Anda di halaman 1dari 8

PERANGKAT PENGEMBANGAN DIRI

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU


DAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN SISWA SMA

Wenny Hulukati
Universitas Negeri Gorontalo, Jl. Jenderal Sudirman 6 Gorontalo
e-mail: wennyhulukati@ymail.com

Abstract: Self-Development Aid to Improve Teachers’ Competences and Students’ Personality


Development. This study was designed to develop a self-development aid to enhance teachers’ competence
and to develop personality tendencies of senior high school students. A preliminary study was carried out
to measure teachers’ competence in implementing guidance-and-counseling services to students and students’
personality tendencies. The next step was to design self-development aid and to examine the effectiveness
of the product. This study has yielded a product consisting of teacher guidance, student guidance, and as-
sessment guidance which were found to be effective in improving teachers’ competence in performing
guidance and counseling services and in developing the personality tendencies of senior high school students.
The products can be used directly by teachers in implementing guidance and counseling services in order
to develop the personality of high school students.

Keywords: self-development, teachers’ competence, guidance and counseling, students’ personality

Abstrak: Perangkat Pengembangan Diri untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dan Pengembangan
Kepribadian Siswa SMA. Penelitian ini bertujuan mengembangkan perangkat pengembangan diri untuk
meningkatkan kompetensi guru dan pengembangan kepribadian siswa SMA. Kegiatan penelitian ini diawali
dengan studi pendahuluan yang berkaitan dengan kompentensi guru pembimbing dalam melaksanakan
pelayanan bimbingan dan konseling dan kecenderungan kepribadian siswa SMA. Langkah berikutnya
adalah mendesain dan mengembangkan draf, dan diakhiri dengan kegiatan uji keefektifan produk. Dari
kegiatan penelitian pengembangan ini telah dihasilkan produk pengembangan yang valid dan handal yang
meliputi panduan guru, panduan siswa, dan panduan penilaian. Berdasarkan hasil uji keefektifan terhadap
produk pengembangan diperoleh informasi bahwa perangkat panduan pengembangan diri efektif diguna-
kan untuk meningkatkan kompetensi guru pembimbing dalam melaksanakan pelayanan bimbingan dan
konseling dan pengembangan kepribadian siswa SMA.

Kata kunci: pengembangan diri, kompetensi guru, bimbingan dan konseling, kepribadian siswa

Materi pengembangan diri telah dimasukkan ke dalam Sehubungan dengan telah dimasukkannya pe-
struktur kurikulum 2006 jenjang pendidikan SD sam- ngembangan diri dalam Kurukulum Tingkat Satuan
pai dengan SMA/SMK. Materi pengembangan diri Pendidikan (KTSP) pada jenjang SD sampai dengan
itu diberikan setiap semester selama 2 jam pelajaran SMA, Direktorat Jenderal PMPTK, Depdiknas telah
per minggu. Dalam struktur kurikulum SMA/MA di- menegaskan bahwa pengembangan diri bukan peng-
jelaskan bahwa pengembangan diri bertujuan membe- ganti layanan bimbingan dan konseling, melainkan
rikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengem- di dalamnya terkandung sebagian dari pelayanan bim-
bangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan bingan dan konseling secara keseluruhan yang harus
kebutuhan, bakat, dan minat mereka. Kegiatan pe- dilaksanakan oleh konselor.
ngembangan tersebut difasilitasi dan/atau dibimbing Posisi bimbingan dan konseling pada jalur pendi-
oleh konselor (guru pembimbing), guru, atau tenaga dikan nonformal dapat dijelaskan berikut. Bimbingan
kependidikan lainnya. Kegiatan itu dilakukan dalam dan konseling merupakan salah satu bagian penting
bentuk kegiatan ekstrakurikuler dan pelayanan bim- dalam KTSP di antara bagian penting lainnya, seperti
bingan dan konseling. muatan lokal, mata pelajaran, dan pengembangan diri.

