Anda di halaman 1dari 5

PUBG SEBAGAI FUNDAMEN DALAM MENGATASI MICIN DI TENGAH GELIAT Commented [d1]: maksudnya apa??

ERA INDUSTRI 4.0

Oleh : Ni Putu Diah Pradnya Paramitha

“Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda

niscaya akan kuguncangkan dunia”. (Ir.Soekarno)

Sebuah pekikan yang lantang dikumandangkan oleh singa podium kala itu, Ir. Soekarno

seorang tokoh proklamator kemerdekaan Bangsa Indonesia, menyiratkan makna yang sangat

mendalam, seorang pejuang (orang tua) hanya mampu memajukan bangsa ini, tetapi kita Commented [d2]: maksudnya apa?

sebagai pemuda bangsa, sebagai generasi muda penerus tongkat estafet bangsa ini, sangat Commented [d3]: sebagi, sebagai metumpuk dia

berpengaruh terhadap perubahan dunia ini. Memiliki jiwa pemberani, kuat, tangguh, pantang

menyerah dan berlandaskan atas kebenaran akan mengarahkan kita menuju kemenangan yang

abadi. Dalam kehidupan sosial masyarakat, istilah generasi muda diasumsikan sebagai penerus

yang akan menentukan nasib bangsa ini di hari esok.

Indonesia diproklamasikan pada tangga 17 Agustus 1945, kesatuan dan persatuan Commented [d4]: tanggal

Bangsa Indonesia tidak lepas dari jati diri Bangsa Indonesia. Sang saka merah putih sebagai

bendera Negara, Garuda Pancasila sebagai lambang Negara, lagu Indonesia Raya sebagai lagu

Kebangsaan, serta Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia. Difokuskan pada

bahasa persatuan Bangsa Indonesia yaitu Bahasa Indonesia. Seperti yang tercantum pada UUD

1945 pasal 36 yang berbunyi “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.

Micin ditengah geliat era industri 4.0. Industri 4.0 dikatakan sebagai pabrik cerdas, Commented [d5]: kalo bisa sambungin lagi pakek kata"
apa kek biar agak nyambung sama paragraf diatas
merupakan nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik, mencakup Commented [d6]: metumpuk lagi industri 4.0nya

sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif. Menghadapi

era industri 4.0, yang mana teknologi dan internet menjadi tantangan terbesar di era ini. Disebut

sebagai era digital, kemajuan teknologi yang semakin merambat menguasai semua kalangan.
Anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia yang masih turut andil dalam pegunaan internet saat

ini. Internet sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, berdampak positif dan

berdampak negatif. Berdampak positif karena gempuran arus globalisasi yang mahadahsyat

telah menawarkan banyak kemudahan bagi kehidupan kita. Kemudahan dalam bidang

komunikasi yang termasuk dalam bidang informasi dan teknologi (IT) merupakan salah

satunya. Namun pemuda kita, sebagai generasi penerus bangsa ini belum mampu membentengi

jati diri mereka agar tidak terjerumus ke dalam gelombang arus negatif, sehingga tameng

kekuatan pemuda kita hancur lebih dulu terbawa arus negatif IT. Pola pikir yang cenderung

instan, yang hanya berpacu pada hasil tanpa mementingkan proses merupakan karakteristik

para pemuda ataupun remaja dewasa ini. Kalangan remaja banyak yang menyalahgunakan

media sosial sebagai media untuk menuangkan aspirasi mereka dalam berpendapat dengan

bahasa yang digunakan hanya mampu dimengerti oleh pihaknya sendiri hingga memunculkan

berita hoaks atau berita bohong tanpa fakta. Segala rupa Bahasa, dari yang level sembrono

hingga level yang santun, dari bahasa yang lembut hingga yang sarkasme, dari bahasa yang

lugas hingga ambigu, bahkan dari bahasa kesenangan hingga kebencian.

