Anda di halaman 1dari 7

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS LITERASI

DIGITAL DI ERA 4.0


Ni Made Yeyen Trisnayanti1), Ni Putu Nia Ayunita Sari2)
I Kadek Krisdiantara3)
1,2,3)
Prodi Manajemen, FEB Unmas Denpasar
Email: yeyentrisnayanti2002@gmail.com1) niaayunitasari2019@gmail.com2)
krisdiantaraikadek@gmail.com3)

ABSTRAK

Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Literasi Digital Di era 4.0 merupakan


salah satu strategi yang harus dilakukan oleh tenaga pengajar. Artikel ini bertujuan untuk
mendeskripsikan bagaimana pembelajaran bahasa Indonesia berbasis literasi digital di era
4.0. Pembelajaran bahasa Indonesia di era 4.0 perlu digalakkan sebagai upaya
mengoptimalisasi pembelajaran bahasa Indonesia di era 4.0 sebab masyarakat cenderung
lebih meminati pembelajaran bahasa asing. Selain dapat memberikan manfaat, literasi
digital juga menyebabkan rawan dengan berita atau informasi yang tidak benar (hoax).
Selain itu, penggunaan literasi digital juga dapat menyebabkan kesalahpahaman karena
penggunaan bahasa yang taksa. Pembelajaran bahasa Indonesia dapat memberikan solusi
dengan cara menyampaikan salah satu materi kepada peserta didik yaitu penggunaan
bahasa lisan dan bahasa tulis. Penetapan strategi literasi penting untuk menumbuhkan
minat baca yang baik dan kritis dalam bidang apapun. Dalam beberapa sumber kateristik
pembelajaran yang menerapkan strategi literasi yang dapat mengembangakan
kemampuan metakognitif disimpulkan menjadi 8 yaitu; (1) pemantauan pemahamaan
teks, (2) penggunaan sebagai modal selama pembelajaran, (3) intruksi yang jelas dan
eksplisit, (4) pemanfaatan alat bantu seperti pengatur garis dan daftar cek, (5) respon
terhadap berbagai jenis pertanyaan (6) membuat pertanyaan, (7) analisis, sistensis, dan
evaluasi teks, (8) meringkas isi teks.

Kata Kunci : Pembelajaran bahasa Indonesia, Literasi Digital

PENDAHULUAN
Wabah covid 19 merupakan pandemi yang di terapkan secara global yang di alami
oleh berbagai Negara – Negara di seluruh dunia. Kondisi ini sangat berdampak pada
sektor ekonomi, bisnis, bahkan pariwisata yang sangat berdampak di pandemi Covid-19
ini. Dari sektor pendidikan pun merasakan dampak dari Covid-19 ini. Untuk menuntaskan
Covid-19 ini pemerintah Indonesia menerapkan sistem pembelajaran menggunakan
media dalam jaringan (daring), upaya ini dilakukan untuk melindungi pelajar agar tidak
terpapar oleh virus covid 19.
Saat ini Pendidikan di Indonesia memasuki era 4.0. Trend Pendidikan Indonesia
saat ini yaitu online learning (Ahmad,2018) yang menggunakan internet sebagai
penghubung antara pengajar dan murid. Sistem pelajaran daring mengubah suasana
Pendidikan saat ini,yang dulunya pembelajaran berada di dalam sekolah, kini dilakukan