136
Hulukati, Perangkat Pengembangan Diri untuk… 137

Bimbingan dan konseling memiliki kedudukan yang bing agar kepribadiannya dapat berkembang secara
sama dengan muatan lokal, mata pelajaran, dan pengem- optimal sesuai dengan harapan yang telah ditetapkan.
bangan diri. Dalam pelaksanaannya, bimbingan dan Burhasman (2008) mengemukakan bahwa pe-
konseling dijalankan melalui pengembangan diri untuk rangkat pengembangan diri tersebut penting untuk
mewujudkan kepribadian siswa secara optimal. Dengan memfasilitasi pelayanan bantuan untuk siswa, baik
bantuan konselor diharapkan kepribadian siswa dapat individu maupun kelompok, agar berkembang secara
berkembang secara optimal sesuai dengan harapan optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, dan
yang telah ditetapkan. Agar harapan tersebut terwu- karier, melalui proses pembiasaan, pemahaman diri
jud, konselor (guru pembimbing) dituntut memiliki dan lingkungan, serta manfaatnya untuk mencapai
kepiawaian, kemampuan, dan kinerja yang optimal kesempurnaan perkembangan diri. Pelayanan ini bertu-
dalam memberikan layanan bimbingan dan konsel- juan memandirikan siswa dengan berkembangnya
ing kepada siswa melalui kegiatan pengembangan diri. potensi, bakat, serta keunikan diri bagi kebahagiaan
Dengan kemampuan guru pembimbing yang hidupnya.
beragam, khususnya di SMA Negeri di Gorontalo, Pengembangan diri merupakan upaya membantu
harapan tersebut akan sulit terwujud. Sehubungan de- perkembangan peserta didik agar mereka dapat berkem-
ngan itu, dibutuhkan perangkat khusus tentang penye- bang sesuai dengan potensi masing-masing melalui
lenggaraan pengembangan diri melalui pelayanan pemberian kesempatan kepada siswa untuk mengem-
bimbingan dan konseling. Berdasarkan hasil obser- bangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
vasi, ditemukan bahwa perangkat pengembangan diri kebutuhan, minat, kondisi dan perkembangannya.
yang tersedia masih bersifat umum sehingga sulit bagi Pengembangan diri berarti pengembangan kepribadian
guru pembimbing untuk melaksanakan kegiatan pe- siswa. Oleh sebab itu, pengembangan diri berarti pula
ngembangan kepribadian siswa. Sebagian guru masih pengembangan aspek-aspek kepribadian. Aspek-aspek
merasa bingung untuk mengimplementasikannya dan kepribadian tersebut meliputi kepercayaan diri, keman-
memilih tidak melaksanakan pengembangan kepriba- dirian, kecakapan emosi, kematangan sosial, kesang-
gupan kerja sama, motivasi berprestasi, keuletan, kece-
dian. Jika kondisi tersebut tidak dicarikan solusinya,
patan/ketelitian, sistematika kerja, konsentrasi/daya
maka upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas
ingat, bakat/minat, kreativitas, serta wawasan dan
peserta didik termasuk pengembangan kepribadian
perencanaan karier.
tidak akan tercapai.
Sehubungan dengan itu, dalam konteks peneli-
tian ini dilakukan pengembangan perangkat pengem- METODE
bangan diri untuk membantu guru pembimbing di
Model pengembangan yang digunakan dalam
SMA dalam melaksanakan pelayanan bimbingan dan penelitian ini adalah Research Development Research
konseling untuk pengembangan kepribadian siswa. (RDR) (Borg & Gall, 1983). R (research) yang per-
Diharapkan dengan tersedianya perangkat pengem- tama pada RDR dilaksanakan dengan melakukan
bangan diri, guru pembimbing dapat melaksanakan studi pendahuluan. Studi pendahuluan tersebut dilaku-
tugas dengan sebaik-baiknya guna mewujudkan kepri- kan untuk memperoleh informasi tentang kompetensi
badian siswa secara optimal melalui proses bimbingan guru pembimbing dalam melaksanakan bimbingan dan
dan konseling. konseling, serta kecenderungan kepribadian siswa
Dari kegiatan studi pendahuluan tersebut diper- SMA di Gorontalo. D (development) merupakan ke-
oleh informasi kondisi objektif kompetensi guru pem- giatan merancang dan mengembangkan perangkat
bimbing dalam melaksanakan kegiatan bimbingan pengembangan diri. Desain dan pengembangan di-
dan konseling. Begitu pula dari kegiatan studi pen- lakukan dengan langkah mendesain produk awal,
dahuluan tentang kecenderungan kepribadian siswa validasi ahli dan revisi, uji kelompok kecil dan revisi,
SMA diperoleh informasi arah perkembangan kepri- dan uji kelompok besar dan revisi produk akhir. Se-
badian siswa SMA di Gorontalo. Kedua informasi mentara itu, R (research) yang kedua merupakan kegi-
tersebut diperlukan untuk menentukan model perang- atan uji keefektifan produk setelah diperoleh produk
kat pengembangan diri yang dikembangkan dalam yang valid dan handal hasil kegiatan pengembangan.
penelitian ini. Penjelasan langkah-langkah kegiatan pengem-
Perangkat pengembangan diri ini penting dalam bangan perangkat pengembangan diri sebagai berikut.
rangka melaksanakan bimbingan dan konseling untuk Langkah pertama adalah melakukan studi pendahu-
pengembangan kepribadian diri siswa SMA. Siswa luan. Pada langkah itu dilakukan studi pendahuluan
SMA sebagai individu yang sedang berkembang me- untuk mengetahui diperlukannya pengembangan pe-
nuju kedewasaan perlu diarahkan oleh guru pembim- rangkat pengembangan diri. Kegiatannya difokuskan
138 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 19, Nomor 2, Desember 2013, hlm. 136-141

