Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERAN BAHASA INDONESIA DI ERA DIGITAL


MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA
DOSEN PENGAMPU : SISI ROSIDA,S.Pd.,M.Pd

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

NAMA : DESY DAMANIK


NPM : 1814370638
KELAS : REGULER1 2D

SISTEM KOMPUTER
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
2021
Abstract

Bahasa Indonesia yang telah lahir dari ideologi kebangsaan yang berasal dari
Sumpah Pemuda, menjadi cikal bakal perencanaan bahasa di Indonesia. Penelitian ini
bertujuan mengetahui perencaan bahasa Indonesia yang ada saat ini agar posisi bahasa
Indonesia tetap terus berkembang di era digital pada generasi milenial. Penelitian
dengan pendekatan deskriptif kualitatif menjelaskan fenomena yang ada dalam kajian
sosiolinguistik.
Perencanaan dasar bahasa Indonesia terdiri dari dua hal, yaitu perencanan status
dan perencanaan korpus. Perencanaan status bahasa Indonesia sebagai bahasa negera
dan bahasa nasional perlu ditingkatkan statusnya menjadi bahasa Internasioal untuk
dapat meningkatkan prestise dan harkat bahasa itu sendiri untuk dapat digunakan oleh
generasi milenial. Namun, masih banyak pelanggaran-pelanggaran penggunaan
bahasa Indonesia sebagai bahasa negara sekaligus sebagai bahasa nasional serta
pelanggaran status dalam penuturuan sehari-hari.
Perencanaan korpus bahasa Indonesia sudah mengalami pemutakhiran yang
positif dengan pedigitalisasi KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dan SPAI
(Senarai Padanan Istilah Asing Indonesia) agar bahasa Indonesia mudah diakses oleh
siapa pun dan di mana pun.
Peran bahasa daerah dan bahasa asing sangat membantu dalam perkembangan
perencaan korpus bahasa Indonesia.
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhammdulillah ke hadirat Allah SWT ,


karena atas ridho dan rahmat Nya, maka makalah yang saya kaji ini guna untuk
mengetahui, Peran Bahasa Indonesia di Era Digital . Penulisan makalah ini dibuat
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan membahas topic
mengenai “Peran Bahasa Indonesia di Era Digital ” .
Saya menyadari makalah ini banyak kekurangan dalam
penyusunan,  pengolahaan analisa, menarik kesimpulan . Semoga makalah ini dapat
bermanfaat baik bagi penulis maupun para pembaca.

Medan,16 April 2021


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Revolusi Industri generasi keempat telah lahir. Era 4.0 ini membuat perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi bergerak cepat dan canggih. Teknologi informasi
mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat karena digerakkan secara otomatis.
Hampir semua kegiatan yang biasa dilakukan manusia dapat digantikan oleh mesin
dengan teknologi tinggi. Era 4.0 telah mendorong manusia untuk melakukan
otomatisasi dalam semua proses kehidupan. Internet sebagai salah satu produk era 4.0
mampu menghubungkan manusia di seluruh penjuru dunia hanya dengan komunikasi
dalam dunia maya. Kehidupan manusia telah berubah secara signifikan. Kehadiran era
4.0 tidak hanya menyuguhkan harapan namun juga tantangan. Tentu saja setiap
elemen masyarakat membutuhkan adaptasi yang baik terhadap perubahan yang
terjadi. Semua kegiatan yang awalnya dikerjakan manusia telah digantikan oleh
kinerja mesin. Terkait dengan hal tersebut, dunia membutuhkan tenaga-tenaga handal
dengan kemampuan yang mumpuni. Era 4.0 membutuhkan tenaga-tenaga yang
memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dengan baik, kritis, dan kreatif.
Dunia juga mebutuhkan manusia-manusia yang ahli di bidang teknologi. Informasi
yang cepat dan berlimpah dapat dimanfaatkan oleh seseorang untuk mengembangkan
diri, termasuk dalam dunia pendidikan khususnya pembelajaran bahasa Indonesia.
Kemajuan teknologi informasi secara global dapat menjadi peluang pengembangan
bahasa Indonesia secara lebih intensif. Pengembangan bahasa melalui teknologi
informasi diharapkan mampu memberikan dampak positif dan meminimalkan dampak
negatif seperti hoaks. Penyebaran berita hoaks dapat ditangkal dengan pembelajaran
bahasa Indonesia yang baik.

