Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BAHASA INDONESIA DALAM MEDIA


KOMUNIKASI DIGITAL

Diajukan sebagai
Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

Regina Dwi Hapsari 2019.1907.2.03


Tri Nurhadi Saputra 2019.1910.1.03
Muhamad Garry 2019.1901.1.03
Muhamad Rizqi Afriana 2019.1900.1.03

Dosen Pembimbing :
Muhamad Ridwan S.Pd

POLITEKNIK IMIGRASI
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN TEKNOLOGI KEIMIGRASIAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda nabi Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada
kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa yang
sangat indah.

Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah


menyelesaikan makalah yang kami beri judul Bahasa Indonesia dalam media
komunikasi digital sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam makalah
ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang fenomena Bahasa dalam media
sosial di zaman sekarang ini.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika
makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami
butuhkan guna memperbaiki karya- karya kami dilain waktu.

Depok, 13 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………1


B. Rumusan Masalah ………………………………………………………2
C. Tujuan …………………………………………………………………2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Faktor penyebab fenomena Bahasa Indonesia dalam media


Komunikasi Digital……………………………..…………………3
B. Dampak Positif dan dampak negatif fenomena Bahasa Indonesia dalam
Media Kominikasi Digital………………..…………….………… 4
C. Perubahan yaang terjadi dalam fenomena Bahasa Indonesia dalam Media
Komunikasi Digital…………………………………….……….…4

BAB III : PENUTUP

Kesimpulan ………..………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA ………..………………………………………………9


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sampai
saat ini masih tidak dapat dibendung oleh pemerintah. Meskipun UU tentang
IT telah dibuat namun sama seperti peraturan perundangan lainnya
pemerintah tidak dapat terus mengawasi jalannya arus komunikasi dan
informasi di media elektronik, terutama media sosial.
Generasi saat ini dari anak-anak hingga paruh baya semua memiliki
setidaknya satu media sosial, yaitu facebook, twitter, line, whatsapp, we chat,
instagram, path, tumblr, BBM, vlog, blog, snapchat, pinterest dan lain-lain.
Banyaknya variasi media sosial yang mudah digunakan, praktis, dan terkesan
modern membuat orang-orang berlomba-lomba untuk memilkinya. Ditambah
dengan mudahnya melakukan promosi bisnis di dunia maya membuat
peminat media sosial semakin bertambah.
Kemudahan komunikasi yang ditawarkan dalam media sosial,
membuat pelakunya meski memiliki jarak yang jauh dapat merasa sangat
dekat. Media sosial yang awalnya hanya digunakan untuk berkomunikasi
jarak jauh dan menggunakan biaya yang murah, kini menjadi alat untuk
mengekspresikan diri. Banyak anak-anak hingga dewasa dan paruh baya
mencurahkan isi hatinya di media sosial menggunakan beragam ekspresi
bahasa.
Berdasarkan pada hal tersebut, bahasa dan media komunikasi digital
mengalami perkembangan yang seiring-sejalan. Kemajuan Teknologi
informasi dan komunikasi akan berpengaruh langsung pada perkembangan
bahasa yang digunakan dalam berinteraksi menggunakan media komunikasi
digital tersebut.
Hal ini berlaku pula pada bahasa Indonesia. Kondisi bahasa Indonesia,
terutama di era mutakhir ini mengalami perubahan yang sangat drastis.
Terbentuknya masyarakat cyber, serta menjamurnya regulasi atau kebijakan
yang dibuat pemerintah untuk membuka ‘jendela global’ melalui Teknologi
informasi dan komunikasi, secara langsung mengakibatkan terjadinya
perubahan-perubahan dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari. Dampak yang terjadi adalah tergerusnya nilai-nilai sosial dan
hilangnya penghargaan terhadap budaya lokal, sebab bahasa Indonesia adalah
simbol jati diri bangsa. Hilangnya jati diri bangsa berarti hilangnya masa
depan yang berusaha dibangun oleh suatu bangsa.
B. RUMUSAN MASALAH

Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub masalah sesuai


dengan latar belakang diatas yakni sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang menyebabkan fenomena Bahasa Indonesia dalam


media komunikasi digital?
2. Dampak dari fenomena Bahasa Indonesia dalam media komunikasi
digital?
3. Perubahan atau fenomena yang terjadi dalam fenomena Bahasa Indonesia
dalam media komunikasi digital?

C. TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk :


Mengetahui dan menambah wawasan mengenai latar belakang, dampak, serta
contoh fenomena bahasa Indonesia dalam media komunikasi digital.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Faktor -Faktor Yang Menyebabkan Fenomena Bahasa Indonesia dalam


Media Komunikasi Digital
Sebagai bahasa nasional dan juga sebagai bahasa negara, bahasa
Indonesia wajib digunakan dalam segala kegiatan resmi kenegaraan. Demikian
pula di semua jenjang Pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan
tinggi, bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa pengantar. Hal itu
dimaksudkan agar bahasa Indonesia dapat berkembang secara wajar di tengah
masyarakat pemakainya.
Kecenderungan mengunggulkan identitas asing akhir-akhir ini telah
menjadi-jadi, tidak terkecuali bahasa. Media sosial yang digunakan oleh
masyarakat Indonesia dalam berinteraksi lebih menggunakan bahasa asing
sedangkan pemakai bahasa Indonesia dianggap kampungan atau tidak keren
dan telah ketinggalan zaman. Kemajuan teknologi yang semakin berkembang,
memaksa para kaum muda di zaman sekarang kurang memperdulikan
penggunaan bahasa Indonesia yang tepat. Anak muda sekarang lebih
cenderung menggunakan bahasa atau ungkapan yang sedang ngetrend di
seluruh dunia.
Tren Westernisasi
Tren westernisasi berkembang dimasyarakat luas dengan sebuah arus yang
besar dan jangkauan politik sosial kultural dan teknologi. Arus ini bertujuan mewarnai
kehidupan bangsa-bangsa terutama rakyat indonesia dengan gaya kebarat-baratan.
Hal ini menjadi masalah besar terhadap rakyat Indonesia karena semakin lupa akan
nilai kultur dan budayanya dimana bahasa indonesia yang menjadi patokan
masyarakat dalam berkomunikasi mulai digantikan dengan penggunaan istilah-
istilah asing.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan westernisasi antara lain:
a. Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya.
b. Munculnya keinginan kebebasan seperti negara-negara barat.
c. Kurangnya kesadaran masyarakat akan memilah mana yang baik dan mana yang
buruk.
d. Masyarakat menjadi konsumtif terhadap produk-produk negara barat.
e. Keinginan bangsa barat menguasai dunia melalui westernisasi ini dunia barat
mencoba mempengaruhi hampir semua manusia untuk mengikuti budanyanya. Hal ini
dilakukan supaya tidak ada budaya lain yang mempengaruhi karateristik dan keunikan
tersendiri yang dapat menandingi bangsa barat oleh karena itu dibentuklah westernisasi

B. Dampak Positif dan Negatif dari fenomena Bahasa Indonesia dalam


Media Komunikasi Digital
Dampak positif dari fenomena bahasa Indonesia dalam media
komunikasi digital Menurut Syarif Yunus dalam artikelnya “Bahasa Indonesia
di Dunia Maya Ancaman atau Peluang” menyebutkan bahwa dengan adanya
media sosial ini dapat memberi peluang kepada Bahasa Indonesia untuk
semakin menegaskan posisinya sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan.
Setiap pemakai Bahasa Indonesia menjadi lebih hati-hati terhadap
perkembangan varian bahasa yang berkembang di masyarakat. Kita menjadi
semakin peduli terhadap Bahasa Indonesia yang baik dan benar setelah
munculnya fenomena bahasa dunia maya dan jejaring sosial.
Dampak negatif dari fenomena bahasa Indonesia dalam media
komunikasi digital Menurut Febri dalam artikelnya yang berjudul “Dampak
Teknologi dalam Perkembangan Bahasa Indonesia” menyebutkan Menyebarkan
bahasa gaul sehingga menjadi santapan sehari-hari dan menjadi hal yang lumrah
bila menggunakan bahasa gaul. Hal ini menyebabkan turunya derajat bahasa
Indonesia, juga membuat anak-anak pengguna media sosial yang masih di
bawah umur tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam situasi formal. Dan Penggunaan bahasa Indonesia-english yang membuat
bahasa Indonesia semakin terpinggirkan karena masyarakat lebih bangga
menggunakan bahasa inggris.

