan risiko pejantan
● Merangsang peternak untuk melakukan perekaman
tentang produksi dan reproduksi
● Hubungan yang baik antara peternak dengan
inseminator
● Pelayanan radius IB tidak terbatas
● Pemilihan jantan untuk koleksi semen
● Teknik pembekuan bisa disimpan selama yang lama
(15-25 tahun)
● Kawin antara beberapa jenis ternak dalam satu
spesies
● Kelangsungan hidup individu cacat jenis
● ternak unggul AI bisa digunakan untuk kawin dari
silent heat betina
Kerugian Inseminasi Buatan
● Butuh inseminator terlatih
● Penanganan semen beku yang tidak legeartis
mempercepat penyebaran penyakit kelamin
● Jika seleksi pencatatannya kurang hati-hati sebabkan
penyebaran sifat ternak yang mudah digandakan dan
diperluas
● Bila ketrampilan inseminator IB dalam mendeteksi
wanita hamil kurang maka terjadi aborsi
Note Kawin Alam IB
male to serve famale 100 Calf/ Year 18.000 Calf /Year

2 Capable to produce calf 75Calf/ Year 10000 Calf/ Year

3 Transmation of veneral desease invitable vitable


4 Improvement genetic quallity slow fast

5Improvement targetted production Statis Dinamis

6 Improvement of income Statis Dinamis

7 Mantainance cost of male Expensive Cheap

8.The need of Transporting Bulls Yes None


LANGKAH KERJA IB
MELIPUTI 7 LANGKAH :

1 SELEKSI PEJANTAN.
2 PENAMPUNGAN SEMEN.
3 PEMERIKSAAN.
4 PENGENCRN,PENGOLHN,PENYMPN.
5 PELAKSANAAN.
6 PENCATATAN/RECORDING.
7 EVALUASI.
LANGKAH KERJA IB

1. Seleksi Pejantan pejantan unggul melalui : - Silsilah/Pedigree


- Penampilan
- Uji Progeni
2. Penampungan Semen

Menggunakan Cara :

- Vagina Buatan
- Electro Ejakulator
- Masase Kelenjar Ampula
- Pijitan Disekitar Kloaka
- Spuit
Vagina Buatan
3. Pemeriksaan Semen
- Makroscopis : Volume, Warna , Bau,
Konsistensi, PH

- Mikroscopis : - Gerak
- Masa
- Individu
- Konsentrasi
- Resistensi
- Hidup mati
Peralatan
pemeriksaan semen.

• Spektro fotometer
• mikroskoup
• centrifuge
• Water bath
HIDUP MATI
● SPERM HDP YANG PUTIH
4. Pengenceran, Pengolahan dan
Penyimpanan
5. Pelaksanaan

Keberhasilan IB dipengaruhi oleh :

1. Peternak
2. Inseminator
3. Hewan Betina
4. Semen
5. Lingkungan
- Teknik Per-Vaginal untuk Hewan Kecil
Memasukkan Vaginoscope yang telah diberi pelicin
melalui Vulva selanjutnya memasukkan gun kedalam
cervix.

- Teknik Rekto vaginal untuk Hewan besar


Tangan yang satu melakukan palpasi rektal untuk
memegang cervix tangan yang lain memasukkan Gun
kedalam cervix dan menumpahkan isinya
Teknik Per-Vaginal untuk Teknik Rekto vaginal
Hewan Kecil untuk Hewan besar
Memasukkan Tangan yang satu
Vaginoscope yang telah melakukan palpasi rektal
diberi pelicin melalui untuk memegang cervix
Vulva selanjutnya tangan yang lain
memasukkan gun memasukkan Gun kedalam
kedalam cervix. cervix dan menumpahkan
isinya
PROSEDUR IB
a. Lakukan Thawing Straw Semen Beku
b. Pasang straw pd Gun & gunting ujung straw
c. Fixasi dgn plastic sheet dan kunci
d. Eksplorasi rektal fixasi servik dg tgn kiri
e. Bersihkan kotoran disekitar vulva dgn tissue
f. Masukkan gun dan deposisikan semen pada posisi
yang tepat
g. Lakukan masase servik untuk akhiri teknik ini
6. Recording/Pencatatan

