INDONESIA
Dosen Pengampu :
Drs. Sarmadi, MM
Disusun oleh :
Putri Rahmadani
PO7133123044
PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia adalah salah satu dari beragam banyak bahasa Melayu.Bahasa
Melayu yang dipakai ialah bahasa Melayu Riau pada abad 19. Penamaan“bahasa
Indonesia” diawali sejak dirancangnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 untuk
menghindari kesan “imperialisme bahasa” apabila jika bahasa Melayumasih digunakan.
Hingga saat ini bahasa Indonesia masih digunakan oleh seluruhrakyat Indonesia. Dan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang akanterus menghasilkan kata-kata
baru, baik melalui penciptaan maupun serapan bahasa asing.Bahasa Indonesia merupakan
bahasa resmi bangsa Indonesia. Selain itu bahasa Indonesia juga sebagai jati diri bangsa
Indonesia perlu dibina oleh setiapmasyarakat Indonesia terutama dalam era sekarang. Hal
ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing
yang jelas- jelas tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Pengaruh dari luar atau asing
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia. Selain itu bahasa
Indonesia juga sebagai jati diri bangsa Indonesia perlu dibina oleh setiapmasyarakat
Indonesia terutama dalam era sekarang. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak
terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing yang jelas- jelas tidak sesuai dengan budaya
Indonesia. Pengaruh dari luar atau asing inisangat besar kemungkinannya terjadi pada era
sekarang. Dengan pengaruhteknologi yang begitu canggih, harus dihadapi dengan
mempertahankan jati diri bangsa Indonesia & jati diri bahasa Indonesia. Meskipun telah
digunakan dalamsehari-hari dan diajarkan dalam jenjang pendidikan, masih banyak
masyarakatIndonesia yang menggunakan bahasa nasionalnya dengan kurang
tepat.Penggunaan bahasa Indonesia yang campur aduk dapat menyebabkan salah
penafsiran makna.Perkembangan teknologi saat ini semakin hari semakin berkembang
pesatdalam hal fungsinya yang semakin beragam dan bentuknya yang semakin bagusdan
penggunaan yang semakin mudah digunakan oleh masyarakat luas. Hal iniyang membuat
banyak masyarakat sangat antusias dalam hal teknologi.3
Selain itu, perkembangan TIK juga telah mempengaruhi cara kita belajar bahasa.
Dulu, belajar bahasa terbatas pada buku teks dan kursus formal. Namun sekarang, dengan
adanya aplikasi dan platform pembelajaran online, kita dapat belajar bahasa secara mandiri
dan interaktif. Aplikasi seperti Duolingo atau Babbel memungkinkan pengguna untuk belajar
bahasa dengan cepat dan efektif melalui permainan dan latihan interaktif. Selain itu,
teknologi juga telah mempengaruhi cara kita berkomunikasi dalam bahasa tertentu.
Misalnya, dengan adanya aplikasi pesan instan seperti WhatsApp atau LINE, kita dapat
berkomunikasi dengan orang-orang di seluruh dunia dalam bahasa yang berbeda. Aplikasi
ini juga sering dilengkapi dengan fitur terjemahan otomatis, sehingga memudahkan
komunikasi antarbahasa.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi Bahasa dalam era
globalisasi dengan cara yang signifikan. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
telah mengubah cara kita berinteraksi dengan Bahasa, serta bagaimana kita menggunakan
Bahasa untuk menyampaikan pesan. Beberapa dampak positif dari perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi terhadap Bahasa dalam era globalisasi antara lain:
Namun, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga memiliki dampak negatif
pada Bahasa, seperti:
1. Penggunaan Bahasa yang tidak tepat: Teknologi informasi dan komunikasi telah
mengurangi ketergantungan pada Bahasa asing, tetapi juga telah mengurangi
ketergantungan pada Bahasa yang tepat dan akurat.
2. Penggunaan Bahasa yang tidak efektif: Teknologi informasi dan komunikasi telah
membuat komunikasi lebih mudah, tetapi juga telah membuat komunikasi yang tidak
efektif dan tidak akurat.