Fenomena benalu ini atau efek negatif dari kemajuan teknologi di era industri 4.0

tentunya dapat melahirkan ‘generasi Micin’ yang kepribadiannya seperti micin (hanya mampu

di konsumsi sebagai penyedap rasa makanan sesuai takaran, sehingga apabila mengkonsumsi

secara berlebihan diluar batasan maka akan berdampak buruk untuk kesehatan). Artinya,

generasi Micin sangat mudah dipengaruhi dan mempengaruhi, mudah terombang-ambing arus

perubahan, mengantarkan mereka pada popularitas yang sifatnya tidak kekal. Jiwa

nasionalisme akan bahasa yang dimiliki semakin hancur, membuat generasi Micin kehilangan

jati dirinya. Bobroknya karakter yang menyelimuti generasi Micin pada era ini, sehingga tidak

jarang dari mereka yang mudah terjerumus untuk melakukan suatu penyimpangan.
Salah satu penyimpangan dari generasi Micin yang kini menjadi langkah awal dalam

meruntuhkan benteng pertahanan bangsa ini adalah penggunaan bahasa gaul atau bahasa slang,

yang mana sesuai KBBI kamus versi online atau daring (dalam jaringan) slang ini memiliki

arti ragam bahasa tidak resmi dan tidak baku yang sifatnya musiman, dipakai oleh kaum remaja

atau kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern dengan maksud agar yang bukan

anggota kelompok tidak mengerti. Penggunaan bahasa gaul atau bahasa slang dikalangan

pemuda saat ini memang menjadi media pemersatu bagi merekan namun, bahasa yang

sarkasme yang bernilai negatif akan terus hidup untuk mereka, bawasannya ini yang terus akan

merasuk menjelajahi sendi-sendi pemuda bangsa yang dampaknya semakin buruk untuk

generasi muda berikutnya yang tanpa disadari bangsa ini akan semakin rapuh dan mati tak

berdaya. Teknologi yang semakin canggih telah menjadikan bahasa dalam segala bentuknya

mengalami kemajuan varian yang sangat pesat dan lezat untuk disantap oleh generasi dewasa

ini. Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, populasi pengguna internet tanah air mencapai

83,7 juta orang pada 2014 lalu. Angka yang berlaku untuk setiap orang yang mengakses

internet setidaknya satu kali setiap bulan mendudukkan Indonesia di peringkat ke-6 terbesar di

dunia dalam hal jumlah pengguna internet. Pada tahun 2015 diperkirakan pengguna internet di

Indonesia mencapai 112 juta orang, yang mana mengalahkan Jepang dalam penggunaan

internetnya semakin lamban. Tahun 2018 telah mencapai 140 juta orang atau naik 300% dalam

5 tahun terakhir. Dapat kita bayangkan berapa jumlah pengguna internet untuk tahun 2019 ini,

sungguh angka yang sangat dahsyat untuk perkembangan teknologi masa kini.

Hal yang menarik dari penggunaan bahasa gaul ini adalah banyaknya penggunaan Commented [d7]: atasnya ngomongin pengguna internet
tapi ini ngomongin bahasa gauk
bahasa gaul dalam marketing produk yang membuat para remaja tertantang membacanya

hingga akhirnya tertarik untuk membelinya. Sebagai contoh penggunaan bahasa gaul tersebut

adalah ciyuss? Enelan? Miapah? gabut, mager. alay, lebay begitulah sekiranya bahasa yang

menjadi trent saat ini. Ada yang menerima dan ada yang menolak penggunaan bahasa gaul
dikalangan remaja saat ini. Sebagian kalangan tetap “ngotot” akan pentingnya penggunaan

bahasa yang baik dan benar. Namun, ada pula yang menganggap bahasa Indonesia terlalu kaku

dan banyak aturan. Ini berarti cerminan generasi Micin di era 4.0 harus segera dibenahi.