Setelah melakukan IB harus melakukan pencatatan yang


meliputi :
• Kondisi birahi induk
• Kode Batch Produksi Straw yg digunakan

• Nama Pejantan dan jenis Pejantan


• Asal BIB
7. Evaluasi

Dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh


Sukses program IB melalui penghitungan
S/C = Service per Conception
CR = Conception Rate
NR = Non Return Rate
CLR = Calving Rate
CLI = Calving Interval
KAWIN SUNTIK PADA SAPI

EX LAB IB
FKH UNAIR 2023
INSEMINASI BUATAN PADA SAPI
1.In = memasukkan ; semen = mani buatan
= tidak alami = bantuan manusia
pemasukan semen (mani) ke dalam
saluran kelamin betina dengan bantuan
alat (inseminator).
2.Tujuan :
- Efisiensi penggunaan pejantan
- Meningkatkan pelayanan perkawinan
- Meningkatkan percepatan penyebaran
genetik unggul secara massal
- Mencegah penularan penyakit
PENDAHULUAN
1.Kawin Suntik merupakan andalan teknologi
reproduksi untuk percepatan penyebaran
genetik unggul yang sekaligus percepatan
peningkatan populasi , mengurangi
penularan penyakit kelamin dan
meningkatkan pendapatan Peternak.
2.Keberhasilan IB dipengaruhi oleh :
• Kondisi Birahi Sapi Akseptor
• Peternak
• Petugas/ Semen
KENAPA HARUS IB
1.MENINGKATKAN MUTU GENETIK
2. MENGHINDARI PENULARAN PENYAKIT
HEWAN MENULAR, MELALUI KAWIN
ALAM
3. OPTIMALISASI PENGGUNAAN
PEJANTAN UNGGUL
4. MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI
5. PENINGKATAN POPULASI
KEBERHASILAN IB TERGANTUNG DARI BEBERAPA
FAKTOR

1. PETERNAK
Perawatan
DETEKSI BIRAHI
PELAPORAN BIRAHI
2. KETERAMPILAN INSEMINATOR
POSISI I B
WAKTU SAAT IB
ADANYA TONUS/KONTRAKSI UTERUS
THAWING
SOP IB
RECORDING & EVALUASI
3. REPRODUKSI SAPI BETINA
4. KUALITAS SEMEN CAIR / BEKU
5. LINGKUNGAN
MEMBUAT PAKAN SAPI
PERAWATAN DAN
KESEHATAN SAPI
INSEMINATOR
1.Keahlian/ketrampilan
2.Akurasi pengenalan berahi
3.Handling semen beku yang baik
4.Mentaati SOP IB. boleh improvisasi
/KREATIVITAS untuk keberhasilan
PUBERTAS

 umur pubertas sapi : 12 bulan, sedang pada sapi bali, PO > 2 th.
 siklus birahi : 21 – 22 hari, lama birahi : 18 – 19 jam, ovulasi : 10 – 11 jam
setelah birahi berakhir

SIFAT SEMEN SAPI


 warna putih susu – putih krem
 volume : 5 – 8 ml, konsentrasi : 800 jt – 2000 jt spz/ml
 pH semen sapi berkisar 6,4 – 6,8.
 Semen berkualitas baik cenderung bersifat asam (pH rendah)
BCS/Nilai Kondisi Tubuh :
BETINA Sedang (tdk gemuk, tdk kurus)
Gemuk : sel telur terhalang
AKSEPTOR Kurus : ovarium tdk berfungsi
Sehat, birahi normal, derajat birahi bagus
Jika sakit : birahi kurang jelas/tdk terjadi,
bisa karena infeksi saluran
reproduksi/metritis—ada nanah.
PENILAIAN INSEMINATOR sebelum IB --
PENTING.
JANGAN SALAH PAKAN setelah bunting.
JANGAN DIJEMUR (Heat stress)
JANGAN TERJATUH/
 JANGAN KERJA KERAS-BAJAK SAWAH.
PUBERTAS

 umur pubertas sapi : 12 bulan, sedang pada sapi bali, PO > 2 th.
 siklus birahi : 21 – 22 hari, lama birahi : 18 – 19 jam, ovulasi : 10 – 11 jam
setelah birahi berakhir

