PUTRI ERIYATI
NIM : 825560931
E-mail : shinputri71@gmail.com
Abstract
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai upaya meningkatkan hasil belajar
peserta didik, terutama meningkatkan keterampilan bercerita serta partisipasi peserta
didik terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia melalui media kongkret berupa hand
puppets atau boneka tangan. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari
beberapa tahap, diantaranya : Perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil
data diperoleh dari lembar observasi dan wawancara terhadap teman sejawat,
supervisor 2 dan penilai 1. Hasil penelitian menunjukkan data siswa yang mencapai
batas ketuntasan minimum adalah 36% pada Pra siklus, 68% pada siklus I dan pada
siklus II mencapai 91% dari jumlah peserta didik sebanyak 22 siswa. Kesimpulan yang
didapat adalah media kongkret berupa Hand puppets mampu meningkatkan hasil belajar
siswa terutama pada keterampilan bercerita mata pelajaran bahasa Indonesia kelas II
SD Negeri Karangsari Kabupaten Kendal.
Pendahuluan
Hasil temuan dilapangan pada awal semester genap kelas II, ternyata
masih banyak permasalahan pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran
bahasa Indonesia. Selain tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
diajarkan rendah, keberanian siswa untuk tampil , berbicara dan berekspresi masih
kurang dari harapan. Hasil prestasi masih dibawah KKM dan partisipasi siswa
sangat minim. Siswa cenderung pasif selama proses belajar mengajar berlangsung.
Identifikasi Masalah
Analisis Masalah
Dari hasil diskusi diskusi dengan teman sejawat, beberapa faktor yang menjadi
masalah diantaranya : a) Proses belajar yang satu arah dan tidak variatif mrmbuat
siswa jenuh bahkan beberapa siswa berbicara sendiri. b) Guru tidak menggunakan
media yang dapat menarik minat siswa untuk belajar. c) Pemahaman siswa kurang
karena dari awal tidak ada media yang menarik minat siswa untuk belajar. d)
Dalam proses pembelajaran, tidak ada sesi yang memberi kesempatan siswa untuk
melatih keberanian serta keterampilan siswa dalam bercerita. e) Pengaturan
4
tempat duduk monoton dan terkesan kaku serta tidak menyenangkan, sehingga
dirasa perlu diubah
Rumusan Masalah
Tujuan umum
Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
Bahasa Indonesia
Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan
tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara
dalam bahasa itu (William A. Haviland dalam Antropologi:1993).
Hakikat Berbicara
kelihatan (visible) yang memanfaatkan otot dan jaringan otot tubuh manusia demi
maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan. Lebih
jauh lagi menurut Tarigan (2008: 16)
Hasil Belajar
Subjek Penelitian
Tempat Penelitian
Waktu Penelitian
Siklus I :
Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 4 April 2018. Kegiatan awal yaitu
pendahuluan / tahap situasional. Guru mberikan apersepsi melalui tanya jawab
8
Pada kegiatan inti, ada 3 tahap yang dilakukan yaitu tahap Eksplorasi,
dimana guru menjelaskan materi yang sedang dipelajar. Tahap Elaborasi, guru
mengarahkan peserta didik unruk membentuk kelompok dan mengerjakan tugas
yang diberikan. Kemudian tahap Konfirmasi, guru memberikan apresiasi kepada
peserta didik yang aktif berpartisipasi. Selain itu gutu meluruskan jawaban yang
belum tepatserta member kesempatan peserta didik untuk bertanya.
Pengamatan
Refleksi
Siklus II
Perencanaan
Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan pada hari selasa, 11 April 2018. Awal kegiatan guru
memeriksa rresentasi kehadiran peserta didik. Kemudian doa dan disusul dengan
tanya jawab ringan untuk mengukur ingatan siswa tentang materi yang
disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Guru mengajak siswa menyanyikan yel
yel yang membangkitkan semangat.
Kegiatan inti
Penutup
Pengamatan
Refleksi
lebih aktif baik bertanya, menjawab maupun mencoba bercerita dengan media
Hand Puppets yang disediakan, sehingga kelas terasa lebih hidup. Keterampilan
bercerita dan keberaniaan peserta didik meningkat, meskipun bahasa yang
digunakan masih sangat sederhana.
Data Kuantitatif
Data yang berhubungan dengan bilangan, baik yang diperoleh dari hasil
pengukuran maupun diperoleh dengan cara mengubah data kualitatif menjadi data
kuantitatif. Data kuantitif dalam PTK umumnya berupa angka-angka sederhana,
seperti nilai tes hasil belajar ( nilai ulangan harian peserta didik ), distribusi
frekuensi, persentase, dan skor dari hasil angket.
Data Kualitatif
Siklus I
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
13
Siklus II
Perencanaan
Pelaksanaan
mengajar di kelas dinilai tepat untuk diterapkan pada kelas rendah yaitu kelas II
SD Negeri Karangsari.
Pengamatan
Refleksi
Siklus I
Dari kajian teori bahwa media benda konkret mampu membuat hasil
belajar peserta didik meningkat karena media benda asli merupakan benda yang
sebenarnya membantu pengalaman nyata peserta didik dan menarik minat dan
semangat belajar peserta didik, sehingga memberikan rangsangan yang amat
penting bagi peserta didik untuk mempelajari berbagai hal terutama menyangkut
pengembangan keterampilan tertentu.
Siklus II
Dari kajian teori dikemukakan Menurut Ibrahim dan Nana Syahodih (1992
: 3) mengatakan bahwa media benda konkret termasuk media atau sumber belajar
yang secara spesifik dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk
mempermudah radar belajar yang formal dan direncanakan.
Simpulan
Dari hasil penelitian dari Pra Siklus, hingga perbaikan di Siklus I dan
Siklus II selama 2 bulan di SD Negeri Karangsari, dapat disimpulkan beberapa
hal antara lain : a) Dengan menggunakan media benda konkret berupa hand
Puppets atau Boneka tangan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi
Mendeskripsikan benda dan bercerita dapat meningkatkan keaktifan peserta didik
dalam pembelajaran. b) Media benda konkret berupa hand Puppets atau boneka
tangan pada proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
c) Keberanian peserta didik serta keterampilan bercerita meningkat dengan
bantuan media Hand Puppets dalam pembelajaran. d) Media benda konkret
berupa Hand Puppets tepat sekali digunakan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan benda dan bercerita. e)
Perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas sangat penting
dilakukan guru untuk meningkatkan prestasi belajar serta keterampilan bercerita
peserta didik di kelas II SD Negeri Karangsari.
Untuk Guru : a) Guru harus bisa memilih media pembelajaran yang tepat dalam
membuat rencana pembelajaran. b) Guru perlu memberikan variasi baik metode
maupun media dan mengatur suasana kelas yang kondusif serta menyenangkan
dalam pembelajaran. c) Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru harus
bisa merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan
menganalisa hasil belajar. d) Jika dalam pembelajaran hasil belajar peserta didik
banyak yang belum tuntas, sebaiknya guru melakukan Penelitian Tindakan Kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Asrori, Mohammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV.
Wacana Prima. BSNP. 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi
Kelulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/MI. Jakarta: BP Cipta Jaya
Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.