Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of using hand puppet
media on listening skills to the stories of third grade students of SD Negeri
Pagendisan Pati. The type of research used in this study is quantitative
and pre-experimental design with the type of One Group Pretest-Posttest
Design. This study uses a saturated sampling technique that is according
to third grade students. While the data collection techniques used are tests,
interviews, and documentation. Student learning outcomes in this study
obtained an average pretest value was 52.65 and an increase in the
average posttest score was 79.12. The results of the study concluded that
class III of Pagendisan State Elementary School was normally distributed
because Ltable = 0.195> Lhitung = 0.117, the initial data were normally
distributed.
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
media boneka tangan terhadap keterampilan menyimak cerita siswa kelas
III SD Negeri Pagendisan Pati. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu Kuantitatif dan bentuk desain Pre Eksperimental
Design dengan jenis One Group Pretest-Posttest Design. Penelitian ini
menggunakan teknik sampling jenuh yaitu seluruth siswa kelas III.
Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini
diperoleh rata – rata nilai pretest adalah 52,65 dan peningkatan dalam nilai
rata – rata posttest adalah 79,12. Hasil penelitian yang dilakukan diperoleh
kesimpulan bahwa kelas III SD Negeri Pagendisan berdistribusi normal
karena Ltabel = 0,195 > Lhitung = 0,117 maka data awal berdistribusi normal.
171
PENDAHULUAN dirinya, masyarakat, bangsa, dan
Pendidikan ialah proses Negara (Indonesia, 2003).
dimana seseorang mengembangkan Pada Pasal 3 Bab II UU RI No.
kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk 20 tahun 2003 tentang sistem
tingkah laku lainnya di dalam Pendidikan Nasional yaitu Pendidikan
masyarakat, dimana dia hidup Nasional berfungsi mengembangkan
(distionary of education) dalam buku kemampuan dan membentuk watak
Soegeng Ysh, (2017:64). Belajar ialah serta peradaban bangsa yang
suatu proses usaha yang dilakukan bermartabat dalam rangka
seseorang untuk memperoleh suatu mencerdaskan kehidupan bangsa,
perubahan tingkah laku yang baru bertujuan untuk berkembangnya
secara keseluruhan, sebagai hasil potensi siswa agar menjadi manusia
pengalamannya sendiri dalam yang beriman dan bertakwa kepada
interaksi dengan lingkungannya. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
Kegiatan belajar suatu pendidikan mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
memiliki unsur yaitu peserta didik atau mandiri, dan menjadi warga negara
siswa, pendidik atau guru, interaksi yang demokratis serta bertanggung
antara (siswa dan siswa serta siswa jawab (Indonesia, 2003).
dengan guru), serta materi pendidikan. Untuk menciptakan
Undang-Undang Republik keberhasilan dalam proses
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 pembelajaran diperlukan inovasi
tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pembelajaran, antara lain
menyatakan bahwa pendidikan adalah keterampilan guru dalam mengadakan
usaha sadar dan terencana untuk proses pembelajaran, kesiapan siswa
mewujudkan suasana belajar dan dalam menerima pembelajaran, sarana
proses pembelajaran agar siswa secara dan prasarana pendidikan, dan peran
aktif mengembangkan potensi dirinya serta masyarakat dalam dunia
untuk memiliki kekuatan spiritual pendidikan. Peran tugas dan tanggung
keagamaan, pengendalian diri, jawab guru adalah sebagai pengajar,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sebagai pendidik, dan sebagai
serta keterampilan yang diperlukan pembimbing (Kusdaryani, Wiwik, dan
172
Jurnal Sinektik
Volume 3 Nomor 2, Edisi Desember 2020
Prodi PGSD Universitas Slamet Riyadi
ISSN 2620-6560 (print) ISSN 2620-746X (online)
173
Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, media dalam pengajaran
tentang kondisi kemampuan mendengarkan/ menyimak cerita.
menyimak dan berbicara di kelas III Guru masih menggunakan metode
masih rendah. Hal ini dilihat dari nilai lama yaitu membacakan cerita dengan
ulangan harian siswa. Nilai tertinggi menggunakan buku paket sebagai
yaitu 88 sedangkan nilai terendah pegangan saat mengajar materi
siswa yaitu 58. Hal ini menunjukkan menyimak cerita. Kurangnya media
kategori yang kurang memuaskan yang digunakan guru, mengakibatkan
karena belum mencapai KKM sebagian siswa kehilangan konsentrasi
(Kriteria Ketuntasan Minimal) yang menyimak di tengah jalannya cerita.
