Anda di halaman 1dari 6

CASE METHOD SOSIOLINGUISTIK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiolinguistik

Dosen Pengampu:
Dr. Abdurahman Adisaputera, M.Hum.
Yuliana Sari, M.Pd.

Oleh :
KELOMPOK 2
REGULER C 2020

Amanda (2203111057)
Dinda Fachlupi Balkis (2203311002)
Hadida Aprilia Munthe (2203311048)
Rosy Gina Br. Purba (2203311022)
Vanny R. Lumban Tobing (2203111071)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KESALAHAN BERBAHASA YANG TERDAPAT DI MEDIA SOSIAL
“TWITTER”

Case Method : Mahasiswa secara kelompok mencari dan menganalisis


beberapa kesalahan atau pelanggarang berbahasa (alih kode
dan campur kode) yang terdapat di media sosial dan
kemudian mencari solusi dari permasalahan yang terjadi.
Penyajian Kasus : Disajikan beberapa kasus tentang kesalahan atau
pelanggarang dalam berbahasa (alih kode dan campur kode)
pada status masyarakat Indonesia di media sosial twitter.
Pemecahan Kasus :
a. Pencarian Data
Manusia adalah makhluk sosial sehingga terbiasa hidup secara
berkelompok. Setiap kelompok memerlukan satu bahasa. Bahasa dalam
kelompok ini merupakan sarana antaranggota untuk bersosialisasi dan
berkomunikasi. Bahasa tercipta dengan bentuk yang baik, komunikatif dan
efekti sehingga memudahkan interaksi antar pengguna. Bahasa juga diciptakan
sesuai dengan ciri khas masing-masing kelompok dan disesuaikan dengan
budaya kelompok tersebut.
Dalam memahami bahasa yang digunakan dalam suatu percakapan,
masyarakat sering kali mencampurkan bahasa asing di dalamnya. Pengamat
sosial budaya mengatakan bahwa pencampuran bahasa Indonesia dengan
bahasa asing merupakan ajang bagi masyarakat untuk menunjukkan status
sosial, tingkat pendidikan, dan kehormatan tertentu (Rosnaningsih, 2019: 25).
Hal tersebut juga dipengaruhi oleh pesatnya kemajuan teknologi.
Pada dasarnya, masyarakat Indonesia juga bisa berbicara dalam dua
bahasa atau lebih. Mereka menguasai bahasa lokal, bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional, dan bahkan bahasa asing. Menurut Lumintaintang (dalam
Rani, 2016:3) pembicara sering kali menggunakan dua bahasa yang dikuasai
secara langsung, spontan, dan tidak sengaja. Fenomena ini dapat dijelaskan
sebagai peristiwa alih kode dan campur kode yang tidak hanya dapat
ditemukan dalam komunikasi verbal, melainkan juga dapat ditemukan dengan
mudah dalam komunikasi non-verbal seperti dalam sosial media. Alih kode
dan campur kode didefenisikan sebagai penggunaan dua bahasa atau lebih
dalam satu masyarakat. Pendapat lain menyebutkan bahwa campur kode
merupakan penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa yang lain
untuk memperluas ragam bahasa atau gaya bahasa. Pengamat sosial budaya
mengatakan bahwa pencampuran bahasa Indonesia dengan bahasa asing
merupakan ajang bagi masyarakat untuk menunjukkan status sosial, tingkat
pendidikan, dan kehormatan tertentu (Rosnaningsih, 2019: 25). Hal tersebut
juga dipengaruhi oleh pesatnya kemajuan teknologi.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat di zaman modern ini
memberikan kontribusi berarti bagi setiap orang. Pengguna jejaring sosial
lewat internet umumnya digeluti remaja. Media sosial seperti facebook,
whatsapp, instagram, twitter, dan tiktok merupakan media komunikasi yang
sedang eksis di tengah-tengah masyarakat. Pada dasarnya, penggunaan
media massa adalah bentuk kompilasi realitas peristiwa yang
mengkonfigurasinya sebagai wacana yang bermakna. Saat ini, banyak orang
menggunakan media sosial untuk mencari dan menyebarkan informasi.
Twitter adalah sebuah laman yang dimiliki dan dioperasikan oleh
Twitter Inc, yang menawarkan microblog jejaring sosial yang memungkinkan
pengguan untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut status atau tweet.
Pada media sosial twitter sering juga ditemukan beberapa pengguna yang
menggunakan bahasa yang lebih dari satu atau yang sering kita kenal dengan
bahasa bilingual (penggunaan dua bahasa atau lebih). Alih kode dan campur
juga dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari baik itu secara lisan ataupun
tulisan.
Beberapa contoh alih kode yang terjadi dalam twitter, seperti berikut:
b. Pengajuan Gagasan
Dilihat dari beberapa contoh tweet yang diunggah oleh para pengguna
media sosial twitter, terdapat beberara kesalahan atau pelanggaran berbahasa
yaitu campur kode dan alih kode. Hal tersebut telah jelas terpapar pada
beberapa contoh di atas. Penggunaaan bahasa di media sosial twitter sering kali
terjadi campur kode dan alih kode. Sebaiknya, dalam membuat suatu tulisan