SIFAT SEMEN SAPI


 warna putih susu – putih krem
 volume : 5 – 8 ml, konsentrasi : 800 jt – 2000 jt spz/ml
 pH semen sapi berkisar 6,4 – 6,8.
 Semen berkualitas baik cenderung bersifat asam (pH rendah)
Deteksi birahi
• Abang
• Abuh
• Anget
• Arep
• Bengah –bengah
• Clingkrak Clingkrik
• Ndlewer
LANGKAH KERJA I.B
MELIPUTI 7 LANGKAH

1. SELEKSI PEJANTAN/ PEMILIHAN PJTN UNGGUL


2. PENAMPUNGAN SEMEN.
3. PEMERIKSAAN. BIB
4. PENGENCERAN,PENGOLAHAN,PENYIMPANAN.

5. PELAKSANAAN.
6. PENCATATAN/RECORDING. PETUGAS
7. EVALUASI.
PEMILIHAN BIBIT
BERDASAR : SILSILAH, PENAMPILAN , UJI
PROGENY
Silsilah dari SERTIFIKAT
PENAMPILAN : ANATOMI DAN PHYSIOLOGI
PROGENY TEST , dilihat dari HERITABILITAS NYA

Untuk PEMBIBITAN ANAK/ ANAK dan SUSU


Calon induk/ Induk: - Penampilan
- Lebar Pinggul
- Puting
- Umur (Produktif)
- Silsilah
PEJANTAN
Teknik Penampungan Semen

Vagina Buatan Electro ejaculator


• Menyiapkan V B
Mengisi VB dg :
• Menyiapkan
- air hangat Electro Ejaculator
- Udara Ada 2 electroda :
• Memberi Vaselin 1/3 VB
• Menyiapkan : - Rektal
Pejantan - Spinal
Pemancing • Keuntungan
• Meningkatkan Libido PJTN
• Freq Pengambilan 2X / mg • Kerugian
PENAMPUNGAN Dg Masase Kel Ampula
CARA PENAMPUNGAN (MASASE AMPULA)
- PEJANTAN HARUS KEADAAN NYAMAN (TDK
STRESS)
- BISA REBAHAN BILA PEJANTAN
PINCANG/LUMPUH
- BISA BERDIRI BILA DALAM KEADAAN
NORMAL/SEHAT
- dengan cara memijat kel. Vesikula seminalis
/ampula melalui rektum
- bersifat alkalis karena tercampur cairan asesoris
(kualitas menurun)
Penampungan,
Pemeriksaan,Pengenceran, ,pengolahan dan
penyimpanan Semen Sapi
KUALITAS SEMEN BEKU
1.Post Thawing Min 40 % (dari 25
juta/straw) harus motil progresif
2. SUHU THAWING 32 -37 dlm 20-30 DETIK
3.Pastikan kualitas baik—saat IB,
4.N2 cair : riskan
5.Jika kurang -- rusak
MACAM MACAM BAHAN
PENGENCER
1.Kuning telur sitrat, Salisbury,Fuller dan
Wilet.
Pemanasan Susu :
Langsung
Tidak langsung

