Anda di halaman 1dari 9

PAPER

Pengaruh Bahasa Indonesia Pada Generasi Milenial Dalam Menggunakan


Media Sosial

Tema: Pengembangan Bahasa Indonesia di Era Digital

Diajukan untuk memenuhi nilai Mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh:
Lillyan Hadjaratie, S.Kom., M.Si

Ditulis Oleh:

Rachmat R. Hadju (531416091)

PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2017
Pengaruh Bahasa Indonesia pada Generasi
Milenial dalam Menggunakan Media
Sosial
Rachmat Rifaldi Hadju
531416091
Sistem Informasi

Abstrak— gaya bahasa.

Bahasa merupakan hal yang penting dalam


kehidupan manusia. Melalui manusia dapat I. PENDAHULUAN
salling berkomunikasi. Selain itu bahasa Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang

digunakan untuk menyampaikan sebuah ide, merupakan bahasa asli kita sebagai warga negara
gagasan, pendapat, perasaan dan pikiran kepada Indonesia, dan sudah menjadi tanggung jawab kita
orang lain. Bahasa Indonesia adalah bahasa sebagai warga negara Indonesia yang baik untuk
nasional yang merupakan bahasa asli kita sebagai melestarikannya. Menurut Sunaryo (2000), tanpa
warga negara Indonesia, dan sudah menjadi adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek
tanggung jawab kita sebagai warga negara tidak dapat tumbuh dan berkembang. Bahasa
Indonesia yang baik untuk melestarikannya. Isu Indonesia juga bukan hanya sebagai alat komunikasi,
yang muncul dalam eksistensi bahasa Indonesia tetapi juga sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang
adalah bagaimana mempertahankan mempunyai 746 bahasa daerah dengan 17.508 pulau
keberadaannya. Di era digital kini, sudah (Kepala Pusat Bahasa Depdiknas, 2011). Namun, kini
terdapat beberapa variasi gaya bahasa yang kita tengah memasuki abad 21 dimana terjadi
digunakan di lingkungan masyarakat. Adanya perubahan pada eksistensi bahasa Indonesia terutama
variasi gaya bahasa dipicu oleh perkembangan
teknologi komunikasi yang berkembang sangat Pada bahasa Indonesia yang digunakan Oleh

pesat. Adanya perkembangan bahasa ini Generasi Milenial. Banyaknya penggunaan bahasa
membuat gaya bahasa yang digunakan oleh asing atau bahasa gaul yang dileburkan bersamaan
generasi ke generasi berbeda – beda. Setiap dengan bahasa Indonesia tidaklah menghilangkan
generasi akan memilliki ciri khas gaya bahasanya penggunaan bahasa Indonesia melainkan makna dan
masing– masing. Penggunaan bahasa Indonesia penggunaan bahasa Indonesia yang baik, sopan dan
yang baik dan benar saat ini sudah mulai tergeser santun dalam kehidupan sehari – hari menjadi kabur.
keberadaannya oleh bahasa gaul dan merasa Di era digital kini, banyaknya masyarakat yang dapat
terbiasa menggunakan bahasa gaul. dengan mudah mengakses media sosial, menjadi
salah satu tempat di mana bahasa Indonesia sering