1
melalui pertemuan virtual. Hal ini juga berpengaruh dengan pembentukan karakter
peserta didik. Fungsi utama dari sekolah yaitu pembentukan karakter menjadi berkurang,
di karenakan tidak adanya pembelajaran tatap muka yang di lakukan di sekolah, selain
kurangnya ada kelebihannya juga dari pembelajaran daring yaitu pembelajaran daring
menuntut tingkat literasi membaca peserta didik menjadi lebih tinggi.
Hadirnya suatu internet dengan kecepatan tinggi memudahkan pencarian topik,
konsep, praktik, dan jenis ilmu lainnya dengan mudah dan cepat. Seiring dengan
pengaksesan data dan internet, pemerintah Indonesia tahun 2017 merancang tiga jenis
literasi salah satunya (literasi digital) dalam menghadapi industri 4.0 (Risdianto, 2019).
Konsep literasi digital tidak hanya tentang “membaca” peningkatan kemampuan
menganalisa dan menggunakan suatu informasi digital juga harus di pahami (Aoun, 2017)
dengan suatu keperluan yang benar dan menghindari dari kata hoaks, dan lain-lainnya.
Budaya literasi merupakan hal yang penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas
yang nantinya akan penting dalam menciptakan masyarakat yang unggul dan berkualitas.
Melalui kegiatan literasi seseorang telah mempunyai bekal untuk menghadapi suatu
tantangan yang ada maupun tantangan yang akan ada di masa mendatang, kegiatan literasi
juga akan mengasah pola pikir seseorang dalam membaca situasi dan peluang yang ada,
dengan begitu seseorang akan berhati hati untuk mengambil keputusan untuk
kedepannya.
Pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting diberikan kepada murid, karena
bahasa adalah suatu hal yang penting. Bahasa merupakan suatu hal yang sangat penting
sebagai alat komunikasi yang dipergunakan seseorang dalam pergaulannya. Kemampuan
bahasa juga menentukan suatu karakteristik seseorang tersebut.
Karakteristik seseorang sudah melekat pada kepribadiannya dalam berprilaku di
kehidupan sehari hari. Oleh sebab itu, usaha untuk memperkuat pembentukan karakter
dalam pendidikan terus dilakukan karena menjadi hal yang sangat penting. Sebab hal itu
merupakan investasi masa depan yang berkaitan dengan peradaban dalam kehidupan
(Siregar,Y.E.Y,2018).
Salah satu cara memanusiakan manusia yakni dengan melalui sebuah proses
pendidikan. Melalui suatu pendidikan, manusia dapat memahami suatu nilai, serta
menerapkan suatu nilai nilai kehidupannya dalam bermasyarakat. Upaya untuk
mendapatkan derajat yang tinggi juga melalui tahap dari pendidikan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1) bagaimanakah pembelajaran Bahasa
Indonesia berbasis literasi digital di era 4.0?; 2) bagaimanakah strategi literasi dalam
pembelajaran bahasa indonesia?. Dari rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini
mempunyai tujuan yaitu: 1) mendeskripsikan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis
literasi digital di era 4.0; 2) mendiskripsikan strategi literasi dalam pembelajaran bahasa
indonesia

METODE PENELITIAN

2
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan tentang
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Literasi Digital Di Era 4.0. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu kajian pustaka atau yang biasa disebut dengan studi
kepustakaan. Penelitian kajian pustaka merupakan penelitian dilakukan dengan
mengakaji literatur atau teori yang relevan dengan masalah yang dikaji. Data-data dalam
penelitian ini bersumber dari jurnal ilmiah, artikel, skripsi, tesis, dan internet. Data atau
sumber referensi yang sudah terkumpul selanjutnya dikaji secara kritis dan komprehensif
ke dalam susunan kalimat deskriptif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis literasi digital di era 4.0
Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah belajar berkomunikasi untuk
untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia, mulai dari berpikir, bernalar,
berkomunikasi, sarana persatuan dan kebudayaan (Roysa 2014: 35).
Dunia kini telah memasuki era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia
keempat (Boeriswati, 2019). Pembelajaran bahasa Indonesia harus disesuaikan dengan
Revolusi Industri 4.0 yang dimana kemampuan literasi tersebut tidak berhenti pada
literasi lama. Pembelajaran harus mampu meningkatkan kemampuan literasi agar peserta
didik sadar akan mengembangkan potensi diri dan tentunya proses pembelajaran perlu
diimbangi dengan kemampuan berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis yang memiliki peran utama dalam menghadapi era 4.0. Perubahan proses
pembelajaran menjadi sangat penting guna meningkatkan kompetensi peserta didik baik
hard skills maupun soft skills.
Hal ini ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
mengorganisasikan ide, konsep untuk dikomunikasikan terhadap pihak lain supaya
terjalin interaksi antar ide yang berkesinambungan dan menghasilkan proses transfer ilmu
dan pembelajaran yang efektif. Pembelajaran bahasa Indonesia harus terus digalakkan.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mengoptimalisasi pembelajaran bahasa Indonesia di era
4.0 sebab masyarakat cenderung lebih meminati pembelajaran bahasa asing.
Pembelajaran bahasa Indonesia memang perlu diutamakan dan dioptimalkan
supaya masyarakat Indonesia mencintai bahasa Indonesia. Tenaga pengajar terutama guru
mempunyai peran penting untuk menentukan keberhasilan pembelajaran bahasa
Indonesia. Strategi yang dapat dilakukan tenaga pengajar untuk mengimbangi
pembelajaran di era 4.0 ialah dengan melakukan literasi digital.
Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media
digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi,
menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara bijak, cerdas, cermat,
tepat dalam rangka membina komunikasi, dan interaksi dalam kehidupan sehari – hari
(kemdikbud,2017). Berliterasi digital berarti seseorang mampu mengolah informasi,
berkomunikasi secara efektif karena jika berkomunikasi dengan teknologi harus
digunakan secara efektif supaya mencapai tujuan yang diinginkan serta berliterasi digital
berarti seseorang mampu untuk memproses pesan dengan baik.

3
Literasi digital digunakan untuk mengorientasi kemampuan peserta didik supaya
mau berpikir kritis dan menggunakan bahasa yang komunikatif. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi dampak negatif yang terjadi akibat literasi digital, karena kemunculan
literasi digital menyebabkan rawan dengan berita atau informasi yang tidak benar (hoax).
Selain itu, penggunaan literasi digital juga dapat menyebabkan kesalahpahaman karena
penggunaan bahasa yang taksa. Terkait hal ini, pembelajaran bahasa Indonesia dapat
memberikan solusi dengan cara menyampaikan salah satu materi kepada peserta didik
yaitu penggunaan bahasa lisan dan bahasa tulis.
Selama ini penggunaan bahasa lisan dan bahasa tulis dikalangan masyarakat kurang
dipahami sebab bahasa Indonesia ragam lisan sangat berbeda dengan bahasa Indonesia
ragam tulis. Ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis memiliki ragam yang berbeda
satu dengan yang lain. Beberapa perbedaan antara ragam bahasa lisan dengan ragam
bahasa tulis yaitu :
1. Ragam bahasa lisan menghendaki lawan bicara yang artinya, ragam bahasa
lisan menuntut untuk pertemuan tatap muka guna melakukan komunikasi
sedangkan ragam bahasa tulis tidak menghendaki lawan bicara yang artinya
ragam bahasa tulis tidak menuntut untuk pertemuan tatap muka guna
melakukan komunikasi.
2. Ragam bahasa lisan mengabaikan Subjek, Predikat, Objek, dan
Keterangan(SPOK) sedangkan dalam ragam bahasa tulis memperhatikan
Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan(SPOK).
3. Ragam bahasa lisan terikat dengan situasi dan kondisi sedangkan ragam bahasa
tulis tidak terikat dengan situasi dan kondisi.
4. Ragam bahasa lisan dipengaruhi oleh faktor intonasi, panjang-pendeknya
suara, mimik,serta gestur. Sedangkan ragam bahasa tulis dipengaruhi huruf
kapital, miring serta tanda baca.
Penggunaan perangkat digital dengan baik tentunya akan memberikan manfaat
yang baik pula, akan tetapi jika digunakan terlalu berlebihan akan memberikan dampak
negatif bagi diri kita salah satunya yaitu resiko gangguan fisik, seperti :
1. Gangguan penglihatan, penggunaan perangkat digital yang berlebihan akan
memicu gangguan pada mata karena pancaran cahaya dari perangkat digital
memiliki efek buruk bagi penglihatan.
2. Gangguan tidur, penggunaan perangkat digital juga berpengaruh terhadap pola
tidur seseorang karena ketergantungan menggunakan hal-hal yang digital.
3. Susah konsentrasi, karena penggunaan perangkat digital yang berlebihan juga
berdampak akan menurunnya kemampuan konsentrasi.
4. Gangguan pencernaan, penggunaan perangkat digital yang berlebihan juga
berdampak kepada gangguan pencernaan karena banyak anak sering menunda
makan, minum dan buang air besar akibat kecanduan menggunakan perangkat
digital.

Strategi Literasi Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

4
Didalam era digital ini penguasaan literasi sangat diperlukan dikarenakan
kompotensi di segala bidang sangat ketat sedangkan perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan sangat cepat berlangsung. Ciri-ciri pendidikan literasi meliputi tiga R yaitu:
Responding,Resvising,Reflecting (Saomah,2017).
Tujuan utama penggunaan strategi literasi dalam pembelajaran yaitu untuk
membangun minat membaca, pemahaman siswa, keterampilan menulis dan keterampilan
komunikasi secara menyeluruh. Hal ini akan berfokus pada pengembangan karakter dan
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dikarenakan selama ini beredar pendapat bahwa
literasi hanya ada didalam pembelajaran Bahasa Indonesia atau kelas Bahasa yang tentu
saja tidak benar karena literasi berkembang dalam bidang matematika, sains, ilmu sosial,
teknik, seni, olahraga, kesehatan, ekonomi, prakarya, agama dan lain sebagainya.(cf.
Robb, L dalam kemdikbud 2017:13).
Pembelajaran yang menetapkan strategi literasi penting untuk menumbuhkan
minat baca yang baik dan kritis dalam bidang apapun. Dalam beberapa sumber kateristik
pembelajaran yang menerapkan strategi literasi yang dapat mengembangakan
kemampuan metakognitif disimpulkan menjadi 8 yaitu; (1) pemantauan pemahamaan
teks, (2) penggunaan sebagai moda selama pembelajaran, (3) intruksi yang jelas dan
eksplisit, (4) pemanfaatan alat bantu seperti pengatur garis dan daftar cek, (5) respon
terhadap berbagai jenis pertanyaan (6) membuat pertanyaan, (7) analisis, sistensis, dan
evaluasi teks, (8) meringkas isi teks.
Dalam pembelajaran literasi pun memiliki indikator yang dapat dibagi menjadi 3
hal yaitu:
1. Sebelum
Pada tahap sebelum membaca ini peserta didik diharuskan menbuat tujuan
membaca dan mempredisikan isi bacaan.
2. Selama
Pada tahap ini peserta didik mengidentifikasi informasi yang relavan,
mengidentifikasi kosa kata, dan kata kunci.
3. Sesudah/setelah membaca.
Pada tahap ini peserta didik membuat ringkasan, mengevaluasi teks,
memilih, mengkombinasikan, mengonfirmasikan, dan menolak prediksi.

PENUTUP
Kesimpulan
Adapun hal-hal yang dapat disimpulkan dalam hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis literasi digital adalah pengetahuan dan
kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau
jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi,
dan memanfaatkannya secara bijak, cerdas, cermat, dan tepat dalam rangka
membina komunikasi, dan interaksi dalam kehidupan sehari – hari
(kemdikbud,2017). Literasi digital digunakan untuk mengorientasi kemampuan

5
peserta didik supaya mau berpikir kritis dan menggunakan bahasa yang
komunikatif. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif yang
terjadi akibat literasi digital, karena kemunculan literasi digital menyebabkan
rawan dengan berita atau informasi yang tidak benar (hoax). Selain itu,
penggunaan literasi digital juda dapat menyebabkan kesalahpahaman karena
penggunaan bahasa yang taksa. Terkait hal ini, pembelajaran bahasa Indonesia
dapat memberikan solusi dengan cara menyampaikan salah satu materi kepada
peserta didik yaitu penggunaan bahasa lisan dan bahasa tulis. Hal ini ditujukan
untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengorganisasikan
ide, konsep untuk dikomunikasikan terhadap pihak lain supaya terjalin interaksi
antar ide yang berkesinambungan dan menghasilkan proses transfer ilmu dan
pembelajaran yang efektif. Pembelajaran bahasa Indonesia harus terus
digalakkan. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengoptimalisasi pembelajaran
bahasa Indonesia di era 4.0 sebab masyarakat cenderung lebih meminati
pembelajaran bahasa asing.
2. Tujuan utama penggunaan strategi literasi dalam pembelajaran yaitu untuk
membangun minat membaca, pemahaman siswa, keterampilan menulis dan
keterampilan komunikasi secara menyeluruh. Hal ini akan berfokus pada
pengembangan karakter dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dikarenakan
selama ini beredar pendapat bahwa literasi hanya ada didalam pembelajaran
Bahasa Indonesia atau kelas Bahasa yang tentu saja tidak benar karena literasi
berkembang dalam bidan matematika, sains, ilmu social, teknik, seni, olahraga,
kesehatan, ekonomi, prakarya, agama dan lain sebagainya.(cf. Robb, L dalam
kemdikbud 2017:13).

Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan tersebut, adapun saran-saran yang dapat
disampaikan peneliti adalah sebagai berikut.
1. Bagi Guru Bahasa Indonesia
Untuk membangun suasana belajar mengajar menjadi menarik guru juga harus
menggembangkan diri melalui mengikuti berbagai kegiatan seperti pelatihan dan
pembekalan yang cukup agar mempunyai kompetensi dan kualifikasi yang
mampu dalam menjalankan berbagai metode atau strategi dalam pembelajaran.
2. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk meneliti masalah yang
sejenis. Peneliti mengharapkan agar peneliti lain melakukan penelitian lanjutan
terkait pembelajaran di era 4.0 terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia atau
mata pelajaran yang lain sehingga didapatkan hasil yang lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,I. (2018). Proses Pembelajaran Digital Era Revolusi Indonesia 4.0. Direktural
Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.Kemenristek Dikti.

6
Amir,Syofian.(2021).Strategi pembelajaran bahasa Indonesia berbasis literasi di era
revolusi industri 4.0. Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan.2(1).53-60
Aoun, Joseph.(2017).Robot-proof:higher education in the age of artificial intelligence.
MIT Press.
Ariyati, Deasy. (2020). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Literasi Digital Di Era
4.0: Tantangan Dan Harapan. Prosiding Seminar Nasional #5: Bahasa, Sastra, Dan
Pembelajarannya Untuk Mempersiapkan Generasi Emas 2045/
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/fkip-epro/article/view/18683
Boeriswati, Endry. (2019). Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Menuju Era
Industri 4. https://endryboeriswati.wordpress.com/2019/05/11/pembelajaran-
bahasa-dan-sastra-indonesia-menuju-era-industri-4/
Endang,Siwi.Strategi literasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia berbasis kearifan
lokal.
https://pbsi.umk.ac.id/arsip/files/STRATEGI_LITERASI_DALAM_PEMBELAJ
ARAN_BAHASA_INDONESIA.pdf
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.(2017). Materi pendukung literasi digital.
Jakarta : Kemdikbud.
Kemdikbud.(2017). Strategi Literasi dalam pembelajaran di sekolah menengah pertama:
materi penyegaran instruktur kurikulum 2013.
Risdianto.(2019). Analisis Pendidikan Indonesia di era revolusi industry 4.0.
https://www.researchgate.net/publication/332415017_ANALISIS_PENDIDIKAN
_INDONESIA_DI_ERA_REVOLUSI_INDUSTRI_40
Roysa,M. (2014). “Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 sebagai Penghela Peradaban
Bangsa.” In Subyantoro dan Tommi Yuniawan (Ed.), Pembelajaran Bahasa
Indonesia Berbasis Karakter untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013
(p.35). Semarang : Duta Publishing Indonesia.
Siregar, Et Al. (2018). Self Regulation, Emotional Intelligence With Character Building
In Elementary School. In Annual Civic Education Conference (ACEC
2018).Jakarta.
Saomah,Aas.Implikasi Teori Belajar Terhadap Pendidikan Literasi.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/
196103171987032AAS_SAOMAH/IMPLEMENTASI_TEORI_BELAJAR_DAL
AM_PENDIDIKAN_LITERASI.pdf

Anda mungkin juga menyukai