Disusun oleh :
ARUM WULANDARI
13. 31616
Dosen:
Bakti Sri Rahayu, SE, S.Pd
JURUSAN :
SEKRETARI D III SMT V
Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara, tanpa
Bank, bisa kita bayangkan bagaimana kita sulitnya menyimpan dan mengirimkan
uang, memperoleh tambahan modal usaha atau melakukan transaksi perdagangan
Internasional secara efektif dan aman.
Bank di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu bank syariah dan bank
konvensional. Menurut UU RI No.7 Tahun 1992 Bab I pasal 1 ayat 1, “Bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkaan
taraf hidup rakyat banyak.
Perbankan Syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan
yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) islam. Usaha pembentukan
sistem perbankan syariah ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk
memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta
larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram (usaha yang
berkaitan dengan produksi makanan/minuman haram, usaha media yang tidak
islami, dll), dimana hal ini tidak dijamin oleh sistem perbankan konvensional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
2.2. Definisi
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang
banyak.
Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara
konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional
dan Bank Perkreditan Rakyat.
Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan
berdasarkan fatwa yang dikeluar-kan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.
VISI BRI
Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan
nasabah.
MISI BRI
Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang
peningkatan ekonomi masyarakat.
Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang
tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional
dengan melaksanakan praktek good corporate governance.
Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
a. SIMPANAN
Deposito : Deposito BRI Rupiah, Deposito BRI Valas, Deposit
OnCall (DOC)
Giro : GiroBRI Rupiah, GiroBRI Valas
Tabungan : BritAma, : FAQ Untung Beliung BritAma, Simpedes,
Simpedes TKI, Tabungan Haji, BritAma Dollar, BritAma Junio
b. PINJAMAN
Mikro : Kupedes
Ritel
Kredit Agunan, Kas Kredit Express, Kredit Investasi, Kredit Modal
Kerja, KMK Ekspor, KMK Konstruksi, Kredit BRIGuna, Kredit
Waralaba, Kredit SPBU, Kredit Resi Gudang, KMK Talangan SPBU,
KMK Konstruksi – BO I, Kredit Batubara, KMK Mitra HMCC, Kredit
Mitra WIKA, Kredit Waralaba ALFAMART, Kredit Pemilikan
Gudang, Kredit Pengadaan Tabung Elpiji 3 Kg, KMK Mitra PP, Kredit
Kepada Anggota PDGI, Kredit Kepada PPTKIS & TKI, Kredit
Waralaba Apotik K24
Menengah : Agribisnis, Bisnis Umum
Program : KPEN-RP, KKPE-Tebu , KKPE
Kredit Usaha Rakyat : KUR BRI , KUR TKI BRI
c. JASA BANK
Jasa bisnis : Bank Garansi, Kliring, Remittance, SKBDN
Jasa keuangan
Bill Payment, Penerimaan Setoran , Transaksi Online, Transfer dan
LLG
Jasa lain : Layanan Ekspor , Import
Kelembagaan : SPP Online , Cash Management BRI
E-banking
ATM BRI, SMS Banking BRI , Phone Banking BRI, Internet Banking
BRI, e- BUZZ, KIOSK BRI , Mini ATM BRI , BRIZZI MoCash
Treasury
Foreign Exchange, Money Market , Fixed Income , Produk Derivatif ,
Keunggulan dan Prosedur
Internasional
BRIfast Remittance, Layanan Bank Koresponden, Layanan Lainnya
d. PRODUK KONSUMER
Kartu kredit
Kartu pemilikan rumah (KPR)
KPR BRI , KPR BRI Solusi Rumah Holcim
Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)
KKB BRI- Mobil Baru & Bekas, KKB BRI DP 0% , KKB BRI-
Refinancing , KKB BRI- Harley Davidson, Simulasi Kredit Multi
Guna (KMG)
INVESTMENT BANKING
DPLK, ORI & SR, Jasa Wali Amanat, Jasa Kustodian
PRIORITY BANKING
Produk, Layanan & Privileges, Kartu BRI
Prioritas, Outlet.
BRI TOUCH
BUKOPIN
2.4. Sejarah Berdirinya BRI Syariah
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap
Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank
Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008,
maka pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi
beroperasi. Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula
beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan
perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.
c. Calculator
Calculator KLM
Calculator KPR
Calculator Deposito
d. Business Banking
Commercial Product
Corporate Funding : Deposito, Giro
Corporate Financing : Pembiayaan Modal Kerja,
Pembiayaan Investasi
e. Treasury
g. Pembiayaan Mikro
h. E-Banking
BRIS menyediakan layanan Electronic Banking atau E-Banking untuk
memenuhi kebutuhan Anda akan layanan melalui media elektronik
untuk melakukan transaksi perbankan, selain yang tersedia di kantor
cabang dan ATM.