Keywords— bahasa, bahasa indonesia, negara,


menjadi bahan plesetan yang digabungkan dengan menghubungkan segala hal dalam dunia digital. Pada
bahasa – bahasa gaul. era digital sekarang ini, pemerintah dan masyarakat
sangat perlu melakukan sosialisasi atau pun himbauan
Bahasa Gaul dapat dikatakan sebagai kode – kode kepada pada generasi milenial perihal bahasa
tertentu yang hanya dimengerti oleh segelintir orang Indonesia agar tidak tergerus bahasa daerah, bahasa
saja. Bahasa gaul ini memunculkan istilah – istilah gaul, maupun bahasa asing.
baru. Munculnya istilah - istilah baru ini dikarenakan
adanya modifikasi dari bahasa Indonesia yang
II. STUDI LITERATUR
memiliki makna yang dapat berbeda dengan makna
Sebelum melakukan penulisan, penulis melakukan
asli bahasa Indonesia. Namun karena terlalu sering
studi literatur dengan menjelajahi internet.
menggunakan bahasa gaul ini mengakibatkan orang –
Didapatkan penelitian terkait yang memiliki keeratan
orang yang tidak berada dalam kelompok tersebut
paling kuat dengan judul paper:
akan mengamati bahasa mereka. Mereka yang bukan
anggota kelompok tersebut, lama kelamaan akan A. Penelitian Pertama
mengerti bahasa yang mereka gunakan karena kerap Penelitian terkait dilakukan oleh M. Mugni
mendengar bahasa gaul yang dilontarkan. Assapari (2014), yang meneliti tentang Eksistensi
Bahasa Indonesia dan Perkembangannya.
Bagaimana pun juga, Perkembangan zaman saat ini Peneliti membahas tentang bagaimana bahasa
telah didominasi oleh generasi milenial. Menurut Indonesia yang mulai tergusur oleh berbagai bahasa.
Yuswohady dalam artikel “Milennial Trends” (2016) Peneliti juga membahas peran bahasa Indonesia
Generasi milenial (Millennial Generation) adalah dalam bidang IPTEK, hingga berbagai dampak
generasi yang lahir dalam rentang waktu awal tahun positif dan negatif yang muncul akibat menurunnya
1980 hingga tahun 2000. Dengan karakteristik dari penggunaan bahasa Indonesia dalam dunia IPTEK.
generasi milenial yaitu: 1) milenial lebih percaya user
generated content (UGC) daripada informasi searah,
B. Penelitian Kedua
2) milenial lebih memilih ponsel dibanding TV, 3)
Kemudian penelitian terkait kedua yang
milenial wajib punya media sosial, 4) milenial
berdasarkan Jurnal Sastra dan Bahasa, Volume 5,
kurang suka membaca secara konvensional, 5)
Nomor 2, September 2019. Auva Rif’at Azizah,
milenial cenderung tidak loyal namun bekerja efektif,
membahas tentang masalah fenomena bahasa gaul
6) milenial cenderung melakukan transaksi secara
dan bahasa asing yang mulai menghilangkan
cashless, 7) milenial lebih tahu teknologi dibanding
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
orang tua mereka, 8) milenial memanfaatkan
saat berkomunikasi dalam berkehidupan
teknologi dan informasi, 9) milenial cenderung
bermasyarakat.
lebih malas dan konsumtif, dan lain-lain
(Hidayatullah, Waris, & Devianti, 2019).
C. Penelitian Ketiga
Penelitian terkait ketiga ditulis oleh Vita
Generasi milenial yang lebih mengerti dengan
Nurmala, Balai Bahasa Sumatera Selatan yang
dengan teknologi “melek teknologi” akan selalu
menjelaskan secara rinci bagaimana penggunaan orang Indonesia. Mereka menganggap bahwa bahasa
media sosial yang mulai tergelincir dari bahasa asing lebih tinggi derajatnya ketimbang bahasa
Indonesia yang baku dan benar. nasional mereka sendiri, bahasa Indonesia. Bahkan,
mereka seolah acuh tak acuh dengan perkembangan
III. PEMBAHASAN bahasa Indonesia (Muslich, 2010: 38). Muslich
(2010: 38-39) menyatakan sebagai berikut. Fenomena
A. Perkembangan Bahasa Indonesia negatif yang masih terjadi di tengah-tengah
Era digital yang ditandai dengan arus masyarakat Indonesia antara lain sebagai berikut:
Komunikasi dan Teknologi yang begitu cepat dan a. Banyak orang Indonesia memperlihatkan
canggih menuntut para pengambil kebijakan di dengan bangga kemahirannya menggunakan
bidang bahasa bekerja keras untuk menyempurnakan bahasa Inggris walaupun mereka tidak
dan meningkatkan semua sektor yang berhubungan menguasai bahasa Indonesia dengan baik.
dengan b. Banyak orang Indonesia merasa malu
masalah pembinaan bahasa. Eksistensi bahasa apabila tidak menguasai bahasa asing
Indonesia sebagai bahasa nasional dalam pergaulan (Inggris) tetapi tidak pernah merasa malu dan
pada era globalisasi perlu diperhatikan oleh kurang apabila tidak menguasai bahasa
masyarakat Indonesia. Keberadaan bahasa Indonesia Indonesia.
semakin lama semakin pudar karena banyak orang c. Banyak orang Indonesia menganggap
Indonesia, terutama anak muda, orang dari kalangan remeh bahasa Indonesia dan tidak mau
bisnis, dan pejabat yang menggunakan bahasa selain mempelajarinya karena merasa dirinya lebih
Indonesia, seperti „bahasa gaul” dan bahasa asing. menguasai bahasa Indonesia dengan baik.
Bahasa asing tersebut antara lain bahasa Inggris, d. Banyak orang Indonesia merasa dirinya
Jepang, Korea, dan sebagainya. Tentu ini merupakan lebih pandai dari pada yang lain karena telah
kenyataan yang ironis karena orang Indonesia justru menguasai bahasa asing (Inggris) dengan fasih
lebih bangga apabila mereka menguasai bahasa asing walaupun penguasaan bahasa Indonesianya