2.I.V.T, Van Demark dan Sarma , dll


SYARAT BAHAN PENGENCER
1. ISOTONIS
2. MENGANDUNG BHN SUMBER ENERGI
3. MENGANDUNG LIPO PROTEIN/LECHITIN
4. MEMBERI KESEIMBANGAN MINERAL
5. BERSIFAT BUFFER
6. BEBAS KUMAN
7. MAMPU MENGHINDARI COLD SHOCK
8. TIDAK TOXIC
WAKTU PELAKSANAAN IB
KETEPATAN WAKTU IB
TAHAPAN BIRAHI :
IB dilakukan 10 jam setelah -AWAL : A3
gejala awal birahi (Bengkak,merah/
Birahi Pagi - IB sore mengkilat, Hangat),
Sore- IB pagi besok gelisah, bersuara, tdk mau
makan, menaiki teman,
cari jantan. (BELUM WAKTU IB)
IMPROVISASI MENJELANGAKHIR
IB dilakukan 30-48 jam BIRAHI :
setelah gejala awal birahi Vulva : keriput, hangat,
merah. Tenang, diam
BERDASAR PENGALAMAN
dipegang Adanya
Kontraksi Uterus
SAATNYA IB
CARA

PEMBUAHAN/
FERTILISASI

KAWIN ALAM

INSEMINASI BUATAN
CARA INSEMINASI PADA SAPI
1. Penempatan semen dalam vagina
- seperti pada kawin alam
- tdk efektif, fertilitas rendah, butuh vol smn & konst spz
banyak
2. Dengan spekulum atau vaginoscope
- semen dapat dideposisikan dalam servik (posisi I – II)
- mudah dipelajari tetapi membutuhkan spekulum, head lamp
- angka konsepsi lebih rendah dibanding dengan metode
rekto vaginal (menggunakan insemination Gunn)
3. Metode rekto vaginal

- menggunakan kateter steril yg dimskkan dlm vagina


diarahkan ke servik oleh tangan kita melalui rektum
- lebih sulit dipelajari, butuh latihan kontinyu
- deposisi semen bisa sampai uterus sehingga butuh
volume semen sedikit
- efektif dan mengurangi penularan penyakit kelamin

WAKTU INSEMINASI
 wkt optimum IB : dari pertengahan birahi s/d akhir ms birahi
or 10 jam dari awal birahi sampai 6 jam setelah akhir birahi
 bila birahi pagi, di IB siang – sore hari.
 dosis IB 10 jt spz motil progresif (25 jt dlm 0,25 cc dengan
semen beku pada posisi 4 angka kebuntingan tinggi)
Teknik Memasukkan Gun
I. B.
DISPOSISI/PENEMPATAN SEMEN

ADA 4 POSISI DALAM MELAKUKAN IB :

POSISI 1,2 3 DAN DI KANALIS SERVIKALIS

POSISI 4 PADA KORPUS UTERI 1 cm di DEPAN KANALIS SERVIKALIS

4
POSISI YG BAIK PD POSISI

POSISI BAIK DAN AMAN, DI POSISI 4


K
N
K
L
R
s
P
R
S
V
.
K
u
T
Posisi Penumpahan Semen

4 3 1

2
PERALATAN IB
1. KONTAINER LAPANGAN
2. TERMOS AIR PANAS
3. TERMOMETER
4. GLOVES
5. PINSET
6. GUN IB
7. PLASTIK SHEATHS
8. SELUBUNG : SANI SHIELD
ATAU PLASTIC OUTER SHEAT
9. GUNTING
10. KERTAS TISU
11. SABUN
12. BUKU REKORD
PROSEDUR IB
a. Diagnosa Birahi
b.Thawing Straw Semen Beku, keringkan dg Tissu
Masukkan kedalam Gun & gunting ujung straw
c Fixasi dgn plastic sheet dan kunci
d. Eksplorasi rektal fixasi servik dg tangan kiri
e.Bersihkan kotoran disekitar vulva dgn tissue
f. Masukkan gun dan deposisikan semen pada
posisi yang tepat
g. Lakukan pengurutan pd serviks
h. Lakukan rekording
i. EVALUASI 2-3 kali di IB tidak bunting GangRep
DEPOSISI SEMEN SECARA PERLAHAN 1 cm
DEPAN SERVIX DLM HITUNGAN 10
SECARA LEMBUT, HINDARI PERDARAHAN
TEKNIK IB
Recording/Pencatatan

Setelah melakukan IB harus melakukan


pencatatan agar dapat di Evaluasi yang meliputi:

- Kondisi birahi induk


- Kode Batch,Produksi Straw yang
digunakan
- Nama Pejantan dan jenis
Pejantan
- Asal BIB
Evaluasi
Dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh keberhasilan
program IB melalui
penghitungan S/C, NR ,CR,
CI, Calving rate
Penanganan kasus Kawin
berulang maupun
Nimphomania
Tujuan : diharapkan bisa menjelaskan IB
kerbau
Sub Pokok Bahasan :
1. Reproduksi kerbau
2. Sifat-sifat semen kerbau
3. Cara penampungan semen kerbau
4. Pengenceran semen kerbau
5. Cara IB kerbau
KERBAU
Kerbau bule
Kerbau belang

Kerbau lumpur

Kerbau rawa Kerbau sungai


1. Reproduksi Kerbau
PUBERTAS

• Betina : 3 th, interval beranak minimal 18 bulan


Birahi bermusim, aktivitas kelamin meningkat
saat musim hujan/dingin dan berhenti saat
musim panas

• Siklus birahi : 21 – 30 hari, lama birahi : 36 jam


puncak pada malam hari, ovulasi : 24 – 30 jam
stlh birahi berakhir (rataan 27jam)
• Gejala birahi kurang jelas (birahi tenang/silent heat/estrus)
•ovum bertahan 38 – 48 jam dlm sal. reprod. betina
•Jantan : 2 – 3 th, dikawinkan 2,5 – 3 th/>
•Dibanding sapi
• Penis lebih kecil
- testes lebih kecil
- tub.seminiferus lebih pendek
- kel. asesoris lebih kecil
• spermatogenesis umur 1 th, ttp muda & abnorm banyak
2. SIFAT SEMEN KERBAU
• warna putih susu / kekuningan
• konsistensi encer - kental
• volume : 5 – 8 ml
• konsentrasi lbh rendah dari semen sapi
(kerbau Murrah : 631 – 1034 jt/ml)
• motilitas spz lebih lambat dari spz sapi
• pH cenderung alkalis (6,7 – 7)
 Jumlah spz abnormal tgt :
- cara penampungan semen
- ras kerbau
- interval penampungan
- umur kerbau
 spz abnormal pada kerbau India : 2,7 – 14,4% (rataan 8,69%)
 Kerbau Mesir : 21,1%
3. CARA PENGAMBILAN
SEMEN
1. Vagina Buatan
- Diantara selongsong
karet tebal dan tipis
diisi air panas (55oC)
- Suhu yang tepat di
bagian dalam V.B
adalah 42 – 44oC
- Konsentrasi : 600 –
1000 jt / ml semen,
vol. :
5 – 8 ml
4. Pengenceran
• KTP/KTS tdk cocok (CR < 50%)
• Kamschmidt (Gokhale, 1958) baik (180 j)
• R/ - Dextrose
- NaHCO3
- Sufamezatine
- KT
• KTS + glycine

• Singh dan Tomar (1959) plg baik (12 hr)


R/ - NaHCO3
- Glukosa
- Fruktosa
- KT

• Veeramani Ayyar
ASM
Penstrep
5. CARA INSEMINASI KERBAU
• sama seperti pada sapi
• cara recto vaginal, harus lebih hati-hati karena
kapiler mukosa rektum mudah pecah
• cara vaginal, speculum/vaginoscope tetapi sering
menimbulkan luka sal. kelamin dan memudahkan
masuknya mo ------> jarang/tdk dipakai
Tempat
penumpahan
1. Anterior canalis servikalis
2. Corpus uteri
3. Cornua uteri

1 2 3
INSEMINASI
BUATAN PADA
KAMBING DAN
DOMBA
PUBERTAS PADA KAMBING
• Tergantung pada : - nutrisi
- kesehatan
- bangsa kambing
• Pertama x puber umur 6-8 bulan ( kurang baik untuk
dikawinkan)
• Umur yang baik untuk dikawinkan jantan dan betina
umur 15-18 bulan
• Tanda-tanda berahi kambing :
. Mengembik