pada kegiatan mengidentifikasi masalah di lapangan pada siswa dilakukan sesuai dengan langkah-langkah
yang berkaitan dengan kompetensi guru pembimbing yang telah dilatihkan. Eksperimen pada kelompok sis-
dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konse- wa eksperimen diawali dengan pretest dan diakhiri
ling untuk mengembangkan kepribadian siswa selama dengan postest. Kelompok kontrol dibimbing oleh
ini dan mengidentifikasi kecenderungan kepribadian guru pembimbing yang tidak dilatih dengan peng-
siswa SMA. Langkah kedua difokuskan pada kegiat- gunaan perangkat.
an mendesain produk awal. Kegiatan yang dilakukan Instrumen pengumpul data yang digunakan ada-
pada langkah kedua adalah mendesain draft perangkat lah lembar penilaian draf perangkat, angket, tes kom-
pengembangan diri. Perangkat pengembangan ter- petensi, dan tes kepribadian. Lembar penilaian draf
diri atas panduan guru, panduan siswa, dan panduan perangkat dimanfaatkan untuk mengumpulkan data
penilaian. dari tim ahli. Data dari tim ahli berupa komentar, kritik,
Langkah ketiga adalah mengembangkan perang- koreksi yang dituangkan secara langsung dalam draf
kat pengembangan diri melalui validasi ahli, uji la- perangkat, dan skor hasil penilaian terhadap perangkat
pangan, dan revisi draf. Kegiatan tersebut dilakukan yang dikembangkan. Data yang terkumpul dianalisis
dengan kegiatan penelaahan oleh ahli pada bidang dengan teknik domain dan teknik persentase. Teknik
kajian yang relevan. Dalam hal itu, ahli yang ditunjuk domain digunakan untuk menganalisis data berupa
untuk melakukan kegiatan validasi adalah ahli peran- komentar, kritik, saran, dan koreksi dari tim ahli ber-
cangan, ahli bimbingan dan konseling, ahli psikologi, dasarkan domain bahasa, format, dan isi/materi perang-
dan ahli bahasa Indonesia. Hasil validasi ahli dimanfa- kat yang dikembangkan. Sementara itu, teknik per-
atkan untuk melakukan revisi draf perangkat pengem- sentase dimanfaatkan untuk menganalisis data hasil
bangan diri. Langkah keempat dilakukan dengan meng- penilaian setiap komponen perangkat oleh tim ahli.
ujicobakan draf perangkat pengembangan diri pada Angket digunakan untuk memperoleh data ten-
kelompok kecil dan revisi draf. Uji coba kelompok tang aktivitas guru pembimbing dalam melaksanakan
kecil dilakukan pada 1 guru pembimbing dan 10 siswa. pelayanan bimbingan dan konseling untuk pengem-
Hasil uji coba kelompok kecil digunakan untuk mere- bangan kepribadian siswa. Tes kompetensi digunakan
visi draf perangkat. untuk menjaring data kompetensi guru pembimbing
Langkah kelima adalah uji coba kelompok besar dalam melaksanakan kegiatan pengembangan kepri-
yang dilanjutkan dengan revisi untuk memperoleh badian siswa sebelum dan sesudah kegiatan ekspe-
produk akhir perangkat pengembangan diri yang valid rimen. Tes kepribadian digunakan untuk menjaring
dan handal. Langkah terakhir, yakni langkah keenam data kepribadian siswa sebelum dan sesudah kegiatan
adalah melakukan penelitian dalam bentuk uji kee- eksperimen. Pada uji keefektifan produk perangkat
fektifan produk di lapangan. Uji keefektifan produk yang dikembangkan dalam meningkatkan kompe-
dilakukan dengan kegiatan eksperimen. Desain eks- tensi guru pembimbing untuk melaksanakan pelayanan
perimen yang digunakan adalah pretest-postest with bimbingan dan konseling serta pengembangan diri
control group. siswa digunakan uji statistik, uji-t sampel bebas.
Kegiatan eksperimen pertama dilakukan untuk
menguji keefektifan perangkat dalam meningkatkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
kompetensi guru pembimbing melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling dalam rangka pengembang- Hasil
an kepribadian siswa kelas X SMA. Kegiatan eks-
perimen dilakukan melalui prosedur berikut: kelompok Hasil penelitian ini dipaparkan menurut urutan
eksperimen dilatih menggunakan perangkat yang te- langkah pengembangan perangkat pengembangan diri.
lah dikembangkan yang didahului oleh pretest dan Urutan paparan penelitian ini adalah (1) hasil studi
diakhiri dengan postest. Kelompok kontrol tidak di- pendahuluan tentang kompetensi guru pembimbing,
lakukan pelatihan dengan menggunakan perangkat (2) hasil studi pendahuluan tentang kecenderungan
yang telah dikembangkan. Kelompok kontrol hanya kepribadian siswa SMA, (3) draf perangkat pengem-
diberikan perangkat untuk dipelajari sendiri. Pada bangan diri, dan (4) perangkat pengembangan diri
kelompok kontrol juga dilakukan pretest dan postest. hasil validasi tim ahli dan uji coba lapangan (kelompok
Kegiatan eksperimen kedua dilakukan untuk kecil dan kelompok besar). Paparan selengkapnya
menguji keefektifan perangkat dalam mengembang- sebagai berikut.
kan kepribadian siswa kelas X SMA. Kegiatan eks- Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompe-
perimen dilakukan melalui prosedur berikut: kelompok tensi guru pembimbing dalam melaksanakan pengem-
eksperimen dibimbing oleh guru pembimbing yang bangan diri masih jauh dari kompetensi yang di-
telah dilatih pada eksperimen pertama. Bimbingan ke- harapkan. Hal itu ditunjukkan oleh hasil penelitian
Hulukati, Perangkat Pengembangan Diri untuk… 139