telah ditetapkan yaitu 75. Pada Pada saat guru memberikan tes lisan
umumnya siswa masih bingung yang berkaitan dengan teks bacaan
mengenai pembelajaran tematik yang dibahas, beberapa siswa tidak
sehingga hasil belajarnya kurang mampu menjawab karena kurang
maksimal. Pada proses pembelajaran menyimak cerita yang dibacakan guru.
masih menggunakan sistem Oleh karena itu, pengembangan media
pembelajaran yang berpusat pada guru sangat dibutuhkan guna menunjang
dengan menggunakan metode proses komunikasi dalam kegiatan
ceramah dan pendekatan yang pembelajaran tersebut.
digunakan masih tekstual. Semua itu Berdasarkan wawancara yang
harus diubah dimulai dari dilakukan peneliti terhadap guru kelas
pembelajaran yang semula masih III SD Negeri Pagendisan menyatakan
(teacher centered) berpusat pada guru bahwa sebagian siswa mudah
harus diubah menjadi pembelajaran menerima dan menangkap materi yang
yang berpusat pada siswa (student disampaikan guru namun sebagian
centered). Pendekatan yang semula besar lagi masih kurang dalam
tekstual diubah menjadi kontekstual. memahami materi yang disampaikan
Semua perubahan itu dimaksudkan guru. Hal ini dibuktikan dengan
untuk memperbaiki mutu pendidikan. jumlah siswa yang sudah mencapai
Pada mata pelajaran Bahasa nilai KKM sebanyak 7 siswa,
Indonesia guru belum menggunakan
174
Jurnal Sinektik
Volume 3 Nomor 2, Edisi Desember 2020
Prodi PGSD Universitas Slamet Riyadi
ISSN 2620-6560 (print) ISSN 2620-746X (online)
175
Treatment atau pembelajaran treatment berakhir, kemudian
dilakukan dengan menggunakan diberikan soal postest untuk mengukur
media boneka tangan. Setelah kemampuan menyimak cerita siswa.
100
80
60 PRETES
40
20 POSTTES
0
Nilai Nilai Rata-rata
Tertinggi Terendah
176
Jurnal Sinektik
Volume 3 Nomor 2, Edisi Desember 2020
Prodi PGSD Universitas Slamet Riyadi
ISSN 2620-6560 (print) ISSN 2620-746X (online)
177
menggunakan media boneka tangan. meningkatnya keterampilan
Hal tersebut sesuai dengan yang menyimak setelah diberi perlakuan
diungkapkan oeh Azhar Arsyad dengan menggunakan media
(2011:25-27) berpendapat bahwa pembelajaran boneka tangan. Serta
media pembelajaran dapat perhitungan uji t pada keterampilan
memperjelas pesan dan informasi menyimak menunjukkan bahwa thitung
yang disampaikan, sehingga dapat sebesar 12,68847 sedangkan ttabel
meningkatkan keterampilan 2,093024 dengan taraf signifikan 5%
menyimak cerita siswa. Penggunaan karena thitung > ttabel yaitu 12,68847 >
media boneka tangan dalam proses 2,093024 artinya H0 ditolak dan Ha
pembelajaran juga membuat pesan diterima. Sehingga dapat dikatakan
atau isi cerita yang disampaikan oleh bahwa media boneka tangan efektif
guru secara lisan menjadi lebih terhadap keterampilan menyimak
konkret dan lebih jelas, sehingga peserta didik kelas III SD Negeri
mudah dipahami oeh siswa. Jadi Pagendisan.
penggunaan media boneka tangan
berpengaruh terhadap keterampilan DAFTAR PUSTAKA
menyimak cerita siswa kelas III SD Azhar Arsyad. 2011. Media
Pembelajaran. Jakarta: PT
Negeri Pagendisan.
Raja Grafindo Persada.
178
Jurnal Sinektik
Volume 3 Nomor 2, Edisi Desember 2020
Prodi PGSD Universitas Slamet Riyadi
ISSN 2620-6560 (print) ISSN 2620-746X (online)
179