Produk Electronic Banking BRIS: Kartu ATM dan kartu Debit
BRIS, Kartu Co-Branding BRIS, Cash Management System,
University / School Payment System (SPP), SMS Banking, BRIS
Remittance, Electronic Data Capture (EDC) Mini ATM BRIS,
Internet Banking BRISyariah (Internet Banking BRIS)
Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara, tanpa
Bank, bisa kita bayangkan bagaimana kita sulitnya menyimpan dan mengirimkan
uang, memperoleh tambahan modal usaha atau melakukan transaksi perdagangan
Internasional secara efektif dan aman. Saat ini banyak orang memperbincangkan
tentang perbankan syariah, yang merupakan salah satu perangkat ekonomi
syariah.
Bank di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu bank syariah dan bank
konvensional. Menurut UU RI No.7 Tahun 1992 Bab I pasal 1 ayat 1, “Bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkaan
taraf hidup rakyat banyak”.
Perbankan syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan
yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) islam. Usaha pembentukan
sistem perbankan syariah ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk
memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta
larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram (usaha yang
berkaitan dengan produksi makanan/minuman haram, usaha media yang tidak
islami, dll), dimana hal ini tidak dijamin oleh sistem perbankan konvensional.
Di Indonesia perbankan syariah dipelopori oleh Bank Muamalat
Indonesia, dan hingga tahun 2008 sudah terdapat 4 institusi bank syariah di
Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri
dan Bank Mega Syariah. Sementara itu bank umum yang telah memiliki unit
usaha syariah adalah 19 bank, diantaranya merupakan bank besar seperti Bank
Negara Indonesia (Persero) dan Bank Rakyat Indonesia (Persero). Sistem syariah
juga telah digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat, saat ini telah berkembang
104 BPR Syariah. Keberadaan Bank Syariah di Indonesia telah di atur dalam UU
No.10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No.7 tahun 1992 tentang Perbankan.
Sementara itu, Bank Konvensional adalah Bank Umum yang melaksanakan
kegiatan usahanya secara konvensional.
Untuk Pembahasan kali ini kita ambil saja contoh antara BRI dan BRI
Syariah
Pertama – tama akan kita bahas tentang persamaan dari kedua bank tersebut,
yakni ada persamaan dalam hal sisi teknis penerimaan uang, persamaan dalam hal
mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan maupun dalam hal
syarat-syarat umum untuk mendapat pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal,
laporan keuangan dan sebagainya. Dalam hal persamaan ini semua kegiatan yang
dijalankan pada BRI Syariah sama persis dengan yang dijalankan pada Bank
BRI, dan nyaris tidak ada bedanya.
Selanjutnya, mengenai perbedaannya, antara lain meliputi aspek akad dan
legalitas, struktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja. Yang
pertama tentang akad dan legalitas, yang merupakan kunci utama yang
membedakan antara BRI dan BRI Syariah. “innamal a’malu bin niat”,
sesungguhnya setiap amalan itu bergantung dari niatnya. Dan dalam hal ini
bergantung dari aqadnya. Perbedaannya untuk aqad-aqad yang berlangsung pada
BRI Syariah ini hanya aqad yang halal, seperti bagi hasil, jual beli atau sewa
– menyewa. Tidak ada unsur riba’ dalam bank syariah ini, justru menerapkan
sistem bagi hasil dari keuntungan jasa atas transaksi riil.
Perbedaan selanjutnya yaitu dalam hal struktur organisasi bank. Dalam
BRI Syariah ada keharusan untuk memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS)
dalam struktur organisasinya. DPS ini bertugas untuk mengawasi operasional
bank dan produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah. DPS biasanya
ditempatkan pada posisi setingkat dengan dewan komisaris. DPS ini ditetapkan
pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setiap tahunnya. Semenjak
tahun 1997, seiring dengan pesatnya perkembangan bank syariah di Indonesia,
dan demi menjaga agar para DPS di setiap bank benar-benar tetap konsisten pada
garis-garis syariah, maka MUI membentuk sebuah lembaga otonom untuk lebih
fokus pada ekonomi syariah dengan membentuk Dewan Syariah Nasional.
Penanganan resiko usaha, BRI Syariah menghadapi resiko yang terjadi
secara bersama antara bank dan nasabah. Dalam sistem BRI Syariah, tidak
mengenal negative spread (selisih negatif). Sedangkan pada Bank BRI, resiko
yang dialami bank tidak ada kaitannya dengan resiko debitur dan sebaliknya.