bahwa 71,43% guru pembimbing memahami kegiatan Panduan Guru berisi hal-hal yang dilakukan
pengembangan diri, dan 28,57% menunjukkan keragu– guru pembimbing untuk mengembangkan 9 aspek
raguan. Selain itu, 35,7% memperoleh panduan pe- pengembangan diri siswa. Buku panduan guru memuat
ngembangan diri, 35,7% menyatakan ragu–ragu, dan deskripsi, hasil yang diharapkan, bentuk kegiatan
28,6% tidak tahu/belum menerima panduan pengem- layanan, media dan fasilitas, dan evaluasi. Deskripsi
bangan diri. Sehubungan dengan pelaksanaan pengem- memberikan gambaran secara singkat tentang isi tiap
bangan diri, 57,1% melaksanakan menurut pema- buku. Hasil yang diharapkan berisi kompetensi yang
haman sendiri, 42,9% mengikuti teman di sekolah diharapkan diperoleh siswa setelah memperoleh layanan
lain. Begitu pula, dengan dilakukannya evaluasi bimbingan dan konseling pada setiap aspek pengem-
ditemukan bahwa cara guru melakukan evaluasi hasil bangan diri siswa. Bentuk kegiatan layanan berisi
kegiatan pengembangan diri sangat bervariasi, bahkan berbagai layanan yang dapat dilaksanakan guru pem-
terdapat guru pembimbing yang tidak melakukan sama bimbing untuk megembangkan setiap aspek pengem-
sekali. bangan diri siswa. Media dan fasilitas berisi penjelasan
Kecenderungan kepribadian siswa SMA kelas tentang media dan fasilitas yang digunakan guru
X di Kota Gorontalo menunjukkan data sebagai pembimbing dalam melaksanakan pelayanan bim-
berikut. Percaya diri dengan kategori tinggi 11%, bingan dan konseling untuk setiap aspek pengembagan
kategori sedang 30%, dan kategori rendah 59%. Ke- diri siswa. Komponen evaluasi menjelaskan tentang
cakapan emosi dengan kategori tinggi 10%, kategori instrumen yang digunakan guru pembimbing untuk
sedang 32%, dan kategori rendah 58%. Kematangan mengukur setiap aspek pengembangan diri siswa sete-
sosial dengan kategori tinggi 12%, kategori sedang lah memperoleh layanan bimbingan dan konseling.
31%, dan kategori rendah 57%. Kerja sama dengan Panduan Evaluasi berisi instrumen yang digu-
nakan guru pembimbing untuk mengukur setiap aspek
kategori tinggi 14%, kategori sedang 29%, dan kate-
pengembangan diri siswa setelah memperoleh layanan
gori rendah 57%. Kecakapan emosi dengan kategori
bimbingan dan konseling. Buku itu memuat instrumen
tinggi 12%, kategori sedang 30%, dan kategori rendah
setiap aspek pengembangan diri siswa, dan petunjuk
58%. Daya ingat dengan kategori tinggi 11%, kate-
penyekoran dan interpretasi untuk setiap aspek pe-
gori sedang 30%, dan kategori rendah 59%. Wawasan
ngembangan diri siswa.
karier dengan kategori tinggi 9%, kategori sedang