B. Rumusan Masalah
Dalam pembahasan ini ada beberapa rumusan masalah, yaitu sebagai berikut ini :
1. Bagaimana peran bahasa Indonesia di era digital ?

C. Tujuan
Beberapa tujuan dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai jati diri sebuah bangsa yaitu bahasa Indonesia adalah milik bangsa
Indonesia
2. Menerapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan Bangsa Indonesia
3. Pengaruh bahasa Indonesia pada era digital
4. Peranan yang cukup penting dalam berkomunikasi di berbagai propinsi di
Indonesia

D. Manfaat
Adapun manfaat yang bisa diambil dari pembahasan ini :
1. Pengetahuan pembaca tentang jati diri bahasa indonesia di era digital.
2. Pengetahuan pembaca tentang pendidikan bahasa indonesia yang seharusnya di era
digital.
3. Mengenal lebih dalam daam bahasa Indonesia
4. Bukan hanya sekedar tahu tapi juga bisa memahaminya
PEMBAHASAN

Peran bahasa sangat sentral dalam berkomunikasi yang sering digunakan dalam
bermasyarakat. maraknya media sosial seperti facebook, twitter, whatshap setidaknya
telah membuka mindset tentang pentingnya bahasa dalam bersosial. Kita harus
mampu menyikapi dengan bijaksana menginplementasikan bahasa dalam
bermasyarakat dalam cara penggunaan dan pemakaian bahasa seperti, kesantunan
berbahasa dan estetika berbahasa. Halawa (2019) menjelaskan secara umum
kesantunan berbahasa dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu, kesantunan tingkat
pertama (first order politeness), yang merujuk pada etiket atau kaidah kepatutan
bertingkah laku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Kesantunan berbahasa
sangat penting dalam pranata sosio kultural masyarakat. Tidak jarang bahasa yang
digunakan dalam media sosial mengarah ke cyber bullying yang membentuk
kekerasan dalam internet, melalui media sosial seseorang dengan mudahnya memberi
komentar radikal yang cendrung bermakna kasar sehingga terjadi kesalahpahaman
sehingga mengakibatkan kekerasan fisik di dunia nyata. Pengguna bahasa dalam
berkomunikasi di media sosail sering tidak mempedulikan kesantunan berbahasa.
Menurut Halawa (2019) ada tiga hal yang harus diperhatikan agar kegiatan itu
mencerminkan diri kita sebagai manusia yang beradab. Ketiga hal tersebut adalah (1)
kesantunan berbahasa, (2) kesopanan berbahasa, dan (3) etika berbahasa. Ketiganya
bukan merupakan hal yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan merupakan satu
kesatuan tak terpisahkan yang harus ada dalam berkomunikasi atau berinteraksi. Pada
hakikatnya kesantunan berbahasa memiliki empat prinsip yaitu (1) berbicara jujur, (2)
berbicara efektif, (3) berbicara cermat, (4) berbicara lugas dan simpel karena bahasa
Indonesia lahir sesuai dengan citra bangsa Indonesia yang memilihara
kesopanansantunan dalam bahasa Indonesia sebagai warisan budaya yang sangat
menjunjung etika budaya timur.
Bahasa memiliki kemampuan untuk untuk meningkatkan kemampuan manusia
sampai titik homo humanus, yaitu manusia berbahasa dengan jiwa yang halus, dengan
rasa kemanusia dan berbudaya. Putri (2019) menjelaskan penggunaan gaya bahasa
mencerminkan sifat dan karakter seseorang. Hal ini dikarenakan dalam berbahasa
tiap-tiap orang memiiki kebebasan dalam menggunakan pilihan kata atau diksi yang