C. Perubahan Yang Terjadi dalam fenomena Bahasa Indonesia dalam


Media Komunikasi Digital
Perkembangan pesat media komunikasi digital yang menyebabkan
pembauran budaya antarbangsa yang sangat masif membuka lebar celah
perubahan di dalam penggunaan bahasa Indonesia. Bahasa asing sebagai bahasa
pergaulan yang mendominasi penuturan di dalam penggunaan media
komunikasi digital adalah yang paling banyak menarik minat masyarakat
Indonesia. Dewasa ini bahasa asing lebih sering digunakan daripada bahasa
Indonesia hampir di semua sektor kehidupan. Sebagai contoh, masyarakat
Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang
Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk
penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran, dan masih banyak contoh lain.
Di dalam pergaulan di media, baik itu media sosial, layanan pesan, atau
mailing, pengguna dari Indonesia lebih cenderung menggunakan kata / kalimat
gaul yang lebih mudah ditulis dan dicerna menurut mereka, disamping itu juga
menggunakan simbol-simbol yang secara frontal menyebabkan berubahnya
penggunaan bahasa Indonesia secara brutal. Contohnya adalah mereka lebih
suka menulis; t4 untuk Tempat, q untuk Aku, g untuk Nggak, Lw untuk Kalau,
dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain itu penggunaan-penggunaan bentuk
‘Inggris’ sudah banyak menggejala. Dalam bidang internet dan komputer kita
banyak menggunakan kata mendownload, mengupload, mengupdate, dienter,
direlease, didiscoun, delcontt, dan sebagainya. Tidak hanya dalam bidang
komputer saja, di bidang lain pun sering kita jumpai. Selain bahasa Asing,
penggunaan bahasa gaul sering dijumpai dalam pesan singkat atau sms,
chatting, dan sejenisnya. Misalnya dalam kalimat ‘gue gitu loh..pa sich yg ga
bs’ dalam kalimat tersebut penggunaan kata ganti aku tidak dipakai lagi.
Perubahan ini oleh Grosjean (1982:107) disebut sebagai persoalan yang
diakibatkan oleh lima faktor: sosial, sikap, pemakaian, bahasa, kebijakan
pemerintah, dan faktor-faktor lain. Adanya pola-pola sosial dan budaya yang
beragam dalam suatu masyarakat ikut menentukan identitas sosial dan
keanggotaan kelompok sosialnya, faktor-faktor sosial itu meliputi status sosial,
kedudukan sosial ekonomi, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan
atau jabatan, serta keanggotaan seseorang dalam suatu jaringan sosial. Dalam
hal ini, perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi (Information and
Communication Technology) adalah faktor yang termasuk ke dalam kelompok
jaringan sosial.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas bisa disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Penyimpangan bahasa yang terjadi dalam media sosial sangat sulit untuk
diatasi. Selain akan membendung ke kreativitasan masyarakat pengguna,
mempersempit mengemukakan pendapat

2. . Bahasa yang didapatkan dari media sosial sebaiknya kita gunakan saat
kegiatan informal saja, sedangkan saat kegiatan formal menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar

3. Perkembangan bahasa memicu perubahan-perubahan fundamental di dalam


tubuh bahasa Indonesia yang selain membawa dampak positif juga
membawa dampak negatif namun globalisasi tidak dapat hindari karena
akulturasi bahasa nasional dengan bahasa dunia menjadi lebih terasa
perannya.
DAFTAR PUSTAKA

(Online,
https://www.academia.edu/30348905/Makalah_Penggunaan_Bahasa_Indonesia_di_Media_S
osial.docx )

Marzuki, Nur Rofifah. Nur Hikmah Indriani., dan Fadirah Zulqifa. 2018. Perubahan Bahasa
Indonesia Masyarakat Akibat Penggunaan Media Sosial yang Berlebihan dengan Mengikuti
Tren Westernisasi. Makassar : Universitas Muslim Indonesia ( Online,
https://www.researchgate.net/publication/329915610_PERUBAHAN_BAHASA_INDONES
IA_MASYARAKAT_AKIBAT_PENGGUNAAN_MEDIA_SOSIAL_YANG_BERLEBIH
AN_DENGAN_MENGIKUTI_TREN_WESTERNISASI).

Adam, Sutisno. Perkembangan Bahasa Indonesia pada Era Teknologi informasi dan
komunikasi. Ternate : Universitas Khairun. ( Online,
http://gramatika.kemdikbud.go.id/index.php/gramatika/article/download/30/17/)

http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertian-karakteristik.html

http://www.kompasiana.com/syarif1970/bahasa-indonesia-di-dunia-maya-ancaman-atau-
peluang_551b006b8133117e089de3a0

Anda mungkin juga menyukai