. Menggosok badan kedinding kandang

. Dekat dengan pejantan

. Dinaiki pejantan diam

. Berahi sempurna ditanda dengan A3


Reproduksi Kambing Jantan
1.Anatomis & fisiologi alat reproduksi kb
jantan hampir mirip dengan domba jantan
2. Kb jantan mampu mengawini sampai
umur 10 tahun
3.Secara efisien umumnya 3-5 tahun
4.Alamiah pejantan mampu mengawini 30 –
40 ekor betina/musim kawin
5.Pejantan pengusik : mampu menandai 80-
100 betina berahi
SEMEN KAMBING
1. Produksi semen tergantung :

i. Pemeliharaan kambing jantan : pakan biji-bijian


(protein tinggi)
ii. Seleksi pejantan ; kedua testisnya berbentuk
oval, ada sejak lahir dan besar sebanding
dengan berat tubuh
iii.Melatih pejantan :sebagai pemacek mulai umur
1 th .Dengan betina sebagai pemancing yg.
Sedang berahi atau tidak atau dengan kambing
betina tiruan (semacam patung)
CONTINUE
• Penampungan semen :
- Vagina Buatan
- Rangsangan listrik
- Vagina kambing betina (tidak
berahi)
• Bahan pengencer semen :
- kuning telur dan air susu masak
atau kombinasi
PENENTUAN BERAHI
1.Gejala birahi
2.Dengan uji hormon progesteron
3.Saat berahi terendah 0,107 ng/ml tertinggi
3,4 ng/ml pada hari ke 11 siklus
berahi
4.Ovulasi terjadi 12-36 jam setelah nampak
gejala berahi
5.Waktu IB :jam 12 waktu berahi
6.Lama berahi : 24-48 jam
7.Siklus berahi : 18-21 hari
PENENTUAN KEBUNTINGAN
1. Uji hormon progesteron, jika <
1ng/ml – neg
2.Palpasi abdominal : umur
kebuntingan > 42 hari
3.Lama bunting : 143-151 hari
4.Kb (tropis) : beranak 3 x dlm 2th
5.Kb dapat beranak sampai umur
8 tahun
CARA IB KAMBING
1.Bersihkan vulva kambing betina
2.Masukkan spekulum steril yang diberi
pelicin
3.Cari posisi servik
4.Masukkan alat IB melalui lubang spekulum
5.Setelah sampai pada posisi III (stl cincin
terakhir servik) atau IV (corpus uteri)
semprotkan semen kedalam saluran
reproduksi
Dosis IB pada kambing

1.Posisi servik : 120 jt- 250 jt


2.Satu x IB perlu 125 jt spz
motil progresif
3.Hasil IB maksimal : perlu 2-3
X IB selama masa berahi
Posisi ujung gun IB harus
tepat pada lubang servix
IB PADA DOMBA
1. Sejarah IB Domba :

a. Ix di Rusia
b. Australia
c. Afrika Selatan
d. Argentina
e. Di Indonesia belum berkembang pesat,
bersifat tradisional
CONTINUE
Keuntungan IB Domba
- dihasilkan beribu-ribu turunan dari
seekor pejantan dalam setahun
Kerugian IB Domba
- relatif mahal
- sulit menandai db betina berahi
- semen db untuk IB belum berhasil
SEMEN DOMBA
● Penampungan semen
domba:
- vagina buatan
- vagina domba betina
(tidak berahi)
- rangsangan listrik
1. Sifat-sifat semen domba CONTINUE
- warna putih cream
- volume & konsentrasi bervariasi
t’gantung:
 VB: 0,5-2,5 ml

1. 1,5-3 milyar/ml
2. hidup 90%
3. abnormal 5-15%

Domba betina tdk berahi :


- 1 ml, 2,5- 3 milyar/ml
rangsangan listrik:
- 2-3 ml, 1,5 milyar/ml
BAHAN PENGENCER SEMEN DOMBA