atau tweet hendaknya menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Hal tersebut dikarenakan media sosial memberi pengaruh kurang baik terhadap
perkembangan bahasa nasional karena penggunaannya tidak sesuai dengan tata
bahasa baku yang telah ditentukan. Demikian halnya dengan penggunaan
Bahasa Indonesia pada media sosial masyarakat Indonesia khususnya generasi
milenial. Sebagai wujud cinta kepada tanah air, berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar merupakan salah satu kewajiban yang harus diterapkan.
Menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar. Bahasa yang benar
adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah untuk
bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan.
c. Validasi
Pinky (2019) mengatakan di era globalisasi seperti sekarang ini, jati
diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga
negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa oleh
arus dan pengaruh budaya asing yang sangat jelas tidak sesuai dengan bahasa
dan budaya Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih dihadapi
dengan mempertahankanjati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa
Indonesia. Sudah pasti karena ini menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa
nasional, yaitu pematuhan aturan yang berlaku. Dengan kata lain, pemakaian
bahasa Indonesia yang disiplin adalah pemakaian yang patuh terhadap semua
kaidah dan pedoman pemakaian bahasa Indonesia. Sebagai kalangan muda
haruslah menumbuhkan dan membina sikap positif terhadap Bahasa Indonesia
itu sendiri. Sikap kesetiaan berbahasa Indonesia terungkap jika mereka lebih
suka memakai bahasa Indonesia daripada bahasa asing dan bersedia menjaga
agar pengaruh asing tidak terlalu berlebihan. Sikap kebanggaan berbahasa
Indonesia terungkap melalui kesadaran bahwa bahasa Indonesia pun mampu
mengungkapkan konsep yang rumit secara cermat dandapat mengungkapkan
isi hati yang sehalus-halusnya. Yang perlu dipahami adalah sikap positif
terhadap bahasa Indonesia ini tidak berarti sikap berbahasa yang tertutup.
d. Perumusan Solusi
Agar bahasa Indonesia tidak tergeser oleh penggunaan campur kode
dan alih kode, baik secara lisan ataupun tulisan, maka kita sebagai warga
negara Indonesia yang baik hendaknya melakukan langkah-langkah
pencegahan dan penanggulangan sebelum Bahasa Indonesia yang baik dan
benar benar-benar punah. Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai
berikut: pertama, langkah-langkah pencegahan adalah menjadikan lembaga
pendidikan sebagai basis pembinaan bahasa. Bahasa baku sebagai simbol
masyarakat akademis dapat dijadikan sarana pembinaan bahasa yang
dilakukan oleh para pendidik. Kedua, perlunya pemahaman ter-hadap
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ketiga, diperlukan adanya Undang-
Undang kebahasaan. Dengan adanya undang-undang penggunaan bahasa
diharapkan masyarakat Indonesia mampu menaati kaidahnya bahasa di negeri
sendiri.
e. Hasil Kerja
Dari hasil yang tekah dijekasjan di atas, alih kode dan campur kode
bukanlah hal yang patut untuk dibanggakan. Sehubungan dengan semakin
maraknya campur kode dan alih kode yang digunakan oleh sebagian
masyarakat modern, perlu adanya tindakan nyata dari semua pihak yang peduli
terhadap eksistensi Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa
pemersatu dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Berkaitan dengan
penggunaan campur kode dan alih kode dalam dunia nyata dan media sosial
yang menyebabkan interferensi ke dalam bahasa Indonesia dan pergeseran
bahasa Indonesia. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam permasalahan tersebut
dengan menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para penerus bangsa,
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus diutamakan penggunaannya.
Dengan demikian, mereka lebih mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia
secara baik dan benar daripada campur kode dan alih kode.

DAFTAR PUSTAKA

Kalangit, Rani Frisilia. Alih Kode dalam Instagram (Suatu Analisis


Sosiolinguistik). Jurnal Elektronik Fakultas Sastra Universitas Sam
Ratulangi 4.5 (2016).
Annisa, Pinky. Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia di Tengah
Arus Globalisasi. (2019).
Puspitasari, Andi. Menumbuhkan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
pendidikan dan pengajaran. Tamaddun 16.2 (2017): 81-87.
Rosnaningsih, A. (2019). Analisis Campur Kode dan Alih Kode Bahasa Inggris ke
dalam Bahasa Indonesia pada Novel Wandu Berhentilah Menjadi Pengecut
Karya Tasaro. Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, 8(2), 25-32.

Anda mungkin juga menyukai