daripada menguasai bahasa mereka sendiri. kurang sempurna.
Masyarakat Indonesia, sebagai pemakai bahasa
Indonesia, seharusnya bangga menggunakan bahasa B. Peran Bahasa Indonesia pada Generasi
Indonesia sebagai alat komunikasi. Dengan bahasa Milenial
Indonesia, mereka dapat menyampaikan perasaan Pada generasi milenial kedudukan status
dan pikirannya dengan sempurna dan lengkap kepada bahasa Indonesia mulai tergeser dangan adanya status
orang lain. Bangsa Indonesia semestinya bangga bahasa baru yaitu bahasa asing sebagai bahasa
memiliki bahasa yang dapat mewakili perasaan dan internasional. Dalam ranah bahasa bersosial media
pikirannya itu. Namun, kenyataannya tidak demikian. misalnya banyak ditemukan kata-kata asing bahkan
Rasa bangga berbahasa Indonesia belum tertanam kata asing yang di-Indonesiakan. Kasus-kasus
pada setiap orang Indonesia. Rasa menghargai bahasa tersebut di antaranya kata nitizen lebih populer dan
asing (dahulu bahasa Belanda, sekarang bahasa marak digunakan dari pada padanan katanya yaitu
Inggris) masih terus menampak pada sebagian besar warganet. Frasa “anak zaman sekarang” lebih sering
dikenal dengan kids jaman now. Tidak hanya dalam Media digital dalam bentuk media sosial
petuturan masyarakat, tetapi hal ini juga terjadi di seperti facebook, instagram, whatsapp, dan twitter,
berbagai instansi negara seperti istilah Traffic berkembang sangat pesat dalam masyarakat era
Management Center yang di pergunakan oleh teknologi modern saat ini. Bahasa yang digunakan
instansi Kepolisian Republik Indonesia. saat berselancar di dunia maya pun cenderung tidak
baku. Sehubungan dengan itu, tujuan penelitian ini
Merambah pada dunia pendidikan dulu untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa Indonesia
adanya sekolah RSBI atau pun SBI yang sekarang dalam media sosial. Metode yang digunakan adalah
sudah tidak berlaku karena memang melanggar metode deskriptif analisis dengan berdasarkan pada
amanat konstitusi yang disebutkan dalam Pasal 36 bahan yang diperoleh tanpa menambahi atau
UUD 1945, dan pasal 29 ayat (1), (2), dan (3) UU mengurangi kemudian menganalisisnya. Data
No. 24 tahun 2009 (Chaer: 2012 dalam sidang MK). diperoleh dari status dan percakapan di kolom
Namun, hilangnya sekolah RSBI dan SBI bukan komentar pada instagram dan facebook, serta diambil
berarti fenomena bayang-bayang sekolah berbahasa secara acak. Data yang diambil merupakan data yang
asing itu hilang. berkaitan dengan masalah penelitian. Hasil penelitian
menunjukkan ada tiga jenis penggunaan bahasa
Agar bahasa Indonesia banyak diminati oleh Indonesia pada media sosial, yakni penyisipan bahasa
generasi milenial, status bahasa Indonesia telah Inggris, penyisipan bahasa daerah, dan penyingkatan
ditingkatkan sebagai bahasa internasional yang kata.
merupakan amanat dari UU No. 24 Tahun 2009,
Pasal 44 tentang peningkatan fungsi bahasa Pada umumnya, bahasa yang digunakan dalam media
Indonesia menjadi bahasa sosial berupa bahasa tidak baku. Masyarakat
Internasional dan juga diperkuat dengan PP Nomor pengguna media sosial lebih menggunakan bahasa
57 Tahun 2014 tentang Pengembangan, Pembinaan, tidak baku dibandingkan dengan bahasa Indonesia
Dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Serta baku. Bagi pengguna media sosial atau disebut
Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia. Bahasa dengan warganet, penggunaan bahasa tersebut
Indonesia pada perkembangan sekarang ini memang mungkin saja untuk memudahkan komunikasi dan
layak digunakan oleh masyarakat dunia dibuktikan terkesan lebih santai. Bahasa yang digunakan dalam
dengan telah diajarkan di 45 negara dan 250 lembaga facebook, instagram, whatsapp, dan twitter
di luar negeri. Bahkan, Wikipedia Indonesia kini merupakan bahasa Indonesia yang dicampur dengan
berada di peringkat 25 dari 250 Wikipedia berbahasa bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, bahasa gaul
asing di dunia. Sedangkan di tingkat Asia, bahasa yang disingkat-singkat, dan bahasa daerah. Tentu
Indonesia berada di peringkat tiga, setelah Jepang, saja, maraknya penggunaan bahasa dalam media
dan Mandarin. Peningkatan status inilah yang bisa sosial saat ini menjadi sebuah ancaman secara tidak
menaikkan prestise penggunaan bahasa Indonesia langsung bagi penggunaan bahasa Indonesia.
oleh generasi milenial. Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis mencoba
untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan
C. Penggunaan Bahasa dalam Media Sosial bahasa Indonesia dalam media sosial.
berpadanan dengan potongan; free berpadanan
dengan gratis; fall in love berpadanan dengan jatuh
cinta atau suka; dressnya berpadanan dengan
gaunnya; di mix berpadanan dengan dicampur; sedikit
stretch berpadanan dengan melar, sekelas crepe
berpadanan dengan kain krep, stay tune di instagram
Berikut ini jenis penggunaan bahasa berupa kata, berpadanan dengan tetap ikuti, owner berpadanan
frasa, dan kalimat di facebook dan Instagram yang dengan pemilik, I am so proud of you, Ibu bermakna
tidak baku secara bahasa Indonesia: ‘Saya bangga denganmu, Ibu’; God bless you
bermakna Tuhan memberkatimu; bakalan ada free