Macam bahan pengencer


Tujuan pengenceran
untuk pembekuan

terbatas untuk - air susu masak +


gliserol
meningkatkan - kuning telur sitrat +
volume gliserol
- kuning telur glicine
yang + gliserol
CONTINUE

1.Bahan pengencer untuk


meningkatkan volume
( Milowanov) :
- Pengencer glukosa fosfat (terbaik)
- Pengencer glukosa sulfat
- Pengencer glukosa tartrat
DOSIS IB PADA DOMBA
1.I x di Rusia --- 0,05 ml semen segar
( 130 juta )
2.Penelitian berikutnya ----- 0,05 ml semen
segar ( 74 juta )
3.Penelitian terakhir ------- t’gantung tempat
penumpahan
 canalis servikalis 50 juta
 vagina anterior 500 juta
WAKTU IB PADA DOMBA
1.Pertengahan ke 2 masa berahi ---- saat
ovulasi 11 jam menjelang s/d 7 jam
setelah berakhirnya berahi
2.Sebaiknya 14-28 jam setelah terlihatnya
berahi pertama
3.IB sebaiknya dilakukan 2 x selama masa
berahi ( angka kebuntingan tinggi)
TANDA-TANDA BERAHI PADA DOMBA

1.Mengeluarkan suara
2.Dekat dengan domba jantan
3.Menaiki temannya
4.Tanda A3 , tidak jelas sehingga perlu
domba jantan pengusik (teaser ram)
5.Pejantan yg divasektomi
6.Db pengusik yg dipasang kain pd dadanya
yg diberi zat warna
ISEMINASI BUATAN
PADA KUDA

FKH - UNAIR
IB KUDA
1.STALLION : KUDA JANTAN BLM KAWIN
UMUR > 3 TAHUN
2.STUD : KUDA JANTAN PEMACEK
3.MARE : KUDA BETINA DEWASA
4.FILLY : KUDA BETINA MUDA
5.GELDING : KUDA JANTAN KASTRASI
6.COLT : KUDA JANTAN DIBAWAH 3
TAHUN
7.FOAL : KUDA JANTAN/BETINA
KURANG SATU TAHUN
8.WEANLING : KUDA MUDA JANTAN
BETINA BARU DISAPIH
IB PADA KUDA
1.PENDAHULUAN
2.TANDA-TANDA BIRAHI
3.SIFAT SEMEN
4.CARA PENAMPUNGAN
5.PENGOLAHAN SEMEN
6.CARA IB
PENDAHULUAN
1.SEMEN PERTAMA (ARAB)
2.RUSIA : ILLIO IVANOFF
3.USA : PUSPEN
4.KENDALA IB:
- BIRAHI PANJANG
- OVULASI TIDAK TENTU
- SEL SPZ CEPAT MATI (24-48 JAM)
- SEL OVUM FERTIL (5-8 JAM POST
OVULASI)
PERKAWINAN ALAM

KUDA LIAR
BERULANG-ULANG
DALAM MASA
KUDA TERNAK
BIRAHI DENGAN
KEBUNTINGAN 80-90% SATU KALI PADA
AWAL BIRAHI
KEBUNTINGAN 50%
PERKAWINAN ALAM

KUDA LIAR KUDA TERNAK


BERULANG- SATU KALI PADA
ULANG DALAM AWAL BIRAHI
MASA KEBUNTINGAN
BIRAHI DENGAN 50%
KEBUNTINGAN
80-90%
KUDA BETINA
# LAMA BIRAHI TERGANTUNG MUSIM
MUSIM PANAS : 5-8 HARI
MUSIM DINGIN : TIDAK TENTU

# LAMA SIKLUS BIRAHI 16 – 28


( RATAAN 21
HARI )