PUBG sebagai fundamen, remaja saat ini tidak asing lagi jika mendengar kata PUBG. Commented [d8]: sambungin sama paragraf diatas

Benar adanya, PUBG merupakan game Battle Royale yang viral dan menyapu bersih

komunitas para gamers, nama dari game itu adalah Player Unknown’s Battlegrounds yang

disingkat menjadi PUBG, sebuah game dimana prinsipnya adalah bertahan hidup bertempur

melawan 100 pemain lain, dan menjadi yang terakhir untuk hidup. Belakangan ini ada kasus

yang menggemparkan dunia dengan adanya teror di Selandia Baru yang dikaitkan oleh Majelis

Ulama Indonesia (MUI) bawasannya game PUBG haram adanya. Jika kita arahkan game

PUBG dengan cara pandang dari sisi positif, game PUBG ini, dapat kita cerminkan bahwa kiat-

kiat yang harus dilakukan sebagai fundamen dalam mempertahankan keberadaan bangsa ini,

terlebih bahasa Indonesia. Dalam permainan PUBG ini banyak cara untuk bertahan hidup,

menyiapkan senjata, bertempur melawan 100 pemain lain. Artinya, dengan adanya

penyimpangan dalam penggunaan bahasa, yaitu bahasa gaul atau bahasa slang harus dapat kita

atasi melalui berbagai cara, sehingga penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan

tetap kokoh menjadi jati diri bangsa Indonesia. Kiat-kiat yang telah dilakukan adalah, dengan

diadakannya suatu kompetisi atau lomba untuk pemuda atau generasi penerus bangsa ini

seperti, lomba bercerita bahasa Indonesia, lomba membaca puisi bahasa Indonesia, lomba

mengarang puisi bahasa Indonesia,lomba menulis cerita berbahasa Indonesia, lomba menulis

artikel berbahasa Indonesia, lomba karya tulis ilmiah berbahasa Indonesia, hingga lomba untuk

menjadi duta bahasa di daerah maupun duta bahasa nasional. Peluncuran KBBI Daring yang

tersedia untuk publik pada tanggal 28 Oktober 2016, merupakan kiat pemerintah dalam

menghadapi era industri 4.0 untuk memberikan edukasi lebih kepada remaja dewasa ini, yang

sebagian besar lebih efesien mencari informasi melalui internet. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia menyikapi bahwa KBBI Daring (dalam jaringan) adalah

laman resmi pencarian kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Laman yang

dikelola dan dikembangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa umtuk

memberi akses informasi seluas-luasnya kepada masyarakat dan memfasilitasi partisipasi

masyarakat dalam pengembangan kosakata bahasa Indonesia. Selain itu, gebrakan baru yang

harus kita ciptakan adalah pembentukan forum diskusi online untuk bahasa Indonesia, yang

mana dalam group diskusi pemberian edukasi berfokus pada bahasa akan semakin kita

galakkan. Sehingga remaja kini, akan memanfaatkan waktunya untuk berchatting ria lebih-

lebih untuk pendidikan berbahasa, bukan hanya untuk sebuah chatting bersama orang terkasih

atau hanya menjadikan media internet sebagai media popularitas saja.

Berbahasa yang baik dan benar pada hakikatnya bergantung pada tempat kita

berkomunikasi. Berbahasa yang baku, baik dan benar dikalangan remaja saat ini hanya mampu

kita baca melalui tulisan pada hasil karya mereka salah satunya adalah karya tulis ilmiah.

Dikalangan mahasiswa berbahasa yang baku hanya kita jumpai pada tugas akhir mereka yang

dikenal dengan ‘skripsi’ untuk program sarjana. Dapat kita simpulkan, bahwa bahasa saat ini

memiliki pengaruh besar terhadap perilaku remaja atau pemuda dan berpengaruh besar

terhadap jati diri bangsa ini, era industri 4.0 harus dihadapi oleh generasi Micin dengan

memperkokoh PUBG sebagai fundamen keberadaan bahasa Indonesia yang dimiliki oleh

bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai simbol jati diri Bangsa Indonesia, oleh karena itu

bahasa indonesia wajib untuk kita jaga, lestarikan, dan terus kita bina agar penggunaanya sesuai

dengan fungsinya.

Anda mungkin juga menyukai