Tabel 1 Penyisipan Bahasa Inggris bella dress bermakna gratis gaun bella; next
berpadanan dengan berikutnya, selanjutnya; zaman
No. Bahasa Inggris
1. cuttingnya
now berpadanan dengan zaman sekarang; good job
2. Free padanannya kerja yang bagus; free berpadanan
3. fall in love dengan gratis; saveborneo berpadanan dengan
4. Dressnya
selamatkan Borneo; bully berpadanan dengan
5. di mix
6. sedikit stretch
rundung; just saran berpadanan dengan hanya; finally
7. sekelas crepe berpadanan dengan akhirnya; caring berpadanan
8. stay tune di instagram dengan peduli; sharing berpadanan dengan berbagi;
9. tdk cek n ricek
project berpadanan dengan proyek; fanatic
10. Owner
11. I am so proud of you, Ibu
berpadanan dengan fanatik; person berpadanan
12. God bless you dengan orang.
13. bakalan ada free bella dress
14. next
Tabel 2 Penyisipan Bahasa Daerah
15. zaman now
No. Bahasa Daerah
16. good job
1. Banget
17. free
2. Bakalan
18. saveborneo
3. Adem
19. sledding
4. adem-adem
20. bully
5. nengok-nengok
21. just saran
6. Doang
22. finally
7. Aja
23. caring
8. Pande
24. sharing
9. Ribet
25. project
10. gak
26. fanatic
11. Gimane
27. person
12. Gue
13. Pake
Pada umumnya, istilah-istilah bahasa Inggris yang
digunakan oleh warganet dalam berkomunikasi ada
Kata banget berpadanan dengan sangat; bakalan
padanannya dalam bahasa Indonesia. Kata cutting
berpadanan dengan hampir; adem berpadanan dengan
nyaman; nengok-nengok berpadanan dengan melihat-
lihat; doang berpadanan dengan hanya; aja
berpadanan dengan saja; pande berpadanan dengan
pandai; ribet berpadanan dengan rumit; gak IV. KESIMPULAN
berpadanan dengan tidak; gimane berpadanan dengan
bagaimana; gue berpadanan dengan saya; pake Masyarakat Indonesia saat ini banyak yang
berpadanan dengan pakai/memakai. menggunakan bahasa gaul dan singkatan – singkatan
penuh plesetan dalam komunikasi sehari – haribauk
Tabel 3 Penyingkatan Kata di media sosial maupun kehidupan lingkungan sosial.
No. Penyingkatan Ini merupakan bentuk penyimpangan dari
1. Ga
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Asbun
3. Bgt
Dengan adanya penyimpangan ini dapat menghambat
4. Japri pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia.
5. Btw Luntur atau hilangnya penggunaan bahasa Indonesia
6. Mw
dikarenakan kurangnya kesadaran dalam diri untuk
7. g
8. Hwd
mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia di
9. Ksh negeri sendiri. Hal ini terkadang diperparah oleh
10. baper maraknya public figure seperti artis, influencer, dan
11. mantul
youtuber yang menggunakan bahasa gaul, maupun
bahasa asing di berbagai media massa dan elektronik.
Kata ga merupakan singkatan dari tidak; asbun
Terlebih lagi jikalau menilik pada perkembangan
merupakan singkatan dari asal bunyi/bicara ; bgt
bahasa Indonesia di media sosial yang bisa dibilang
merupakan singkatan dari banget; japri merupakan
sangat tidak terkendali. Akan lebih baik apabila
singkatan dari jaringan pribadi; btw merupakan
dibarengi dengan diberlakukannya kampanye
singkatan dari by the way (omong-omong); mw
membudidayakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
merupakan singkatan dari mau; q merupakan
tanah air seperti yang disemboyankan dalam Sumpah
singkatan dari aku; hwd merupakan singkatan dari
Pemuda 1928 di media massa serta elektronik oleh
happy wedding day (selamat hidup baru); ksh
KEMENDIKBUD ataupun lembaga instansi negara
merupakan singkatan dari kasih/beri; baper
terkait yang lain. Serta pemberian contoh yang baik
merupakan singkatan dari terbawa perasaan; mantul
oleh publik figur dalam menggunakan bahasa yang
merupakan singkatan dari mantap betul.
baku dan sopan saat berada dalam lingkungan sosial,
maupun sosial media. Sehingga pengguna media
sosial yang masi berpikiran terlalu modern, maupun
terlalu konservatif dapat membiasakan diri menulis
sesuatu seperti status atau komentar hingga pesan
dengan bahasa yang benar/baku.
kan-bahasa- indonesia-yang-baik-dan-
benar-sesuai-dengan-kaidah-abstrak-inggris.
[9] Wikipedia. 2019. “Media Digital”. Online.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Media_digital).