# OVULASI TIDAK TENTU


TANDA-TANDA BIRAHI
1. PERILAKU : MENCARI PEJANTAN
2. MAKROS : ADANYA CAIRAN MULAI DARI ENCER
S/D PEKAT PADA ALAT KELAMIN BAGIAN LUAR
3. PALPASI :
AWAL BIRAHI => SERVIK SEDIKIT TERTUTUP &
MENGARAH KE DINDING BAWAH VAGINA
PERTENGAHAN MASA BIRAHI SERVIK LEBIH
LEMAS, LUNAK DAN LETAK DITENGAH DINDING
VAGINA
AKHIR MASA BIRAHI MAKIN SENSITIF,
KONTRAKASI DINDING SERVIK DAN KORPUS
UTERI BERTAMBAH SERTA TERABA FOLIKEL DE
GRAAF
SIFAT SEMEN
1. WARNA KEPUTIHAN
2. TERDAPAT GELATIN
3. VOLUME 18-320 ML (RATA-RATA 150 ML)
4. KONSISTENSI ENCER SAMPAI DENGAN PEKAT
TERGANTUNG RAS, FREKUENSI PENGAMBILAN DAN
PAKAN
5. KONSENTRASI 30-800 JUTA/ML (UTK IB >100.000 SEL
SPZ/ML)
6. pH CENDERUNG BASA
•JUMLH SPZ ABNORMAL 30%
•DAYA HIDUP SINGKAT
•SEL SPZ FERTIL SIMPAN 2 HARI BP
•FRUKTOSA SEDIKIT, ASAM SITRAT DAN ERGOTHIONIN BANYA
•GARAM KCl DAN NaCl
•SELUBUNG KEPALA SPZ LEBIH LUNAK
FRAKSI DALAM EJAKULASI
1.FRAKSI PERTAMA
ENCER
SEDIKIT SEL SPZ, ERGOTHIONIN DAN
ASAM SITRAT
2.FRAKSI KEDUA
KENTAL
BANYAK SPZ, ERGOTHIONIN , SEDIKIT
ASAM SITRAT
3.FRAKSI KETIGA
BERSIFAT GELATINUS, SEDIKIT SPZ
DAN ERGOTHIONIN DAN BANYAK
ASAM SITRAT
CARA PENAMPUNGAN
1.FRAKSI KEDUA
2.SPONS
3.KONDOM
4.VAGINA BUATAN : RUSIA DAN INGGRIS
BERAT; USA MISSOURI Mc Kenzie dan
MISSISIPI BERLINER DENGAN UKURAN
PANJANG 46 CM PENAMPANG 18 CM
5.BETINA PEMANCING :TIDAK BIRAHI
ATAU TIRUAN
VAGINA BUATAN
KOLEKSI
SEMEN
PENGOLAHAN SEMEN
1. BOTOL TERTUTUP, HINDARI SINAR
MATAHARI, GONCANGAN KERAS DAN
DILAKUKAN SECEPAT MUNGKIN
2. BP KTS
3. BP MISSISIPI / TARTRATE, BILA SEGERA
DIPAKAI (GLUKOSA ; K Na Tartrate; peptone;
aquades) bila disimpan perlu ditambah : asam
tarttrate dan tanin, KT tanpa pepton, KT plus
gelatin tanpa pepton
4. BP KTP
5. BP ASM
6. SEMUA BP HARUS DITAMBAH AB DAN
SULFANILAMID
PEMERIKSAAN SEMEN DAN GAMBAR
SPZ KUDA
CARA INSEMINASI
1. METODA PERVAGINAL DENGAN VAGINOSKOP
2. KAPSUL GELATIN (5-10 ML)
3. PENYEMPROT DARI KARET BERBENTUK KATETER
DENGAN PENAMPANG LUAR 1-1,5 CM, PENAMPANG
DALAM 3-5 MM, PANJANG 80 CM
4. DOSIS 1000 – 2000 JUTA SPZ HIDUP
5. VOLUME : KUDA KECIL 20–30 ML (SPZ BAIK)
30–40 ML (SPZ KURANG)
KUDA BESAR 40-50 ML (SPZ BAIK)
6. SEMEN YANG DIENCERKAN : VOL bp HARUS LBH
BANYAK ( 1:3 S/D 1:5 )
7. WAKTU IB BEBERAPA JAM SEBELUM OVULASI /
MENJELANG BIRAHI BERAKHIR

Anda mungkin juga menyukai