Uji keefektifan produk dimaksudkan untuk meli-
28%, dan kategori rendah 63%. Pemahaman bakat
hat tingkat keefektifan produk yang berhasil dikem-
dengan kategori tinggi 10%, kategori sedang 30%, bangkan. Uji keefektifan produk dilakukan pada dua
dan kategori rendah 60%. Kreativitas dengan kate- jenis subjek yang berbeda. Subjek yang pertama ada
gori tinggi 10%, kategori sedang 34%, dan kategori guru pembimbing dan subjek yang kedua adalah
rendah 56% siswa. Uji keefektifan perangkat panduan diterapkan
Produk pengembangan ini berupa perangkat pada dua kelompok, yakni kelompok kontrol dan ke-
panduan pengembangan diri yang valid dan handal. lompok eksperimen. Berdasarkan uji keefektifan pada
Produk pengembangan terdiri atas 3 komponen, yakni kelompok kontrol diperoleh hasil thitung = -0,10. Dari
Buku Siswa, Panduan Guru, dan Panduan Evaluasi. daftar distribusi t pada α = 0,01 dan dk = n1 + n2 – 2 =
Panduan pengembangan diri siswa terdiri atas 9 15 + 15 – 2 = 28 diperoleh t(0,05)(28) = 2,048. Ternyata
buah buku. Masing-masing buku berisi 1 topik, yaitu thitung lebih kecil dari tdaftar untuk uji dua pihak. Hal itu
topik percaya diri, kecakapan emosi, kematangan berarti bahwa tidak terdapat perbedaan kompetensi
sosial, meningkatkan daya ingat, kerja sama, moti- guru pembimbing dalam melaksanakan pelayanan
vasi berprestasi, wawasan karier, pemahaman bakat, bimbingan dan konseling untuk pengembangan diri
dan topik kreativitas. siswa SMA tanpa menggunakan panduan pengem-
Masing-masing buku tersebut terdiri atas kom- bangan diri.
ponen pengantar, hasil yang akan dicapai, materi, dan Di sisi lain, berdasarkan hasil uji keefektifan
latihan. Pengantar mengantarkan pembaca memahami pada kelompok eksperimen diperoleh harga thitung =
materi yang akan dibahas dan pentingnya mempelajari -8,49. Dari daftar distribusi t pada α = 0,01 dan dk =
materi tersebut. Komponen hasil yang akan dicapai n1 + n2 – 2 = 15 + 15 – 2 = 28 diperoleh t(0,05)(28) =
berisi tentang kompetensi yang diharapkan dimiliki 2,048. Ternyata harga thitung lebih besar dari tdaftar untuk
siswa setelah memperoleh bimbingan tentang ma- uji dua pihak. Hal ini berarti terdapat perbedaan kom-
teri. Materi berisi paparan secara rinci tentang aspek petensi guru pembimbing melaksanakan pelayanan
yang dikembangkan pada diri siswa. Latihan berisi bimbingan dan konseling untuk pengembangan diri
kegiatan yang perlu dilakukan siswa agar mencapai siswa sebelum dan sesudah menggunakan panduan
kompetensi yang telah dirumuskan. pengembangan diri. Dengan demikian, dapat disim-
140 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 19, Nomor 2, Desember 2013, hlm. 136-141

pulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan perang- nan pada aspek kognitif dan psikomotorik, dan sering
kat panduan pengembangan diri yang dikembangkan mengabaikan pengembangan nilai dan sikap. Kondisi
terhadap peningkatan kompetensi guru pembimbing tersebut mengakibatkan perkembangan yang dicapai
dalam melaksanakan pelayanan bimbingan dan kon- siswa tidak dapat utuh sebagaimana yang seharusnya
seling untuk pengembangan diri siswa SMA. dalam keseluruhan kepribadiannya. Lulusan tingkat
Uji keefektifan perangkat panduan pengebangan satuan pendidikan tertentu memperoleh skor tinggi
diri untuk mengembangkan kepribadian siswa diper- pada aspek kognitif dan psikomotorik, namun sayang
oleh hasil sebagai berikut. Berdasar hasil uji keefek- sering tidak diimbangi dengan skor tinggi pada ke-
tifan pada kelompok kontrol diperoleh hasil thitung = pribadian yang baik. Pencantuman pengembangan diri
-0,12. Dari daftar distribusi t pada α = 0,01 dan dk = dalam KTSP merupakan salah satu upaya untuk meng-
n1 + n2 – 2 = 15 + 15 – 2 = 28 diperoleh t(0,05)(28) = optimalkan perkembangan kepribadian.
2,048. Diketahui thitung lebih kecil dari tdaftar untuk uji Kegiatan pengembangan diri di sekolah dapat
dua pihak. Hal itu berarti bahwa tidak terdapat perbe- dilakukan melalui pelayanan bimbingan dan konseling
daan kepribadian siswa SMA sebelum dan sesudah oleh guru pembimbing. Begitu pula, kegiatan pengem-
dibimbing tanpa menggunakan panduan pengembang- bangan diri dapat dilakukan melalui kegiatan ekstra-
an diri. kurikuler oleh guru bidang studi, wali kelas, pem-
Sementara itu, di sisi lain hasil uji keefektifam bina OSIS. Dalam konteks pelayanan bimbingan dan
pada kelompok eksperimen diperoleh hasil thitung = konseling, kegiatan pengembangan diri merupakan sa-
-23,96. Dari daftar distribusi t pada α = 0,01 dan dk = lah satu kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
n1 + n2 – 2 = 15 + 15 – 2 = 28 diperoleh t(0,05)(28) = di sekolah. Oleh sebab itu, produk pengembangan ini
2,048. Diketahui bahwa thitung lebih besar dari tdaftar dapat dimanfaatkan untuk melakukan pengem-
untuk uji dua pihak. Hal itu berarti bahwa terdapat bangan diri oleh guru pembimbing dan guru bidang
perbedaan kepribadian siswa SMA sebelum dan sesu- studi untuk melakukan pengembangan kepribadian
dah dibimbing dengan menggunakan produk pengem- siswa SMA secara optimal.
bangan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Dengan tersedianya perangkat pengembangan
terdapat pengaruh penggunaan perangkat panduan diri yang valid ini diharapkan dapat mengoptimalkan
pengembangan diri yang dikembangkan terhadap kompetensi guru pembimbing dalam melaksanakan
pengembangan kepribadian siswa SMA. pelayanan bimbingan dan konseling untuk mengem-
Berdasarkan hasil uji keefektifan tersebut dike- bangkan kepribadian siswa. Perangkat produk pengem-
tahui bahwa perangkat panduan pengembangan diri bangan diri ini terdiri atas 3 buku, yakni Buku Siswa,
telah teruji keefektifannya dalam meningkatkan kom- Panduan Guru, dan Panduan Evaluasi. Ketiga produk
petensi guru pembimbing dalam melaksanakan pela- tersebut juga telah melalui proses uji keefektifan dan
yanan bimbingan dan konseling untuk pengembangan terbukti dapat meningkatkan kompetensi guru pembim-
diri siswa, serta teruji keefektifannya untuk mengem- bing dalam melaksanakan pelayanan bimbingan dan
bangkan kepribadian siswa SMA. Dengan demikian, konseling untuk pengembangan kepribadian siswa
perangkat panduan pengembangan diri produk pengem- SMA. Dengan demikian, produk ini secara langsung
bangan dapat direkomendasikan untuk digunakan oleh dapat dimanfaatkan oleh guru pembimbing dalam
guru pembimbing sebagai panduan dalam melak- melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling
sanakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam dalam rangka pengembangan kepribadian siswa.
rangka pengambangan diri siswa SMA. Produk pengembangan ini telah memenuhi
prinsi-prinsip teknologi pembelajaran yang memudah-
Pembahasan kan terjadinya belajar siswa. Sembilan aspek pengem-
bangan diri yang berhasil dikembangkan, yakni percaya
Upaya pengembangan diri siswa SMA meru- diri, kecakapan emosi, kematangan sosial, kerjasama,
pakan suatu aktivitas yang turut menentukan pemben- motivasi berprestasi, daya ingat, wawasan karir, bakat,
tukan kepribadian dan karakter siswa dalam rangka dan kreativitas diuraikan secara spesifik, baik dalam
mewujudkan perkembangan siswa yang optimal. Ge- panduan guru, dalam panduan siswa, maupun dalam
jala yang ditunjukkan oleh berbagai peristiwa ataupun panduan evaluasi, dapat memudahkan guru pembim-
perilaku kekerasan yang dilakukan oleh siswa akhir- bing dan siswa untuk menggunakannya. Bahasa Indo-
akhir ini merupakan gambaran tidak optimalnya per- nesia yang digunakan pun mudah dipahami. Kalimat-
kembangan yang dicapai siswa setelah mereka menye- kalimat yang digunakan adalah kalimat yang komuni-
lesaikan pendidikannya di tingkat satuan pendidikan katif dengan gaya bahasa yang segar sehingga tidak
tertentu, khususnya di SMA. Pelayanan pendidikan perlu penjelasan tambahan dari guru atau sumber lain
yang diberikan kepada siswa di sekolah lebih domi- (Suparman, 1991).
Hulukati, Perangkat Pengembangan Diri untuk… 141