Antara pendapatan bunga dengan beban bunga dimungkinkan terjadi negative
spread (selisih negatif) dalam sistem Bank BRI.
Kemudian perbedaan lainnya adalah pada lingkungan kerja BRI Syariah.
Sekali-sekali cobalah kunjungi BRI Syariah, pasti ketika kita memasuki kantor
bank tersebut ada nuansa tersendiri. Nuansa yang diciptakan untuk lebih
bernuansa islami. Mulai dari cara berpakaian, beretika dan bertingkahlaku dari
para karyawannya. Nuansa yang dirasakan memang berbeda, lebih sejuk dan lebih
islami.
Perbedaan utama yang paling mencolok antara BRI Syariah dan Bank
BRI yakni pembagian keuntungan. Bank BRI sepenuhnya menerapkan sistem
bunga atau riba. Hal ini karena kontrak yang dilakukan bank sebagai mediator
penabung dengan peminjam dilakukan dengan penetapan bunga. Karena nasabah
telah mempercayakan dananya, maka bank harus menjamin pengembalian pokok
beserta bunganya. Selanjutnya keuntungan bank adalah selisih bunga antara bunga
tabungan dengan bunga pinjaman. Jadi para penabung mendapatkan keuntungan
dari bunga tanpa keterlibatan langsung dalam usaha. Demikian juga pihak bank
tak ikut merasakan untung rugi usaha tersebut.
Hal yang sama tak berlaku di Bank Syariah. Dana masyarakat yang
disimpan di bank disalurkan kepada para peminjam untuk mendapatkan
keuntungan Hasil keuntungan akan dibagi antara pihak penabung dan pihak bank
sesuai perjanjian yang disepakati. Namun bagi hasil yang dimaksud adalah bukan
membagi keuntungan atau kerugian atas pemanfaatan dana tersebut. Keuntungan
dan kerugian dana nasabah yang dioperasikan sepenuhnya menjadi hak dan
tanggung jawab dari bank. Penabung tak memperoleh imbalan dan tak
bertanggung jawab jika terjadi kerugian. Bukan berarti penabung gigit jari tapi
mereka mendapat bonus sesuai kesepakatan.
Dari perbandingan itu terlihat bahwa dengan sistem riba
pada Bank Konvensional penabung akan menerima bunga sebesar ketentuan bank.
Namun pembagian bunga tak terkait dengan pendapatan bank itu sendiri.
Sehingga berapapun pendapatan bank, nasabah hanya mendapatkan keuntungan
sebesar bunga yang dijanjikan saja. Sekilas perbedaan itu memperlihatkan
di Bank Syariah nasabah mendapatkan keuntungan bagi hasil yang jumlahnya
tergantung pendapatan bank. Jika pendapatan Bank Syariah naik maka makin
besar pula jumlah bagi hasil yang didapat nasabah. Ketentuan ini juga berlaku jika
bank mendapatkan keuntungan sedikit.
Salah satu perangkat dalam ekonomi syariah adalah adanya perangkat
bank syariah. Maka pembahasan kali ini adalah mengenai BRI Syariah yang
Memang murni Syariah. Nah yang menjadi pertanyaan besar adalah Apa sih BRI
Syariah itu? Bagaimana cara kerjanya? Apa bedanya BRI Syariah dengan Bank
BRI yang umum banyak berkembang di masyarakat ? Nah disini akan dibahas
mengenai perbedaan Tersebut ;
Jadi untuk memberikan gambaran perbedaan antara BRI Syariadengan Bank BRI,
berikut dijelaskan secara garis besar perbedaan tersebut :
Bank BRI :
1. System pendapatan berupa bunga yang sudah ditentukan dimuka oleh
bank.
2. Hubungan antara nasabah dan bank adalah kreditur – debitur.
3. Dana nasabah diinvestasikan pada aset-aset yang sesuai dengan kebijakan.
4. Prinsip dasar penghimpunan dana dan penyaluran dana dari masyarakat
tidak ada
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Bank BRI :
1. System pendapatan berupa bunga yang sudah ditentukan dimuka oleh
bank.
2. Hubungan antara nasabah dan bank adalah kreditur – debitur.
3. Dana nasabah diinvestasikan pada aset-aset yang sesuai dengan kebijakan.
4. Prinsip dasar penghimpunan dana dan penyaluran dana dari masyarakat
tidak ada
3.2. Saran
Semoga Makalah Ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh pembaca..
Karena makalah ini.
Harapan kami kepada seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya dan
kepada Umat muslim pada khususnya, agar kiranya bertransaksi di Bank Bri
Syariah. karena sistem yang diterapkan itu sesuai dengan syariat Islam. Semoga
kita semua tergolong orang-orang yang berada di jalan Allah SWT. Amin....