mengandung artiarti sesuatu, sehingga maksud dari penggunaan bahasa tersebut dapat
tersampaikan kepada orang lain.
Bangsa Indonesia yang terdiri dari multietnik yang berfungsi sebagai alat
komunikasi dan Interaksi antarmasyarakat dan sarana pengungkap perasaan dan
pikiran manusia. Namum, apabila tidak diantisipasi dengan tidak seksama, maka akan
timbul dan berkembang sebagai sisi negatif sebagai pemicu konflik dan
kesalahpahaman yang sering terjadi akhir-akhir ini. Revolusi industri 4.0 adalah
zaman yang memandang teknologi informasi menjadi basis dalam kehidupan
manusia. Penggunaan daya komputasi data yang tidak terbatas akibat perkembangan
internet dan teknologi digital yang persisten dan masif sebagai tulang punggung
pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin yang menyebabkan segala hal
menjadi tampa batas. Revolusi induatri 4.0juga dipengaruhi oleh era disrupsi (disrupsi
innovation) yang ditandai empat indikator yaitu (1) lebih murah, (2) lebih cepat, (3)
lebih terjangkau dan (4) lebih mudah dalam berbagai aktivitas manusia, termasuk
didalamnya ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni, tampa kecuali bidang pendidikan
sama halnya proses pembelajaran bahasa Indonesia juga akan mengalami terjadinya
disrupsi. dilihatdari segi positifnya ini merupakan peluang yang sangat besar dengan
lahirnya kreativitas, contohnya penagruh budaya asing terhadap bangsa Indonesia
seperti berkembangnya kosakata bahasa Indonesia yang diadopsi dari bahasa asing,
yang lambat laun akan diterima sebagai kekayaan bahasa Indonesia.
Informasi dan publikasi yang semula hanya didokumentasikan dan
disebarluaskan melalui lembaran kertas cetak sekarang mulai gunakan media
elektronik sebagai alternatif. Begitu juga halnya dengan proses pembelajaran yang
memadupadankan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran berbasis teknologi
yang dimuat dalam basis komputer seperti telepon seluler, televisi, konferansi vidio
dan media elektronik lainya, dalam hal ini peserta didik dan penagajar/ fasilitator
bekerjasama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Tantangan utama pembelajaran bahasa Indonesia berbasis literasi digital


di era 4.0, diantaranya

1. Kompetensi guru dan peserta didik dalam berliterasi digital


Guru adalah tantangan utama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis literasi
digital di era 4.0. Hal itu terjadi karena guru adalah tokoh utama kegiatan
pembelajaran. Guru dituntut untuk mampu menguasai teknologi sebelum
mengajarkannya pada peserta didik. Guru dituntut untuk multitasking mulai dari
hardware, software, pedagogik, hingga kompetensi bidang yang diampu. Kompetensi
guru yang merata tersebut dibutuhkan untuk menghadapi para peserta didik generasi
Y dan Z yang mumpuni. Mereka lahir di zaman yang modern dengan segala macam
kecanggihan teknologi. generasi 4.0 memiliki karakter yang kompleks dibanding
peserta didik zaman dulu membutuhkan perhatian khusus. Guru perlu menggunakan
strategi yang terbuka, adaptif, akomodatif, dan mengikuti perkembangan zaman untuk
mendidik. Materi dan model belajar serta teknik penilaian harus mengikuti
perkembangan dunia global.