Perangkat produk pengembangan ini mudah juga menunjukkan bahwa penyediaan model panduan
dipelajari oleh siswa maupun guru sesuai dengan kece- yang valid dan handal dari hasil penelitian pengem-
patan belajar dan kemampuan masing-masing. Begitu bangan dapat efektif dimanfaatkan oleh guru pem-
pula, produk ini dapat dipelajari oleh siswa dan guru bimbing (konselor) untuk melaksanakan kegiatan
menurut waktu dan tempat yang dipilihnya (Supar- bimbingan dan konseling di SMA. Hasil penelitian
man, 1991). Panduan siswa didesain untuk membuat sejenis lainnya oleh Hulukati (2011) tentang pengem-
siswa aktif mengerjakan latihan-latihan terkait dengan bangan model bahan belajar mandiri berbasis andra-
aspek pengembangan kepribadian yang dikembangkan. gogi untuk meningkatkan kompetensi pendidik anak
Tersedianya perangkat perangkat pengembangan usia dini. Hasil penelitian tersebut juga mendukung
diri dapat membantu guru pembimbing di sekolah penelitian pengembangan ini bahwa pengembangan
yang selama ini mengalami kendala ketiadaan perang- suatu model tertentu dapat dimanfaatkan secara efektif
kat yang valid dan handal dalam melaksanakan ke- untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran,
giatan pengembangan diri dalam bentuk pelayanan baik yang terkait dengan guru maupun dengan siswa.
bimbingan dan konseling. Perangkat pengembangan
diri ini dapat membantu guru pembimbing (konselor) SIMPULAN
di sekolah dalam melaksanakan kegiatan pengem-
bangan kepribadian siswa melalui pelayanan bimbing- Pada awalnya kompetensi guru pembimbing
an dan konseling. Dengan demikian, tujuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pengembangan diri se-
nasional dan institusional, yakni membantu perkem- bagai salah satu layanan bimbingan dan konseling di
bangan kepribadian siswa dapat tercapai secara optimal. sekolah masih jauh dari yang diharapkan. Kecende-
Hasil penelitian ini relevan dengan sejumlah rungan kepribadian siswa kelas XI SMA di Gorontalo
penelitian sebelumnya yang mengkaji pengembangan berkategori sedang. Dalam penelitian ini telah berhasil
suatu perangkat untuk meningkatkan kompetensi disusun perangkat pengembangan diri yang terdiri atas
dan kepribadian siswa. Purwoko (2010) mengem- panduan siswa, panduan guru, dan panduan evaluasi.
bangkan paket bimbingan kecakapan untuk menye- Hasil uji keefektifan menunjukkan bahwa produk
lesaikan konflik interpersonal secara konstruktif bagi tersebut terbukti berpengaruh terhadap peningkatan
siswa SMA. Dalam penelitian tersebut berhasil di- kompetensi guru pembimbing dalam melaksanakan
kembangkan paket bimbingan kecakapan yang dapat pelayanan bimbingan dan konseling untuk pengem-
dimanfaatkan oleh siswa SMA untuk menyelesaikan bangan kepribadian siswa. Produk tersebut juga telah
konflik interpersonal secara konstruktif. Ini menan- terbukti berpengaruh terhadap pengembangan kepri-
dakan bahwa pengembangan suatu perangkat atau badian siswa SMA. Dengan demikian, perangkat
paket dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mem- pengembangan diri yang telah berhasil dikembang-
bantu siswa dalam memecahkan atau meningkatkan kan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh guru
masalah belajar atau kompetensi akademik yang di- pembimbing (konselor) sebagai panduan dalam me-
miliki siswa. Penelitian sejenis juga telah dilakukan laksanakan pelayanan bimbingan dan konseling untuk
oleh Nurihsan (2010) berkaitan dengan penyediaan pengembangan kepribadian siswa SMA di seluruh
model panduan untuk melaksanakan kegiatan bim- wilayah Indonesia.
bingan dan konseling di SMA. Hasil penelitian itu

DAFTAR RUJUKAN
Borg,W.R. & Gall, M.D. 1983. Educational Research: An (A Study in Search for A Guidance Model to En-
Introduction. London: Longman, Inc. hance Quality and Management System for Gui-
Burhasman. 2008. Pelayanan Konseling di Sekolah dalam dance and Counseling Services at Several Public
Pengembangan Diri Siswa. Makalah disampaikan Senior High Shools in Indonesia). Jurnal Bimbingan
dalam Konnvensi Nasional II Ikatan Konselor Indo- dan Konseling, 13 (2): 91-97.
nesia (IKI) dan Seminar Internasional Konseling di Purwoko, B. 2010. Pengembangan Paket Bimbingan Ke-
Padang, 30-31 Maret. cakapan Menyelesaikan Konflik Interpersonal secara
Hulukati, W. 2011. Pengembangan Model Bahan Belajar Konstruktif bagi Siswa SMA. Jurnal Bimbingan
Mandiri Berbasis Andragogi untuk Meningkatkan dan Konseling, 13 (2): 22-39.
Kompetensi Pendidik Anak Usia Dini. Jurnal Ilmi- Suparman, A. 1991. Desain Instruksional. Jakarta: PAU UT.
ah Visi, 6 (2): 202-211.
Nurihsan, J. 2010. Comprehensive Guidance: A Model for
Guidance and Conseling at Senior High Schools
Hulukati, Perangkat Pengembangan Diri untuk… 1

Anda mungkin juga menyukai