3. Hilangnya kesadaran Bahasa: Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
telah membuat kesadaran Bahasa menjadi lebih penting, tetapi juga telah membuat
kesadaran Bahasa yang tidak tepat dan tidak akurat.
BAB III
METODE PENELITIAN
Survei: Metode ini melibatkan pengumpulan data dari responden melalui kuesioner atau
wawancara terstruktur. Dalam konteks ini, survei dapat dilakukan untuk mengumpulkan data
tentang penggunaan teknologi dalam berbahasa Indonesia, seperti penggunaan media
sosial, aplikasi chatting, atau platform e-learning. Survei ini dapat memberikan gambaran
umum tentang bagaimana teknologi mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia.
Analisis konten: Metode ini melibatkan analisis teks atau materi tertulis untuk
mengidentifikasi pola atau tren dalam penggunaan bahasa Indonesia yang berkaitan
dengan teknologi. Misalnya, peneliti dapat menganalisis posting media sosial atau artikel
online untuk melihat bagaimana penggunaan teknologi mempengaruhi penggunaan bahasa
Indonesia dalam konteks tertentu.
Studi kasus: Metode ini melibatkan analisis mendalam tentang pengaruh teknologi terhadap
perkembangan bahasa Indonesia dalam konteks spesifik. Studi kasus dapat dilakukan
dengan mewawancarai individu atau kelompok yang memiliki pengalaman langsung dengan
penggunaan teknologi dalam berbahasa Indonesia. Misalnya, peneliti dapat melakukan studi
kasus tentang penggunaan aplikasi penerjemah dalam komunikasi sehari-hari dan
bagaimana hal itu mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia. Selain metode
penelitian di atas, penting juga untuk menggunakan pendekatan lintas disiplin dalam
mempelajari pengaruh teknologi terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Hal ini dapat
melibatkan kolaborasi antara ahli bahasa, ahli komunikasi, dan ahli teknologi informasi untuk
mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang fenomena ini. Dalam melakukan
penelitian ini, penting juga untuk memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
hasil penelitian, seperti sampel yang digunakan, metode pengumpulan data, dan analisis
statistik yang digunakan. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia, seperti faktor sosial, budaya, dan
ekonomi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Salah satu pengaruh utama teknologi terhadap perkembangan bahasa Indonesia adalah
melalui penggunaan media sosial dan platform digital. Dengan semakin banyaknya orang
yang menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan WhatsApp,
komunikasi tulis menjadi lebih umum dan sering dilakukan. Hal ini telah mengubah cara kita
menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari. Misalnya, penggunaan
singkatan atau akronim dalam pesan teks atau tweet telah menjadi lebih umum. Selain itu,
hadirnya fitur auto-corre pada ponsel pintar juga dapat mempengaruhi penggunaan kata-
kata dan tata bahasa yang benar.
Selain itu, teknologi juga mempengaruhi struktur bahasa Indonesia. Dalam penelitian
Nurhayati (2017), ditemukan bahwa penggunaan teknologi seperti ponsel pintar dan internet
telah menyebabkan perubahan dalam struktur kalimat dan pemahaman dalam bahasa
Indonesia. Contohnya adalah penggunaan kata-kata serapan dari bahasa Inggris atau kata-
kata baru yang muncul sebagai hasil dari perkembangan teknologi seperti "selfie" atau
"viral". Perubahan ini dapat mempengaruhi cara kita berkomunikasi dan menggunakan
bahasa Indonesia. Selain itu, teknologi juga memberikan akses yang lebih luas terhadap
sumber daya bahasa, seperti kamus online dan aplikasi penerjemah. Hal ini dapat
membantu meningkatkan pemahaman dan penggunaan bahasa Indonesia bagi mereka
yang tidak memiliki akses ke sumber daya tradisional seperti buku atau guru. Namun,
penelitian juga menunjukkan bahwa ketergantungan pada teknologi ini juga dapat
mengurangi kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa Indonesia secara mandiri
dan mengandalkan terlalu banyak alat bantu.
BAB V