DAFTAR PUSAKA [10] Wikipedia. 2019. “Media Sosial”. Online.


https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial).
[1] M. Mughni Assapri. Eksistensi Bahasa
[11] Hilaliyah, Hilda. 2010. “Maraknya Penggunaan
Indonesia dan Perkembangannya. Institut
Bahasa Gaul di Kalangan Pelajar Sekolah
Agama Islam Negeri. Mataram, Indonesia:
Menengah Atas”. Dalam Jurnal: Dieksis Vol.
2014
02 No. 01 Januari - Maret 2010, halaman 2.
[2] Jurnal Sastra dan Bahasa, Volume 5, Nomor 2,
[12] Vita Nurmala. 2019. “Penggunaan Bahasa
September 2019. Auva Rif’at Azizah. FEB,
Indonesia dalam Media Sosial”. Dalam Jurnal:
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran’.
Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya dalam
Yogyakarta, Indonesia.
Perspektif Masyarakat 5.0. Cetakan Pertama,
[3] Sari, Beta Puspa. 2015. “Dampak Penggunaan
2019.
Bahasa Gaul di Kalangan Remaja Terhadap
Bahasa Indonesia”. Dalam Prosiding Seminar
Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015.
[4] Muslich, Masnur. 2010. Bahasa Indonesia
pada Era Globalisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
[5] Mulyono, Iyo. 2014. Ihwal Kalimat Bahasa
Indonesia: Dan Problematika Penggunaanya.
Bandung: Yrama Widya.
[6] Kementrian Hukum dan HAM. 2014.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 57 Tahun 2014 tentang
Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan
Bahasa dan Sastra, Serta Peningkatan Fungsi
Bahasa Indonesia. Jakarta: Kemenkumham.
[7] Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementerian Pendidikan Nasional. 2011.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
[8] Waridah. 2017. “Menggunakan Bahasa
Indonesia yang Bik dan Benar sesuai Kaidah
Bahasa Indonesia”. Artikel Online. http://
waridah.blog.uma.ac.id/2017/06/15/mengguna

Anda mungkin juga menyukai