2. Sarana dan prasarana


Selain kemampuan guru, sarana dan prasarana dalam pembelajaran bahasa Indonesia
berbasis literasi digital di era 4.0 perlu ditingkatkan. Hal ini terjadi karena
pembelajaran berbasis literasi digital tentu saja membutuhkan perangkat digital yang
memadai. Tantangan yang menghadang adalah kondisi ekonomi peserta didik yang
heterogen. Tidak semua peserta didik memiliki perangkat digital secara pribadi.
Kebutuhan akses internet yang memadai pun tak selalu dimiliki oleh semua peserta
didik. Oleh karena itu, guru memiliki peran penting untuk mengidentifikasi sarana
dan prasana yang dimiliki peserta didik dan kemudian menyesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran bahasa Indonesia berbasis literasi digital.

3. Kurikulum yang sesuai


Pembelajaran bahasa Indonesia di era 4.0 sudah diatur dalam kurikulum. Kurikulum
yang digunakan disebut dengan kurikulum 2013 (K-13). Kurikulum 2013 telah
dirancang sesuai dengan kebutuhan era 4.0, yaitu penggunaan pendekatan saintifik
dan penilaian otentik. Pembelajaran dilakukan dengan pembiasaan literasi .
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat untuk berkomunikasi di dalam
kehidupan manusia bermasyarakat. Untuk berkomunikasi sebenarnya dapat juga
digunakan cara atau alat lain, misalnya, tanda-tanda, gambar, atau isyarat.
Namun, bahasalah sebagai alat komunikasi yang paling sempurna. Bahasa Indonesia
yang berkedudukan sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara di Indonesia
(Sukharta dkk., 2015:3) mempunyai fungsi sebagai berikut.

1) Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi


sebagai.
a. lambang kebanggaan nasional;
b. lambang identitas nasional;
c. alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang
sosial budaya dan bahasanya; dan
d. alat perhubungan antar budaya dan antar daerah.
2) Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai.
a. bahasa resmi kenegaraan;
b. bahasa pengantar resmi di lembaga – lembaga pendidikan;
c. bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah;
dan
d. bahasa resmi di dalam pembangunan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern.

PENUTUP

Revolusi Industri generasi keempat telah lahir. Era 4.0 ini membuat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bergerak cepat dan canggih. Informasi
yang cepat dan berlimpah dapat dimanfaatkan oleh seseorang untuk mengembangkan
diri, termasuk dalam dunia pendidikan khususnya pembelajaran bahasa Indonesia.
Kemajuan teknologi informasi secara global dapat menjadi peluang
pengembangan Bahasa Indonesia secara lebih intensif. Pengembangan Bahasa melalui
teknologi informasi diharapkan mampu memberikan dampak positif dan
meminimalkan dampak negatif seperti hoaks. Penyebaran berita hoaks dapat ditangkal
dengan pembelajaran bahasa Indonesia yang baik.
KESIMPULAN

Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia di wilayah NKRI adalah sebagai bahasa
nasional dan baahsa negara. Dalam pembangunan bangsa yakni sebagai perisai
pemersatu yang belum pemah dijadikan sumber permasalahan oleh masyarakat
pemakainya yang berasal dari berbagai ragam suku daerah.
Hal ini terjadi karena bahasa Indonesia mampu menempatkan dirinya sebagai
sarana komunikasi yang efektif, berdampingan dan bersama-sama dengan bahasa
daerah yang ada di Nusantara dalam mengembangkan dan melancarkan berbagai
aspek kehidupan, kebudayaan, termasuk pengembangan bahasa-bahasa daerah.
Bahasa Indonesia berperan penting dalam pembagunan bangsa karena bahasa
Indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan yang berperan penting dalam
memajukan pembagunan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan yang akhimya
mendorong kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam pembangunan bangsa.

Saran

Sebagai kaum intelektual kita harus menjaga bahasa Indonesia agar


menjadi bahasa yang dapat mempersatukan berbagai kelompok masyarakat. Hal
ini dapat dilakukan dengan mengadakan pembinaan dan pengembangan bahasa
Indonesia agar tercapai pemakaian yang cermat, tepat, dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai