0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan6 halaman
Teks tersebut membahas tentang permasalahan rendahnya keterampilan menyimak siswa SD dan solusi menggunakan media interaktif Articulate Storyline dengan model pembelajaran group investigation. Penyebab utamanya adalah kurangnya penggunaan media pembelajaran yang menarik oleh guru.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
ANALISIS KRITIS KELAS 3_ASRI DWI DURATUN_0103522076
Teks tersebut membahas tentang permasalahan rendahnya keterampilan menyimak siswa SD dan solusi menggunakan media interaktif Articulate Storyline dengan model pembelajaran group investigation. Penyebab utamanya adalah kurangnya penggunaan media pembelajaran yang menarik oleh guru.
Teks tersebut membahas tentang permasalahan rendahnya keterampilan menyimak siswa SD dan solusi menggunakan media interaktif Articulate Storyline dengan model pembelajaran group investigation. Penyebab utamanya adalah kurangnya penggunaan media pembelajaran yang menarik oleh guru.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA KELAS III SD
Oleh Asri Dwi Duratun 0102522076
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2023 A. Identifikasi Masalah
Pendidikan pada hakikatnya adalah sebuah upaya untuk memanusiakan
manusia. Sekolah adalah kelanjutan dari pendidikan di dalam keluarga yang merupakan proses pendidikan paling utama dan alamiyah. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu memberikan kondisi mendidik yang dapat mengembangkan pribadi, wacana ke depan, cara berpikir, cara menyikapi masalah, dan dapat memecahkan masalah secara metodologis, mampu bergaul dengan orang lain, mampu memahami dirinya dan hidup mandiri bersama masyarakat luas dan mampu menggunakan kemampuannya untuk mengatasi permasalahan hidup. Pemerintah berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang termaktub pada alinea IV Pembukaan UUD 1945. Salah satu cara mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan formal, yaitu Sekolah Dasar (SD). Sekolah dasar (SD) memiliki banyak muatan mata pelajaran salah satunya Bahasa Indonesia. Pelajaran Bahasa Indonesia berasal dari pada hakikat pembelajaran bahasa yaitu belajar bahasa, belajar berkomunikasi, dan belajar sastra. Konteks pelajaran bahasa Indonesia meliputi keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis (Halijah, 2017). Menyimak merupakan keterampilan yang pertama kali dipelajari manusia. Sejak manusia bayi, bahkan dalam kandungan sudah mulai belajar menyimak. Dilanjutkan ketika dilahirkan, proses belajar menyimak terus-menerus dilakukan melalui kata-kata yang diucapkan dari orang-orang sekitar. Seiring dengan perjalanan waktu dan proses menyimak yang terus-menerus, akhirnya seseorang dapat meniru berbicara (Prihatin, 2017). Kurnia & Hariani (2014) mengatakan bahwa menyimak merupakan suatu keterampilan yang harus dipelajari seperti halnya berbicara, menulis dan membaca sehingga dalam proses pembelajaran keterampilan menyimak harus dilakukan dengan intensif agar siswa mampu menyimak dengan baik. Lalu Budiarto & Riwanto, 2021) keterampilan menyimak yang dimiliki seseorang, baik itu siswa SD sampai dengan mahasiswa merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi pembelajaran, penting juga untuk perkembangan bahasa dan juga penting sebagai pendukung pada kehidupan sehari-hari sebagai pendukung keterampilan berbahasa yang lain.
B. Berbagai Penyebab Permasalahan
Salah satu faktor yang mempengaruhi kurangnya kemampuan menyimak
siswa saat proses pembelajaran bahasa Indonesia adalah suasana kelas yang kurang kondusif dan pemilihan metode belajar yang monoton seperti metode ceramah, meringkas, dan membaca dalam hati. Hal ini menyebabkan siswa tidak menyadari dan paham akan pentingnya keterampilan berbahasa. Siswa cenderung kesulitan dalam memahami teks bahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan karena untuk menyimak secara keseluruhan, siswa perlu memahami berbagai konteks situasi dalam teks (Nurhasanah, et.al, 2022). Prihati (2017) berikut berbagai permasalahan keterampilan menyimak: 1. Permasalahan Tes Kompetensi Menyimak 2. Permasalahan Gagap Teknologi dan Ketersediaan Media yang Dialami Guru 3. Permasalahan Proses Pembelajaran yang Konvensional 4. Permasalahan Penugasan Otentik
C. Penyebab Utama Permasalahan
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas III di SD Negeri 14
Puaje diperoleh informasi bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menyimak sehingga dalam pembelajaran guru selalu membantu siswa untuk mendapatkan informasi. Penyebab utama permasalahan yaitu siswa kurang mampu menangkap informasi saat kegiatan menyimak, suasana kelas yang terkadang tidak kondusif, guru belum menggunakan media inovatif atau interaktif dan menarik dalam pembelajaran. Guru hanya menggunakan buku siswa dan buku guru dalam penyampaian materi ajar. Hal ini diperkuat dengan nilai siswa mata pelajaran bahasa Indonesia pada KD 3.8 dari 24 jumlah siswa, 11 siswa yang memiliki nilai di atas KKM dan 13 siswa di bawah KKM. KKM bahasa Indonesia adalah 65.
D. Harapan Ideal Pembelajaran Tersebut
Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan serta menimbulkan pengahragaan terhadap hasil cipta karya manusia Indonesia (Depdiknas, 2004). Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar khususnya pada keterampilan menyimak diharapkan agar keterampilan siswa meningkat dan guru mulai mencoba menggunakan media inovasi dan menarik dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Penggunaan media dan model pembelajaran yang inovatif diyakini dapat meningkatkan keterampilan tersebut.
E. Prediksi Solusi yang Paling Efektif untuk Mengatasi Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, maka dalam
pembelajaran bahasa khususnya pada keterampilan menyimak memerlukan media interaktif. Media interaktif digolongkan sebagai media konstruktifistik yang terdiri dari pembelajaran, siswa, dan proses pernbelajaran. Dalam proses pembelajaran teknologi seperti komputer, adalah alat dalam multimedia dan jaringan web terluas di dunia yang sangat besar pengaruhnya terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Program multimedia interaksi merupakan salah satu media pembelajaran yang berbasis komputer yang mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafik, foto, video, animasi, musik, narasi menurut Warsita dalam (Tarigan & Siagian, 2015. Salah satu media yang diprediksi menjadi solusi adalah media interaktif Articulate Storyline. Articulate Storyline berbasis multimedia yang berupa teks, gambar, sound, animasi, video, dan lain-lain (Rosita, et.,al, 2021). Articulate Storyline berbentuk software dengan pilihan fitur yang menarik. Hasil proudk yang dihasilkan dalam pembuatan Articulate Storyline berbentuk html5. Hosnan dalam (Nurhasanah, et.al, 2022) menyatakan model pembelajaran group investigation merupakan pembelajaran yang membimbing siswa untuk memecahkan masalah secara kritis dan ilmiah, model pembelajaran ini memfasilitasi siswa untuk belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen untuk mendiskusikan dan menyelesaikan suatu masalah yang ditugaskan kepada mereka. Susanti dalam (Nurhasanah, et.al, 2022) mengatakan bahwa manfaat menggunakan group investigation ini dapat melatih berkomunikasi dengan teman sendiri dan juga dengan guru, dapat bekerja sama dengan teman, dapat melatih siswa untuk menerima pendapat dari orang lain melalui diskusi kelompok dan bekerja secara bebas dalam proses mencari jawaban dari masalah yang diterima (Eli Susanti, 2019). Daftar Pustaka Budiarti, W. N., & Riwanto, M. A. (2021). Pengembangan Modul Elektronik (E Modul) Keterampilan Berbahasa Dan Sastra Indonesia SD Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Mahasiswa PGSD. Elementary School: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke-SD-an, 8(1), 97-â. Halijah, H. (2017). Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Indonesia Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Think Pair Share. JURNAL GLOBAL EDUKASI, 1(3), 325-330. Karunia, I. (2014). Penggunaan Media Film Kartun Untuk Meningkatkan Keterapilan Menyimak Cerita Siswa Kelas VA SDN Balasklumprik I No. 434 Surabaya (Doctoral dissertation, State University of Surabaya). Nurhasanah, A., Pribadi, R. A., & Anggraeni, R. (2022). Implementasi Perencanaan Pembelajaran Menggunakan Model Group Investigation Dengan Media Interaktif Dalam Meningkatkan Keterampilan Menyimak Pada Kelas 2 SDIT Bait Adzkia Islamic School. Jurnal Ilmiah Telaah, 7(1), 48-53. Prihatin, Y. (2017). Problematika Keterampilan Menyimak dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Sastranesia, 5(3), 45-52. Rosita, Dewi; Ilman Ramdhan; and PM. Labulan. “Pengembangan Media Pembelajaran Articulate Storyline.” Media Bina Ilmiah 15, no. 8 (2021). Tarigan, D., & Siagian, S. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pada Pembelajaran Ekonomi. Jurnal teknologi informasi & komunikasi dalam pendidikan, 2(2), 187-200.